Promkes
Promkes
A. Pre Eklampsia
1. Definisi
Pre eklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil,
bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak
menjadi penyebab kematian ibu. Kelainan ini terjadi selama masa kehamilan,
persalinan, dan masa nifas yang akan berdampak pada ibu dan bayi. Menurut
obesitas, usia > 35 tahun, faktor gene-tik dan faktor lingkungan. Dari beberapa
faktor yang ada faktor usia, status gravida, kenaikan berat badan merupa-kan
faktor yang dapat dikurangi atau dicegah dengan diagnosis dini dan pe-ngobatan
segera.
pada masa nifas. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20
2) Gejala Klinis
tangan.
d) Timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda-tanda pre eklamsia
berat.
atau tungkai.
dipertanyakan, bagaimana:
terapi medikamentosa
tetapi tidak harus mutlak selalu tirah baring. Pada umur kehamilan diatas
rahim pada v. kava inferior, sehingga meningkatkan aliran darah balik dan
1) Pengertian
a) Tekanan darah sistolik atau a\sama 160 mmHg atau diastolik lebih
atau sama dengan 110 mmHg, tekanan darah ini tidak menurun
b) Protein uria 5 gram atau lebih per 24 jam atau kualitatif positif 3
atau 4.
terhadap penyulit organ yang terlibat, dan saat yang tepat untuk persalinan.
3. Patofisiologi
kerusakan endotel pembuluh darah. Kerusakan yang luas ini menyebabkan reaksi
sistemik pada ibu, sehingga terjadi kerusakan organ akhir dalam derajat tertentu,
ibu (disebut juga dengan arteri uterus) tidak mampu melakukan vasodilatasi
fisiologis normal; aliran darah akan semakin terhambat oleh adanya perubahan
peningkan tekanan darah dan proteinuria yang terjadi setalah usia kehamilan 20
tubuh yang berbeda dan mempersulit kehamilan pada wanita yang sudah memiliki
gejala pre-eklamsia yang tidak sesuai dengan definisi klasik diatas (Roberts dan
Cooper, 2001). Sibai et al. (2005) bahkan mendeskripsikan dua sindrom pre-
penurunan cairan amnion, dan perfusi oksigen janin yang buruk). Pre-eklamsia
masih merupakan penyakit teori dan menjadi subjek dari banyak penelitian untuk
faktor predisposisi yang kuat dalam terjadinya penyakit sistematik (Simbai, et al.
elastis pembuluh darah, yamg menurunkan resintensi dan menjamin suplai darah
yang baik ke plasenta dan janin. Agen inflamasi dai sistem imun bawaan seperti
sel natural killer (NK) dan sitokin baru-baru ini telah banyak diidentifikasi dalam
proses in (Sibai, et al. 2005). Pada pre-eklamsia, terjadi kelainan invasi oleh sel
trofoblas; yaitu arteri spiralis mempertahakan tonusnya dan berdilatasi hanya 40%
dari yang biasa terjadi pada kehamilan normal. Hasilnya adalah berkurangnya
tekanan darah dan proteinuria, bersama dengan gejala, septi sakit kepala,
gangguan penglihatan, dan nyeri epigastrik. Sel endotel yang melapisi pembuluh
respons kontraktil otot polos yang mendasarinya (Vander, et al. 2001). Disfungsi
4. Etiologi
Penyebab pre eklampsi sampai sekarang belum di ketahui secara pasti, tapi
pada penderita yang meninggal karena preeklamsia terdapat perubahan yang khas
pada berbagai alat. Tapi kelainan yang menyertai penyakit ini adalah spasmus
menyertai preeklamsi.
a. Vasospasmus menyebabkan :
1) Hipertensi
yaitu :
dan molahidatidosa.
dalam uterus.
1) Molahidatidosa
2) Diabetes melitus
3) Kehamilan ganda
4) Hidrocepalus
5) Obesitas
yang muncul setelah minggu ke-20 kehamilan yang berkaitan dengan proteinuria.
Hipertensi didefinisikan:
a. Tekanan darah diastolik lebih dari 110 mmHg atau diatas dari 90 mmHg
tekanan darah diatas pembacaan tekanan darah yang dicatat diawal kehamilan
sebesar 30mmHg atau lebih dan peningkatan sistolik sebesar 15 mmHg atau lebih
jika dibandingkan dengan tekanan darah pada trimester pertama, pada dua
Beevers,1999).
Batasan proteinuria berat, yaitu:
a. Proteinuria 1+ atau lebih pad dipstik. Nilai ini perlu dikonfirmasi melalui
b. Ekskresi protein total 300 mg atau lebih dalam uji terhadap urine 24 jam.
b. Solusio plasenta
(HELLP)
d. Proteinuria
Uji laboratorium juga dilakukan dan diambil dari Mckay (2000). Uji
hematologis abnormal:
a. Penurunan volume plasma yang mengakibatkan hemokonsentrasi
penyakit)
6. Penatalaksanaan
a. Pencegahan
dengan:
1) Pencegahan dengan nonmedical
mengandung minyak ikan yang kaya dengan asam lemak tidak jenuh.
meskipun belum ada bukti yang kuat dan sahih. Pemberian diuretic tidak
preeclampsia.
b. Penanganan
tidak begitu bermanfaat bahkan bisa menutupi tanda dan gejala pre
eklampsi.
d) Dengan cara diatas biasanya pre eklampsi ringan jadi tenang dan
atonia uteri.
Pemberian SM kalau tidak ada kontra indikasi kemudian
partum.
B. Eklampsia
1. Definisi
Eklampsia adalah kelainan pada masa kehamilan, dalam persalinan atau masa
nifas yang di tandai dengan kejang ( bukan timbul akibat kelainan saraf ) dan atau
eklampsia dapat timbul pada ante, intra, dan postpartum. Eklampsia postpartum
2. Klasifikasi
a. Eklampsia gravidarum
b. Eklampsia parturientum
mulai inpartu
c. Eklampsia puerperium
1) Kejadian jarang 10 %
Berlangsung 30 – 35 detik
Mulut berbuih
3. Patofisiologi
serebral (Barton et al., 1992, Sallha dan Walker 1009). Proses ini dapat
dan nyeri epigastrik, iritabilitas, perubhan mental sementara, dan mual muntah
4. Etiologi
Etiologi dan patogenesis Preeclampsia dan Eklampsia saat ini masih belum
factor imunologi, genetik, penyakit pembuluh darah, dan keadaan dimana jumlah
throphoblast terhadap arteri spiralis pada awal trimester satu dan dua
5. Gejala Klinis
6. Penatalaksanaan
a. Perawatan eklampsia
melahirkan janin pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat.
mugkin dapat ditemukan. Akan tetapi perlu dilakukan diskusi dengan dokter
obstetr senior di unit penerima mengenai ketepatan pemberian obat. Jika obat
Pada Ibu Hamil Di RSD Raden Mattaher Jambi. Vol. 8, No.2. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari
Jambi.