Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN ANTENATAL CARE

(ANC) DI POLI KEBIDANAN RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

A. Konsep Dasar Antenatal Care (ANC)


1. Definisi Antenatal
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen
Forer, 2009). Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan (Muchtar Rustam, 2008).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai
suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan
baik (Wiknjosastro, 2002). Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan
yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang
diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
(Depkes RI, 2007).

2. Tanda dan Gejala Antenatal


Menurut Haen Forer (2009), beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
a. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
1) Persumtif Sign (subyektif)
a) Amenorhoe (tidak mendapat haid)
b) Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap
tingginya kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
c) Letih, sakit kepala
d) Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20
minggu pada wanita hamil pertama.
e) Perubahan pada mamae
f) Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada
organ-organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan,
tekanan uterus pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga
BAK.
g) lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi
hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan
suplay darah ke pelvic.
2) Probabilitas (objektif)
a) Pembesaran uterus
(1)Melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan
menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
(2)Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual
(3)Tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh
kemumudian ke posisi semula.
(4)Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang
mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
b) Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung
hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit
hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi MSH ( Melanosyt
Stimulating Hormone). Striae gravidarum, regangan kulit abdomen
terlihat garis tak teratur.
c) Hcg (Human Chronic Gonadotropin) meningkat
b. Tanda positif kehamilan
1) Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada
minggu 17-18.
2) Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih
awal lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
3) Adanya gerakan janin pada palpasi
4) Teraba bagian janin pada palpasi
5) Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus
pada pemeriksaan USG, adanya skelet janin pada gambar X Ray.
c. Tes Kehamilan
Tes hCG (hormone chorionic gonadotropin), dilakukan dengan
mendeteksi hormone hCG dalam urin. kadar terendah yang memberi
hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI hCG.

3. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan


a. Perubahan Fisik pada Trimester I
1) Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual
dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda
disebut morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap
saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan.
Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester
kedua dan ketiga.
2) Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan
untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara
sebagai persiapan menyusui.
3) Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan
Rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini
akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada
akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
4) Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari
keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik
saat hamil.
5) Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi
yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala/ pusing yang lebih sering daripada biasanya
dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan
yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan
sakit kepala.
6) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal
ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena
adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan
ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
7) Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
8) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing/ rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.
9) Uterus
a) Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volume 10 cc
b) Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
c) Ismus hipertropi, panjang, lunak
10) Vagina
a) Peningkatan vaskularisasi
b) Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
b. Perubahan Fisik pada Trimester II
1) Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan
melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1
cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim
sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda
tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada
kehamilan 16 minggu.
2) Sendawa dan buang angina
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini
sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa
kembung dan tidak nyaman.
3) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi
otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
4) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat
dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak
diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir
dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang
setelah bayi lahir.
5) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
6) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan
trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan
pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
7) Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh
termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.
Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
8) Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit
yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan
mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan
pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat
menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat.
9) Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan,
biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini
dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan
menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati
setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak
sehingga dapat menimbulkan jerawat.
10) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan
semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul
disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
11) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir
40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon
yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan
tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada
kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat
lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
12) Uterus
a) Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
b) Dinding uterus tipis dan lunak
c) Fetus dapat di palpasi pada abdomen
d) Uterus jadi bentuk ovale
e) Adanya kontraksi “braxton his”
13) Serviks
a) Terus memanjang
b) Adanya mucous plag
c) Sel otot hipertropi
d) Kelenjar serviks aktif
14) Vagina
a) Sel otot hipertropi
b) Mukosa tebal
c) Adanya lorchea
d) PH asam : 3,5-6,0
c. Perubahan Fisik pada Trimester III
1) Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
2) Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
3) Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah
ke paruparu, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan
merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim
yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi
turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan
pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan
bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut
hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah
diafragma/tulang iga ibu.
4) Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
5) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang
akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
6) Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk
atau istirahat.
7) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema,
yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi
cairan.
8) Sistem reproduksi
a) Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis,
kontraksi “broxon hicks” semakin jelas.
b) Servik
Effousment, pengeluaran mukosa.
c) Vagina
Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea
4. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah:
a. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
2) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang
ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal
ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
b. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone
yang tinggi
2) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
3) Merasakan gerakan anak
4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5) Libido meningkat
6) Menuntut perhatian dan cinta
7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya
8) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu
9) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
c. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya
4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi
yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
6) Merasa kehilangan perhatian
7) Perasaan mudah terluka (sensitif)
8) Libido menurun

5. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke
dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina
dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu
masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma
yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu
sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak
(oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan baik mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta, (Handerson 2006)
6. Pathway
7. Komplikasi Kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu, jika
tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi
komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
a) Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1) Perdarahan
2) Pre-eklampsia/eclampsia
3) Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4) Hidramnion
5) Ketuban Pecah Dini
b) Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
1) Penyakit Jantung
2) Tuberculosis
3) Anemia
4) Malaria
c) Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi
akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2009).

8. Penatalaksanaan Medis
a) Diet dan Pengawasan Berat Badan
Bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung
protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan
gizi selama kehamilan meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan
untuk pertumbuhan plasenta, pertambahan volume darah, mammae yang
membesar, dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagai pengawasan
akan kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil
tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16
kg (Wiknjosastro, 2002).
b) Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada triwulan I
dan II kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat
menimbulkan kelainan teratogenik pada janin, misalnya thalidomide,
yang sekarang telah ditarik dari peredaran (Wiknjosastro, 2002).
c) Imunisasi
Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus
neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada
ibu hamil (Wiknjosastro, 2002).
d) Perawatan Payudara
Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk
mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering dan
mudah pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik
dengan dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol.
Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan
menarik-narik keluar (Mochtar, 2008).

B. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a) Anamnesa
1) Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
2) Ada Planing terlebih dahulu
3) Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data,
interpretasi pasien terhadap status kesehatan (data Subyektif), hasil
observasi perawat.
4) Subyektif data meliputi : identitas, keluhan utama , HPHT, riwayat
kesehatan saat ini, riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang
lalu, riwayat kontrasepsi, riwayat kesehatan keluarga, riwayat
psikososial, persiapan persalinan.
5) Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
(a)Penampilan umum (postur tubuh, penampilan, kesadaran)
(b)TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
(c)Wajah dan kepala
(1)Wajah : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
(2)Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik pada
sclera.
(3)Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir, stomatitis,
ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi, bau mulut.
(d)Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran slauran
limfe.
(e)Dada
(1)Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
(2)Jantung : kaji keadaan jantung pasen
(3)Payudara : adakah benjolan/tidak, kesimetrisan, putting susu
menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum, kebersihan
areola mamae.
(f) Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
(1)Periksa bentuk perut (melintang, memanjang, asimetris), linea
alba, striae gravidarum, luka bekas operasi, gerakan janin, DJJ)
(2)Pemeriksaan palpasi leopord I – IV
Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian :
(I) Leopord I
I. Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
II. Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah
muka klien
III. Rahim dibawa ke tengah
IV. Tinggi fundus uteri ditentukan
V. Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
uteri. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat
bokong adalah lunak, kurang bundar dan kurang
melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong
dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
(II) Leopord II
I. Kedua tangan pindah ke samping
II. Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
III. Tentukan letak punggung anak
IV. Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopord II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak
dan dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan
satu tangan menekan di fundus
(III) Leopord III
I. Dipergunakan satu tangan saja
II. Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
III. Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopord III menentukan apa yang terdapat di bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang
oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan
pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.
(IV) Leopord IV
I. Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si
penderita.
II. Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian
bawah.
III. Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke
dalam rongga panggul.
IV. Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :
i. Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran
tebesar kepala sudah melewati pintu atas panggul)
ii. Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran
terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul)
Leopord IV untuk menentukan bagian yang terendah dan
berapa masuknya bagian yang bawah ke dalam rongga
panggul.
(g)Ekstremitas
Atas : oedem, refleks bisep/trisep, skin fold, tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella, reflek homman sign, kekuatan tonus
otot, kram kaki.
(h)Vulva- vagina
Luka/benjolan, Edema pada vulva/vagina, leukore, keluaran
cairan/darah dari jalan lahir, hemoroid, tanda Chadwick, godell
sign, hegar sign.
6) Persiapan persalinan
7) Obat-obatan yang di pakai saat ini
8) Hasil pemeriksaan penunjang.
2. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
a. Trimester I
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Ansietas
3) Perubahan pola eliminasi urin
4) Perubahan pola seksual
5) Kekurangan volume cairan
6) Perubahan proses keluarga
7) Koping individu tidak efektif
b. Trimester II
1) Gangguan citra tubuh
2) Gangguan pola nafas
3) Kurang pengetahuan
4) Resiko cidera janin
c. Trimester III
1) Nyeri akut
2) Perubahan eliminasi urin
3) Gangguan pola tidur
4) Intoleransi aktifitas
5) Kelebihan volume cairan

3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Trimester I Setelah dilakukan intervensi 1. Anjurkan masukan kalori sesuai
Perubahan nutrisi keperawatan selama 2x24 jam kebutuhan
2. Ajari klien tentang diet yang
kurang dari kekurangan nutrisi klien tercukupi, benar
kebutuhan Kriteria hasil : sesuai kebutuhan tubuh
3. Monitor catatan makanan yang
1. Nafsu makan klien meningkat
masuk atas kandungan gizi dan
2. Klien tidak mual dan muntah
jumlah kalori
3. Nilai laboratorium (transferin,
4. Timbang berat badan secara
albumin, dan elektrolit) dalam teratur
batas normal 5. Anjurkan penambahan intake
protein, zat besi dan vit C yang
sesuai
6. Pastikan bahwa diet
mengandung
makanan yang berserat tinggi
untuk
mencegah sembelit
7. Beri makanan protein tinggi ,
kalori
tinggi dan makanan bergizi yang
sesuai
8. Pastikan kemampuan klien
untuk
memenuhi kebutuhan gizinya.
ansietas NOC: kontrol kecemasan dan coping, 1. Bina hunungan saling percaya
setelah dilakukan perawatan selama 2. Libatkan keluarga
2x24 jam cemas pasien hilang atau 3. Jelaskan semua Prosedur
berkurang dengan kriteria hasil, 4. Hargai pengetahuan ps tentang
pasien mampu: penyakitnya
1. Mengungkapkan cara mengatasi 5. Bantu pasien untuk
cemas mengefektifkan sumber support
2. Mampu menggunakan coping
3. Dapat tidur
4. Mengungkapkan tidak ada
penyebab fisik yang dapat
menyebabkan cemas
Kekurangan Setelah dilakukan tindakan 1. Tentukan frekuensi/beratnya
volume cairan keperawatan selama 2 x 24 jam mual/muntah.
2. Tinjau ulang riwayat
kebutuhan volume cairan terpenuhi, kemungkinan masalah medis lain
dengan kriteria hasil : (ex ; ulkus peptikum, gastritis,
kolesistitis)
1. Tidak ada mual muntah
3. Kaji suhu dan turgor kulit,
2. Turgor kulit DBN
membrane mukosa, TD, suhu,
3. Tidak ada tanda dehidrasi
4. Pasien mau makan dan minum masukan/haluran.
5. TTV dalam batas normal 4. Anjurkan klien
mempertahankan
masukan/haluaran, tes urin dan
penurunan BB setiap hari.
5. Anjurkan peningkatan masukan
minuman berkarbonat, makan
enam kali sehari dengan jumlah
yang sedikit dan makanan tinggi
karbohidrat.
Trimester II Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan klien u/
memaksimalkan ventilasi
Gangguan pola keperawatan selama 1x24 jam 2. Identifikasi klien perlunya
nafas diharapkan pernafasan klien tidak pemasangan alat jalan nafas
buatan
mengalami gangguan, dengan 3. Lakukan fisioterpi dada jika
kriteria hasil : perlu
4. Keluarkan sekret
1. Tidak ada retraksi dinding dada
5. Dengan batuk atau suction
2. Tidak menggunkan otot bantu
6. Auskultasi suara nafas, catat
pernafasan adanya suara tambahan
3. Bunyi paru vasikuler
4. Menunjukkan jalan nafas yang
paten
5. RR 18-24 x/m
Trimester III Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi kemampuan klien
Intoleransi keperawatan 1 x 24 jam diharapkan 2. Bantu klien dalam pemenuhan
ADL
aktivitas klien dapat beraktivitas, dengan 3. Observasi TTV sebelum dan
kriteria hasil : sesudah aktivitas
4. Kolaborasi pada keluarga
1. Klien mampu memenuhi aktivitas
pemberian pengawasan ekstra
sehari-hari
2. Pasien mengerti akifitas apa saja
yang boleh dilakukan selama
kehamilan
3. Ttv dalam batas normal
4. Tidak menunjukan kelelahan
yang berarti setelah melakukan
aktivitas
Perubahan Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan informasi tentang
eliminasi urin keperawatan selama 2 x 24 jam perubahan perkemihan
sehubungan dengan
diharapkan klien mengerti akan trimesterketiga.
terjadi perubahan eliminasi urin 2. Berikan informasi mengenai
perlunya masukan cairan 6 – 8
selama
gelas sehari.
kehamilan 3. Berikan informasi mengenai
Dengan kriteria hasil : bahaya menggunakan diuretic
dan penghilangan natrium dan
1. Klien mengerti tentang perubahan diet.
perkemihan selama kehamilan 4. Anjurkan klien untuk
melakukan posisi miring kiri
dengan trimester ketiga
saat tidur, perhatikan
2. Pasien mengerti perlunya
keluhankeluhan
masukan cairan sesuai kebutuhan nokturia.
5. Anjurkan klien untuk
menghindari posisi tegak atau
supine dalam waktu yang
lama.

DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, dkk .2010. Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.
Bandung: Elemen.
Hadi, RA .2009. Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher,
Ungaran.
Haen Forer. 2009. Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.
Handerson, C. 2006. Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.
Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.
Muchtar Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2.
Jakarta: EGC.
Manuaba, IBG. 2008. Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan,
EGC, Jakarta
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk.
Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai