Anda di halaman 1dari 12

BAB I

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang dicanangkan oleh
Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan Millenium 2015 melalui rumusan visi dan
misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam
menyongsong Milenium Development Goals (MDGs).

"Health is not everything, but without health everything is nothing". Kesehatan memang bukan
segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti. Setiap individu mempunyai hak untuk
hidup sehat, kondisi yang sehat hanya dapat dicapai dengan kemauan dan keinginan yang tinggi untuk
sehat serta merubah prilaku tidak sehat menjadi prilaku hidup sehat.

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang dipraktekkan oleh setiap individu dengan
kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan
yang sehat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan manusia kapan saja dan
dimana saja. PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah
maupun di tempat kerja karena perilaku merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk
kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang.

Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari luar maupun dari dalam
dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong
diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS
merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk
mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta
memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap stimulus yang berkaitan
dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et
al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui
persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis
perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan.
(Notoatmodjo, 2005).

Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh :

a. Nilai

b. Sikap

c. Pendidikan/Pengetahuan

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga
berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula (Notoatmodjo S.,2003)

2.2 Tujuan PHBS

Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar
hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

BAB II
PEMBAHASAN

3.1 Tatanan PHBS

PHBS berada di lima tatanan yakni:

1. Tatanan rumah tangga

Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran, keinginan dan kemauan untuk
memulainya. Setiap keluarga dapat menerapkan prinsip untuk hidup bersih serta menjadikan perilaku
sehat menjadi kebiasaan setiap anggota keluarga. Jika kebiasan yang baik telah ditanamkan sejak dini
maka tidaklah sulit melakukannya, karena sesuatu yang dilakukan sebagai kebiasaan sangat mudah
untuk dikerjakan. Tanamkan prinsip bahwa kesehatan merupakan suatu "kebutuhan", sehingga kita akan
termotivasi untuk mencapainya dan melakukannya.

Sepuluh indikator PHBS di tatanan rumah tangga:

a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menurunkan resiko gangguan pasca persalinan dan
mencegah infeksi neonatus.

b. Memberi Asi esklusif

Asi ekslusif secara nyata mampu menekan angka kematian balita, memberikan Asi ekslusif tidak hanya
memberikan manfaat bagi bayi namun bermanfaat juga bagi ibu. Ibu yang menyusui 20 persen terhindar
dari resiko terkena kanker payudara dan kanker rahim.

c. Menimbang balita setiap bulan.

Jika keluarga memiliki balita wajib membawanya ke pos yandu untuk dilakukan penimbangan.
Menimbang berat badan merupakan parameter untuk menentukan status gizi balita, dengan melakukan
penimbangan setiap bulan dapat diketahui pertumbuhan dan perkembangan balita serta dapat diketahui
lebih awal jika terdapat indikasi kekurangan gizi.

d. Menggunakan air bersih

Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak bersih. Jika kondisi air yang
digunakan tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang digunakan diolah terlebih dahulu agar
menjadi air bersih dengan menggunakan saringan sederhana.

e. Mencuci tangan dengan air dan sabun.

Membiasakan untuk mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan dan ketika akan mengerjakan suatu
pekerjaan hal ini secara nyata telah mencegah perpindahan kuman dan penyebaran penyakit yang
disebabkan oleh berbagai bakteri penyebab infeksi antara lain hepatitis B, HIV/AIDS.
f. Menggunakan jamban sehat.

Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang sangat kompleks antara lain tipus,
disentri, kolera, berbagai macam penyakit cacing, schisosomiasis dan sebagainya. Secara langsung
kotoran ini dapat mengkontaminasi makanan, minuman, sumber air, tanah dan sebagainya.

g. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.

Mencuci dan membersihkan bak mandi dan tempat-tempat penyimpanan air minimal seminggu sekali
dan mengubur kaleng-kaleng bekas tindakan ini merupakan cara memberantas jentik-jentik nyamuk
demam berdarah. Karena nyamuk demam berdarah bertelur di tempat genangan/penampungan air
jernih bukan air got atau sejenisnya.

h. Makan buah dan sayur setiap hari.

Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat serta mudah didapatkan. Dengan
mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari kebutuhan gizi dapat terpenuhi.

i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.

Aktifitas fisik, gerak badan atau melakukan pekerjaan di rumah akan meningkatkan kekuatan otot dan
menyehatkan badan.

j. Tidak merokok didalam rumah.

Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang–orang disekelilingnya, untuk itu
hindarilah untuk merokok di dalam rumah.

2. Tatanan sekolah

Indikator PHBS di sekolah antara lain:

a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.

Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit, bila digunakan
maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat makan kuman dengan cepat masuk ke dalam
tubuh yang bisa menimbulkan penyakit antara lain diare, thypus, cacingan, flu burung dll.

b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.


Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan tambahan makanan (BTM) yang
digunakan seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan bumbu penyedapnya aman untuk kesehatan
atau tidak.

c. Menggunakan sampah pada tempatnya

Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan
pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi media perkembangan kuman-kuman
penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Dan sampah juga bisa menimbulkan kecelakaan dan
kebakaran.

d. Olah raga yang teratur dan terukur.

Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih lentur dan tulang lebih
kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional, daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik dan
menghindarkan diri dari penyakit jantung, osteoporosis, diabetes, stroke dan hipertensi.

e. memberantas jentik nyamuk.

Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak berkembang di lingkungan
sekolah. Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty yang menyebabkan penyakit DBD, karena nyamuk ini
menggigit pada siang hari dimana siswa sedang belajar.

Perlu dilakukan kegiatan 3 m yaitu, menguras tempat-tempat penampungan air seminggu sekali seperti
vas bunga,bak mandi dll , menutup tempat-tempat penampungan air dengan rapat dan mengubur
barang bekas yang dapat menampung air hujan.

f. Tidak merokok.

Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain terjangkit penyakit kanker
paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk kronis, kelainan kehamilan, katarak, kerusakan gigi,
dan efek ketagihan serta ketergantungan terhadap rokok.

Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa yang terbukti menyebabkan
kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan CO.

g. menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan,

Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta status gizi. Agar pertumbuhan anak
dapat berkembang secara optimal.

h. Menggunakan jamban.

Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya tidak mencemari sumber
air dilingkungan sekitar.
Dan juga agar tidak mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat menjadi vektor penyakit
seperti diare, cholera, disentri, thypus, cacingan dll.

3. Tatanan tempat kerja

Indikator PHBS di tempat kerja antara lain :

Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja telah masuk kategori
Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja :

1. Tidak merokok di tempat kerja

2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.

3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik

4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan
buang air kecil

5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.

6. Menggunakan air bersih.

7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.

8. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis
pekerjaan.

4. Tatanan tempat umum

PHBS ditempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola
tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktekkan PHBS dan berperan aktif
dalam mewujudkan tempat-tempat umum sehat.

Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta atau
perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi,
sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya.

a. PHBS di Pasar

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban, Tidak merokok di
pasar, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk

b. PHBS di tempat Ibadah

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban, Tidak merokok di
tempat ibadah, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk
c. PHBS di Rumah Makan

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban, Mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, Tidak merokok di rumah makan, Menutup makanan dan minuman, Tidak
meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk

d. PHBS di Angkutan Umum(Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut dll)

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban, Tidak merokok di
angkutan umum, Tidak meludah Sembarangan

Manfaat:

a. Bagi masyarakat:

Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan
sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi

b. Bagi tempat umum

Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga meningkatkan citra tempat umum,
Meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai akibat dari meningkatnya kunjungan
pengguna tempat-tempat umum

c. Bagi pemerintah Kabupaten/kota

Peningkatan presentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah kabupaten/kota
yang baik Kabupaten /kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS
di tempat-tempat umum

5. Tatanan fasilitas kesehatan

Indikator PHBS di fasilitas kesehatan antara lain :

1. menggunakan air bersih,

2. menggunakan jamban yang bersih & sehat,

3. membuang sampah pada tempatnya,

4. tidak merokok,

5. tidak meludah sembarangan,

6. memberantas jentik nyamuk.


3.2 Sasaran PHBS Menurut Tatanan

Sasaran

Keluarga

Inst. Kesehatan

Tempat Kerja

Sekolah

Tempat Umum

Primer

· Individu

· Pasien

· Pengantar/ Keluarga

· Keluarga Pasien

· Karyawan

· Siswa

· Pengunjung

· Masyarakat Umum

Sekunder

· KK

· Ortu/ Mertua

· Kader

· Petugas Kes

· Kader Kes

· Manager
· Serikat Buruh

· Organisasi Profesi

· Guru

· BK

· Karyawan

· Osis

· Pegawai

· Karyawan

· Manager

Tersier

· KK

· Ket RT

· Ket RW

· Kades

· Pimp. Institusi di Institusi Kesehatan

· Direktur

· Pemilik

· Kepsek

· Pemilik

· Direksi

· Pemilik
3.3 Media

Contoh Media Pamflet :

3.4 Aturan atau Kebijakan Mengenai PHBS

Pembinaan PHBS di Rumah Tangga telah menjadi bagian dari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan sejak
tahun 2005. Landasan hukum pembinaan PHBS adalah :

Undang-Undang no 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga


Sejahtera.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 199 tentang Kesehatan.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Peraturan Pemerintah nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi
sebagai Daerah Otonom

Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa dan
Kelurahan.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Kewenangan Wajib Standar Pelayanan Minimal di
Bidang Kesehatan.

Keputusan Menteri dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 tahun 2000 tentang Gerakan
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.

Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan nasional Promosi


Kesehatan.

Keputusan Menteri Kesehatan RI No 114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi


Kesehatan di Daerah.

BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari tulisan diatas, sebagai berikut :

1. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang dipraktekkan oleh setiap individu
dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan yang sehat.

2. Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat
agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

3. Tatanan PHBS ada lima yaitu :

a. Tatanan sekolah

b. Tatanan Rumah tangga

c. Tempat umum

d. Tempat kerja

e. Fasilitas kesehatan

4.2 Saran

1. Diharapkan pembaca dapat berperilaku hidup bersih dan sehat dimanapun.

2. Lebih perduli akan lingkungan yang bersih dan sehat.

3. Dapat mengajarkan pola hidup bersih dan sehat sejak dini.

4. Kebersihan adalah bagian dari iman.

DAFTAR PUSTAKA

www.promosikesehatan.com (Online)

drmiftah.blogspot.com/2010/01/phbs (Online)
http://www.puskel.com/10-indikator-phbs-tatanan-rumah-tangga/ (Online)

http://www.analisadaily.com/news/read/2011/11/21/22519/budayakan_prilaku_hidup_bersih_dan_seh
at/#.T5jdO8hlftQ (Online)

Anda mungkin juga menyukai