A Garcinia
A Garcinia
A.Garcinia
Sejak dahulu Garcinia telah digunakan oleh penduduk Asia untuk keperluan kuliner
sebagai bumbu dan penambah rasa pada masakan menggantikan asam atau lemon. Buah
Garcinia mengandung asam hidroksisitrat (HCA), asam hidroksisitrat lakton, asam sitrat
dan asam oksalat. Garcinia mengandung zat aktif sebagai anti kanker, anti inflamasi, anti
ulseratif, anti hipokolesterolemik, antioksidan (Chuah dkk,2013).
Garcinia memiliki banyak spesies, seperti G. indica, G. atroviridis, G.cambogia.
Garcinia merupakan tanaman dengan kingdom Plantae, ordo Malphigiales, family
Clusiodeae, genus Garcinia. Garcinia telah terbukti memperbaiki sindrom metabolik
melalui perbaikan profil lipid, penurunan tekanan darah dan perbaikan kadar gula darah
(Meera dkk, 2013).
Garcinia mengandung zat aktif berupa alkaloid, flavonoid, fenolik, saponin, tanin,
karbohidrat dan protein juga asam-asam organik seperti asam tartarik, asam sitrat, dan
asam malat. Asam hidroksisitrat (HCA) merupakan asam organik utama dalam buah yang
berkhasiat sebagai antilipidemik dan antiobesitas. HCA terdapat sekitar 10-30% dalam
buah Garcinia. Selain unsur karbohidrat yang biasa terdapat pada tanaman dalam bentuk
polisakarida, pada Garcinia juga terdapat asam amino bebas, dalam jumlah kecil, sekitar
< 60 mg dalam 100 g buah Garcinia. Asam-asam amino itu adalah arginin, asparagin,
glutamin, treonin, glisin, prolin, asam gama-amino butirat, leusin, isoleusin, ornitin, dan
lisin (Meera dkk, 2013).
Zat aktif asam hidroksisitrat dari tanaman Garcinia telah dikenal di berbagai
negara dapat berakibat positif bagi kesehatan. Meskipun bukan merupakan tanaman asli
Indonesia, Garcinia saat ini banyak digunakan oleh rakyat Indonesia, Garcinia indica dan
Garcinia cambogia berasal dari India, sedangkan Garcinia atroviridis berasal dari daerah
Asia Selatan. Khasiat Garcinia terbukti sebagai antiobesitas, anti ulserogenik, anti jamur,
anti mikroba, antioksidan, anti diabetes, anti inflamasi dan anti kanker. Pada penderita
obesitas, Garcinia dapat mencegah komplikasi karena sifatnya sebagai anti inflamasi,
memperbaiki resistensi insulin dan mengurangi stres oksidatif. Sebagai anti obesitas,
Garcinia dapat menekan nafsu makan, meningkatkan oksidasi lemak dan meningkatkan
keluaran energi (energy expenditure). Asam hidroksisitrat (HCA) sebanyak 30% terdapat
pada bagian perikarp buah Garcinia (Chuah dkk, 2013).
Sintesis asam lemak de novo adalah jalur endogen sintesis lemak melalui proses
pengubahan karbohidrat dan protein menjadi asam-asam lemak. Asetil Ko-A dari siklus
Krebs akan mengalami proses pembentukan asam-asam lemak. Pembentukan asam lemak
de novo yang utama berasal dari asam palmitat (16:0), yang melalui proses desaturasi dan
atau elongasi akan terbentuk asam palmitoleat (16:1n-7), asam cis-vaccenic (18:1n-7),
asam stearat (18:0), dan asam oleat (18:1n-9). Asam lemak (16:1n-9) akan meningkat
pada diet tinggi lemak, rendah karbohidrat (Wu, dkk, 2011).
GaMBAR 3. Sintesis Asam Lemak dari Asetil Ko-A oleh Siklus Krebs (Kovacs dan
Westerterp-Plantenga, 2006).
Efek Samping
Dari berbagai penelitian dilaporkan penggunaan dosis HCA melebihi 2,8 g/hari
bersifat toksik dengan gejala-gejala saluran pencernaan, gatal-gatal di sekitar mulut,
pusing dan mual pada manusia, sedangkan pada hewan percobaan dilaporkan telah terjadi
penurunan jumah limfosit dan sel-sel fibroblast tikus (Chuah dkk, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Chuah LO, Yeap SK, Ho WY, Beh BK, Alitheen NB. 2012. In Vitro and In
Vivo Toxicity of Garcinia or Hydroxycitric Acid: A Review. Evidence-Based
Complementary and Alternative Medicine :1-12.
Chuah LO, Ho WY, Beh BK, Yeap SK. 2013. Updates on Antiobesity Effect of Garcinia
Origin (−)-HCA. Hindawi Publishing Corporation. Evidence-Based Complementary and
Alternative Medicine.:1-17.
Hellerstein MK. De novo lipogenesis in humans: metabolic and regulatory aspects. Eur J
Clin Nutr 1999 Apr;53 Suppl 1:S53-65.
Heymsfield SB, Allison DB, Vasselli JR, Pietrobelli A, Greenfield D, Nunez C. 1998.
“Garcinia cambogia (hydroxycitric acid) as a potential antiobesity agent,” Journal of the
American Medical Association, vol. 280, no. 18:1596–1600.
Loentein JMF. 1971. Effect of ( -)-Hydroxycitrate on Fatty Acid Synthesis by Rat Liver
in Viva. The Journal of Biological Chemistry, 246:629-632
Loon LCJ, Rooijen JJM, Niesen B, Verhagen H, Saris WHM, dan Wagenmakers AJM.
2000. Effects of acute ()-hydroxycitrate supplementation on substrate metabolism at rest
and during exercise in humans. Am J Clin Nutr,72:1445–50.
Onakpoya I, Hung SK, Perry R, Wider B, Ernst E. 2011. The Use of Garcinia Extract
(Hydroxycitric Acid) as a Weight loss Supplement: A Systematic Review and Meta-
Analysis of Randomized Clinical Trials. Journal of Obesity:1-9.
Wu JH, Lemaitre RN, Imamura F, King IB, Song X, Spiegelman D, Siscovick DS,
Mozaffarian D. 2011. Fatty acids in the de novo lipogenesis pathway and risk of coronary
heart disease: the Cardiovascular Health Study. Am J Clin Nutr. 2011 Aug;94(2):431-8.