Anda di halaman 1dari 64

UPAYA PENCEGAHAN CEDERA

OLAHRAGA SEBELUM DAN


SELAMA PERTANDINGAN
Disampaikan pada Pembekalan
Ilmu Gizi Olahraga Pelatih Cabor
Senin, 5 Mei 2008

Oleh :
Dr. Khairun Nisa Berawi

Cedera Olahraga
Secara fisiologi, cedera olahraga terjadi
akibat ketidak seimbangan antara beban
kerja dgn kemampuan jaringan tubuh yg
melakukan aktivitas olahraga.

Upaya Pencegahan

Tubuh harus disiapkan agar cedera tidak terjadi atau


bila terjadi cedera tidak terlalu berat
Tingkatkan semua faktor kebugaran fisik
- kapasitas aerobik (cardiovascular endurance)
- kekuatan otot (strength)
- fleksibilitas, keterampilan (skill)
- kecepatan (speed)
- agilitas.
Atlet dengan kapasitas aerobik yang kurang akan cepat
lelah, kelelahan akan mempermudah terjadinya cedera.

Penyebab Cedera Olahraga:

Pemanasan otot yg tidak sempurna,


Pembebanan secara tiba-tiba serta
koordinasi gerakan yg kurang baik,
Kelelahan,
Faktor kejiwaan.

Faktor Penyebab Cedera

Latihan yg berlebihan
Cara latihan yg salah
Kelainan struktur anatomis
Kurangnya fleksibilitas
Ketidak seimbangan kekuatan otot yg belum
memadai untuk cabang olahraga tertentu
Latihan atau bertanding dlm keadaan cuaca yg
ekstrim
Kondisi fisik dan mental yg tidak maksimal

Faktor Penyebab Cedera


1. Latihan yang berlebihan
* Mengabaikan takaran dan program latihan
* Mengabaikan rasa sakit (tanda peringatan)
- Rasa sakit adalah tanda peringatan akan
timbulnya cedera
- Atlet pemula lebih sering cedera dibanding
dgn atlet yg sudah berpengalaman

Faktor Penyebab Cedera


1. Latihan yang berlebihan
- Adanya motivasi yg tinggi untuk menang
- Cedera bisa bertambah parah jika atlet
bermain kembali sebelum penyembuhan
total
- Istirahat penting untuk penyembuhan total

Faktor Penyebab Cedera


2. Cara latihan yang salah
- Program dan dosis latihan yang salah
- Perlu adanya periodisasi latihan
* Tahap Persiapan Umum (TPU):
Peningkatan kemampuan daya tahan
jantung paru (kapasitas aerobik),
kekuatan otot dan kelentukan
* Tahap Persiapan Khusus (TPK):
Peningkatan kemampuan komponen fisik
yang spesifik untuk cabang
olahraganya.

Faktor Penyebab Cedera


3. Kelainan Struktur Anatomis
a. Pronasi kaki yang berlebihan
- telapak kaki yg rata dan pergelangan kaki yg
lemah sehingga kaki dpt berputar secara
berlebihan.
- Cedera pd pergelangan kaki, lutut, pinggul,
tulang-tulang dan otot-otot.

Faktor Penyebab
Cedera
3. Kelainan Struktur Anatomis
b. Runners knee
- Rasa sakit pada lutut pelari ditandai dgn rasa
sakit di belakang tempurung lutut selama
latihan.
- Dibuat sisipan pd sepatu yg disebut
orthotics
agar telapak kaki tidak berputar
secara
berlebihan.

Faktor Penyebab Cedera


3. Kelainan Struktur Anatomis
c. Lengkungan kaki yang tinggi
- Pengkor kedalam: Jika ruang diantara lutut
lebih besar dari lebar dua jari, rentan thdp
nyeri punggung bawah.
- Pengkor keluar: Jika sukar mendekatkan
kedua lutut. Ini membuat lebih rentan thdp
nyeri pd bagian dlm lutut.

Faktor Penyebab Cedera


3. Kelainan Struktur Anatomis
d. Panjang tungkai yang tidak sama
Panjang tungkai yg berbeda sampai inci
sudah dpt menyebabkan rasa sakit di pinggul,
punggung bawah dan tungkai belakang.

Faktor Penyebab Cedera


4. Kurangnya Fleksibilitas
- Karena otot kurang lentur dan kekuatan otot
masih rendah.
- Latihan peregangan dinamis oleh karena sering
menimbulkan cedera.
- Otot yang memiliki kelenturan yang baik, akan
kecil kemungkinannya mengalami robekan.

Faktor Penyebab Cedera


5. Ketidak seimbangan kekuatan otot
- Ketidak seimbangan otot-otot antagonis,
mis.: kekuatan otot flexor dan extensor tidak
seimbang.
- Dapat menimbulkan sobekan pada otot
Hamstring dan rasa sakit pd daerah tulang
kering.
- Selain latihan kelentukan dan kekuatan otot,
yg tidak kalah pentingnya melakukan latihan
pemanasan sebelum bertanding.

Faktor Penyebab Cedera


6. Cuaca yang ekstrim (panas)
Kelainan patologis (kegawatan panas) akibat
suhu dan kelembaban tinggi:
- Pingsan panas (Heat syncope)
- Kejang panas (Heat cramps)
- Kelelahan panas (Heat exhaustion)
- Kegawatan panas (Heat stroke)

Faktor Penyebab Cedera

7. Cuaca yang ekstrim (panas)


Faktor penyebab kegawatan panas:
- kelelahan berlebihan
- keracunan alkohol ,
- kekurangan cairan tubuh,
- kekurangan makan garam
- kekurangan sumber energi,

Faktor Penyebab Cedera


7. Cuaca yang ekstrim (panas)
a. Pingsan panas (heat syncope)
Gejala:
- kulit basah dan dingin
- denyut nadi lemah
- tekanan darah menurun
Baringkan di tempat teduh, didinginkan dengan
cara dikipasi atau diseka dengan air es dan diberi
minum.

Faktor Penyebab Cedera


7. Cuaca yang ekstrim (panas)
b. Kejang panas
Otot-otot perut dan anggota badan mengalami
kejang yang disertai nyeri
- Kulit basah dan dingin
- Suhu inti tubuh (rectum) normal atau
hanya sedikit meningkat.
- Darah memekat dan kadar garam
menurun.

Faktor Penyebab Cedera


7. Cuaca yang ekstrim (panas)
b. Kejang panas
Cara pertolongannya:
- Penderita ditempatkan di tempat yang
sejuk, regangkan otot yang kejang,
- Beri infus NaCl 0.9%, atau larutan 1gr
NaCl dlm 2-3 gelas, diulang 5-10 x dgn
selang waktu antara 30-60 menit.

Faktor Penyebab Cedera


7. Cuaca yang ekstrim (panas)
c. Kelelahan panas (heat exhaustion)
- Pemaparan panas yg berkepanjangan yg
berlangsung berjam-jam atau berhari-hari,
Penyebab:
- kehabisan garam (sodium depletion)
- dehidrasi atau keduanya

Faktor Penyebab Cedera


7. Cuaca yang ekstrim (panas)
c. Kelelahan panas (heat exhaustion)
- Kehabisan garam (salt depletion)

Kejang-kejang (seperti pada heat cramps)


Mual, muntah dan diare
Lemah dan pucat

Faktor Penyebab Cedera


7. Cuaca yang ekstrim (panas)
c. Kelelahan panas (heat exhaustion)
Kehabisan garam (salt depletion)

Tekanan darah menurun, denyut jantung yg


sangat cepat

Suhu tubuh biasanya normal

Kadar garam dlm cairan tubuh menurun.

Penderita tidak haus.

Faktor Penyebab Cedera


7. Cuaca yang ekstrim (panas)
c. Kelelahan panas (heat exhaustion)
Kehabisan garam (salt depletion)
- Pertolongan :

Pindahkan ke tempat yang dingin


Beri minum air dingin dan air buah yg telah
diberi garam dgn jumlah ~ jumlah air dan garam
yg hilang,
Segera dibawa ke Rumah Sakit apabila penderita
tidak dapat minum.

Faktor Penyebab Cedera


7. Cuaca yang ekstrim (panas)
d. Kegawatan panas (heat stroke)
terlalu lama dlm lingkungan panas yg tinggi
Dapat juga terjadi pada suhu lingkungan yg
tidak terlalu panas, pd orang usia lanjut dan
orang-orang yg lemah

Faktor Penyebab Cedera


7. Cuaca yang ekstrim (panas)
d. Kegawatan panas (heat stroke)
Faktor-faktor predisposisi:

penyakit jantung pembuluh darah


kecanduan alkohol
kegemukan (obesitas)
baru saja sembuh dari penyakit demam
kelemahan fisik, yaitu kebugaran jasmani yang
rendah

Faktor Penyebab Cedera


7. Cuaca yang ekstrim (panas)
d. Kegawatan panas (heat stroke)
Gejala-gejala:

Awal: pusing dan sakit kepala, mual,


penglihatan kabur, kacau pikiran, lalu kejang2
dan akhirnya pingsan (coma).

Suhu kulit panas, kulit berwarna merah dan


kering. Nadi kuat dan sangat cepat.

Tekanan darah mula2 naik sedikit, kemudian


turun ke bawah normal.

Suhu rectal dapat mencapai 43C.

Faktor Penyebab Cedera


7. Cuaca yang ekstrim (panas)
d. Kegawatan panas (heat stroke)
Pertolongan:

Bawa ke tempat teduh dan dingin.

Buka seluruh pakaian dan seka dengan air dingin.

Bila suhu rectal telah mencapai 39C, hentikan usaha


untuk menurunkan suhu tubuh,

Bila suhu tubuh naik lagi, ulangi lagi usaha tersebut.

Selanjutnya secepatnya penderita harus dibawa ke


Rumah Sakit.

Faktor Penyebab Cedera


8. Kondisi Fisik Yang Tidak Maksimal

Kondisi fisik yang diperlukan pd setiap


cabang olahraga berbeda-beda.

Komponen fisik yg diperlukan berbeda dari


satu cabang dgn cabang lain.

Kondisi fisik yg baik lebih tahan dan lebih


mampu dlm mencegah akibat buruk dan
cedera olahraga.

Faktor Penyebab Cedera


9. Kondisi kejiwaan

Kondisi mental atlet juga erlu disiapkan.

Dalam menghadapi suatu pertandingan atlet


harus diberi waktu untuk menyeseuaikan diri
dengan tempat pertandingan sehingga
ketegangan menurun dan diharapkan dapat
dicapai kondisi fisik dan mental yang optimal
dan meningkatkan prestasi atlet.

Faktor-faktor Kejiwaan pada


Cedera Olahraga
Pengalaman
Kejiwaan

Faktor
Karakter

Situasi
Penuh
Tekanan

Persepsi
terhadap
ancaman

Respon
terhadap
stres
Peningkatan
Ketegangan

Kemampuan
Menyelesaik
an Masalah

Perhatian/
Gangguan
menurun
Ketegangan
otot

Jean Williams dan Mark


Andersen (1988, 1998)

Ceder
a

Mekanisme Terjadinya Cedera


A. Primer
1. Cedera direk atau ekstrinsik:
- Tabrakan dengan sesama atlet,
- kena pukulan tongkat hockey,
- Benturan dengan bola base ball.
Seringnya mengakibatkan cedera :
- kepala, sendi, ligamen,
- fraktur atau dislokasi.

2. Cedera indirek atau intrinsik, misalnya :


Robekan otot akibat peregangan yg tidak
adekuat, dlm hal ini tendon dan otot
dibebani berlebih.
3. Cedera overuse:
Acute repetitive friction, misalnya :
Pada Iliotibial band syndrome,
tenosinovitis dan tenovaginitis akibat
gesekan yang terus menerus antara tendon
dan membran sinovialnya
Chronic repetitive microfatigue, misalnya :
Pada tendinitis Achilles dan stress
fractures.

Mekanisme Terjadinya Cedera


B. Sekunder
1. Jangka pendek, misalnya :
Di akhir masa penyembuhan robekan otot atau
tendon atlet melakukan latihan rehabilitasi dgn
kekuatan dan kecepatan penuh, sehingga terjadi
lagi cedera baru.
2. Jangka panjang, misalnya :
Cedera yg berlangsung lama menyebab- kan
degenerasi seperti kerusakan meniscus yg akan
menyebabkan osteoarthritis.

Klasifikasi cedera:
Jaringan yang terkena

Jaringan lunak, yaitu :


kulit, fascia, unit otot-tendon, tendonperiostal kompartemen otot, sendi,
ligamen fibrocartilago (meniscus), kapsul
sendi, membran sinovial, bursitis,
tenosinovitis, tenovaginitis dan annulus
fibrosus, discus intervertebralis, fraktur,
dislokasi dan subluksasi.

Klasifikasi cedera :
Jaringan yang terkena

Jaringan keras, yaitu :


fraktur termasuk fraktur osteochondral
dan fraktur avulsi, periostitis, stress fraktur,
hialin sendi dan kartilago
epifisial.
Jaringan khusus atau organ, yaitu :
otak, saraf perifer, mata, hidung, sinus,
laring, gigi, organ thorax, abdomen dan
pelvis.

Klasifikasi cedera:
Aktivitas olahraganya

Olahraga dengan kontak fisik, misalnya:


Pada sepak bola, karate, judo, tae kwondo, kempo,
silat, gulat, base ball dan hockey.

Aktivitas performan individual :


Tingkat performan sistem muskuloskeletal
sampai mendekati kelelahan biokimia,
fisiologis dan mekanik, dan bila atlet
mencapai performan diluar batas kelelahan,
maka atlet akan mengalami cedera.

Klasifikasi cedera:
Aktivitas olahraganya

Repetitive training injuries :


Adanya tendensi untuk menjadi kronik secara
alamiah berhubungan dgn:
- jadwal latihan yg buruk
- perlengkapan alat latihan yg tidak
adekuat
- jadwal latihan yg terlalu lama pd suatu
lingkungan buruk

Cedera Olahraga
1. Cedera Jaringan Lunak:
a. Memar
- Dpt disebabkan pukulan pd kulit dan otot yg
menyebabkan otot dan pembuluh darah serta
jaringan sekitarnya pecah. Jaringan yg memar
tidak boleh dipijat dan diberi kompres panas.
- Tindakan pertolongan di tempat latihan atau
pertandingan apabila ditemukan cedera seperti
ini adalah R.I.C.E. (Rest, Ice, Compression,
Elevation).

Cedera Olahraga
b. Jaringan otot putus atau strain
- Cedera ini terjadi apabila otot bekerja lebih berat
atau tertarik melebihi kemampuannya. Terasa
sakit pd gerakan dan serabut otot ada yg putus.
- Tindakan pertolongan di tempat latihan atau
pertandingan dgn R.I.C.E.

Cedera Olahraga
c. Keseleo (Sprain)
- Dapat terjadi pada olahraga kontak,
- Dapat terjadi fracture atau dislokasi,
- Pertolongan: R.I.C.E.

Cedera Olahraga
2. Dislokasi (cerai sendi)
Tanda-tanda:

Tulang bergeser dari sendi, ligamen ikut


rusak, bentuk berubah, bengkak dan
fungsi tidak normal.

Cedera Olahraga
3. Cedera pada tendo (tendinitis)
Tanda-tanda:
Terjadi bila tendo atau sarungnya meradang
atau tertarik berlebihan, terjadi karena
kesalahan teknik atau kesalahan peralatan
olahraga, benturan berulang-ulang, sakit pada
perabaan, fungsi menurun dan tenaga
menurun.

Cedera Olahraga
4. Cedera pada tulang (fraktura)
Terjadi karena:
Benturan langsung, benturan tak langsung,
kontraksi otot, stress (overruse) = benturan
sering, - frakture (simple = hanya tulang yang
patah, campuran = tulang patah disertai kulit
robek).
Tanda-tanda:
sakit, bengkak, perubahan warna kulit, sakit
perabaan dan bentuk berubah.

pd

Cedera Olahraga
5. Benturan pada kepala (contusio)
- Karena kepala terguncang, tdpt gangguan
fungsi otak, amnesia retrograd (hilang
ingatan yg dahulu), pusing, mual, muntah
dan penglihatan kabur, koordinasi tubuh
menurun, bingung
- Pengobatan : istirahat dan langsung kirim ke
rumah sakit.

Cedera Olahraga
6. Cedera pada gigi
- Karena benturan dgn orang lain atau dgn alat
permainan, dicegah dgn pemakaian pelindung
gigi, ditandai dgn rahang yg membengkak.
- Konsultasi ke dokter gigi sebaiknya dilakukan.

Cedera Olahraga
7. Cedera pada mata
- Terjadinya karena benturan/pukulan langsung
- Ditandai dgn keadaan sebagai berikut:
terdapat pendarahan mata berwarna
hitam, tulang dpt ikut rusak, penglihatan
kabur, mata membengkak dan mata
terasa sakit sekali.

Cedera Olahraga
8. Kejang otot (muscle cramp)
Penyebab:
- Heat cramps : Yaitu latihan pd suhu tinggi
keringat keluar banyak gangguan
elektrolit.
- Iritasi : yaitu latihan terlalu berat atau aliran
darah tidak lancar (misalnya udara dingin).
- Kurang Ca, Mg atau K dlm makanan
sehari-hari.
- Adanya gangguan sistem peredaran darah
pada atlet tersebut.

Cedera Olahraga
8. Kejang otot (muscle cramp)
Pencegahan:
Minum cukup sebelum dan sesudah latihan
olahraga
Stretching (peregangan): Sebelum dan sesudah
latihan olahraga
Diet: Low fat milk, sayur-sayuran hijau dan
buah-buahan.
Bila masih kejang konsultasi ke dokter,
mungkin ada kelainan sirkulasi darah.

Cedera Olahraga
9. Cedera karena panas
Penyebab:
- Karena suhu panas dan kelembaban tinggi,
karena kurang minum, pengeluaran keringat
2 liter per jam harus dianggap hal yg
serius, kelembaban tinggi akan mempengaruhi keringat gangguan pengaturan suhu
suhu badan terus meningkat.

Peralatan Pencegah Cedera Olahraga


- Sepatu
- Helm dan Kacamata
- Pelindung Gusi
- Sarung Tangan
- Alat Pelampung
- Sumbat Telinga

Cabang Panahan

Apabila tekniknya dilakukan dengan baik


relatif jarang terkena cedera.
Daerah yang paling sering mengalami cedera
yaitu dengan terkilirnya daerah bisep pada
waktu menarik tali busur.

Cabang Atletik dan


Olahraga Lapangan

Umumya terjadi pada kaki dan telapak kaki,


namun cedera ini dapat dihindari dengan
mengenakan sepatu yang cocok.
Pada cabang olahraga atletik sering ditemukan
ketegangan otot aductor dan terkilirnya
hamstring. Ini sering terdapat pada atlet yang
melakukan gerakan mendadak misalnya pelari
100 meter.

Cabang Atletik dan Olahraga Lapangan

Atlet loncat indah: cedera otot quadratus


dan lutut sering ditemukan pada.
Atlet loncat tinggi: cedera pada pergelangan
kaki. Apabila pergelangan kaki rasa sakit
terus menerus dapat diberikan injeksi
cortison atau di operasi.

Cabang Atletik dan


Olahraga Lapangan

Atlet lempar lembing dan pemain golf: cedera yg


sering terjadi pd persendian siku. Pembalutan pada
daerah siku dpt menolong pd waktu latihan.
Perawatan dpt dilakukan dgn fisioterapi atau
ultrasonik.
Pada pelari jarak jauh: tulang kering yg sakit atau
keretakan pd tulang akibat berlatih pd permukaan
yg tidak rata.

Cabang Olahraga
Bulu Tangkis

Cedera pada bahu: lepasnya persendian tulang


bahu, rasa nyeri pada persendian subacromial,
waktu melakukan smas di atas kepala.
Gerakan menyergap dan gerakan menyilang dapat
membuat cedera pada lutut dan pergelangan kaki.
Sepatu yang tidak baik/cocok dapat menyebabkan
terkilirnya pergelangan kaki.
Fracture tulang paha dapat timbul pada usia
remaja dan memerlukan perawatan yang cukup
lama.

Cabang Olahraga
Kanoe dan Kayak

Cedera sering terjadi pd lengan atau siku


pendayung.
Nyeri punggung dpt terjadi setelah duduk yg
terlalu lama.
Gesekan pd lutut yg terlalu sering dpt
menyebabkan cedera pd lutut oleh karena itu
diperlukan pelindung lutut pd cabang olahraga ini.
Hipotermia dpt terjadi pd semua cabang olahraga
air pd cuaca dingin.

Cabang Olahraga
Senam

Cedera diakibatkan oleh karena dilakukannya


hiper extensi pd siku yg mengayun.
Latihan pd otot persendian siku dpt membantu
kestabilan persendian siku dan menghindarkan
rasa sakit.
Hiper extensi dpt menyebabkan cedera punggung.
Keretakan pd tulang radius dpt mengenai
pesenam.

Cabang Olahraga Berkuda

Cedera paling berbahaya adalah bila terjadi pd


leher dan kepala.
Pakaian penunggang kuda merupakan alat
pelindung thdp timbulnya cedera.
Cedera lutut dan fracture clavicula sering terjadi.

Cabang Olahraga Scrambing/Motorcross

Resiko cedera sangat tinggi, maka diperlukan


pelindung kepala dan jaket pelindung untuk
menghindari cedera.

Cabang Olahraga Renang

Tersering yaitu cedera pada bahu. Perlu


ditingkatkan kebugaran dgn melatih otot-otot yg
digunakan pd waktu berenang.
Renang gaya dada dapat menyebabkan terkilirnya
ligamen sekitar lutut dan pd renang gaya
punggung akan menyebabkan nyeri punggung.
Penanggulangannya dgn mengurangi jadwal
latihan.

Cabang Olahraga Tenis

Cedera yang paling sering pada pemain tenis yg


disebut dgn siku pemain tenis (tennis elbow)
adalah akibat kesalahan dlm teknik pukulan.

Cabang Olahraga Angkat Besi

Pada atlet angkat besi sering ditemukan cedera


punggung, hernia, sendi bahu otot bisep dan nyeri
pada di dinding dada

Kesimpulan
Agar atlet terhindar dari cedera harus
memperhatikan dgn baik program dan takaran
latihan. Untuk menghindari timbulnya cedera
perlu terlebih dahulu melatih kekuatan otot
dan kelentukan. Agar dpt berprestasi di daerah
cuaca panas dan lembab diperlukan aklimatisasi
yg baik pd waktu sebelum dan
selama
pertandingan.

Anda mungkin juga menyukai