Anda di halaman 1dari 12

“Mengapa Kau Mengejarku?


Steno, 30 tahun, di siang hari yang panas terik tiba-tiba ia berlari karena
dikejar anjing. Satu jam sebelumnya, Steno makan siang yang banyak pada
saat istirahat kerja. Steno berlari kencang sekuat tenaga, tidak lama kemudian
ia mulai merasakan nyeri di daerah ulu hati, pusing dan kaki terasa pegal.
Steno tetap berlari meski nafasnya sudah mulai terasa sesak, wajahnya
memerah dan banyak mengeluarkan keringat.
Setelah berlari sejauh 1 km selama lebih kurang 10 menit, Steno pingsan
kemudian dibawa ke rumah sakit yang tidak jauh dari lokasi. Setelah
dilakukan pemeriksaan oleh tim paramedis, tidak lama kemudian Steno sadar
dengan bibir kering, wajah terlihat kemerahan, denyut jantung 118x/mnt,
tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi pernapasan 28x/menit, dan temperatur
39,50C

1. Menjelaskan adaptasi tubuh yg terjadi saat aktivitas fisik:


Apa respon tubuh Steno ketika ia lari dikejar anjing?
Jawab :
a. Perubahan Frekuensi Denyut Jantung
Ketika berlatih frekuensi denyut jantung akan meningkat. Kenaikan
frekuensi denyut jantung akan sesuai dengan intensitas latihan.
Semakin tinggi intensitas (misal berlari/bersepeda/berenang semakin
cepat) maka denyut jantung akan terasa semakin cepat.
b. Perubahan Volume Darah Sedenyut dan Curah Jantung
Jika pada saat istirahat volume darah sedenyut yang keluar dari jantung
(stroke volume=SV) sekitar 70 cc, pada saat berlatih dapat meningkat
sampai 90 cc per denyut. Bagi orang terlatih volume sedenyut saat
istirahat sekitar 90 sampai 120 cc, pada saat berlatih dapat mencapai
150 – 170 cc.
c. Perubahan Tekanan Darah
Meningkatnya hormon epinefrin saat latihan akan menyebabkan
semakin kuatnya kontraksi otot jantung. Meskipun demikian tekanan
sistole tidak langsung membubung tinggi, karena pengaruh epinefrin
pada pemuluh darah dapat menyebabkan pelebaran (dilatasi).
d. Perubahan Pada Pernafasan Pada saat latihan
frekuensi pernafasan akan meningkat. Meskipun demikian frekuensi
pernafasan tidak akan dapat dipakai sebagai alat ukur intensitas
latihan, karena pernafasan dapat dimanipulasikan oleh seseorang.
Pernafasan secara sadar dapat dipercepat, diperlambat, atau diperdalam
oleh kemauan seseorang. Akan tetapi jika pernafasan tidak
dikendalikan secara sadar sudah akan diatur secara otomatis oleh
sistem saraf outonom.
e. Tubuh melakukan metabolisme katabolisme.
Dari katabolisme ini tubuh mendapatkan energi yang dapat digunakan
selama proses lari. Akan tetapi saat berlari terus menerus tubuh
kekurangan O2 yang menyebabkan tubuh melakakukan metabolisme
anaerob untuk mendapatkan energi tetapi metabolisme 8 anaerob ini
menghasilkan asam laktat yang apabila menumpuk dapat
menyebabkan pegal (Sherwood, 2014).

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

- Kardiovaskular:
- tekanan darah normal:90/60 hingga 140/90
- denyut jantung normal: 60-100x/menit
- Abonormal:Takikardi(denyut jantung cepat) dan
Bradikardi (denyut jantung lambat)

- Respirasi:
- Frekuensi pernafasan normal: 12-20x/menit
- Abnormal= Takipnea(nafas terlalu cepat) dan
Bradipnea(nafas terlalu lambat)

- Saraf Otonom
- Saraf Simpatis = flight or fight
- Saraf parsimpatis = Cooling down and digestive

- Endokrin:
- Hormon Adaptasi terhadap stress
a. Epinefirn
b. Norepinefirn
c. Kortisol
d. Insulin

- Hormon pencernaan
a. Sekretin
b. Gastrin
c. (cholecytokinin)CCP
d. Motilin
e. (gastric inhibitor polypeptide)GIP
f. Pancreatic Peptida Hormon

- Autoregulasi Suhu:
- Suhu normal: 36,6 – 37 derajat C
- Abnormal: Pebris(suhu di atas 37 derajat/hipertermi) dan

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Apa saja jenis aktivitas fisik dan termasuk aktivitas fisik apa terkait kasus?

Jawab : Macam-Macam Aktivitas Fisik Aktivitas fisik dibagi dalam tiga macam,
yakni ringan, sedang, dan berat, berikut penjelasannya:

1. Aktivitas fisik ringan

Ini adalah aktivitas yang sedikit mengeluarkan energy dan biasanya tidak
menyebabkan perubahan irama pernapasan. Aktivitas fisik yang tergolong ringan
adalah menyetrika, menyapu lantai, bermain musik, dan lain-lain. Energi yang
dikeluarkan saat beraktivitas fisik ringan adalah kurang dari 3,5 Kkal/menit.

2. Aktivitas fisik sedang

Merupakan aktivitas yang membutuhkan lebih banyak energi dan gerakan otot
yang terus menerus. Aktivitas fisik yang tergolong sedang di antara lain adalah
berenang, jalan cepat, dan bersepeda. Energi yang dikeluarkan saat melakukan
aktivitas fisik sedang adalah sekitar 5-7 Kkal/menit.
3. Aktivitas fisik berat

Merupakan aktivitas yang cenderung berhubungan dengan olahraga dan membuat


tubuh berkeringat. Misalnya, aktivitas seperti bermain sepak bola, berlari, senam
aerobik, dan lain-lain. Energi yang dikeluarkan saat melakukan aktivitas fisik
berat adalah lebih dari 7 Kkal/menit (Suryana, 2017).

Terkait kasus termasuk aktivitas berat.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Apa penyebab pusing dan mekanismenya?

Jawab :

Pusing terjadi dikarenakan sirkulasi darah cepat melalui paru-paru dan aktivitas
yang berlebihan sehingga membutuhkan O2 berlebih, saat aktivitas berlebih
makan napas sesak yang bertujuan untuk mendapatkan O2 tetapi tidak terpenuhi
sehingga O2 tidak memenuhi kebutuhan, lalu kurangnya kecepatan darah
membuat suplai darah O2 menuju otak berkurang, terjadi evaporasi
mengakibatkan kekurangan cairan 14 elektrolit tubuh (Na, Ca, K),vitamin, dan
terganggunya transmitter (saraf) membuat otak terganggu (pusat kesadaran)
hingga terjadi ketidakseimbangan di otak (Sherwood,2018).

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Bagaimana mekanisme pengeluaran keringat?

Jawab:

Ketika olahraga, produksi panas tambahan oleh otot-otot aktif (faktor internal
tubuh) cenderung meningkatkan suhu internal tubuh. Sebagai respons, pusat
kontrol suhu memicu proses berkeringat dan tindakan kompensasi lain untuk
menurukanan suhu tubuh ke normal. Selama pajanan panas, bagian anterior
hipotalamus mengurangi produksi panas dengan menurunkan aktivits otot rangka
dan meningkatkan pengeluaran panas dngan memicu vasodilatasi kulit. Ketika
vasodilatasi kulit tidak mampu membuang anas yang berlebihan dari tubuh,
terjadi proses berkeringat untuk meningkatkan pengeluarann panas melalui
evaporasi. Jika suhu udara meningkat melebihi suhu kulit dengan vasodilatasi
maksimal, gradien suhu berbalik sendiri sehingga terjadi penambahan panas dari
lingkungan. Berkeringat adalah salah satu cara untuk mengeluarkan panas pada
keadaan ini (Sherwood, 2019).

Apa dampak dari pengeluaran keringat berlebih?

Jawab :

Dampak banyak mengeluarkan keringat dapat menyebabkan dehidrasi, karena


cuaca panas menyebabkan tubuh menjadi panas sehingga tubuh berusaha untuk
mengeluarkan keringat (evaporasi) yang apabila terjadi secara terus menerus akan
menyebabkan terjadinya dehidrasi. Selain itu dehidrasi dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah dan volume darah berkurang bila tubuh kehilangan air
dalam jumlah besar melalui keringat (Sherwood, 2019).

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apa penyebab dan mekanisme dari wajah memerah?

Jawab :

Wajah yang terlihat merah dan panas merupakan kondisi normal yang terjadi
setelah berolahraga. Ketika berolahraga, suhu tubuh secara umum akan
meningkat, yang kemudian akan dibawa pembuluh darah ke permukaan kulit,
menyebabkan seseorang berkeringat dan suhu tubuh kembali normal. Respons
tubuh normal terhadap aktivitas fisik ini dapat terlihat sebagai kulit wajah yang
memerah terutama pada mereka yang memiliki warna kulit yang putih. Adanya
respon yang diberikan oleh otak di hipotalamus sebagai pengendali emosi
meneruskan ke hipofisis yang 15 bertindak sebagai pengendali, kelenjar adrenal
akan mengeluarkan hormon adrenalin. Kemudian hormon adrenalin akan terlepas
dan terjadinya efek penyempitan pembuluh darah pada wajah yang biasanya
memerah (Guyton and Hall, 2011)

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Bagaimana interpretasi tanda vital terkait kasus?

Jawab :

 Bibir kering, menandakan bahwa Steno mengalami dehidrasi dikarenkan


pengeluaran cairan tubuh berlebih melalui keringat.

 Wajahnya memerah, menandakan bahwa aliran darah pembuluh darah kapiler di


wajah Steno mengalami penyempitan.

 Denyut jantung nya 118x/menit, menandakan bahwa Steno mengalami takikardi


yaitu meningkatnya kerja jantung dan denyut jantung.

 Tekanan darah 110/70 mmHg, menandakan bahwa tekanan darahnya normal.


Jika hipertensi apabila rerata tekanan darah sistolik (TDS) dan atau tekanan darah
23 diastolik (TDD) t persentil 95 sesuai dengan jenis kelamin, usia, tinggi badan
pada lebih dati tiga kali pengukuran. Tekanan darah ditentukan berdasarkan
national high blood pressure education program working group on high blood
pressure in children and adolescents, National Health and Nutrition Examination
Survey (NHANES). Tingkatan tekanan darah anak laki-laki dan anak perempuan
berdasarkan persentil usia dan tinggi badan yang sudah direvisi.

 Frekuensi pernafasan 28x/ menit, menandakan bahwa Steno mengalami


hiperventilasi atau takipneu dikarenakan peningkatan frekuensi pernafasan.

 Temperatur 39.5 0 c, menandakan bahwa Steno ini mengalami hipertermi


dikarenakan dehidrasi (Himawan et al., 2016).

2. Menjelaskan Metabolisme energi aerobik anaerobik:

Jenis aktivitas apa saja yang termasuk aerob dan anaerob?

Jawab : Aktivitas fisik terbagi menjadi dua jenis yaitu aktivitas fisika aerob dan
anaerob. Berdasarkan Namanya, aktivitas fisik ini dilakukan dengan atau tidak
menggunakan oksigen pada kegiatannya. Aktivitas fisik aerobik adalah
aktivitas yang membutuhkan ketersediaan oksigen untuk membentuk ATP
(Adenosin Tri Phospat) untuk dijadikan sumber energi. Sementara itu, aktivitas
fisik anaerobik ialah kebalikan dari aktivitas aerob, tidak perlu oksigen untuk
membentuk ATP sebagai sumber energi karena ia bergantung pada energi yang
tersimpan di dalam otot dan merupakan hasil dari proses glikolisis anaerob
(Harahap dan Pahutar, 2018).

Bagaimana metabolisme aerob dan anaerob pada tubuh?


Jawab:
a. Respirasi Anaerob

Repirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak memerlukan oksigenAtau


O2.Respirasi anaerob terjadi di bagian sitoplasma yang bertujuanMengurangi
senyawa organik.Respirasi anaerob menghasilkan sejumlahEnergi yang lebih
kecil yaitu 2 ATP. Proses respirasi anaerob didapatiPada reaksi fermentasi dan
pernapasan intra molekul. Respirasi anerob,Glukosa dipecah secara tidak
sempurna menjadi komponen H2O danCO2.Di respirasi anaerob, hidrogen
bergabung bersama sejumlahKomponen yaitu Asam Piruvat, Asetildehida yang
selanjutnyaMembentuk asam laktat dan etanol.

b. Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah sebuah reaksi katabolisme yang memerlukan Suasana
aerobic dengan proses keberadaan oksigen sangat dibutuhkan Yang
menghasilkan energi dengan jumlah yang besar. Energi yangDisimpan dalam
bentuk kimiawi yang dikenal dengan kode ATP. Energi ATP digunakan oleh
sel dalam tubuh makhluk hidup untuk menunjangPertumbuhan, gerak,
transportasi, reproduksi dan kegiatan yang lainnya.Untuk lebih sederhananya,
rumus aerob digambarkan secara sederhana, yaitu
C6H12+6O2=6HCO2+6H2O. Respirasi aerob dibagi dalam 3 tahapan yaitu
sebagai berikut:
 Glikolisis adalah proses pemecahan molekul C6 atau glukosa yang menjadi
senyawa asam piruvat atau dikenal dengan rumus Kimia C3.
 Siklus krebs, ialah reaksi molekul astilCoA yang kemudian. Menghasilkan
oksalosetat dan asam sitrat.
 Transpor electron, merupakan reaksi reduksi atau oksidasi NADH2 dan
molekul FADH2 yang akhirnya menghasilkan H2O energi berupa ATP.
Bersepeda itu sendiri termasuk olahraga aerobik atau yang sering disebut
orang-orang sebagai kardio (Lestari, 2016)

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

- ATP PC(fostfat creatin): 2 atp (atp terbatas) (waktu sangat singkat)


- Glikolisis anerob: (atp seidkit) (waktu produksi cepat) (residu asam
laktat)
- Oxidative aerob: (Glikolisis aerob, siklus krebs, transport elektron)
3. Gejala akibat kegagalan tubuh beradaptasi
Bagaimana mekanisme pingsan?

Jawab :

Ketika seseorang berolahraga dalam cuaca panas selama olahraga, banyak darah
yang harus dialirkan ke otot untuk mamasok O2 dan nutrient serta mengeluarkan
zat sisa yang menumpuk akibat tingkat aktivitas yang tinggi. Untuk
mempertahankan suhu tubuh dalam menghadapi panas tambahan ini, aliran darah
ke kulit ditingkatkan sehingga panas dari darah yang hangat dapat dikeluarkan
melalui kulit ke lingkungan sekitar laju berkeringat juga meningkat sehingga
dapat terjadi pendinginan evaporative untuk membantu mempertahankan suhu
tubuh selama periode penambahan panas berlebih garam penahan air serta air
keluar berkurangnya volume plasma karena berkeringat semakin mengurangi
jumlah darah kurangnya perfusi darah ke otak dapat terjadi heat syncope
(Sherwood, 2016).

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Apa dampak beraktivitas di lingkungan yang panas?

Jawab:

Adapun 4 dampak yang berhubungan dengan panas, yaitu:

1. Heat Cramps Heat cramps merupakan salah satu penyakit yang disebabkan
oleh adanya peningkatan panas tubuh. Penyakit ini merupakan tahap awal
rangkaian penyakit akibat panas. Individu yang mengalami heat cramps akan
merasakan kejang otot hebat akibat keringat yang berlebih. Pada umumnya
terjadi pada individu yang mengalami dehidrasi 4%. Gejala: kram, otot menjadi
tegang, nyeri, suhu tubuh di atas normal (37-40°C).
2. Heat syncope Heat syncope merupakan rangkaian heat illness sesudah heat
cramps. Pada tahap ini individu yang mengalami heat syncope dapat
mengalami kehilangan kesadaran (pingsan).Gejala: denyut nadi menurun dan
pucat.
3. Heat exhausted (kelelahan akibat panas) Heat exhaustedmerupakan
rangkaian heat illness yang terjadi akibat terkena / terpapar panas selama
berjam-jam. Pada tahap ini heat exhausted dapat berubah menjadi heat stroke
apabila tidak ditangani dengan segera. Gejala: kelelahan, kecemasan, tekanan
darah menurun, denyut nadi melambat, suhu tubuh di atas normal (37-40°C),
mual, dan muntah.
4. Heat stroke Heat stroke merupakan fase paling akut / parah dari heat
illness.Heat stroke terjadi akibat hiponatremia dan berpotensi terjadi pada saat
seseorang yang berolahraga dengan intensitas yang tinggi dalam waktu yang
lama di suhu relatif tinggi.Individu yang mengalami heat stroke berisiko
mengalami gangguan organ hingga kematian.Gejala: kejang-kejang, koma,
sakit kepala, kulit kering hingga basah, suhu tubuh >40°C (Nofianti, 2019).

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

- Heat syncope:
Pingsan karena suhu terlalu panas.
Di lingkungan yang panas, pelebaran perifer adalah strategi yang pertama
untuk menghilangkan panas dengan meningkatkan darah rendah ke kulit,
yang dapat mengakibatkan tekanan darah rendah dan, dengan demikian,
penurunan perfusi ke otak. Suplai darah rendah untuk Otak dan
dehidrasi dapat menyebabkan heat syncope.

- Heat cramps:
Kejang otot karena kurang elektrolit karena suhu terlalu panas
Heat cramps adalah kontraksi spasmodik yang tidak disengaja dari
kelompok otot besar yang bertentangan dengan kejang otot / kram terisolasi
yang juga dapat terjadi selama atau setelah pengerahan tenaga. Kondisi ini
disebabkan oleh kekurangan relatif natrium, kalium, klorida, atau
magnesium. Gejala lain mungkin termasuk mual, muntah, kelelahan,
kelemahan, berkeringat, dan takikardi
Keringat berlebihan bersama dengan sedikit atau tidak ada kompensasi
luid / elektrolit yang menyebabkan ketidakseimbangan natrium
menghasilkan kejang otot sementara dan tidak disengaja, biasanya di betis,
lengan, dan perut dinding.
Ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi karena banyaknya berkeringat
selama latihan atau aktivitas berat dalam panas lingkungan. Heat cramp
biasanya disertai dengan takikardia dan suhu tubuh tinggi. Natrium
penggantian dapat membantu mengelola kram panas

- Heat Exhautions:
Kekurangan cairan akibat suhu terlalu panas (kelelahan panas)
Jenis HRI yang paling umum adalah heat exhaustion, menghadirkan
segudang gejala seperti kelelahan, malaise, hipotensi, anoreksia, muntah,
kecemasan, mual, lekas marah, pingsan, dan keruntuhan peredaran darah.

The suhu tubuh inti dalam heat exhaustion adalah 38 °C untuk 40 ° C.


pengobatan heat exhaustion adalah untuk menghilangkan pasien dari
lingkungan yang panas ke area yang lebih dingin dan meminimalkan
pakaian untuk memfasilitasi kehilangan panas.

- Heat Stroke
(Stroke akibat suhu panas)
Heatstroke adalah penyakit terkait panas yang parah yang melibatkan
peningkatan suhu tubuh yang biasanya, tetapi tidak selalu, lebih besar dari
40 C. Pasien memiliki tanda-tanda klinis disfungsi sistem saraf pusat yang
mungkin termasuk kebingungan, ataksia, delirium, atau kejang yang
disebabkan setelah aktivitas fisik yang berat atau paparan cuaca panas.
(Terjadi setelah heat-shock, protein )

NNI
a. Al-An’aam ayat 141 29
Artinya :
Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang
tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya).
Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada
waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan,
b. Al-Maidah ayat 77
Artinya:
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui
batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum
kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan
(manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus".
Kaitan : Hidup ini harus dijalani dengan penuh kesederhanaan dan tidak
berlebihan. Jangan seperti Steno yang makan dengan berlebihan.
c. Al-Baqarah ayat 286
Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya
dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka
berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau
kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami
dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang
sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa
yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami,
dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami
menghadapi orang-orang kafir.”

Anda mungkin juga menyukai