PERJALANAN
I. PENDAHULUAN
Tenaga Aerobik
Seperti yang kita ketahui bahwa persiapan fisik bagi
seorang pecinta alam adalah tenaga aerobiknya, yaitu
kemampuan menyediakan oksigen guna metabolisme tenaga.
Kemampuan ini sangatlah penting guna menyediakan tenaga
untuk kerja otot-otot yang bekerja terus menerus dalam waktu
yang lama. Jika keadaan tenaga aerobik baik, maka otot akan
cepat lelah dan diperlukan waktu yang cukup lama untuk
kembali ke keadaan semula. Dalam keadaan aerobik yang
baik, maka selama melakukan kerja akan tetap terdapat suplai
oksigen cukup ke dalam tubuh, ini berarti otot bekerja dengan
baik.
Keadaan aerobik yang baik dapat dicapai dengan
mendgadakan latihan-latihan yang mengikut
sertakan aktifitas otot. Selain itu penambahan
latihan yang disesuaikan dengan peningkatan
kemampuan aaerobik tersebut, misalnya :
menambah jumlah latihan; beban latihan tetap
tetapi kecepatan bertambah; dan lain sebagainya.
Makanan
Selain daridan
latihanIstirahat
yang terus menerus agar mencapai hasil
yangk baik perlu ditunjang dengan makanan dan istirahat yang
cukup. Saat istirahat berguna untuk mengganti bagian-bagian
tubuh yang rusak. Makanan yang dimakssud disini tentunya
makanan yang cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air, yang kesemuanya itu berguna untuk :
Mengganti bagian-bagian yang hilang
Seperti energi yang dipakai selama kerja dan aktifitas lainnya
atau cairan tubuh yang hilang karena aktifitas yang dilakukan.
Memelihara dan mengganti bagian-bagian yang hilang/ rusak.
Mempertahankan keseimbangan tubuh
Sikap Mental
Dalam suatu perjalanan selain diperlukan fisik yang baik, diperlukan juga
atau tekad untuk menyelesaikan dan mengatasi kesulitan selama latihan
ataupun kegiatan berlangsung.
Biasanya dalam suatu latihan akan ada ajakan pada diri kita untuk
berhenti, atau contoh yang lainnya pada saat pendakian gunung atau
pendidikan dasar, tidak sedikit yang mengundurkan diri sebelum semua
dapat diatasi. Nah, pada saat itulah mental dan fisik kita diuji. Semuanya
itu akan dapat dilewati/ diselesaikan jika kita mempunyai mental yang
kuat. Selain itu tumbuhkan semangat bersaing, gengsi dengan pemikiran
orang lain bisa masa kita nggak bisa. Ini juga mempunyai peranan untuk
membentuk sikap memtal dan disiplin yang kuat. Semuanya ini dapat
beralngsung atau dapat dikerjakan tergantung dari mentalitas orang yang
mengerjakannya.
Sebagai bahan kajian bersama bahwa dengan
mental yang kuat fisik pasti mengikuti ; atau
dengan kata lain walaupun fisik kita hancur/ rusak
tetapi dengan mental yang kuat pasti kita sanggup
mencapai tujuan yang kita inginkan.
II. PERSIAPAN OBAT-OBATAN
37 Normal
36-35 Menggigil tetapi terkendali; gerak langkah lambat dan
koordinasi tubuh mulai terganggu
35 Menggigil tidak terkendali
35-33 Kondisi tubuh melemah, pengambilan keputusan dan
pengendalian emosi mulai kabur
32-29 Menggigil berhenti, kebingungan meningkat, meracau,
ingatan hilang, gerakan tersentak, dan biji mata mulai
29-28 membesar.
Otot menjadi kaku, biji mata membesar, denyut nadi
melemah dan tidak teratur, tarikan nafas melemah, kulit
27 kebiru-biruan, dan tingkah laku menuju kearah tidak
sadar.
26 Pingsan, biji mata tidak tanggap cahaya, reflek hilang,
25 dan tampak sudah meninggal
Gawat (koma), suhu tubuhnya menurun dengan cepat
sekali.
Denyut jantung berhenti alias sudah meninggal.
Beberapa hal untuk menanggulangi Hypothermi:
Jangan biarkan korban tertidur, sehingga ia tidak mampu
menghangatkan badannya sendiri
Berilah air hangat yang manis
Jika bajunya basah harus diganti dengan yang kering
Hindari hembusan angin, carilah tempat perlindungan yang aman
(tenda/ perlindungan alam)
Masukkan korban kedalam kantung tidur yang telah dihangatkan
oleh orang lain (penolong). Ingat masukkan korban kedalam
kantung tidur yang dingin tidak banyak menolong, sebab tubuh
korban tidak menghasilkan panas yang memadai untuk
menghangtakan kantung tidur tersebut. Sebaiknya penolong
Pengaruh Ketinggian