Tujuan
1. Menghitung denyut nadi (pulsus) pada arteri femoralis.
2. Menghitung Cardiac Output (CO)
3. Mengukur Tekanan Darah
II. Tabel Hasil Praktikum
Pulsus Manusia
III. Pembahasan
III.1 Analisa Prosedur
Pada praktikum kali ini, dilakukan dua pemeriksaan, yakni
pemeriksaan tekanan darah dan pulsus pada hewan dan hanya dilakukan
pemeriksaan pulsus pada manusia. Perhitungan pulsus pada hewan dilakukan
dengan meletakkan tiga jari pada arteri femoralis dan dihitung banyaknya
denyutan selama 15 detik. Pemeriksaan dilakukan sebelum dan setelah
exercise kemudian hasil dibandingkan. Untuk pengukuran tekanan darah
dilakukan dengan mencari pembuluh darah arteria branchialis dan dingerkan
bunyi desakan darah menggunakan stetoskop. Lengan kid praktikan yang tidur
terlentang dibebat sphygmomanometer, serta udara diisikan di dalam pembebat
sehingga air raksa menunjukkan angka 150 mm Hg. Keluarkan udara secara
perlahan-lahan dari sphygmomanometer sambil tetap mendengarkan bunyi
desakan udara melalui stetoskop. Dicatat tinggi permukaan air raksa tepat
ketika bunyi desakan darah pertama yang terdengar serta bunyi desakan udara
pertama kali menghilang sama sekali. Dilakukan pemeriksaan sebelum dan
sesudah probandus exercise.
Dibandingkan dengan litelatur, disebutkan bahwa pemeriksaan pulsus
pada anjing dan kucing dapat dilakukan melalui arteri femoralis. Arteri
femoralis berada di selangkangan (inguinalis) bagian atas sisi medial paha.
Teknik pengukuran darah menurut litelatur dapat delakukan dengan
sphygmomanometer dan stetoskop. Stetoskop digunakan untuk mendengar
suara Korotkoff saat mengukur tekanan darah. Pada penggunaan manset
sphygmomanometer otomatis, stetoskop tidak diperlukan (Maharani, 2016).
Sehingga pengukuran saat praktikum dan penjelasan litelatur sudah sesuai.
III.2 Analisa Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan, hasil yang didapat adalah pada
kucing sebelum exercise, pulsus menunjukkan angka 76/menit dan setelah
exercise menjadi 93/menit. Pada anjing sebelum exercise, pulsus menunjukkan
angka 139/menit dan setelah exercise menunjukkan angka 132/menit. Pada
probandus manusia A menunjukkan angka 84/menit sebelum exercise dan
angka 144/menit setelah exercise. Pada probandus B menunjukkan angka
92/menit sebelum exercise dan angka 184/menit setelah exercise. Menurut
Hidayati, dkk., (2021) pulsus kucing normal yaitu kisaran 100-120/menit dan
pada anjing 60-80/menit, hal ini menunjukkan bahwa terdapat abnormalitas
pada kucing atau Anjing pada praktikum. Abnormalitas tersebut bisa
dikarenakan stress,usia, dan lain-lain.
Pada pemeriksaan tekanan darah hasil pada kucing didapatkan angka
systole 140 mmHg dan diastole 87 mmHg sebelum exercise. Setelah
melakukan exercise systole menunjukkan angka 125 mmHg dan diastole 100
mmHg. Pada anjing didapatkan angka systole 141 mmHg dan diastole 94
mmHg sebelum exercise. Setelah melakukan exercise systole menunjukkan
angka 130 mmHg dan diastole 35 mmHg. Dijelaskan oleh Solitare, dkk.,
(2019), angka tekanan systole dan diastole pada anjing berkisar di angka 130-
180 (systole) dan 60-100 (diastole). ). Sehingga hasil yang ditunjukkan pada
keadaan sebelum exercise normal dan sudah sesuai literatur, sedangkan pada
diastole setelah exercise pada anjing menunjukkan adanya abnormalitas
tekanan darah.
IV. Menjawab Pertanyaan
IV.1 Perhitungan pulsus pada manusia dapat dilakukan pada beberapa
arteri, sebutkan!
Frekuensi denyut jantung manusia bervariasi, tergantung dari banyak
faktor yang mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal. Arteri radialis
(pergelangan tangan),terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba
diatas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai
secara rutin. Arteri femolaris (lipat paha), Arteri pulpotea, Arteri dorsalis pedis
(daerah dorsum peedis), Arteri temporalis (ventral daun telinga) (Hermawan,
dkk., 2012).
Harahap, A. N., dan Perangin-angin, B. 2013. Sistem Pengukuran Detak Jantung Manusia
Menggunakan Media Online Dengan Jaringan Wi-Fi Berbasis PC. Jurnal Univesitas
Sumatera Utara.
Hermawan, L., Subiyono, H. S., dan Rahayu, S. 2012. Pengaruh Pemberian Asupan Cairan
(Air) Terhadap Profil Denyut Jantung pada Aktivitas Aerobik. Journal of Sport
Sciences and Fitness 1(2): 14-20.
Hidayati, Z. M., Suartha, I. N., dan Soma, I. G. 2021. Studi Kasus: Canine Chronic
Ulcerative Stomatitis pada Anjing Pomeranian. Jurnal Sains dan Teknologi
Peternakan 2(2).
Sandi,I. N. 2016. Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Frekuensi Denyut Nadi. Sport and Fitness
Journal 4(2).
Sasmalinda, L., Syafriandi., dan Helma. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan
Tekanan Darah Pasien di Puskesmas Malalo Batipuh Selatan dengan Menggunakan
Regresi Linier Berganda. Jurnal Universitas Negeri Padang.
Solitare, S., Lintong, F., dan Rumampuk, J. F. 2019. Gambaran Hasil Pengukuran Tekanan
Darah Antara Posisi Duduk, Posisi Berdiri Dan Posisi Berbaring Pada Siswa Kelas
Xi Ipa Sma Kristen 1 Tomohon. Jurnal Medik dan Rehabilitasi (JMR) 1(3).