Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Stroke atau dalam istilah lain disebut CVA (Cerebro-Vascular Accident) atau
CVD (Cerebro-Vascular Disease) atau apoplexy, adalah gangguan fungsi
neurologi yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak yang dapat timbul
secara mendadak (beberapa menit) atau secara cepat (beberapa jam) dengan gejala
atau tanda yang sesuai dengan daerah otak yang terganggu. Sesuai penyebabnya,
stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik (88% dan
12%). (Fagan et al., 2005; Kasper et al., 2005; Laksmiassanti et al, 2003).
Stroke iskemik adalah bentuk ekstrim dari iskemik yang menyebabkan
kematian sel-sel otak yang tidak dapat pulih, yang disebut infark otak (George,
2009). Sedangkan Stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah
otak. Darah yang keluar akan masuk ke dalam jaringan otak dan menyebabkan
terjadinya pembengkakan otak atau hematom yang akhirnya meningkatkan
tekanan di dalam otak (Mahendra dkk, 2004).

B. Etiologi, Faktor Resiko, Patofisiologi, Manifestasi Klinik, Komplikasi


1. Etiologi
Penyebab terjadinya stroke iskemik, diantaranya:
a) Vaskuler: arterosklerosis, displasia fibromuskuler, inflamasi (giant cell
arteritis, SLE, poliarteritis nodusa, angitis granuloma, arteritis sifilitika,
AIDS), diseksi arteri, penyalahgunaan obat, sindroma Moyamoya,
trombosis sinus, atau vena.3,5
b) Kelainan jantung: trombus mural, aritmia jantung, endokarditis infeksiosa
dan non infeksiosa, penyakit jantung rematik, pengunaan katup prostetik,
miksoma atrial, dan fibrilasi atrium.3,5
c) Kelainan darah: trombositosis, polisitemia, anemia sel sabit, leukositosis,
hiperkoagulasi, dan hiperviskositas darah.3,5

Trombosis arteri atau vena pada SSP dapat disebabkan oleh satu atau lebih dari
trias Virchow:

1) abnormalitas dinding pembuluh darah. Umumnya penyakit degeneratif dapat juga


inflamasi (vaskulitis) atau trauma/diseksi
2) abnormalitas darah misalnya polisitemia
3) gangguan aliran darah. Penyabab tersering stroke adalah penyakit degeneratif
arterial, baik arteroskelrosis pada pembuluh darah besar (dengan tromboemboli)
maupun penyakit pembuluh darah kecil (lipohialinosis).3,5

2. Faktor Resiko
Faktor yang tidak dapat dikontrol antara lain: jenis kelamin, pria lebih sering
ditemukan menderita stroke dibanding wanita. Usia. Resiko mengalami stroke
meningkat seiring bertambahnya usia. Resiko semakin meningkat setelah usia 55
tahun. Usia terbanyak terkena serangan stroke adalah usia 65 tahun ke atas. Dari
2065 pasien stroke akut yang dirawat di 28 rumah sakit di indonesia, 35,8% berusia
di atas 65 tahun dan 12,9% kurang dari 45 tahun.6
Keturunan. Adanya riwayat keluarga yang terkena stroke meningkatkan
resiko terjadinya stroke. Ras. Stroke lebih banyak menyerang dan menyebabkan
kematian pada ras kulit hitam karena diduga angka kejadian hipertensi yang tinggi
dan diet tinggi garam.6
Faktor yang dapat dikontrol (Reversible) antara lain: hipertensi. Merupakan
faktor resiko tunggal yang paling penting untuk stroke iskemik maupun stroke
perdarahan. Pada keadaan hipertensi, pembuluh darah mendapat tekanan yang
sangat besar. Jika proses tekanan berlangsung lama, dapat menyebabkan kelemahan
pada dinding pembuluh darah sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Hipertensi
juga dapat menyebabkan aterosklerosis dan penyempitan diameter pembuluh darah
sehingga mengganggu aliran darah ke jaringan otak.6
Tabel 1. Faktor Resiko Stroke.6

Penyakit jantung. Kerusakan kerja jantung akan menurunkan kardiak output


dan menurunkan aliran darah ke otak. Ddisamping itu dapat terjadi proses
embolisasi yang bersumber pada kelainan jantung dan pembuluh darah.6
Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia Hiperkolesterolemia dapat
menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis berperan dalam menyebabkan
penyakit jantung koroner dan stroke itu sendiri.6
Diabetes Melitus. Penderita DM berpotensi mengalami stroke karena 2
alasan, yeitu terjadinya peningkatan viskositas darah sehingga memperlambat
aliran darah khususnya serebral dan adanya kelainan microvaskuler sehingga
berdampak juga terhadap kelainan yang terjadi pada pembuluh darah serebral.6
Stress Emosional. Seseorang yang sering mengalami stres emosional juga
dapat mempengaruhi kondisi fisiknya. Stres dapat merangsang tubuh mengeluarkan
hormon-hormon yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah sehingga
berpotensi meningkatkan resiko serangan stroke.3,6
Merokok. Perokok lebih rentan mengalami stroke dibandingkan bukan
perokok. Nikotin dalan rokok membuat jantung bekerja keras karena frekuensi
jantung dan tekanan darah meningkat. Nikotin juga mengurangi kelenturan arteri
serta dapat menimbulkan aterosklerosis. Aktivitas yang tidak sehat. Kurang
olahraga, makanan berkolesterol.6
3. Patofisiologi
Sebanyak 88% dari semua stroke adalah stroke iskemik dan disebabkan oleh
pembentukan trombus atau emboli yang menghambat arteri serebral. Aterosklerosis
serebral adalah faktor penyebab dalam masalah stroke iskemik, walaupun 30%
tidak diketahui etiologinya. Emboli dapat muncul dari arteri intra dan ekstra kranial.
Dua puluh persen stroke emboli muncul dari jantung. Pada aterosklerosis karotid,
plak dapat rusak karena paparan kolagen, agregasi platelet, dan pembentukan
tombus. Pembekuan dapat menyebabkan hambatan sekitar atau terjadi pelepasan
dan bergerak ke arah distal, pada akhirnya akan menghambat pembuluh serebral.
Dalam masalah embolisme kardiogen, aliran darah yang berhenti dalam atrium atau
ventrikel mengarah ke pembentukan bekuan lokal yang dapat pelepasan dan
bergerak melalui aorta menuju sirkulasi serebral. Hasil akhir baik pembentukan
trombus dan embolisme adalah hambatan arteri, penurunan aliran darah serebral
dan penyebab iskemik dan akhirnya infark distal mengarah hambatan (Sukandar,
2008).

4. Manifestasi Klinik

5. Komplikasi

Anda mungkin juga menyukai

  • My CV
    My CV
    Dokumen2 halaman
    My CV
    Trie Sob
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran Ariep Aulia Rakhim
    Surat Lamaran Ariep Aulia Rakhim
    Dokumen1 halaman
    Surat Lamaran Ariep Aulia Rakhim
    Apt Ariep Aulia Rakhim
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran Ariep
    Surat Lamaran Ariep
    Dokumen1 halaman
    Surat Lamaran Ariep
    Trie Sob
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Quu
    BAB IV Quu
    Dokumen12 halaman
    BAB IV Quu
    Trie Sob
    Belum ada peringkat
  • BAB V Bu Lunggu
    BAB V Bu Lunggu
    Dokumen1 halaman
    BAB V Bu Lunggu
    Trie Sob
    Belum ada peringkat
  • Askep Febris
    Askep Febris
    Dokumen13 halaman
    Askep Febris
    Trie Sob
    Belum ada peringkat
  • Materi 2
    Materi 2
    Dokumen8 halaman
    Materi 2
    Trie Sob
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen33 halaman
    Bab Ii
    Trie Sob
    Belum ada peringkat
  • Hemotoraks 2
    Hemotoraks 2
    Dokumen5 halaman
    Hemotoraks 2
    Trie Sob
    Belum ada peringkat
  • Materi 2
    Materi 2
    Dokumen8 halaman
    Materi 2
    Trie Sob
    Belum ada peringkat
  • Materi 2
    Materi 2
    Dokumen8 halaman
    Materi 2
    Trie Sob
    Belum ada peringkat
  • Hemotoraks 2
    Hemotoraks 2
    Dokumen5 halaman
    Hemotoraks 2
    Trie Sob
    Belum ada peringkat