Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN MANAJEMEN SIRKULASI TERMINAL BUS

( Studi Kasus : Terminal Bus Tirtonadi Surakarta )

Gatot Nursetyo

Abstrak

Terminal merupakan bagian dari jaringan pelayanan transportasi sebagai simpul


dari suatu rangkaian jaringan transportasi jalan. Keberadaan terminal sangat vital dalam
penyelenggaraan angkutan umum. Karena disitu adalah merupakan tempat bertemunya
antara penyedia jasa dan pengguna jasa, tempat menaikkan dan menurunkkan penumpang
atau barang, tempat awal dan berakhirnya perjalanan angkutan umum, tempat
pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian lalu lintas, serta istirahat
awak kendaraan angkutan umum.
Terminal adalah fasilitas yang sangat kompleks, banyak kegiatan yang dilakukan
di terminal terkadang secara bersamaan dan terkadang secara paralel, yang terkait pada
variasi dan volume kedatangan atau waktu yang dibutuhkan untuk memproses kendaraan,
penumpang, dan barang. Kinerja operasional Terminal Tirtonadi Surakarta dalam
pelayanannya kepada masyarakat pengguna jasa transportasi mengalami perubahan
tingkat pelayanan dan kapasitas pada terminal. Aspek pelayanan penumpang di terminal
percontohan nasional sudah dipacu secara maksimal dan diklaim setara dengan bandara.
Kajian manajemen sirkulasi terminal bus ini menunjukkan adanya permasalahan
parkir khusus mobil yang diarahkan ke ruang terbuka di lantai II. Sementara parkir
kendaraan roda dua dan sepeda berada di depan pintu drop off penumpang.
Pembangunan lahan parkir yang nyaman bagi pengunjung masih berproses beserta
pengembangan Terminal Tirtonadi ke depan, terminal bus sebagai pusat perbelanjaan dan
hotel baru.

Kata kunci : sirkulasi, kenyamanan, aspek pelayanan.

1. PENDAHULUAN ( dua ) jenis pelayanan terminal, berupa


Pembangunan di wilayah kota terminal barang dan penumpang.
diarahkan pada penataan ruang daerah Terminal Tirtonadi merupakan unit
yang kukuh dengan upaya peningkatan fasilitas untuk pelayanan umum, dalam hal
produktivitas geografis wilayah dan ini merupakan pergerakan manusia dan
efisiensi sumber daya daerah, melalui barang dari satu tempat ke tempat yang
pengaturan pemanfaatan ruang bagi fungsi lain. Dalam rangka meningkatkan
utama perkotaan yang meliputi diantaranya pelayananan kepada masyarakat
Sistem Transportasi. Prasarana transportasi khususnya angkutan massal, diharapkan
yang dijabarkan dalam bentuk jaringan UPTD terminal dapat berusaha untuk
transportasi dan simpul transportasi memberikan pelayanan yang terbaik
merupakan sub sistem yang saling ( Suryo Handoyo, 2015 ). Mulai dari
berinteraksi dan bekerja secara sinergis penyediaan ruang tunggu yang aman,
dalam menunjang aktivitas transportasi. pengaturan tempat pemberangkatan bus
Pada transportasi darat khususnya sesuai dengan tujuan sampai dengan
transportasi jalan, maka simpul penertiban bus yang masuk terminal. Hal
transportasi jalan dikenal dengan sebutan ini dilakukan semata-mata untuk
terminal yang dalam kenyataannya ada 2 memberikan pelayanan yang maksimal
bagi masyarakat, dan menerapkan sistem di sana. Selama beberapa waktu beroperasi
manajemen terminal yang baik. Sehingga, lahan parkir sementara tersebut belum
nantinya dapat diharapkan memberikan dilengkapi atap peneduh, tembok
kontribusi yang maksimal terhadap PAD pembatas, serta lampu penerangan.
( Pendapatan Asli Daerah ) tanpa
mengesampingkan pelayanan kepada 2. TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat. Terminal Tirtonadi 2.1. Sistem Transportasi
merupakan terminal bus utama di kota Sistem transportasi merupakan bagian
Surakarta, yang terletak di tepi jalan arteri yang tidak terpisahkan dari infrastruktur
Nasional antara Kartasura dengan Palur setiap daerah, baik daerah perkotaan
dan berada di wilayah Kecamatan maupun pedesaan; negara maju maupun
Banjarsari. Terminal ini beroperasi 24 jam negara berkembang; dan berkaitan erat
dan merupakan satu-satunya terminal besar dengan kebijakan sosial ekonomi secara
di tengah kota; sementara terminal yang luas. Pada dasarnya ada tiga karakteristik
lainnya berada di luar batas kota seperti : utama sistem transportasi yang membuat
Terminal Palur dan Terminal Kartasura. sistem tersebut cukup rumit dalam proses
Terminal Tirtonadi yang pada tahun 2014 analisanya ( Suryo Handoyo, 2015 ).
masih dalam tahap pembangunan, Pertama, daerah yang harus dianalisa
direncanakan merupakan terminal bus menyangkut ribuan atau jutaan perjalanan
urutan ketiga di Indonesia, setelah penduduk dengan jumlah angkutan yang
Terminal Pulogadung Jakarta dan berbeda-beda. Kedua, dengan tersedianya
Terminal Bungurasih Surabaya. beragam cara dalam teknologi transportasi
Pembangunan seluruh lantai pertama dengan beragam cara operasi ataupun
Terminal Tirtonadi telah dinyatakan harga, terdapat banyak cara untuk
selesai sejak 18 Desember 2015 lalu ( Solo mengubah sistem transportasi di daerah
Pos, 6/1/2016 ). Pembangunan yang tersebut. Ketiga, tujuan yang hendak
dilaksanakan sejak 2009 lalu itu disokong dicapai dengan peningkatan sistem
dana Rp 152 milliar. Sekitar 15.000 transportasi sering kali sukar didefinisikan
penumpang dan 1.500 bus singgah di dengan angka, dan dengan sendirinya tidak
terminal tipe A tersebut setiap harinya. hanya menyangkut soal waktu perjalanan.
Pada musim mudik Lebaran, jumlah Ada dua elemen dasar yang harus
penumpang bisa melonjak hingga dua kali tersedia dalam sistem transportasi, yaitu :
lipat dibanding hari biasa. Jika aspek benda dan jalur, dimana benda tersebut
pelayanan penumpang di Terminal bergerak. Benda adalah sesuatu yang
Tirtonadi sebagai percontohan Nasional harus digerakkan, baik penumpang atau
ini sudah dipacu secara maksimal dan
barang; dan jalur gerak adalah lokasi
diklaim setara dengan bandara, lain halnya dalam ruang dimana gerakan tadi terjadi.
pelayanan bagi pengunjung yang Fungsi yang penting dari sistem
membawa kendaraan roda empat. transportasi ialah menerima benda yang
Semenjak direvitalisasi, parkir khusus akan dipindahkan kedalam sistem dan
mobil diarahkan ke ruang terbuka di lantai mengeluarkannya dari sistem pada akhir
dua. Sementara parkir kendaraan roda dua perjalanan. Fungsi pemindahan ini
dan sepeda berada di depan pintu drop off dilakukan oleh terminal.
penumpang. Lokasi parkir mobil di lantai
II Terminal Tirtonadi hingga kini masih
2.2. Terminal Bus
ala kadarnya. Sebuah jalan berlapis cor Terminal bus adalah tempat
semen dengan sudut kemiringan 45 derajat sekumpulan bus mengakhiri dan
menjadi akses utama masuk dan keluar mengawali lintasan operasionalnya.
parkir mobil. Sesampainya di lahan parkir, Dengan mengacu pada definisi tersebut,
penumpang mengarahkan sendiri mobilnya maka pada bangunan terminal, penumpang
dapat mengakhiri perjalanannya; atau 2.3.3. Fungsi terminal bagi operator
memulai perjalanannya, atau juga dapat atau pengusaha.
menyambung perjalanannya dengan Adalah untuk pengaturan operasi
berpindah ke lintasan bus lainnya. Di lain bus, penyediaan fasilitas istirahat
pihak, bagi pengemudi bus, maka dan informasi bagi awak bus dan
bangunan terminal adalah tempat untuk sebagai fasilitas pangkalan.
memulai perjalanannya, mengakhiri 2.4. Tipe Terminal Bus
perjalanannya dan juga sebagai tempat Berdasarkan pasal 41 Bab IV
bagi kendaraan beristirahat sejenak. Yang Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun
selanjutnya dapat digunakan juga 1993, tentang Prasarana dan Lalu lintas
kesempatan tersebut untuk perawatan Jalan, dan pasal 2 Bab II Keputusan
ringan ataupun pengecekan mesin. Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Ditinjau dari sistem jaringan rute Nomor 31 tahun 1995 tentang Terminal
secara keseluruhan, maka terminal bus Transportasi Jalan, terminal diklasi-
merupakan simpul utama dalam jaringan, fikasikan, menjadi tiga tipe yaitu :
yang dalam jaringan ini sekumpulan Terminal penumpang tipe A,
lintasan rute bertemu. Dengan demikian, adalah terminal penumpang yang berfungsi
terminal bus merupakan komponen utama melayani kendaraan umum untuk angkutan
dari jaringan yang mempunyai peran antar kota, antar propinsi, dan atau
cukup signifikan. Karena kelancaran yang angkutan lalu lintas batas negara, angkutan
ada pada terminal akan mempengaruhi antar kota dalam propinsi, angkutan kota
efisiensi dan efektifitas sistem angkutan dan angkutan pedesaan.
umum secara keseluruhan. Terminal penumpang tipe B,
adalah terminal yang berfungsi melayani
2.3. Fungsi Terminal kendaraan umum untuk angkutan antar
Direktorat Jenderal Perhubungan kota dalam propinsi, angkutan kota dan
Darat, dalam buku Menuju Lalu Lintas atau angkutan pedesaan.
dan Angkutan Jalan yang Tertib ( edisi Terminal penumpang tipe C,
yang disempurnakan ) pada Bab IX adalah terminal penumpang yang berfungsi
tentang transportasi jalan hal 93, melayani kendaraan umum untuk angkutan
menyebutkan : Fungsi Terminal pedesaan.
Transportasi Jalan dapat ditinjau dari tiga
unsur, adalah sebagai berikut : 2.5. Elemen Terminal Bus
2.3.1. Fungsi terminal bagi penumpang. Terminal bus dapat kita amati
Adalah untuk kenyamanan sebagai suatu sistem. Di dalamnya terdapat
menunggu, kenyamanan perpin- sekumpulan komponen yang saling
dahan dari suatu moda atau berinteraksi satu dengan lainnya.
kendaraan ke moda atau kendaraan Komponen tersebut meliputi : pihak
lain, tempat fasilitas-fasilitas pengelola terminal, pihak operator moda
informasi dan fasilitas parkir transportasi ( bus ), penumpang, calon
kendaraan pribadi. penumpang yang diantar ( kiss and ride ),
2.3.2. Fungsi Terminal bagi pemerintah. calon penumpang yang membawa
Adalah dari segi perencanaan dan kendaraan sendiri dan memarkir
manajemen lalu lintas untuk menata kendaraannya ( park and ride ) serta
lalu lintas dan angkutan, serta pejalan kaki.
menghindari dari kemacetan, sumber
a. Bus
pemungutan retribusi dan sebagai Bus datang di terminal sesuai dengan
pengendali kendaraan angkutan rutenya, kemudian menurunkan
umum. penumpang. Setelah menunggu sesuai
jadwal, selanjutnya bus menaikkan
penumpang dan melanjutkan rute berada. Selanjutnya penumpang naik bus
perjalanannya sesuai deangan rutenya. dan meninggalkan terminal. Sehingga,
Terkadang dengan alasan tertentu, bus fungsi terminal bagi calon penumpang
melakukan perawatan kecil di dalam tipe kiss and ride adalah tempat
terminal. Sehingga, fungsi terminal bagi penumpang turun dari kendaraan
pihak bus adalah tempat berhenti, tempat pengantar; tempat kendaraan pengantar
menurunkan penumpang, tempat datang dan langsung pergi; tempat
menaikkan penumpang, dan tempat membeli tiket; tempat penumpang
melakukan perawatan ringan. menunggu; dan tempat penumpang naik
bus serta memulai perjalanannya.
b. Penumpang
Kegiatan untuk penumpang di dalam d. Park and ride
terminal dimulai dengan datangnya Untuk calon penumpang yang
penumpang. Baik menggunakan bus atau menggunakan kendaraan pribadi ke
moda trasnportasi lainnya. Jika sudah terminal, maka pada saat di terminal,
sampai terminal, maka penumpang turun penumpang tersebut memarkir
dari bus. Jika ingin meneruskan kendaraannya dan masuk ke dalam
perjalanannya, maka penumpang tersebut terminal untuk mencari bus sesuai dengan
harus berganti bus dengan lintasan rute lintasan rute dan tujuannya. Selanjutnya
yang sesuai dengan arah perjalanannya. penumpang menuju platform dimana bus
Sedangkan jika ingin mengakhiri tersebut berada. Akhirnya penumpang
perjalanannya dengan berjalan kaki atau masuk ke dalam bus dan meninggalkan
kendaraan lain, maka penumpang keluar terminal. Fungsi terminal bagi tipe park
dari terminal. Jika ingin berpindah pada and ride adalah tempat kendaraannya
lintasan rute lainnya, dia harus membeli dapat diparkir selama dia melakukan
tiket dan menunggu kedatangan bus yang perjalanannya; tempat membeli tiket;
diperlukan. Setelah itu penumpang naik tempat penumpang menungggu bus;
bus sesuai dengan tujuan rute bus. tempat penumpang naik bus dan memulai
perjalanannya dan tempat dia mengakhiri
Maka bagi penumpang fungsi
perjalanannya dengan bus untuk
terminal bus adalah tempat penumpang
kemudian menggunakan kendaraan yang
turun dan mengakhiri perjalanannya
diparkir untuk menuju tujuan perjalanan.
dengan bus, tempat bus penumpang dapat
berganti lintasan rute ( transfer ); tempat
penumpang menunggu bus yang akan e. Pejalan kaki
Bagi calon penumpang tipe pejalan
dinaiki; tempat penumpang naik bus;
kaki, berarti penumpang tersebut menuju
tempat penumpang berganti dengan moda
terminal dengan berjalan kaki. Sesampai
transportasi lainnya ( becak, mobil,
di terminal, penumpang dapat menuju ke
atau berjalan kaki ) menuju tujuan akhir
platform dimana bus yang dimaksud
perjalanannya.
berada. Setelah naik bus, maka
penumpang dan bus dapat meninggalkan
c. Kiss and ride ( calon penumpang
terminal. Sehingga fungsi terminal bagi
yang diantar )
calon penumpang tipe pejalan kaki adalah
Bagi penumpang yang diantar dengan
tempat penumpang menunggu bus; tempat
kendaraan oleh orang lain, maka ketika
penumpang naik bus dan memulai
sampai di terminal, penumpang dapat
perjalanannya; tempat penumpang
turun guna membeli tiket sesuai dengan
mengakhiri perjalanannya dengan bus
lintasan, rute dan arah yang dituju.
untuk meninggalkan terminal.
Selanjutnya penumpang menuju ke
platform dimana bus yang dimaksud
3. FASILITAS TERMINAL akan melakukan perjalanan
PENUMPANG BUS dengan kendaraan angkutan
penumpang umum.
Guna memperlancar kinerja ter-
minal, maka di dalam terminal bus f. Bangunan kantor terminal,
adalah bangunan yang biasanya
terdapat fasilitas-fasilitas yang disediakan
berada di dalam wilayah
bagi kepentingan pihak pengusaha moda
terminal, biasanya digabung
transportasi ( operator ), pengguna jasa
dengan menara pengawas yang
( penumpang, pengantar, penjemput ), dan berfungsi sebagai tempat untuk
pihak pengelola ( pemerintah ). Sesuai memantau pergerakan kenda-
pasal 2 Bab II Keputusan Menteri raan atau penumpang dari atas
Perhubungan Republik Indonesia Nomor menara.
31 tahun 1995 tentang Terminal g. Pos pemeriksaan KPS ( Kartu
Transportasi Jalan, fasilitas terminal terdiri Pengawasan Setempat ), ada-
dari fasilitas Utama dan fasilitas lah pos yang biasanya berlokasi
Penunjang. di pintu masuk terminal yang
berfugsi memeriksa terhadap
3.1. Fasilitas Utama masing-masing angkutan umum
Fasilitas utama merupakan fasilitas yang memasuki terminal.
yang mutlak harus ada dalam terminal h. Loket penjualan tiket, adalah
yaitu : ruangan yang dipergukan oleh
a. Area keberangkatan, adalah masing-masing perusahaan
pelataran atau daerah yang untuk keperluan penjualan tiket
disediakan bagi kendaraan bus yang melayani perjalanan
angkutan penumpang umum dari terminal yang bersangkutan.
untuk menaikkan penumpang i. Rambu-rambu lalu lintas dan
( loading ) dan untuk memulai petunjuk informasi yang
perjalanan. berupa petunjuk jurusan, tarif
b. Area kedatangan, adalah dan jadwal perjalanan,
pelataran atau daerah yang fasilitas ini harus tersedia karena
disediakan bagi kendaraan sangat penting untuk mem-
angkutan penumpang umum berikan informasi bagi
untuk menurunkan penumpang penumpang baik yang akan
( unloading ) yang dapat pula meninggalkan maupun yang
merupakan akhir perjalanan. baru tiba di terminal yang
c. Area menunggu, adalah daerah bersangkutan.
atau pelataran yang disediakan
bagi kendaraan angkutan 3.2. Fasilitas Penunjang
penumpang umum untuk Fasilitas penunjang merupakan
beristirahat dan siap untuk pelengkap dari fasilitas utama yaitu :
menuju jalur pemberangkatan. a. Ruang informasi dan pengaduan
d. Area lintas, adalah daerah atau b. Ruang pengobatan, berfungsi
pelataran yang disediakan bagi memberikan pertolongan pertama
kendaraan angkutan penumpang pada kecelakaan
umum untuk beristirahat c. Musholla
sementara dan untuk menaikkan d. Kamar mandi atau WC
atau menurunkan penumpang. e. Kios atau kantin
e. Area tunggu, adalah daerah atau f. Telepon umum
pelataran tempat menunggu g. Taman dan lain-lain
yang disediakan bagi orang yang
4. PERSYARATAN TEKNIS jalan untuk lalu lintas umum, sehingga
TERMINAL BUS memerlukan ruas akses jalan.
Untuk kondisi fasilitas yang
Persyaratan teknis mengenai letak,
bersinggungan langsung dengan ruas jalan,
luas, jenis dan besaran fasilitas pada tiap
bentuk dan dimensi akses terminal harus
terminal berdasar Keputusan Menteri
dirancang dengan mengutamakan
Perhubungan Republik Indonesia Nomor
kemudahan dan kenyamanan kendaraan
31 tahun 1995 Bab II bagian keempat,
masuk harus seoptimal mungkin dengan
pasal 11 dan pasal 12 adalah sebagai
besar gangguan terhadap ruas jalan lalu
berikut :
lintas umum sekecil mungkin. Sedangkan
Untuk masing-masing tipe untuk kondisi terminal yang agak
terminal memiliki luas yang berbeda berjauhan dengan ruas jalan untuk lalu
tergantung wilayah dan tipenya. lintas umum, maka tinjauan akses harus
Sedangkan untuk kriteria akses yang dilakukan secara mikro dan makro.
terkait dengan standar geometrik, akses Tinjauan mikro adalah tinjauan akses yang
jalan harus menjamin kendaraan dapat ada pada tapak terminal, sedangkan
keluar masuk dan tidak mengganggu tinjauan makro mencakup panjang ruas
kelancaran arus menerus pada jalan umum. akses dan pertemuan ruas akses dengan
Akses fasilitas pemindahan angkutan ruas jalan umum.
umum erat kaitannya dengan konsep
menuju dan meninggalkan fasilitas 5. KESIMPULAN DAN SARAN
perpindahan penumpang angkutan 5. 1. Kesimpulan
tersebut. Tipe terminal dengan berbagai Dari uraian dan kajian dapat diambil
pelayanan akan menentukan jumlah dan kesimpulan :
dimensi akses. Sementara itu pola arus 1. Kenyamanan secara fisik dan
yang harus diperhatikan pada suatu psikologis ketika melakukan
terminal meliputi pola arus kendaraan kegiatan aktifitas proses me-
angkutan umum, non angkutan umum dan nunggu bus harus tetap dipelihara.
pola arus penumpang. Secara konseptual, 2. Pembangunan lahan parkir yang
masing-masing pola arus yang ada, baik nyaman bagi penumpang masih
yang tercakup pada masing-masing pola berproses, beserta pengembangan
arus kendaraan angkutan umum harus Terminal Tirtonadi ke depan.
diusahakan tidak berimpit atau tumpang
tindih ( overlap ) terlalu banyak. Jika 5.2. Saran
dimungkinkan masing-masing pola arus Rencana pemerintah kota Surakarta
diusahakan terpisah dengan jarak tidak untuk pengembangan mall dan hotel
terlalu jauh. yang dibuat empat lantai di atas
Letak lokasi tapak terminal akan Terminal Tirtonadi, harus didahului
mempengaruhi bentuk geometrik dari dengan penelitian kebutuhan lahan
akses terminal. Hal tersebut erat kaitannya guna menampung arus kendaraan
dengan pengaruh gangguan terhadap lalu yang memasuki terminal untuk
lintas pada ruas jalan yang berdekatan parkir, serta mendapatkan waktu
dengan fasilitas terminal. Dari sisi pandang kebutuhan pelayanan mendapatkan
letak lokasi tapak, maka terminal dapat penumpang di dalam terminal.
dibedakan menjadi dua bagian yaitu, letak
fasilitas terminal bersinggungan dengan 6. DAFTAR PUSTAKA
ruas jalan untuk lalu lintas umum ( tidak
Abubakar, I, dkk, 1995, Menuju Lalu
hanya diperuntukkan bagi yang
berkepentingan menuju terminal ) dan lintas dan Angkutan Jalan yang
Tertib, edisi yang disempurnakan,
letak terminal agak berjauhan dengan ruas
Direktorat Jenderal Perhubungan Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Darat, Jakarta. Jenderal Bina Marga, 1997,
Bagas Senoadji, 2005, Analisis Kinerja Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI), Jakarta.
Operasional Terminal, Program
Pasca Sarjana Konsentrasi Suryo Handoyo, 2015, Analisis Sirkulasi
Transportasi Universitas Diponegoro Pedestrian Terminal Bus, Program
Semarang, Thesis - tidak Pasca Sarjana Konsentrasi
dipublikasikan. Rekayasa Infrastruktur Universitas
Diponegoro Semarang, Thesis -
Departemen Perhubungan Republik
tidak dipublikasikan.
Indonesia, 1992, Undang-Undang
Nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu
Biodata Penulis :
lintas dan Angkutan Jalan,
Gatot Nursetyo, Alumni (S1) Teknik
Jakarta.
Sipil Universitas Janabadra Yogyakarta
Departemen Perhubungan Republik (1996). Pasca Sarjana (S2) Progam
Indonesia, 1992, Peraturan Magister Teknik Universitas Atma Jaya
Pemerintah Nomor 43 tentang Yogyakarta (2000). Dosen Program Studi
Prasarana Lalu Lintas Jalan, Teknik Sipil Fakultas Teknik UTP
Jakarta. Surakarta (1999 – sekarang).
Departemen Perhubungan Republik
Indonesia, Direktorat jenderal
Perhubungan Darat, Tahun 1993,
Rancangan Pedoman teknis dan
penyelenggaraan Terminal
Angkutan Penumpang dan
Barang, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai