DRAINASE PERKOTAAN
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
o Latar Belakang
Kota merupakan tempat bagi banyak orang untuk melakukan berbagai
aktivitas, maka untuk menjamin kesehatan dan kenyamanan penduduknya
harus ada sanitasi yang memadai, misalnya drainase. Dengan adanya
drainase tersebut genangan air hujan dapat disalurkan sehingga banjir dapat
dihindari dan tidak akan menimbulkan dampak gangguan kesehatan pada
masyarakat serta aktivitas masyarakat tidak akan terganggu.
Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem
ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan
yang sehat, apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan.
Drainase juga merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai
sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen
penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya).
Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan airyang
berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu
kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah
dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan suatu cara
pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta
cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air
tersebut. 2
o Tujuan
Tujuan dari tugas untuk memberikan persoalan kepada mahasiswa
sedemikian rupa sehingga mahasiswa tersebut dapat atau mampu untuk
merancang sistem penyaluran air dalam kota, dimana rancangan disesuaikan
dengan kriteria disain dan memenuhi kaidah-kaidah perencanaan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
o Definisi Drainase
Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa
ulang 2, 5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada.Sistem
drainase untuk lingkungan permukiman lebih cenderung sebagai sistem
drainase mikro.
Pada fasilitas penahan air hujan, berdasarkan fungsinya, terdapat dua pola
yang dipakai untuk menahan air hujan, yaitu:
1. Pola detensi (menampung air sementara),
Yaitu menampung dan menahan air limpasan permukaan sementara
untuk kemudian mengalirkannya ke badan air misalnya dengan membuat
kolam penampungan sementara untuk menjaga keseimbangan tata air.
2. Pola retensi (meresapkan)
Yaitu menampung dan menahan air limpasan permukaan sementara
sembari memberikan kesempatan air tersebut untuk dapat meresap ke
dalam tanah secara alami antara lain dengan membuat bidang resapan
(lahan resapan) untuk menunjang kegiatan konservasi air.
Prinsipnya, air hujan yang jatuh ditahan dulu agar lebih banyak yang
meresap ke dalam tanah melalui bangunan resapan, baik buatan maupun
alamiah seperti kolam tandon, sumur-sumur resapan, biopori, dan lain-
lain.Hal ini dilakukan mengingat semakin minimnya persediaan air tanah dan
tingginya tingkat pengambilan air.
11
BAB III
PENUTUP
o KESIMPULAN
1. Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang berguna
memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting
dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya).
Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan
air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan
air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan
secara optimal;
2. Sistem perkotaan sebaiknya harus berwawasan lingkungan;
3. Permasalahan drainase perkotaan dikota Bandar Lampung
dikategorikan sudah menyeluruh disetiap wilayah. Perancangan
drainase yang kurang optimal menjadi permasalahan awal dan utama.
o SARAN
- Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila
ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang
jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
12