Anda di halaman 1dari 36

MINYAK BUMI

A. PENGERTIAN

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang
dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, berwarna coklat
gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area
di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon,
sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan
kemurniannya. Minyak bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan
minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi,
analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah
itu, minyak bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya
berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai
dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk
membuat plastik dan obat-obatan. Minyak bumi digunakan untuk memproduksi berbagai
macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.

B. ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG MINYAK BUMI

1. Ilmu Geologi

Ilmu untuk mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik sejarah dan
proses pembentukannya.

2. Ilmu Geofisika

Ilmu untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi yang melibatkan


pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dinilai oleh batuan
di dalam bumi.

C. TEORI-TEORI PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

1.TeoriAnorganik(Abiogenesis)

Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang
dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk
asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk
akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih
ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai
terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses
terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material
hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Secara
umum dinyatakan seperti dibawah ini:
Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses
kimia,yaitu :

a.Teori Alkalisasi Panas Dengan CO2(Berthelot)

Reaksiyangterjadi:

alkali metal + CO2 karbida

karbida + H2O ocetylena

C2H2 C6H6 komponen-komponen lain

Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan
bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka
akan terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi.
Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.
b. Teori Karbida Panas Dengan Air (Mendeleyef)
Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian
bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak karbida
di alam.

2.Teori Organik (Biogenesis)

Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil
yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan
permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan,
dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon
dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme
fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir
melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).

P.G. Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi
berasal dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa
minyakbumiberasaldari zat organik yaitu:
- Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya
kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik tidak terdapat
dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.
- Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan
unsur vanadium, nikel, dsb.
- Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang
terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup
besar.
- Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.
- Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.
- Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.

Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, yaitu:


1. Pembentukan sendiri, terdiri dari:
- pengumpulan zat organik dalam sedimen
- pengawetan zat organik dalam sedimen
- transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
2. Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen terperangkap.
3. Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpil menjadi
akumulasi komersial.

Proses kimia organik pada umumnya dapat dipecahkan dengan percobaan di


laboratorium, namun berbagai faktor geologi mengenai cara terdapatnya minyak bumi serta
penyebarannya didalam sedimen harus pula ditinjau. Fakta ini disimpulkan oleh Cox yang
kemudian di kenal sebagai pagar Cox diantaranya adalah:
Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan umumnya pada sedimen
marine, fesies sedimen yang utama untuk minyak bumi yang terdapat di sekitar
pantai.Minyak bumi memeng merupakan campuran kompleks hidrokarbon.Temperatur
reservior rata-rata 107°C dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200°C. Diatas
temperatur ini forfirin sudah tidak bertahan.Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan
reduksi ditandai adanya forfirin dan belerang.Minyak bumi dapat tahan pada perubahan
tekanandari8-10000psi..
Ada beberapa hal yang mempengaruhi peristiwa diatas, diantaranya:
1. Degradasi thermal
Akibat sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul perubahan tekanan
dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting.
2. Reaksi katalis
Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia.
3. Radioaktivasi
Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk hidrokarbon
parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik.
4. Aktifitas bakteri.
Bakteri mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi dan
memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa, serta
menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi.
Zat organik sebagai bahan sumber jenis zat oragink yang dijadikan sumber minyak
bumi menurut para ahli dap[at disimpulkan bahwa jenis zat organik yang merupakan zat
pembentuk utama minyak bumi adalah lipidzat organik dapat terbentuk dalamkehidupan laut
ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: yang berasal dari nabati dan hewani.

D. PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta gamar ilustrasi:

 Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari
dengan fotosintesis.
 Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan
sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan
yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil
pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon
dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua
cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini
teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin
dimasak.
 Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama
jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan
yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan
sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan
terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus
ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon
ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya
akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius.
Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100
derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun
dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan
memasak karbon yang ada menjadi gas.

 Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon.


Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak
mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air.
Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak
bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil
dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan
pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai
mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.

E. KOMPOSISI MINYAK BUMI

1. Komposisi Hidrokarbon pada Minyak Bumi

Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda. Perbedaan ini
tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara pembentukan. Minyak dari
Indonesia mengandung banyak senyawa aromatik seperti benzena, sedangkan minyak bumi
dari Rusia mengandung banyak senyawa sikloalkana seperti sikloheksana. Berdasarkan hasil
analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-
macam senyawa hidrokarbon. Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut.

1.1. Alkana

Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan
isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang, contoh n-oktana.
Isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier dan
bercabang, contoh isooktana.

Alkana disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa hidrokarbon tersatuasi yang
mengandung rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya terdiri atas atom karbon (C)
dan hidrogen (H).

1.2. Sikloalkana

Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk cincin.


Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana seperti metil
siklopentana dan sikloheksana seperti etil sikloheksana.
Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena. Naptena adalah senyawa hidrokarbon
tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya. Naptena
memiliki rumus umum CnH2n dan mempunyai ciri-ciri mirip alkana tetapi mempunyai titik
didih yang lebih tinggi.

1.3. Hidrokarbon Aromatik

Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki satu atau
lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen berikatan
dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Jika hidrokarbon aromatik dibakar, akan
menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa bersifat karsinogen (menyebabkan kanker).
Senyawa hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa
benzena,contoh etil benzena

2. Kandungan Unsur Kimia dalam Minyak Bumi

Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia, yaitu 83-87%
karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1-2% nitrogen, dan <
0,1% unsur-unsur logam.

2.1. Sulfur (Belerang)

Minyak mentah mempunyai kandungan belerang yang lebih tinggi. Keberadaan


belerang dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline
dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau basah), karena
terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline)
dan air.

2.2. Oksigen
Oksigen dapat terbentuk karena kontak yang cukup lama antara minyak bumi dengan
atmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah antara 0,05 sampai
1,5 persen dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik
apabila produk itu terlalu lama berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat
berupa: alkohol, keton, eter, dll, sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada minyak bumi.
Oksigen dapat meningkatkan titik didih bahan bakar.

2.3. Nitrogen

Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-2%.
Kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap
katalis dan dapat membentuk gum (getah) pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak
terdapat pada fraksi titik didih tinggi.

2.4. Unsur-Unsur Logam

Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses
catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline,
menghasilkan banyak gas, dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi,
misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat
membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang
mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata
tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.

3. Komposisi Molekul Hidrokarbon dalam Minyak Bumi

Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin, naptena, aspaltena,


dan aromatik. Komposisi molekul hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi
berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut:

No. Hidrokarbon Rata-Rata Rentang

1. Naptena 49% 30-60%

2. Parafin 30% 15-60%

3. Aromatik 15% 3-30%


4. Aspaltena 6% sisa-sisa

Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan


menjadi tiga golongan, yaitu parafin, naftalena, dan campuran parafin-naftalena.

3.1. Minyak Bumi Golongan Parafin

Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis parafin adalah senyawa
hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan untuk bahan bakar karena
merupakan sumber penghasil gasolin.

3.2. Minyak Bumi Golongan Naftalena

Komponen terbesar dalam minyak bumi jenis naftalena berupa senyawa hidrokarbon
rantai siklis atau rantai tertutup. Minyak bumi jenis ini digunakan untuk pengeras jalan dan
pelumas.

3.3. Minyak Bumi Golongan Campuran Parafin-Naftalena

Minyak bumi golongan ini komponen penyusunnya berupa senyawa hidrokarbon


rantai terbuka dan rantai tertutup.

Komposisi senyawa hidrokarbon yang terkandung pada beberapa komponen minyak


bumi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Komposisi ini merupakan komposisi minyak bumi
sebelum mengalami pengolahan
F. PENGOLAHAN MINYAK BUMI

1. Destilasi

Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik


didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah dipanaskan
dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang
sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash
chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga
suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan
bertekanan tinggi).

Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan
selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih
tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut
sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut
makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah,
sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang
pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum,
kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).

Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi
meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari
20.

Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain
sebagai berikut :
 Gas
− Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
− Trayek didih : 0 sampai 50°C
 Gasolin (Bensin)
− Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
− Trayek didih : 50 sampai 85°C

 Kerosin (Minyak Tanah)


− Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
− Trayek didih : 85 sampai 105°C

 Solar
− Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
− Trayek didih : 105 sampai 135°C

 Minyak Berat
− Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
− Trayek didih : 135 sampai 300°C

 Residu
− Rentang rantai karbon : di atas C40
− Trayek didih : di atas 300°C

Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang
meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

2. Cracking

Setelah melalui tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan dimurnikan


(refinery)
Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar
menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil.

Contoh cracking ini adalah pada pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi
bensin. Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi
gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang
dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil
pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan
pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan
dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh
beberapa struktur molekul hidrokarbon.
Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
1. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang
rendah.
Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :

2. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang
digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui
mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam
menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga
menyebabkan terbentuknya ion karbonium :

3. Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk


menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi.
Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam
minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.
3. REFORMING
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda.
Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan
menggunakan katalis dan pemanasan.

Contoh reforming adalah sebagai berikut :

Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon


parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan
katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung.Contoh reaksinya :

4. ALKILASI Dan POLIMERISASI

Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang
lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti
H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :

Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana


menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.

5. Treating

Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-


pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :
 Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang
dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
 Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
 Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari
fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang
rendah.
 Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak
pelumas
 Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.

Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau
gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah,
termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses
pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang
yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam.
Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain
menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur
yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur elemental.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari
minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :

1. Ekstraksi menggunakan pelarut, serta


2. Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam
bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses
hidrogenasi selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal
dari senyawa belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari dekomposisi
senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi atau
pencucian/pelucutan.

6. Blending

Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi
dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai
persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di
barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik,
terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.

Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL
berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar
diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif.
Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan
pencemaran udara

G. HASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMI

1. Bensin

Bensin atau dalam bahasa Inggris disebut gasoline adalah salah satu produk hasil
olahan minyak bumi yang cukup familiar di telinga masyarakat. Komponen utama yang
terdapat pada bensin ialah oktana dan n-heptana. Sebagai bahan bakar kendaraan bermotor,
kualitas bensin ditentukan oleh karakteristik jumlah oktan, sama halnya dengan avgas
Bilangan oktan pada bensin menunjukkan seberapa besar tenaga yang diberikan terhadap
mesin sebelum bensin terbakar habis, serta mewakili karakteristik anti ketukan yang terjadi
pada mesin ketika pembakaran sedang berlangsung. Jadi, semakin tinggi jumlah oktan pada
bensin maka semakin tinggi juga kualitas bensin tersebut.

Pemasaran bensin di Indonesia digolongkan dalam beberapa jenis berdasarkan


kualitasnya. Adapun jenis bensin yang dimaksud yakni: bensin jenis Premium (oktan 88),
Pertamax (oktan 92), Petralite (oktan 90) dan pertamax plus (oktan 95). Jadi, bila kita menilai
dari jumlah oktan pada masing-masing produk bensin tersebut, maka bisa dikatakan bahwa
kualitas pembakaran pada Pertamax Plus jauh lebih baik bila dibandingkan dengan Premium.

Untuk menambah jumlah oktan pada bensin, bisa dilakukan dengan menambahkan zat
aditif yang disebut dengan TEL (Tetra Ethyl Lead) dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether).
Namun, seperti halnya dengan timbal pada avgas, kedua zat aditif ini juga mengandung
timbal dan tentunya berbahaya bagi manusia dan lingkunan. Namun, sekarang kita tidak perlu
khawatir lagi, karena senyawa tersebut telah diganti dengan Etanol yang lebih ramah
lingkungan.
2. LPG

Secara umum, LPG merupakan salah satu produk hasil penyulingan minyak mentah
berupa gas cair. Unsur utamanya berupa hidrokarbon ringan, seperti propana (C3H8), butana
(C4H10), serta terdapat juga sejumlah kecil etana (C2H6) dan pentana (C5H12). Dari segi
penggunaannya, LPG umumnya dimanfaatkan sebagai bahan bakar industri dan rumah
tangga. Bahkan, saat ini sudah ada kendaraan bermotor yang telah menggunakan gas
terutama LPG sebagai bahan bakarnya.

Namun perlu juga diketahui bahwa, sebelum LPG dipasarkan telah terlebih dulu
ditambahkan zat pembau (penambah bau) yaitu senyawa merkaptan (ethyl mercaptan).
Tujuan penambahan senyawa merkaptan tadi adalah untuk mempermudah konsumen
menyadari apabila terjadi kebocoran gas. Jadi, bila tidak ditambahkan zat tersebut maka tentu
akan sangat beresiko menimbulkan bahaya, karena seperti yang kita ketahui bahwa sifat dari
gas ini bila terlepas ke udara akan mudah menyebar dan tentunya mudah terbakar.

Selain digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, LPG juga banyak digunakan
sebagai bahan baku maupun sebagai bahan campuran di pabrik-pabrik petrokimia, dan
tentunya menghasilkan beberapa jenis produk. Adapun beberapa produk petrokimia yang
dimaksud, seperti biji plastik, produk kosmetik, dan pupuk.

3. kerosin (kerosene)

Kerosin atau lebih identik dengan sebutan minyak tanah merupakan cairan yang tidak
berwarna dan mudah terbakar. Kerosin diperoleh dari tahap distilasi minyak bumi dengan
suhu 150-275°C dan rentang rantai karbon antara C12-C15. Untuk mengurangi kadar belerang
serta pengaratannya, maka kerosin akan diolah lebih khusus pada unit Merox atau
Hydrotreater, serta kualitasnya sebagai bahan bakar minyak akan ditingkatkan di unit
hydrocracking.

Biasanya, sebelum produk hasil pengolahan minyak bumi ini didistribusikan ke


masyarakat, telah terlebih dahulu ditambahkan zat pewarna (umumnya berwarna kuning)
agar masyarakat dapat membedakan antara minyak tanah dengan air. Selain digunakan
sebagai bahan bakar rumah tangga, kerosin juga dapat digunakan sebagai bahan bakar
pesawat (avtur), seperti yang telah dijelaskan pada poin ke-2 di atas

H. DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN MINYAK BUMI

1. DAMPAK TERHADAP CUACA DAN IKLIM

Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi,
batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida
(NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog
dan pemanasan global).

Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah
dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil
untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya
kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut
berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.

Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah
dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara
dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.

Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan
membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika
dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6
yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam
menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan
hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk
perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain
itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Proses
terjadinya hujan asam.

Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx,
SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan
industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan
mata dalam memandang.

Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara.
Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga
terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar
matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi
naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Proses terjadinya efek rumah kaca
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain,
dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana.
Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.

Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga
menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara
menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama,
jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas
bumi hanya 1,5 ton

2. Dampak Terhadap Perairan

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak


bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan
mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan
pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan
manusia. Pencemaran air oleh minyak bumi umumnya disebabkan oleh pembuangan minyak
pelumas secara sembarangan. Di laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang
bocor. Adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan udara
sehingga kadar oksigen berkurang.

I. SOLUSI DAMPAK NEGATIF MINYAK BUMI

Dari dampak – dampak yang terjadi kita dapat melakukan tindakan – tindakan yang
akan mengurangi akibat negative dari dampak – dampak tersebut, yaitu sebagai berikut,
a. Menghemat energi semaksimal mungkin

Semakin berjalannya waktu semakain banyak perkembangan teknologi yang canggih


dan bervariasi. Semua itu tidak jarang membutuhkan energi yang tidak sedikit. Bangunan-
bangunan besar nan mewah di kota-kota besar maupun kota kecil yang sedang berkembang
juga turut memangsa sebagian pasokan energi yang disimpan untuk kehidupan masa depan.

Belum lagi bertambahnya jumlah penduduk yang saat ini berjumlah kurang lebih 6,5
milyar penduduk bumi diproyeksikan oleh PBB pada tahun 2050 akan bertambah menjadi 9
milyar. Suatu angka yang bombastis apabila dikaitkan dengan kebutuhan energi yang
diperlukan untuk memenuhi masing-masing kepala.

Di lain sisi munculnya inovasi sumber energi terbaru masih sulit untuk dikembangkan
dan perlu dikaji kembali secara mendalam baik meliputi unsur ekonomis dan politis suatu
negara. Di luar sana mungkin ada banyak orang yang masih peduli untuk memikirkan nasib
lingkungan kehidupan dunia yang semakin hari semakin panas dan tidak ramah lingkungan.
Akan tetapi, tidak jarang yang menggunakan energi yang ada tanpa batas dan mereka
menggunakan itu untuk hal-hal yang tak berguna.

Entah sudah berapa liter bensin yang disedot oleh banyak kendaraan bermotor setiap
harinya di seluruh dunia. Atau kita bisa melihat negara kita Indonesia, yang kebanyakan
penduduknya adalah pengguna sepeda motor sebagai kendaraan kerja maupun transportasi
mereka. Jalanan semakin macet di berbagai ruas jalanan ibu kota dipenuhi oleh kendaraan,
entah itu sepeda motor atau mobil, setiap jamnya. Polusi udara pun semakin meningkat
disertai dengan tata penghijauan kota yang berantakan.

Semua itu adalah realita saat ini, kita tidak perlu memikirkan kapan energi yang kita
pakai akan habis, bahkan entah sampai kapan pun kita tak pernah memikirkan kehidupan
generasi masa depan yang ingin mencicipi bersinarnya dunia saat ini. Saat dunia masih terang
benderang setiap waktu, lampu jalanan masih terlihat kelap kelip sepanjang malam, konser-
konser musik dengan tata lampu dan pengeras suara yang menghabiskan berkilo-kilo watt
listrik, serta ketika kita masih duduk manis di dalam kamar sambil menikmati dinginnya AC
baik di waktu hujan maupun panas.

Kita harus peduli dengan kehidupan masa depan tanpa harus kehilangan kehidupan
kita saat ini. Oke, kita boleh saja menikmati semua yang tersedia saat ini, tetapi yang lebih
penting adalah kita tidak perlu menyia-nyiakan itu semua. Artinya, apa yang kita lakukan
harus sesuai dengan aturan yang ada entah itu aturan diri sendiri untuk selalu berhemat,
maupun aturan-aturan tertentu yang sering dikeluarkan oleh pemerintah terkait penghematan
energi, apapun itu.

Kita dapat melakukan berbagai macam cara penghematan energi , misalnya saja jika
diantara kita adalah orang yang suka menggunakan komputer untuk melakukan pekerjaan dan
kesenangan kita, maka matikanlah selama beberapa waktu sekalipun ketika kita
meninggalkannya tanpa dipakai untuk waktu yang lama maupun sebentar. Mungkin juga kita
bisa mematikan lampu saat suasana ruangan sudah terang, ditinggal bepergian, atau tak
menggunakan ruangan itu sama sekali. Atau mungkin kita sebisa mungkin memilih segala
perangkat elektronik yang mempunyai penggunaan energi yang paling hemat dan ramah
lingkungan dibanding produk merek lain, dan sebagainya. Jangan selalu menggunakan
kendaraan bermotor jika ingin pergi ke supermarket atau rumah kerabat yang tidak jauh ,
dengan berjalan kaki saja, kita dapat menghemat energi juga lebih sehat karena kita bisa
berolah raga. Jika perlu, ciptakan sendiri berbagai macam alternatif untuk memenuhi
kebutuhan kita sendiri.

Kita semua pasti berharap dunia yang kita tinggali ini akan selalu damai dan nyaman,
meskipun kita tahu bahwa dunia ini bukan ciptaan kita dan suatu waktu akan hancur, tetapi
sudah seharusnya kita berterima kasih kepada Sang Pencipta semua ini dengan menjaga
semua kehidupan dan lingkungan yang ada di dunia ini.

b. Menggunakan transportasi umum dan berkendara sesuai dengan prinsip ramah


lingkungan

Dari sekian banyak tindakan kita yang telah menyakiti bumi ini, masalah transportasi
adalah masalah terbesar, karena transportasi adalah kegiatan kita yang langsung melibatkan
penggunaan bahan bakar dan penyumbang emisi karbon terbesar. Sehingga mau tidak mau,
demi mengurangi efek global warming, kita harus beralih menggunakan kendaraan umum.
Hal ini tidak mudah, mengingat keadaan transportasi umum di Indonesia masih belum bisa
dikatakan layak, bahkan bisa dikatakan sangat buruk, maka disinilah peran eco-driving
diperlukan. Eco-driving adalah berkendara sesuai prinsip ramah lingkungan. Dengan eco-
driving, kita dapat menghemat BBM, mengurangi emisi gas buang, dan polusi udara. Dengan
adanya eco-driving, kita bisa tetap menggunakan kendaraan pribadi tanpa menambah emisi
karbon.
Prinsip-prinsip dasar eco-driving adalah:
 Jangan memanaskan mobil terlalu lama, karena bisa memboroskan bensin. Selain itu,
mesin mobil sekarang dirancang cepat panas.
 Jangan mengubah kecepatan secara tiba-tiba. Jangan langsung tancap gas begitu
mobil dinyalakan. Demikian sebaliknya, turunkan kecepatan secara perlahan.
 Menyetirlah dengan kecepatan konsisten, hindari mengebut karena menyetir secara
agresif bisa memboroskan 33% bensin dibandingkan kecepatan normal.
 Matikan mesin kendaraan, kalau sedang menunggu atau berhenti. Menyalakan
kembali mesin ternyata lebih sedikit menghabiskan energi disbanding kalau mesin
dibiarkan menganggur selama 10 detik.
 Muatan/beban adalah faktor yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar yang utama.
Penambahan beban 100 kg pada kendaraan ukuran sedang (1500 kg) akan
meningkatkan konsumsi bahan bakar sekitar 6 – 7%. Kurangi beban tambahan yang
tidak perlu pada kendaraan.
 Hindari pemakaian kendaaan untuk jarak dekat karena mesin yang dingin
mengonsumsi bensin 2 kali lipat lebih banyak.

Bahkan, menurut survey di Eropa. Eco-Driving dapat menghemat 20-30% persen


penggunaan bahan bakar, sekaligus mengurangi emisi gas buang, polusi suara dan angka
kecelakaan. Menurut European Climate Change Programme memprediksikan bahwa pada
tahun 2010 nanti praktek eco-Driving ini akan mampu mengurangi 50 juta ton emisi karbon
di Eropa.

Tapi, eco-driving bukan solusi terbaik untuk mengurangi emisi dari sector
transportasi. Eco-driving hanya untuk mengurangi penambahan emisi karbon yang kita
lepaskan. Langkah yang lebih baik memang menggunakan kendaraan umum untuk
menghemat bahan bakar.

c. Menjaga hutan tetap lestari

Penebangan liar adalah salah satu penyebab utama terhadap perusakan hutan. Ada
orang tertentu atau oknum tertentu yang dengan sengaja merencanakan penebangan hutan

Penebangan liar atau sering disebut pembalakan liar ini amat mengancam kelestarian
hutan sebab mereka menebang hutan dalam skala besar tanpa memikirkan bagaimana
dampak kerusakan hutan.

Pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit juga menjadi alasan utama dalam
perusakan hutan. Setelah menebangi hutan kemudian dengan sengaja mereka membakarnya
untuk mempermudah pekerjaan mereka. Hutan terbakar tanpa terkendali menghancurkan
hutan hingga pada daerah-daerah hutan yang tidak direncanakan untuk dibuka. Maka pernah
kita rasakan akibatnya seperti asap hutan yang mengganggu berbagai aktivitas kita dan
pernah pula dikatakan negara kita mengekspor asap ke negara tetangga. Itu adalah kerugian
dalam jangka pendek seperti kotornya udara yang bisa menimbulkan berbagai penyakit
pernapasan.

Penyediaan bahan mentah untuk pabrik pembuatan kertas juga dapat merusak hutan.
Untuk memenuhi kebutuhan kertas yang semakin lama semakin tinggi maka pabrik kertas
didirikan di berbagai tempat. Hingga hutan-hutan sekitar mereka rusak untuk memasok bahan
mentah bagi pabrik mereka.

Paparan di atas menunjukkan bahwa kita belum menyadari pentingnya peran hutan
dan dampak kerusakan hutan bagi dunia.
Hutan adalah paru-paru dunia. Pernyataan ini memang benar adanya. Hutan dapat
membersihkan udara kita dari berbagai asap yang dihasilkan mesin-mesin dan mengubahnya
menjadi oksigen yang kita butuhkan. Asap atau carbondioksida (CO2) dinetralkan oleh hutan
dan mengubahnya menjadi oksigen (O2). Itulah mengapa hutan disebut sebagai paru-paru
dunia. Coba bayangkan bagaimana kalau paru-paru manusia rusak maka kehidupan manusia
tersebut akan segera berakhir sebab paru-paru adalah salah satu organ vital manusia.
Demikian juga hutan adalah organ vital bagi dunia.

Selain paru-paru dunia, hutan juga berperan sebagai sumber mata air bersih. Hutan
berfungsi sebagai penyedia air bersih bagi dunia atau manusia. Hutan dapat meresapkan air
hujan dan membuatnya bersih melalui akar pohon-pohon. Air bersih sangat kita butuhkan
dalam hidup kita. Coba bayangkan kalau hutan rusak, tentu kita akan kekurangan air bersih
dan itu akan mempengaruhi kesehatan kita.

Hutan dapat mencegah berbagai bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Banjir
bisa diakibatkan oleh tidak adanya peresapan air karna hutan sudah gundul sedangkan
longsor terjadi karna tidak ada yang menahan tanah ketika terjadi hujan atau gempa bumi.
Banjir di Jakarta disebabkan oleh tidak adanya tempat kosong untuk meresapkan air ke dalam
tanah semua sudah tertutupi oleh berbagai bangunan.
Berbagai tindakan nyata harus segera dilakukan untuk menyelamatkan hutan seperti :
1. Mencintai lingkungan dan hutan
Kita harus sadar bahwa mencintai lingkungan dan hutan sangat penting. Kegiatan
penyadaran ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan berbagai seminar dan penyuluhan
tentang lingkungan dan hutan di tengah-tengah masyarakat. Jika kesadaran cinta lingkungan
sudah tumbuh maka kita tidak akan semena-mena terhadap alam dan kita akan berusaha
menyelamatkan hutan dengan menghindari penebangan liar.
Kecintaan terhadap lingkungan juga bisa diajarkan sejak dini terhadap anak-anak bangsa di
bangku sekolah. Para guru dan orang tua memberikan bimbingan bagi anak-anak untuk
mencintai lingkungan dan mencintai hutan. sehingga kesadaran ini akan menyelamatkan
masa depan hutan kita dan berakibat langsung pada penyelamatan masa depan umat manusia.
2. Melakukan tindakan nyata
Tindakan nyata dalam penyelamatan hutan diperlukan untuk menyelamatkan hutan.
Tindakan nyata ini bisa dilakukan dengan bersama-sama melakukan penanaman kembali
pada lahan hutan yang rusak. Tindakan ini dapat dilaksanakan dengan arahan dari pemerintah
setempat dengan diawali dengan memberikan penyuluhan pentingnya hutan bagi kehidupan
kita.
Masyarakat bersama-sama melakukan penanaman pohon pada lahan-lahan kosong
dipandu oleh pemerintah. Tidak cukup dengan penanaman saja tetapi juga disertai dengan
perawatan terhadap pohon yang ditanam. Dengan kesadaran terhadap tindakan nyata ini maka
masyarakat tidak akan semena-mena terhadap alam. Masyarakat tidak akan sesuka hati
merusak hutan sebab mereka sudah dibekali dengan pengetahuan yang sebenarnya tentang
pentingnya hutan.
3. Menindak tegas pelaku pembalakan liar
Peran pemerintah disini sangat penting untuk mengawasi hutan. Hal ini bisa
dilaksanakan dengan menambah polisi hutan yang mencintai hutan. Bukan polisi hutan yang
bisa disogok dengan mudah. Polisi hutan harus benar-benar menjalankan tugasnya
mengawasi hutan dengan menurunkan tim-tim tertentu untuk mengawasi wilayah hutan
tertentu. Tidak menjadi polisi hutan yang harus diawasi sehingga mau bekerja.
Bila dalam pengawasan dan penjagaan hutan ditemukan pembalakan liar maka polisi hutan
harus menindak tegas mereka. Menangkap dan mengajukan para pelaku ke pengadilan dan
bila terbukti bersalah maka harus dihukum dengan seberat-beratnya disertai denda sebesar-
besarnya yang bisa mengakibatkan efek jera dan membuat pelaku lainnya berpikir dua kali
dalam melakukannya.
Peran masyarakat juga penting disini dengan memberikan informasi pada petugas
kalau mereka menemukan pembalakan liar atau penebangan liar sebab kadang hutan terlalu
luas untuk diawasi hanya oleh polisi hutan. Kerjasama dengan masyarakat sangat diperlukan
untuk mengawasi hutan hingga hutan akan tetap lestari dan masa depan kita akan lebih baik.
Mari menjaga dan melestarikan hutan sekarang juga!

d. Memproduksi bensin bebas timbal (Pb)

Penggunaan TEL (Tetra Etyl Lead) dalam produksi bensin merupakan cara untuk
meningkatkan bilangan oktan dari produk minyak bumi tersebut yang berarti juga
meningkatkan kualitas bahan bakar tersebut. Namun, penggunaan TEL dalam bensin juga
menimbulkan dampak negatif. Bensin yang dicampur TEL mengandung logam timbel.
Logam timbel masuk ke tubuh melalui saluran pernafasan, mulut dan juga kulit. Timbel yang
sudah masuk ke dalam tubuh tidak dapat dikeluarkan melalui sistem metabolisme tubuh.

Logam timbel akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan manusia seperti
menurunnya kecerdasan otak, mengurangi konsentrasi dan daya dengar, hingga kanker.

Memproduksi bensin bebas timbel merupakan salah satu cara untuk mengurangi zat
timbel yang ada di udara. TEL memang dianggap sebagai cara paling efektif dalam
meningkatkan bilangan oktan bensin, namun, pasti masih ada cara yang lebih efektif untuk
meningkatkan kualitas bensin selain dengan cara penggunaan TEL.

Pemerintah RI telah mencangkan program Indonesia Bebas Timbel. Untuk


menyukseskan program tersebut, Pertamina memodifikasi kilang minyaknya sehingga
diproduksi bensin bebas timbel dengan kualitas yang sama. Kilang minyak itu mempunyai
alat reformer yang dapat meghasilkan HOMC (High Octane Motorgas Component) sehingga
bensin yang di produksi tetap memiliki bilangan oktan yang tinggi dan bebas timbal.

e. Memproduksi bioetanol dan biodiesel

Penggunaan bensin dan solar dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak dapat
dipungkiri lagi banyaknya. Kita tentu mengetahui fakta bahwa persediaan minyak bumi
semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui. Kita harus mencari energi alternatif untuk
menghemat penggunaan bensin dan solar agar aktivitas kita tidak terganggu dari
berkurangnya jumlah minyak bumi.

Dari hasil kajian yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
sebelumnya bahwa penggunaan campuran premium 88 dan bioetanol 10 persen akan
meningkatkan hitungan oktan sampai 92 atau setara dengan Pertamax dan campuran
bioetanol 20 persen akan meningkatkan bilangan oktan sampai 96 atau setara dengan
Pertamax Plus.

Karena itu, penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) dari bahan baku Kelapa, Jagung,
Aren, Sawit, Jarak, Nipah yang sudah diolah dan dicampur dengan Bahan Bakar Minyak
(BBM) tersebut juga akan menghasilkan gas buang dari mobil relatif lebih bersih dibanding
penggunaan premium atau solar murni. Selain itu, bahan baku pembuatan biodiesel dan
bioetanol merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui sehingga kita tetap bisa
menghemat minyak bumi dengan mengolah tumbuhan sebagai sumber energi alternatif
pengganti minyak bumi.

f. Mengembangkan mobil listrik

Mobil listrik adalah mobil yang menggunakan motor listrik bukan mesin pembakaran
internal. Penggunaan Lithium-Ion Li-ion baterai membuat mobil listrik yang mampu jarak
sampai mil. Ini merupakan kemajuan besar dari baterai awal yang bisa sampai mil sekali
charge. Pada bulan Desember Fortune mengumumkan perusahaan baru yang akan mulai
memproduksi mobil listrik di masa depan. Di antara beberapa kendaraan pertama diproduksi
mobil listrik merupakan solusi yang ekonomis untuk memerangi biaya bahan bakar
meningkat. Mereka adalah kendaraan berbahan bakar bersih yang baik untuk lingkungan dan
tidak menimbul;kan pencemaran karena tidak menggunakan bahan bakar.

Di Indonesia, mobil Listrik dikembangkan oleh LIPI dengan merek Marlip ( Marmut
Listrik LIPI). Rangkaian mekanis dari motor tersebut hanya dapat difungsikan jika dialiri
arus listrik, AC ataupun DC, bergantung dari jenis motor yang digunakan. Dalam setiap unit
mootr juga terdapat komponen penyimpang energi yang menyerupai baterai atau aki.
Komponen itu diperluakn agar kendaraan dapat berjalan hingga jarak tertentu dari sumber
listriknya. Sumber tenaga aki 200Ah/12V yang digunakan sebanyak 3 buah. Untuk
perjalanan nonstop selama 8 jam, membutuhkan pengisian ulam selama 8 jam pula. Mobil
listrik ini dapat menempuh kecepatan hingga 40km/jam.

g. Mengembangkan mobil hibrida

Mobil hibrida dianggap sebagai mobil masa depan. Mobil hibrida lebih hemat bahan
bakar sehingga juga menghasilkan polusi yang lebih rendah. Karena kelebihan ini, mobil
hibrida semakin populer. Banyak orang mempertimbangkan mengganti mobil konvensional
dengan mobil hibrida untuk memotong biaya bahan bakar. Mobil hibrida memiliki dua mesin,
mesin bakar konvensional dan motor listrik yang digerakkan oleh baterai. Dengan teknologi
ini, bahan bakar dapat dihemat hingga setengahnya. Dengan 1 liter bensin, mobil hibrida bisa
menempuh jarak sampai 25 km. Pemilik mobil hibrida bisa banyak berhemat karena
konsumsi bahan bakar yang irit. Di beberapa negara, pemilik mobil hibrida malah bisa
mendapat keringanan pajak. Di Amerika, pemilik mobil hibrida mendapatkan banyak fasilitas
seperti parkir gratis, dan jalur khusus di jalan tol. Sistem pengereman pada mobil hibrida
dikonfigurasi untuk menangkap energi yang dilepaskan dan menggunakannya untuk mengisi
baterai. Tidak seperti mobil listrik, mobil hibrida tidak perlu diisi ulang dengan listrik dari
rumah Anda. Namun, diluar semua keuntungan tersebut, mobil hibrida juga memiliki
kekurangan. Kekurangan utama adalah harganya yang masih mahal. Namun kabar baiknya,
dengan perkembangan teknologi, diramalkan harga mobil hibrida akan lebih terjangkau dari
waktu ke waktu. Toh, harga yang lebih mahal ini juga bisa tertutup dengan konsumsi bahan
bakar yang irit. Mobil hibrida juga relatif berat akibat baterai yang terpasang di dalamnya. Itu
sebab, produsen mobil hibrida berusaha membuat mesin bakar konvensional berukuran lebih
kecil dan dibuat dari bahan yang ringan. Isu lain berkaitan dengan resiko jika terjadi
kecelakaan. Baterai mobil hibrida menyimpan energi listrik. Ini berarti ada kemungkinan
pengemudi tersengat aliran listrik saat terjadi kecelakaan. Produsen mobil hibrida terus
berupaya untuk menyingkirkan kelemahan-kelemahan ini. Di masa depan, mobil hibrida
tentunya akan lebih aman dengan harga yang juga makin terjangkau

J. DAMPAK POSITIF PENGGUNAAN MINYAK BUMI

1. Sebagai energy atau bahan bakar,misalnya gas dan minyak bumi serta batu bara
2. Bahan berbagai jenis industry,seperti industry pesawat, kendaraan bermotor,
persenjataaandan lain-lain.
3. Untuk bahan konstruksi, seperti rumah,jalan,jembatan,dan lain-lain.
4. Bahan untuk pembuatan perhiasan,seperti emas,intan dan lain-lain.
ENERGI TERBARUKAN

(GEOTHERMAL/ENERGI PANAS BUMI)

PLTPB (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI)

A. PENGERTIAN

1.Pengertian panas bumi

 Panas bumi adalah sebuah bentuk energi yang terbaharukan yang dapat dipergunakan
sebagai pembangkit listrik
 Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam
bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi
sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap
oleh permukaan bumi.
 Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hanya
pada dekat area perbatasan lapisan tektonik.

2. pengertian PLTPB

 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power generator)
yang menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi penggeraknya

B. PRINSIP KERJA

 Air panas yang berasal dari sumur akan disalurkan ke separator, oleh separator air
dengan uap dipisahkan, kemudian uap akan digunakan untuk menggerakkan turbin.

C.KEUNGGULAN GEOTHERMAL

Keunggulan energi panas bumi dibandingkan sumber energi terbarukan yang lain,
diantaranya:

 hemat ruang dan pengaruh dampak visual yang minimal,


 mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga tidak
membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy storage),
 tingkat ketersediaan (availability) yang sangat tinggi yaitu diatas 95%.

D. DAMPAK NEGATIF TERHADAP LINGKUNGAN

 Potensi panas bumi terdapat di kawasan pegunungan yang biasanya dijadikan


kawasan konservasi sebagai hutan lindung.
 Dengan adanya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber-sumber panas bumi di
kawasan tersebut dapat mengganggu daerah konservasi tersebut.
 Serta kemungkinan terjadi pencemaran air tanah oleh kontaminan yang terbawa naik
fluida panas bumi.

E. PROSES KERJA

 Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan
langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi
energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik

 Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran fluida dua fasa
(fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida.
Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa
uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator
inilah yang kemudian dialirkan ke turbin.
 Apabila sumberdaya panasbumi mempunyai temperatur sedang, fluida panas bumi
masih dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dengan menggunakan pembangkit
listrik siklus binari (binary plant). Dalam siklus pembangkit ini, fluida sekunder
((isobutane, isopentane or ammonia) dipanasi oleh fluida panasbumi melalui mesin
penukar kalor atau heat exchanger
 Fluida sekunder menguap pada temperatur lebih rendah dari temperatur titik didih air
pada tekanan yang sam. Fluida sekunder mengalir ke turbin dan setelah dimanfaatkan
dikondensasikan sebelum dipanaskan kembali oleh fluida panas bumi. Siklus tertutup
dimana fluida panas bumi tidak diambil masanya tetapi hanya panasnya saja yang
diekstraksi oleh fluida kedua. sementara fluida panas bumi diinjeksikan kembali
kedalam reservoir.

Anda mungkin juga menyukai