Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 7, No.

2 (2018) 229-236
ISSN 2442-5419 (Online)

PENERAPAN STRATEGI THE FIRING LINE TERHADAP PENINGKATAN


KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP

Selvia Lovita Sari1, R. Masykur2, Rizki Wahyu Yunian Putra3


1,2,3
Pendidikan Matematika, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
E-mail: selvials@yahoo.com 1), rmasykur@yahoo.co.id 2),
rizkiwahyuyp@radenintan.ac.id 3)

Received 8 August 2018; Received in revised form 10 September 2018; Accepted 21 September 2018

Abstract
The objective in this research is to find out whether the ability to understand student’s mathematical
concepts with the application of The Firing Line strategy is better than ordinary learning. This research
used quantitative research. The method used quasi experiment using pretest- posttest Control Group
Design. The population in this study is all students in class VIII SMPN 3 Jati Agung. Sampling used class
random technique by lottery technique, obtained class VIII A as experiment class and class VIII B as
control class. Based on the results of the N-gain hypothesis test the ability to understand mathematical
concepts in the material builds up a flat side space (cubes and beams) at signification level
obtained value and . Because . Its means is rejected.
Thus, it can be concluded that the ability to understand student’s mathematical concepts with The Firing
Line strategy is better than ordinary learning models.

Keywords: The Firing Line Strategy; Understanding of Concepts.

PENDAHULUAN Hal ini karena matematika sebagai


Matematika merupakan sebuah sumber ilmu lain, dengan kata lain
ilmu pasti yang menjadi dasar bagi ilmu banyak ilmu yang penemuan dan
lain sehingga matematika itu saling pengembangannya tergantung dari
berkaitan dengan ilmu lainnya, dan matematika, sehingga mata pelajaran
matematika merupakan salah satu mata matematika sangat bermanfaat bagi
pelajaran yang menduduki peranan siswa sebagai ilmu dasar untuk
penting dalam dunia pendidikan penerapan dibidang lain. Matematika
(Suwanjal, 2016). Pentingnya ilmu juga memerlukan pemahaman konsep
matematika telah dijelaskan didalam Al- yang baik, karena konsep matematika
Quran surah Al. Isra ayat 12. Ayat yang satu dengan yang lainnya saling
tersebut menunjukkan bahwa berkaitan sehingga pemahaman konsep
pentingnya ilmu matematika untuk yang dasar merupakan acuan dalam
dipelajari dan diterapkan dalam pemahaman konsep selanjutnya.
kehiduan sehari-hari yang berguna Menurut Peraturan Menteri
sebagai alat bantu menyelesaikan Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun
persoalan yang memerlukan 2006, salah satu tujuan matematika pada
keterampilan berhitung. Dikehidupan pendidikan menengah adalah agar
sehari-hari, kita tentu akan menjumpai memiliki kemampuan pemahaman
berbagai persoalan yang berkaitan konsep matematika, menjelaskan
dengan perhitungan. Mulai dari waktu, keterkaitan antar konsep dan
pekerjaan, dan uang, semuanya mengaplikasikan konsep atau algoritma,
memerlukan perhitungan. secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
Dalam dunia pendidikan dalam pemecahan masalah (Herawati,
peranan matematika sangatlah penting. 2010). Berdasarkan Permendiknas di

AKSIOMA | 229
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 7, No. 2 (2018) 229-236
ISSN 2442-5419 (Online)

atas, jika siswa dikatakan mampu simbol yang tidak mereka mengerti
memahami konsep dengan baik maka dengan pasti (Ningsih : 2014).
salah satu tujuan pendidikan Berdasarkan hasil penelitan
matematika tersebut akan tercapai. yang telah dilakukan oleh Kartini
Seorang siswa dikatakan memahami (2014) bahwa strategi yang
sesuatu apabila dapat memberikan dilaksanakan oleh guru masih bersifat
penjelasan atau memberi uraian yang tradisional dan guru lebih dominan
lebih rinci tentang hal itu dengan berperan dalam pembelajaran sehingga
menggunakan kata-kata sendiri. pada proses pembelajaran hanya terjadi
Namun pada kenyataannya komunnikasi satu arah.
kemampuan pemahaman konsep Berdasarkan hasil penelitian dari
matematis siswa masih rendah, terlihat Utari (2012) bahwa pemahaman konsep
dari hasil nilai uji soal penelitian yang terhadap siswa masih rendah. Hal ini
telah dilakukan terkait materi bangun karena pada proses pembelajaran masih
ruang sisi datar masih sangat kurang, didominasi oleh guru, siswa hanya
banyak siswa masih menjawab soal mendengarkan, mencatat dan
dengan salah sehingga ada kendala mengerjakan tugas yang diberikan oleh
dalam pada saat mengerjakan soal guru. Sehingga siswa mengalami
dengan baik dan benar. Hal ini kesulitan dalam belajar matematika.
menunjukkan bahwa siswa belum dapat Penelitian Murizal, dkk (2012)
mengaplikasikan konsep bangun ruang bahwa banyak siswa yang kesulitan
sisi datar untuk menyelesaikan masalah dalam memahami konsep matematika.
yang disajikan dengan tepat serta belum Kurang tepatnya model pembelajaran
bisa menggunakan prosedur dengan yang digunakan oleh guru dapat
tepat (Wardhani, 2008). Hal ini juga menyebabkan mereka kebanyakan tidak
terlihat dari nilai ulangan harian mampu mendefenisikan kembali bahan
matematika siswa yang belum mencapai pelajaran matematika dengan bahasa
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mereka sendiri serta membedakan
yang telah ditetapkan oleh sekolah antara contoh dan bukan contoh dari
terhadap kemampuan pemahaman sebuah konsep apalagi memaknai
konsep matematis siswa yaitu 70. matematika dalam bentuk nyata.
Banyak faktor yang Penelitian Gusliani, dkk (2013) bahwa
menyebabkan pemahaman konsep pemahaman konsep matematis siswa
matematis rendah yang ditemukan pada dengan strategi The Firing Line lebih
penelitian pendahuluan siswa salah baik, dan diharapkan untuk dapat
satunya bisa berasal dari diri siswa itu mencoba menerapkan pembelajaran
sendiri atau dari luar sana. Faktor dari dengan strategi The Firing Line sebagai
luar yaitu bisa berasal dari dari sarana salah satu alternatif untuk mencapai
dan prasarana, media yang digunakan tujuan belajar.
dan cara penyampaian guru pada Dari penelitian–penelitian yang
pembelajaran. Sedangkan dari dalam sudah dijelaskan di atas terlihat bahwa
siswa misalnya kecerdasan, motivasi pemahaman konsep siswa terhadap
siswa, cara belajar dan minat yang mata pelajaran matematika masih begitu
kurang dari siswa itu sendiri dan rendah. Hal ini berkemungkinan
menganggap bahwa matematika sebagai dipengaruhi oleh strategi yang
mata pelajaran yang sangat sulit dan digunakan guru kurang menarik
membosankan yang hanya dipenuhi perhatian siswa. Sehingga dalam proses
dengan rumus-rumus dan simbol– pembelajaran mereka cenderung pasif,

230 | AKSIOMA
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 7, No. 2 (2018) 229-236
ISSN 2442-5419 (Online)

takut, dan enggan untuk bertanya serta lebih aktif dalam proses pembelajaran
mereka lebih memilih untuk diam jika (Rahmawati, 2017). Salah satu strategi
ada sesuatu hal yang belum mereka yang dapat digunakan untuk
pahami dari pada harus bertanya kepada meningkatkan keaktifan dan melatih
guru yang mengajar. kemampuan pemahaman konsep
Padahal guru sudah berupaya matematis adalah strategi The Firing
untuk meningkatkan kemampuan Line
pemahaman konsep matematis, akan Strategi The Firing Line
tetapi upaya tersebut masih kurang merupakan suatu strategi pembelajaran
optimal. Hal ini terlihat pada saat proses dengan cara gerakan cepat yang dapat
pembelajaran siswa cenderung diam, digunakan untuk merespon secara cepat
hanya mencatat dan mendengarkan pertanyaan-pertanyaan yang
penjelasan dari guru (Sudarman, 2016). dilontarkan. Melalui pertanyaan-
Sehingga siswa kurang aktif untuk pertanyaan yang diberikan antar ini,
menyampaikan ide-ide yang pembelajaran yang dilaksanakan
dimilikinya. Akibatnya pemahaman menjadi pembelajaran interaktif dan
konsep siswa dalam belajar matematika membangun kerjasama antar siswa
kurang optimal serta keaktifan siswa (Silberman, 2014). Dengan adanya
dalam proses belajar matematika hampir pertanyaan-pertanyaan tersebut maka
tidak menonjol. Hal ini disebabkan proses pembelajaran berlangsung akan
karena pada proses pembelajaran guru aktif sehingga siswa dapat
masih sering menggunakan mengembangkan kemampuan berfikir
pembelajaran biasa. baik untuk menyusun pertanyaan
Untuk itu, dalam pembelajaran maupun untuk menyusun jawaban dari
matematika diperlukan suatu strategi pertanyaan yang telah diberikan.
yang dapat menimbulkan suasana Tujuan penelitian ini adalah
belajar menjadi lebih menarik serta untuk mengetahui manakah yang lebih
mengajak siswa untuk ikut aktif dalam baik peningkatan kemampuan
pembelajaran, dan menyenangkan siswa pemahaman konsep matematis siswa
dalam proses mengajar, sehingga dengan penerapan strategi The Firing
masing-masing dari siswa dapat Line lebih baik dari pembelajaran biasa.
memahami konsep materi serta terlibat

METODE PENELITIAN digunakan untuk mengetahui penerapan


Penelitian ini menggunakan strategi The Firing Line untuk
penelitian kuantitatif dengan metode meningkatkan kemampuan pemahaman
penelitian eksperimen semu (Quasy konsep matematis siswa (Putra, 2016).
Experimental design). Penelitian ini Desain penelitian yang digunakan
menggunakan desain pretest-posttest adalah sebagai berikut :
control group design yang akan

Tabel 1. pretest-posttest control group design


Kelompok Pretest Treatment Posttest
Kelas Ekperimen O1 X1 O2
Kelas Kontrol O3 X2 O4
Keterangan:
X1 : Pembelajaran dengan menggunakan Strategi The Firing Line

AKSIOMA | 231
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 7, No. 2 (2018) 229-236
ISSN 2442-5419 (Online)

X2 : Pembelajaran biasa
O1 : Pretest kemampuan pemahaman konsep matematis pada kelas eksperimen
O2 : Posttest kemampuan pemahaman konsep matematis pada kelas eksperimen
O3 : Pretest kemampuan pemahaman konsep matematis pada kelas kontrol
O4 : Posttest kemampuan pemahaman konsep matematis pada kelas kontrol

Variabel pada penelitian ini Instrumen yang digunakan untuk


adalah variabel bebas dan variabel mengumpulkan data pada penelitian ini
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ialah tes tertulis berupa soal uraian
ini adalah strategi pembelajaran The (essay) yang akan diberikan di awal dan
Firing Line. Sedangkan variabel terikat akhir pembelajaran. Pada penelitan ini
dalam penelitian ini adalah kemampuan soal tes terlebih dahulu diuji validitas,
pemahaman konsep matematis. reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
Penelitian ini dilaksanakan di pembeda.
SMP Negeri 3 Jati Agung. Populasi Teknik analisis data
dalam penelitian ini adalah seluruh menggunakan uji t dua sampel yang
siswa pada kelas VIII yang berada di bertujuan untuk mengetahui
SMPN 3 Jati Agung sebanyak 5 kelas peningkatan kemampuan pemahaman
dengan jumlah 180 siswa. Pengambilan konsep matematis siswa yang
sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan strategi pembelajaran The
menggunakan teknik acak kelas dengan Firing Line. Pada penelitian ini
teknik undian, dengan diperoleh kelas peningkatan kemampuan pemahaman
VIII A sebagai kelas kelas eksperimen konsep matematis siswa dapat dilihat
dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol dari analisis gain yaitu selisih antara
dengan jumlah siswa pada masing- nilai pretest dan nilai posttest yang
masing kelas adalah 36 siswa. dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :

Keterangan

HASIL PENELITIAN DAN untuk memperoleh data awal. Setelah


PEMBAHASAN data dari kelas eksperimen dan kelas
Pada penelitian ini diperoleh kontrol terkumpul maka diadakan uji
data hasil uji coba instrumen, uji test normalitas dan uji homogenitas untuk
awal (pretest), uji test akhir (posttest), mengetahui apakah kedua sampel
dan data amatan peningkatan memiliki variansi homogen. Deskripsi
kemampuan pemahaman konsep hasil data pretest disajikan pada tabel
matematis. Sebelum proses berikut:
pembelajaran dilaksanakan, pada kedua
kelas terlebih dahulu diadakan pretest

232 | AKSIOMA
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 7, No. 2 (2018) 229-236
ISSN 2442-5419 (Online)

Tabel 2. Data Hasil Pretest Pemahaman Konsep Matematis


Ukuran
Ukuran Tendensi
Variansi
Kelompok Sentral
Kelompok
̅ R Sd
Eksperimen 12,5 62,5 38,55 37,5 37,5 50 12,84
Kontrol 12,5 62,5 35,76 29,17 33,33 50 12,37

Berdasarkan Tabel 2 dapat proses pembelajaran tersebut. Setelah


dilihat bahwa nilai rata-rata hasil pretest data posttest dari kelas eksperimen dan
pemahaman konsep pada kelas dari kelas kontrol terkumpul maka
eksperimen lebih tinggi daripada kelas diadakan uji normalitas dan
kontrol. Rata-rata kelas eksperimen homogenitas. Uji homogenitas
adalah 38,55 dan kelas kontrol 35,76. dilakukan untuk mengetahui apakah
Ukuran vaiansi kelompok yang kedua kelas memiliki variansi homogen.
meliputi jangkauan atau rentang untuk Selanjutnya, setelah uji normalitas dan
kelas eksperimen 50 dan kelas kontrol homogenitas terpenuhi, dilanjutkan
50. Simpangan baku kelas eksperimen dengan uji hipotesis menggunakan uji-t
sebesar 12, 85 dan kelas kontrol sebesar untuk mengetahui apakah strategi
12,38. pembelajaran The Firing Line dapat
Setelah selesai dilaksanakannya meningkatkan kemampuan pemahaman
pembelajaran, pada kedua kelas tersebut konsep matematis siswa. Deskripsi hasil
diberikan posttest untuk mengetahui posttest adalahsebagai berikut :
data akhir setelah dilaksanakannya

Tabel 3. Data Hasil posttest Pemahaman Konsep Matematis


Ukuran
Ukuran Tendensi
Variansi
Kelompok Sentral
Kelompok
̅
Eksperimen 66,67 95,83 81,6 70,83 dan 91,67 83,33 29,16 9,42
Kontrol 58,33 91,67 75,58 70,83 dan 75 70,83 33,34 8,92

Berdasarkan Tabel 3 dapat pemahaman konsep siswa kelas


dilihat bahwa rata-rata nilai posttest eksperimen dan kelas kontrol memiliki
kelas eksperimen lebih tinggi dari pada perbedaan yang signiikan. Berikut tabel
kelas kontrol yaitu 81,6 dan 75,58. peningkatan kemampuan pemahaman
Simpangan baku kelas eksperimen konsep matematis siswa pada Hal ini
sebesar 9,42 dan kelas kontrol sebesar terlihat dari nilai rata-rata yang
8,42. diperoleh pada kedua sampel, kelas
Pada tabel 3 diatas bahwa eksperimen nilai rata-rata diperoleh
terlihat peningkatan dari hasil pretest 81,6 dan nilai rata-rata kelas kontrol
dan posttest yang telah dilakukan diperoleh 75,58. Nilai tersebut
sebelum dan sesudah proses menunjukkan bahwa kemampuan
pembelajaran. Hasil dari penelitian yang pemahaman konsep siswa kelas
telah diperoleh yaitu bahwa kemampuan eksperimen setelah diberikan perlakuan

AKSIOMA | 233
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 7, No. 2 (2018) 229-236
ISSN 2442-5419 (Online)

pada proses pembelajaran lebih tinggi hipotesis menggunakan kemaan dua


daripada kelas kontrol. Data yang telah rata-rata, rumus statistik yang
terkumpul dapat dilakukan analisis data digunakan adalah rumus uji-t. Berikut
untuk menguji hipotesis. Pengujian hasil uji hipotesis yang telah diperoleh

Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis N-gain


Kelompok Rata-rata Varians Keputusan
Eksperimen 0,72 0,011
3,783 1.994 H0 ditolak
Kontrol 0,64 0,007

Berdasarkan Tabel 4, terlihat menyelesaikan soal yang telah


bahwa dengan taraf signifikasi diberikan.
diperoleh nilai Pada proses pembelajaran
dan dengan taraf menggunakan strategi The Firing Line
signifikasi karena terlihat keterlibatan siswa yang mulai
maka H0 ditolak. Dengan berani untuk mengemukakan
demikian dapat disimpulkan bahwa pendapatnya mengenai materi yang
kemampuan pemahaman konsep sedang dipelajari, mereka juga mulai
matematis siswa dengan strategi The berusaha memahami konsep agar setiap
Firing Line lebih tinggi dari model anggota dalam kelompok dapat
pembelajaran biasa. menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
Proses pembelajaran akan diberikan pada penerapan strategi
menggunakan strategi The Firing Line The Firing Line. Mereka akan bersaing
di awal pertemuan pada kelas dalam tiap kelompok untuk menjawab
eksperimen, siswa masih belum terbiasa soal-soal tersebut. Pada tiap kelompok
dengan cara belajar menggunakan dapat mengumpulkan point sebanyak-
strategi The Firing Line sehingga terjadi banyaknya dari menjawab soal tersebut
kegaduhan didalam kelas yang akan diberikan penghargaan kepada
mengakibatkan keadaan kelas kurang mereka yang aktif dalam proses
kondusif dalam kegiatan pembelajaran pembelajaran.
dan terdapat siswa yang menginginkan Faktor yang menyebabkan siswa
perhatian lebih dengan cara bertanya dengan pembelajaran The Firing Line
hal-hal lain diluar pembelajaran. memiliki peningkatan kemampuan
Pada pertemuan pertama, proses pemahaman konsep matematis yang
pembelajaran memiliki beberapa lebih baik dari pada siswa dengan
kendala. Untuk itu peneliti memberikan pembelajaran konvensional, yaitu
pengertian kepada siswa tentang proses adanya perbedaan perlakuan antara
strategi yang akan dilaksanakan dan kelas eksperimen (pembelajaran dengan
melakukan beberapa hal untuk strategi The Firing Line) dan kelas
mengatasi beberapa kendala tersebut. kontrol (model pembelajaran biasa).
Pada pertemuan selanjutnya Pada kelas eksperimen siswa
siswa sudah mulai terbiasa dengan lebih merasa nyaman dengan
menggunakan strategi The Firing Line, pembelajaran karena dalam proses
sehngga pada proses pembelajaran pembelajaran yang dilakukan
berkelompok berjalan dengan lancar, berkelompok yang heterogen, dan siswa
senang dan tenang dalam dikelas eksperimen lebih siap dalam
proses pembelajaran karena pada

234 | AKSIOMA
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 7, No. 2 (2018) 229-236
ISSN 2442-5419 (Online)

pembelajaran menggunakan strategi The kepada guru matematika dapat mencoba


Firing Line siswa ditekankan untuk menerapkan pembelajaran dengan
belajar terlebih dahulu sebelum strategi The Firing Line sebagai
berangkat ke sekolah. alternati untuk mencapai tujuan belajar.
Kelebihan strategi The Firing Bagi peneliti lain selanjutnya
Line diantaranya dapat meningkatkan diharapkan dapat menerapkan dan
keaktifan siswa dalam proses mengembangkan prembelajaran
pembelajaran akan lebih beermakna menggunakan strategi The Firing Line.
sehingga siswwa mampu memutuskan Selain itu pemberian pujian, reward,
apa yang akan dipelajari dan cara kretiitas dan pengembangan media pada
mempelajarinya (Siregar, 2011), proses proses pembelajaran sangat diperlukan
diskusi yang dilakukan antar siswa akan guna meningkatkan kemampuan
menimbulkan penguatan diri dimana pemahaman konsep matematis siswa.
siswa akan memandang kemampuan
yang ada di dalam dirinya sendiri
sebagai siswa yang efektif (Hariyanto, DAFTAR PUSTAKA
2016), selain itu, diskusi juga dapat
melatih siswa untuk mengemukakan Gusliani, R., Harismasn, Y., & Pratiwi,
pendapatnya secara verbal serta melatih M. (2013). Pengaruh
siswa untuk menghargai pendapat orang Penerapan Strategi
lain (Sanjaya, 2006). Pembelajaran Aktif Tipe The
Berdasarkan penjelasan di atas Firing Line Terhadap
dapat disimpulkan bahwa terdapat Pemahaman Konsep Matematis
perbedaan peningkatan kemampuan Siswa Kelas VIII SMP N 17
pemahaman konsep matematis siswa Padang.
yang diberi penerapan pembelajaran Hariyanto, W. D. (2016). Pembelajaran
menggunakan strategi The Firing Line Akti Teori dan Asesmen.
dengan pembelajaran biasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Peningkatan kemampuan pemahaman Herawati, O. D. (2010). Pengaruh
konsep matematis siswa dengan Pembelajaran Problem Posing
penerapan strategi The Firing Line lebih Terhadap Kemampuan
baik daripada pembelajaran biasa. Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Kelas XI
KESIMPULAN DAN SARAN IPA SMA Negeri 6 Palembang.
Berdasarkan dari hasil analisis Jurnal Pendidikan Matematika
data dan pembahasan maka dapat , Vol. 4 No.6.
diambil disimpulkan bahwa terdapat Kartini, V. D. (2014). Peningkatan
adanya perbedaan peningkatan Kemampuan Pemahaman
kemampuan pemahaman konsep Matematikdan Sikap Positif
matematis siswa yang diberi penerapan terhadapMatematika Siswa
strategi The Firing Line dengan SMP Nasrani 2 Medan Melalui
pembelajaran biasa. Peningkatan Pendekatan Possing. Jurnal
kemampuan pemahaman konsep Saintech , Vol. 06, No. 04,
matematis siswa dengan penerapan ISSN No. 2086-9681.
strategi The Firing Line lebih baik Murizal, A., Yarman, & Yerizon.
daripada pembelajaran biasa. (2012). Pemahaman Konsep
Saran yang dapat diberikan dari Matematis dan Model
hasil penelitian ini adalah diharapkan Pembelajaran Quantum. Jurnal

AKSIOMA | 235
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 7, No. 2 (2018) 229-236
ISSN 2442-5419 (Online)

Pendidikan Matematika , Vol. Kemampuan Berpikir Kritis


1 No. 1. Universitas Negeri Matematis Siswa SMP.
Padang. AKSIOMA Jurnal Pendidikan
Nara, E. S. (2011). Teori Belajar dan Matematika FKIP Univ.
Pembelajaran. Bogor: Ghalia Muhammadiyah Metro. Vol. 5,
Indah. No. 1.
Putra, R. W. (2016). Pembelajaran Utari, V. (2012). Peningkatan
Matematika dengan Metode kemampuan pemahaman
Accelerated Learning untuk konsep melalui pendekatan
Meningkatkan Kemampuan PMR dalam Pokok Bahasan
Penalaran Adaptif. Jurnal Prisma dan Limas. Jurnal
Pendidikan Matematika , Vol. Pendidikan Matematika , Vol.
7, No. 2. 1 No. 1.
Rahmawati, N. K. (2017). Implementasi Wardhani, S. (2008). Analisis SI dan
Teams Game Tournament dan SKL Mata Pelajaran
Number Head Together Matematika SMP/MTs untuk
ditinjau dari Kemampuan Optimalisasi Tujuan Mata
Penalaran Matematis. Jurnal Pelajaran Matematika.
Pendidikan Matematika , Vol. Yogyakarta: PPPPTK.
8, No. 2.
Sanjaya, W. (2006). Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Silberman. (2014). Active Learning 101
Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Nuansa Cendekia.
Ningsih, S.C. (2014). Efektivitas Model
Pembelajaran Think-Talk-Write
Dalam Meningkatkan
Komunikasi Matematis
Mahasiswa Pendidikan
Matematika. AKSIOMA Jurnal
Pendidikan Matematika FKIP
Univ. Muhammadiyah Metro.
Vol. 3, No. 2.
Sudarman, S. W. (2016). Efektifitas
Penggunaan Metode
Pembelajaran Quantum
Learning terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis
Mahasiswa. AKSIOMA Jurnal
Pendidikan Matematika FKIP
Univ. Muhammadiyah Metro,
Volume. 7, No 2.
Suwanjal, U. (2016). Pengaruh
Penerapan Pendekatan
Kontekstual Terhadap

236 | AKSIOMA
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro

Anda mungkin juga menyukai