Akses intraoseus bisa didapatkan dengan menggunakan alat manual atau drill-inserted
untuk memasukkan jarum khusus
Akses intraoseus menggunakan ruang medular sebagai jalan masuk ke peredaran vena
sistemik yang tidak dapat menjadi kolaps
Akses intraoseus sangat berguna ketika akses vaskular sulit atau tidak bisa didapatkan
sama sekali di keadaan emergensi.
Indikasi :
Kegagalan mendapat akses intravena pada trauma, luka bakar, syok atau saat keperluan
resusitasi
ILCOR, 2010: “Delivery of drugs via an endotracheal tube is no longer
recommended – if IV access cannot be achieved, drugs should be given by the IO
route”
Kegagalan mendapat akses intravena pada keadaan yang mengancam nyawa dengan waktu
yang sempit (e.g. maksimum 90 detik untuk 2 kali percobaan pada kanulasi pediatris
pada APLS)
Situasi apapun saat pengambilan sampel darah, akses intravena dibutuhkan secara cepat
dan kanulasi sulit dilakukan dan memakan waktu
Kontraindikasi :
Akses intraoseus pada awalnya dikatakan kurang dapat diterapkan pada pasien berusia lebih dari
6 tahun. Bagaimanapun, dari data sekarang dan dulu maupun guidelines dari the American Heart
Association and the American College of Critical Care Medicine, mendukung pertimbangan
penggunaan akses intraoseus pada pasein usia berapapun menjadi alternatif dengan kecepatan
dan keefektifan yang sama dengan akses intravena .
Lebihnya lagi, akses intraoseus dipertimbangkan lebih cocok daripada percobaan penggunaan
akses intravena pada situasi ketika resusitasi segera sangat penting dilakukan. Dan juga, jarum
intraoseus menyediakan akses cepat ke sirkulasi sentral, dengan bioekuivalen yang baik dengan
akses intravena.
Humerus proksimal
Menggeser jempol ke ujung anterior dari humerus sampai teraba tuberkulum mayor
humerus, tempat ini merupakan leher pembedahan
~ 1 cm di atas leher pembedahan merupakan tempat masuknya jarum
Tangan pasien istirahat dengan posisi pronasi dengan siku adduksi di atas abdomen
Pada anak kecil, tuberkulum mayor masih belum berkembang sempurna dan belum
dapat teraba
Tibia Proksimal
2 jari di bawah patella dan 1-2 cm medial dari tuberositas tibia pada orang dewasa
Tibia Distal
3 cm proksimal dari aspek paling menonjol dari malleolus medialis
Tempatkan salah satu jari di atas malleolus medialis lalu bergeser ~2 cm ke arah
proksimal
Palpasi batas anterior dan posterior dari tibia untuk memastikan tempat insersi
merupakan aspek datar dari tulang tersebut
Femoral
Permukaan anterolateral, 3cm di atas condylus lateralis
Crista Iliaca
Sternum (memerlukan alat khusus lainnya)
Pemilihan Jarum :
Panjang jarum ditentukan dari kedalaman daripada jaringan subkutan yang terbentang di
atas tulang, bukan ukuran pasien
Humerus proksimal lebih disukai sebagai tempat masuk pada skenario resusitasi karena
cairan infus akan masuk ke sirkulasi sentral paling cepat melalui tempat-tempat seperti di
atas
Cairan yang diberikan melalui humerus proksimal mencapai sirkulasi sentral melalui vena
kava superior, dengan begitu cairan akan melewati perdarahan abdomen dan pelvis. Hal ini
penting pada trauma di mana biasanya terjadi luka pada abdomen dan pelvis yang bisa
menyebabkan ekstravasasi cairan
Pada anak <5 tahun, tuberkulum mayor belum berkembang dan tanda humerus proksimal
sulit dikenali. Insersi melalui diafisis humerus atau tempat lain lebih disarankan
LAMPIRAN