Makalah Ekologi
Makalah Ekologi
EKOSISTEM
Disusun oleh :
SURYANINGSIH (13308141027)
BIOLOGI B
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a. Faktor biotik
Faktor biotik adalah faktor yang meliputi semua makhluk hidup di bumi.Dalam
ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen; hewan berperan sebagai
konsumen; dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer (pengurai). Faktor
biotik juga meliputi tingkatan organisasi di dalam ekologi yang meliputi:
b. Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor yang meliputi faktor fisik dan kimia. Menurut
Campbell et al (2002: 273-274), Faktor fisik utama yang mempengaruhi
ekosistem diantaranya, yaitu:
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2. Apa saja komponen dalam ekosistem?
3. Bagaimana hubungan antara komponen penyusun ekosistem?
C. Tujuan
1. Mengenali komponen penyusun ekosistem baik biotik maupun abiotik
2. Mengklasifikasikan komponen ekosistem yang teridentifikasi ke dalam
kelompok
Edafik dan klimatik organik dan anorganik untuk komponen
abiotik
Nama jenis dan tingkatan trofi, untuk komponen biotik
3. Mencari hubungan antar komponen penyusun ekosistem
4. Mengevaluasi ekosistem yang dipelajari, berdasarkan kelengkapan
komponen penyusunnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel ahli biologi
jerman tahun 1869. Berasal dari kata oikos yang berarti rumah atau tenmpat
tinggal., dan logos bersifat telaah atau studi. Jadi ekologi adalah ilmu tentang
rumah atau tempat tinggal makhluk. Ekologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Komponen ekosistem
1. Factor abiotik
Merupakan komponen fisik atau bagian yang tak hidup dari lingkungan.
Misalnya intensitas cahaya, kisaran suhu, banyaknya kadar air
(kelembaban), tipe tanah atau batuan, ketersediaan mineral dan substansi
organic lainnya.
2. Factor biotic
Merupakan bagian hidup dari lingkungan, termasuk semua organism yang
dapat berinteraksi satu sama lain. Contohnya tumbuhan sebagai produsen,
hewan sebagai konsumen, dan mikroba sebagai pengurai.
Hubungan makan
Merupakan interaksi yang terjadi dalam ekosistem yang melibatkan
organism pemakan (pemangsa) dan yang dimakan (mangsa). Berdasarkan
cara perolehan nutrisi yang dikenal, hubungan makan dapat dibagi
menjadi:
1. Organism autotrof yaitu organism yang dapat mensintesis makanannya
sendiri (dari bahan anorganik) dengan sumber energy yang bberasal
dari luar system.
2. Organism heterotrof yaitu organism yang bergantung pada organism
lain sebagai sumber makanannya. Berdasarkan sumber nutrisinya,
organism heterotrof terdiri dari:
a. Saprofit: organisme yang menggunakan bahan organic dari
organism yang sudah mati sebagai sumber makanannya.
Kebanyakan saprofit adalah pengurai(decomposer).contoh
organism pengurai adalah bakteri pembusuk dan beberapa jamur.
b. Herbivore: hewan pemakan tumbuhan. Contohnya sapi, kuda,
kelinci, dan lain-lain.
c. Karnivora: hewan yang memakan hewan lain, dapat berupa:
- Pemangsa (predator) yang membunuh dan memakan hewan
mangsa. Contohnya singa, elang, dan hiu.
- Pemakan bangkai, yang memakan organism yang sudah mati
tetapi tidak dibunuhnya sendiri. Contohnya kepiting, hyena dan
lain-lain.
d. omnivore adalah organism pemakan tumbuhan, hewan dan
organism lain. Contohnya manusia, semut dan lain-lain.
Aliran energy
Rantai makanan
Jaring makanan
Kebanyakan hewan memakan lebih dari satu macam makanan. Oleh karena itu
hubungan makan dan aliran energy pada ekosistem alami lebih kompleks
dibandingkan dengan sekedar rantai makanan. Interaksi ini dinyatakan dalam
jaring makanan.
Jenis ekosistem
Istilah lain untuk ekosistem disebut juga bioma. Bioma dapat diartikan
sebagai suatu satuan komunitas pada suatu ekosistem sebagai hasil interaksi
iklim regional dengan biota dan substratnya. Iklim dan substrata tau lahan
menentukan jenis biota yang hidup di suatu wilayah. Berdasarkan jenis
ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan.
Ekosistem darat dapat dibedakan menjadi sejumlah bioma, sedangkan
ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
1. Ekosistem darat
Ekosistem yang lingkungannya berupa daratan disebut ekosistem darat.
Dalam ekosistem darat terdapat sejumlah bioma, yaitu: bioma gurun,
bioma padang rumput, bioma hutan basah, bioma hutan gugur, bioma
taiga, dan bioma tundra.
2. Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar memiliki cirri-ciri antara lain variasi suhu tidak
mencolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Tumbuhan yang umumnya dijumpai adalah ganggang dan tumb uhan biji.
Ekosistem air tawar dapat dikelompokan menjadi air tenang dan air
mengalir. Danau dan rawa termasuk ekosistem air tenang, sedangkan
sungai termasuk ekosistem air mengalir.
3. Ekosistem air laut
4. Sebagaimana ekosistem daratan, ekosistem air laut juga dapat dibedakan
menjadi lautan, pantai, estuary, dan terumbu karang.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat
Higrometer
Luxmeter
Suhu tanah
Animometer
Termometer
3.2 Bahan
Tumbuhan A
Tumbuhan B
Tumbuhan C
Pohon A
Pohon B
Laba-laba
Semut hitam
Semut merah
Kecebong
Siput
Semut angkrang
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.HASIL PENELITIAN
2 Tumbuhan A Kecebong
Tumbuhan B Siput
Tumbuhan C Mikroorganisme
3 Pohon A Semut hitam
Pohon B Semut angkrang
DATA PEMBANDING
2 7 24
7 24
7 24
Tabel 2. Komponen Abiotik Ekosistem (MIKROKLIMATIK)
2 24 6 250 0,3
24 6 311 0,2
24 6 327 01
Tabel 3. Komponen Biotik
Keterangan :
B. PEMBAHASAN
1. Edafik
- Kelembaban tanah :6%
- pH tanah :7
2. Klimatik
- Kelembaban udara : 5%
-Semut hitam :7
2. Produser
-Tumbuhan A :1
-Tumbuhan B :3
-Tumbuhan C :3
-Tumbuhan D :1
-Tumbuhan E :2
Pada plot 1 dapat diketahui bahwa komponen ekosistem abiotik untuk
kelompok edafiknya adalah tekstur tanahnya halus,strukturnya berpasir
dengan pH tanah 7, dan Kelembaban tanahnya 6%. Untuk komponen
ekosistem abiotik kelompok klimatiknya yaitu kelembaban udaranya 5%,
suhu udara 31oC dan intensitas cahayanya 115x10 Lux.
1. Intraspesies
Interaksi yang terjadi pada populasi semut merah pada saat
pembangunan sarang, pada saat mencari makanan, dan proses
perkawinan.
2. Interspesies
Contoh interaksi interspesies yang terjadi adalah antara semut dengan
rerumputan yang ada pada plot ini. Semut-semut tersebut memakan
sisa-sisa organik dari rerumputan tersebut.
Plot kedua merupakan daerah kolam yang berada di timur gedung yang
terletak di Kebun Biologi UNY. Plot ini berukuran 1x1 m. Pada plot ini
diamati komponen abiotik dan biotik yang menyusunnya. Sehingga diperoleh
bahwa lokasi ini mempunyai komponen-komponen abiotik sebagai berikut:
1. Edafik
- Kelembaban tanah :-
- pH tanah :-
- Tekstur tanah :-
-pH air :7
-Suhu air :
2. Klimatik
- Kelembaban udara : 8%
-Siput :5
-Mikroorganisme :81
-Tumbuhan B :10
-Tumbuhan C :9
Plot ketiga merupakan daerah yang berada di Hutan Kebun Biologi UNY.
Plot ini berukuran 1x1 m. Pada plot ini diamati komponen abiotik dan biotik
yang menyusunnya. Sehingga diperoleh bahwa lokasi ini mempunyai
komponen-komponen abiotik sebagai berikut:
1. Edafik
- Kelembaban tanah :6%
- pH tanah :7
-Tekstur :Kasar
2. Klimatik
- Kelembaban udara : 5%
- Pohon B :1
Pada plot 3 yang lokasi pengamatannya terkena cahaya matahari dari 12
jam sehari dapat diketahui bahwa komponen ekosistem abiotik untuk
kelompok edafiknya adalah Struktur tanahnya berpasir, Kelembaban tanah
6%, dan pH tanahnya 7. Untuk komponen ekosistem abiotik kelompok
klimatiknya yaitu kelembaban udaranya 5%, suhu udara 33oC dan intensitas
cahayanya 368x100Lux.