Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI PENGGANTI

BAHAN ISIAN BATERAI KERING


Oleh :
Amrul Mukmin (5115122605) dan Dwi Asmarawati (3315110195)
KELOMPOK PENELITI MUDA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

ABSTRAK
Berdasarkan pengamatan tentang Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) maka kami melakukan
penelitian mengenai manfaat daun tersebut untuk pengganti bahan isian pada baterai kering.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dapat
menjadi bahan pengganti elemen kering pada baterai. Dengan melakukan percobaan secara
observasi terstruktur pada Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) maka hasil penelitian
diperoleh bahwa Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dapat menjadi bahan isian pengganti
pada baterai walaupun jumlah daun yang digunakan akan sangat banyak jika ingin mendapatkan
tegangan baterai sebesar 1,5 Volt. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Daun Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia) memiliki struktur penyusun yang dapat menghasilkan tegangan listrik sehingga
jika disusun secara seri maka dapat menghasilkan tegangan sesuai yang diinginkan.
Kata kunci : Daun Jeruk Nipis, Citrus aurantifolia, Baterai Kering

PENDAHULUAN
Energi listrik adalah energi primer yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk menunjang
kehidupannya sehari-hari. energi ini dapat digunakan pada semua alat elektronik. Namun seiring
perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan energi listrik sangatlah banyak, tetapi hal
tersebut tidak diimbangi oleh energi yang dihasilkan. Sehingga dewasa ini, seringkali manusia
mencoba hal-hal baru untuk menghasilkan energi listrik. Menurut Soedojo (1998) baterai
berbeda dengan aki, dalam baterai hanya dipakai sekali saja, artinya sesudah baterai itu lemah,
harus dibuang dan diganti yang baru. Sedangkan aki yang sudah lemah dapat diisi lagi atau
disegarkan kembali. Oleh karena itu, baterai disebut sel primer dan aki disebut sel sekunder.
Indonesia adalah negara agraris yang memiliki iklim tropis dan kekayaan alam yang luar biasa.
Salah satu tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia yaitu Tanaman Jeruk Nipis.
Pemanfaatan pohon ini belum maksimal seperti halnya tanaman lain. Pada buah jeruk nipis
sudah dibuktikan dapat menghasilkan energi listrik. Namun, penggunaan Daun Jeruk Nipis
sebagai pengganti baterai belum dilakukan. Masyarakat biasanya menggunakan Daun Jeruk
Nipis sebagai pengusir nyamuk karena baunya yang sangat khas dan juga sebagai masakan
untuk menambah aroma masakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai Daun Jeruk Nipis dengan pemanfaatan sebagai bahan isi baterai kering. Pembatasan
masalah pada penelitian ini yaitu hasil tegangan listrik dari Daun Jeruk Nipis dan pemanfaatan
Daun Jeruk Nipis sebagai pengganti bahan isian baterai kering. Tujuan penelitian ini yaitu
Untuk mengetahui nilai tegangan listrik dari Daun Jeruk Nipis dan untuk mengetahui Daun
Jeruk Nipis dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan isian baterai kering. Kegunaan dari
penelitian ini yaitu Menumbuhkan kepedulian terhadap pencemaran lingkungan dari kandungan
logam berat pada baterai, mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah baterai, dan
mengenalkan bahan-bahan alami yang dapat dijadikan sebagai inovasi baru untuk mencegah
pencemaran lingkungan.

KAJIAN PUSTAKA
Tanaman jeruk nipis memiliki susunan tubuh tang terdiri atas pohon, daun, bungan, buah, dan
akar. Pohon jeruk nipis berukuran relatif kecil, berkayu dan bercabang banyak. Tinggi pohonnya
dapat mencapai 1,5-3,5 m atau lebih. Pada bagian batang, cabang, dan ranting terdapat banyak
duri dengan tata letak berjauhan dan ukuraannya relatif pendek. Daun Jeruk Nipis berbentuk
bulat telur, memiliki tangkau, daun bersayap, dan ujung daun agak tumpul. Bila daun
digosokkan dengan tangan akan menebar aroma khas yang harum (Rukmana, 1996). Kandungan
dalam tiap 100 g buah jeruk nipis dapat dilihat pada Tabel 1 (Trisbiantara, 2008).

Tabel 1. Kandungan Jeruk Nipis

Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat, misalnya asam sitrat,
asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri, damar, glikosida,asam sitrum, lemak, kalsium,
fosfor, besi, belerang, vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung senyawa
saponin dan flavonoid yaitu hesperidin, tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide. Jeruk nipis
juga mengandung 7% minyak essensial yang mengandung citral, limonen, fenchon, terpinol,
bisabolene, dan terpenoid lainnya.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Asrama Mahasiswa Islam Sunan Giri Rawamangun tepatnya di dekat
tanaman jeruk nipis yang terletak di halaman tengah tanggal 11 Desember 2013 dan 12
Desember 2013. Alat dan bahan yang digunakan yaitu Multitester (AVO meter), Kabel
penghubung, Baterai bekas (katoda dan anoda), Daun Jeruk Nipis, Batu, Alas batu, Wadah,
Plastik, dan Air secukupnya. Tahap penelitian ini pertama yaitu Menyiapkan daun jering nipis
secukupnya lalu dihaluskan hingga menghasilkan ekstrak dari Daun Jeruk Nipis, kedua yaitu
hasil ekstrak tersebut kemudian diukur dengan alat multiester dan dapat dilihat nilai voltase pada
alat tersebut dan terakhir yaitu mengulangi 5 kali percobaan dan catat setiap pengulangan yang
dilakukan. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksploratif deskriptif dengan mengambil
sampel secara terarah dan bertujuan. Teknik yang digunakan yaitu menggunakan observasi
terstruktur dan dokumentasi dengan mengukur sampel dengan alat penguji secara langsung.
Analisis yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriftif dengan penarikan kesimpulan
menggunakan kata-kata atau kalimat.

PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan menggunakan katoda dan anoda baterai dengan
bahan isian Daun Jeruk Nipis lalu diukur menggunakan multitester analog, maka didapat
hasilnya yaitu :
a. Daun Kering (tanpa penambahan bahan lain)
Tabel 2. Data Pengamatan daun kering
Banyak Baun Hasil Percobaan (Volt)
No.
(helai) 1 2 3 4 5
1 2 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005
2 5 0,009 0,009 0,009 0,009 0,009
3 7 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
4 10 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015
5 12 0,019 0,019 0,019 0,019 0,019

b. Daun Basah (ditambah dengan air)


Tabel 3. Percobaan Pertama dengan ditambah 1 mL air tanah
Banyak Baun Hasil Percobaan (Volt)
No.
(helai) + 1 mL 1 2 3 4 5
1 2 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
2 5 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
3 7 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
4 10 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
5 12 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
Tabel 4. Percobaan Kedua dengan ditambah 10 mL air
Banyak Baun Hasil Percobaan (Volt)
No.
(helai) + 1 mL 1 2 3 4 5
1 2 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
2 5 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
3 7 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
4 10 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
5 12 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

Tabel 5. Percobaan Ketiga dengan ditambah air 50 mL


Banyak Baun Hasil Percobaan (Volt)
No.
(helai) + 1 mL 1 2 3 4 5
1 2 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
2 5 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
3 7 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
4 10 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
5 12 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

Berdasarkan data percobaan diatas, maka :


- Daun jeruk ternyata mengandung bahan yang dapat menghasilkan tegangan listrik walau
sangat kecil besarnya.
- Daun kering pada jeruk ternyata jika jumlahnya ditambah maka akan menghasilkan
tegangan listrik yang lebih besar.
- Daun jeruk yang sudah di tumbuk dan dicampur air ternyata menghasilkan tegangan listrik
yang konstan (tetap besarnya) walau jumlah daun dan volume air ditambah.
Baterai daun jeruk tersebut dapat ditambah tegangannya dengan merangkai baterai tersebut
secara seri agar didapatkan tegangan yang diinginkan. Namun untuk mendapat tegangan baterai
1,5 Volt dibutuhkan rangkaian yang panjang dan jumlah Daun Jeruk Nipis yang banyak. Jeruk
digunakan sebagai elektrolit dalam penelitian ini, hal ini disebabkan air jeruk banyak
mengandung asam sitrat didalamnya. Sekitar 2-12 daun jerik nipis disiapkan kemudian
dihaluskan dan ditumbuk. Tujuan dihaluskannya daun tersebut agar saat ditumbuk lebih cepat
mendapat ekstrak dari Daun Jeruk Nipis. Setelah ditumbuk, didapat ekstrak Daun Jeruk Nipis
berupa filtrat tidak berwarna. Kemudian, filtrat tersebut ditempatkan di dalam baterai kering
bekas yang isi dari baterai tersebut sebelumnya logam berat yang diganti dengan ekstrak Daun
Jeruk Nipis. Setelah ditempatkan dalam baterai kering, kemudian diukur dengan alat multiester
untuk mengetahui nilai voltase atau nilai tegangan listrik yang dihasilkan dari ekstrak tersebut.
Sehingga, didapat nilai 0,005 Volt sampai 0,019 volt tergantung pada jumlah daun yang dipakai
pada percobaan daun kering dan 0,03 Volt secata konstan walau jumlah daun dan volume air
ditambah pada percobaan daun basah. Menurut referensi, jeruk mengandung beberapa mineral
yang berfungsi sebagai elektrolit yaitu seng (Zn) yang merupakan elektrode positif. Namun,
kandungan seng dalam jeruk hanya mencapai 2%. Sehingga, mineral yang paling berperan
dalam menghantarkanarus listrik adalah potassium atau kalium yang bereaksi dengan garam
sodium. Dimungkinkan garam magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan
dan menyimpan arus listrik searah. Sedangkan dalam Daun Jeruk Nipis kandungan yang ada
yaitu acetyldehyde, penen, sabinen, mycrene, octano, talhinen, limonoida, T trans-2hex-1 ol,
terpinen, trans ocimen, cymeno, terpinolene, cis-e pent-1 ol. Selain itu, senyawa organik yang
terdapat didalamnya antara lain vitamin, asam amino, protein, steroid, alkaloid, senyawa larut
lemak, senyawa tak larut lemak. Salah satu senyawa organik yang terdapat di Daun Jeruk Nipis
yaitu alkaloid. Uji alkaloid ini menggunakan dua reagensia yang spesifik yaitu dengan pereaksi
mayer dan pereaksi dragendorf. Pada pereaksi mayer mengandung senyawa KI dan HgCl2
sedangkan dragendarff mengandung BiNO3 dan HgCl2 dalam HNO3 berarir. Dapat disimpulkan
bahwa dalam Daun Jeruk Nipis yang mengandung senyawa alkaloid yang mana senyawa
tersebut mempunyai kandungan ion kalium dan ion klorida yang dapat terjadi ionisasi sempurna
dan menghasilkan tegangan listrik yang dalam penelitian ini sebesar 0,005 Volt sampai 0,019
volt tergantung pada jumlah daun yang dipakai pada percobaan daun kering dan 0,03 Volt secata
konstan walau jumlah daun dan volume air ditambah pada percobaan daun basah. Sehingga,
Daun Jeruk Nipis tersebut dapat dijadikan sebagai bahan isian dari baterai kering walau jumlah
yang harus digunakan sangat banyak untuk mencapai tegangan baterai 1,5 Volt.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah :
1. Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dapat menghasilkan nilai tegangan listrik.
2. Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dimanfaatkan sebagai pengganti bahan isian baterai
kering walau jumlah yang digunakan sangat banyak.
3. Nilai tegangan listrik dapat ditambah dengan menghubungkannya menjadi rangkaian seri.

DAFTAR PUSTAKA
Aisiyah. 2013. Efek Variasi Bahan Elektroda Serta Variasi Jarak Antar Elektroda Terhadap
Kelistrikan yang Dihasilkan oleh Limbah Buah Jeruk (Citrus sp). Jember: Universitas
Jember.
Bord. T. 1993. Kimia fisik untuk Universitas. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Hisika. A. 1992. Elektrokimia dan Kinetika Kimia. PT Citra Aditya Bati, Bandung.
Kartawidjaja. M, Abdurrochman. A, Rumeksa. E. 2008. Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Teknologi-II 2008. Lampung: Universitas Lampung: 105-115
Linden, D., Reddy, T. 2002. Handbook of Battery 3rd Edition. New York: McGraw-Hill Inc.
Meade, R. 1994. Foudaion Of Electronics. US America: Delmar Publisher, Inc.
Riyanti, Bambang. 2011. Elektrolit Baterai dari Polimer Chitosan. Diakses melalui
http://bambangriyanto.staff.ipb.ac.id/category/aplikasi-modern-chitosan/ pada tanggal
11 Desember 2013.
Soedojo, P. 1998. Azas-azas Ilmu Fisika Jilid 2 Listrik-Magnet. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.
Sucipto. 2007. Energi Listrik Kulit Pisang. Diakses melalui
http://Sucipto.ac.id/energilistriktenagapisang/ pada 11 Desember 2013.
Trisbiantara I. 2008. Jeruk Nipis : si Kecil yang Besar Manfaatnya.
http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2008/05/jeruk-nipis-si-kecil-yang-besar-
manfaatnya diakses pada 11 Desember 2013.
Rukmana R. 1996. Jeruk Nipis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai