Anda di halaman 1dari 6

I.

Tanggal praktikum : 06 November 2019

II. Judul Praktikum : Percobaan Alelopati dengan metode Pot

III. Tujuan Praktikum : Mempelajari pengaruh alelopati tumbuhan


terhadap tanaman

IV. Dasar Teori


Alelopati merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh
suatu tanaman yang dapat mengganggu tanaman disekitarnya, sehingga
dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat (Filter,
1991).
Zat-zat kimia atau bahan organik yang bersifat alelopati dapat
dibagi menjadi dua golongan berdasarkan pengaruhnya terhadap
tumbuhan atau tanaman lain sebagai berikut
1. Autotoxic, yaitu zat kimia bersifat alelopati dari suatu tumbuhan yang
dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan anaknya sendiri atau
individu lain yang sama jenisnya. Contoh tumbuhan yang autotoxic
yaitu mangium, akasia, dan sengon buto.
2. Antitoxic, yaitu zat kimia bersifat allelopati dari suatu tumbuhan yang
dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan tumbuhan lain yang
berbeda jenisnya. Contoh tumbuhan yang antitoxic yaitu pinus,
ilalang, johar, agatis, mangga, mimba, dan jati (Indriyanto).

Senyawa-senyawa alelopati dapat ditemukan pada jaringan


tumbuhan, misalnya pada daun, akar, batang, rhizoma, bunga, buah,
dan biji. Senyawa-senyawa tersebut dapat terlepas dari jaringan
tumbuhan melalui berbagai cara, yaitu melalui penguapan, eksudat
akar, pencucian dan pembusukan bagian-bagian organ yang mati
(Rohman, 2001).
V. Alat dan Bahan
1. Polibag yang sudah ditanami biji kacang tanah (Arachis hipogea)
2. Daun pinus (Pinus mercusi)
3. Cawan petri
4. Blender
5. Pisau/gunting
6. Corong penyaring
7. Botol aqua

VI. Cara kerja


1. Tanam benih tanaman dalam polibag, biarkan sampai tumbuh masing-
masing polibag ditanam hanya satu biji kacang tanah.
2. Siram tanaman dengan air selama satu minggu
3. Buat ekstrak daun pinus, dengan cara sebagai berikut :
a. Potong-potong bagian daun dengan menggunakan pisau/kater.
b. Haluskan daun tersebut dengan blender dan beri air sedikit.
c. Saringkan bagian tumbuhan yang telah dibelender dengan
menggunakan saringan.
d. Encerkan larutan dengan air aquades sehingga menjadi larutan
yang disesuiakan dengan ukuran yang ditentukan dalam perlakuan
percobaan sebagai berikut :
P01 : Kontrol, hanya disiram dengan air biasa
P02 : Larutan berkonsentrasi 20%
P03 : Larutan berkonsentrasi 50%
4. Setelah satu minggu selanjutnya penyiraman dengan ekstrak daun
pinus pada P02 : 20% dengan 20 ml ekstrak dan 80 ml air, P03 : 50%
dengan 50 ml ekstrak dan 50 ml air biasa. Pada P01 hanya disiram
dengan air.
5. Amati setiap hari pertumbuhan tanaman (tinggi batang dan jumlah
daun) pengamatan dilakukan selama 7 hari.
6. Analisis hasil pengamatan dengan uji secara statistik ANOVA model
RAL. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL dengan
model umum persamaan sebagai berikut :
Y : µ + T+E
Y : nilai pengamatan (jumlah daun dan batang)
µ : nilai rata-rata harapan
T : pengaruh perlakuan, yaitu : P01, P02,P03
7. Buat laporan pengamatan
VII. Hasil Pengamatan Alelopati

Perlakuan Tinggi Batang Jumlah Daun


I II III rt I II III rt
0,2 0,2 0,1 0,16 2 2 3 2,3
0,3 0,3 0,2 0,26 2 2 4 2,6
0,4 0,5 0,4 0,43 3 2 5 3,3
1 0,8 0,7 0,83 4 2 6 4
P01
1,2 1 1 1,06 3 3 6 4
1,3 1,2 1,2 1,2 4 3 6 4,3
1,4 1,5 1,3 1,4 5 4 7 5,3
0,1 0,3 0,2 0,2 3 2 3 2,6
0,2 0,4 0,3 0,3 3 4 3 3,3
0,4 0,7 0,5 0,5 3 4 3 3,3
P02 0,7 1 0,7 0,8 3 5 3 3,6
1 1,2 1,2 1,1 4 6 3 4,3
1,4 1,3 1,3 1,3 5 6 3 4,6
1,8 1,5 1,4 1,5 6 7 3 5,3
0,2 0,1 0,1 0,13 2 2 3 2,3
0,3 0,2 0,2 0,23 3 2 3 2,6
0,4 0,3 0,3 0,33 3 2 3 2,6
0,5 0,5 0,5 0,5 3 2 3 2,6
P03
0,8 1 0,8 0,8 3 2 3 2,6

1 1,2 1 1,06 3 3 3 3
1,3 1,3 1,2 1,26 4 4 3 3,6
VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan

X. Daftar Pustaka
Filter. A.H. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman.Yogyakarta: Gadjah
Mada Press.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

Rohman, Fathur. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan.Malang :


Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai