Disusun oleh
RICHO SULISTIYANTO
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
memberi kita berkat sehingga saya dapat menyusun makalah dengan judul “Bersatu Dalam
Asian Games 2018”. Tidak lupa juga kepada mereka yang telah membantu sampai
makalah ini dapat selesai.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi saya
khususnya, dan segenap pembaca umum. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat saya harapkan
untuk menuju kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih bagi pembaca yang telah membaca makalah ini dan mohon maaf jika
dalam penulisan ini ada kata-kata yang kurang berkenan. Dengan dibuatnya makalah ini,
saya berharap kritik dan saran dari pembaca.
COVER
KATA PENGANTAR
KESIMPULAN
SARAN
BAB I
SEJARAH TERBENTUKNYA SEPAK BOLA DI TINGKAT DUNIA
Banyak orang menyangka sepak bola lahir di Inggris. Ternyata sepak bola yang
dimaksud itu sepak bola modern, namun sebelum itu termyata sepak bola telah
ditemukan sejak 3000 tahun yang lalu di berbagai pelosok dunia dalam bentuk yang
berbeda-beda.
Bola pernah ditemukan bukti-buktinya sebagai permainan para prajurit China sekitar
abad ke 2 – 3 zaman pemerintahan Dinasty Han. Belakangan ditemukan juga bukti
keberadaan sepak bola di Kyoto, Jepang. Di Indonesia, sepak bola pertama kali
diperkenalkan oleh bangsa Belanda, perkembangannya pun menjadikan sepak bola
menjadi sebuah kelompok bergengsi pada saat itu.
Kelahiran sepak bola modern memang lahir dari Inggris. Keberadaannya pun
digunakan sebagai olah raga “perang”. Saat itu ada semacam kepentingan
pelampiasan antara Inggris dan Scotland. Satu bola diperebutkan dua kampung.
Permainannya pun cenderung kasar dan brutal. Gak heran kalau akhirnya banyak
makan korban. Ada kisah yang menyeramkan pula. Bahwa sepak bola kuno di timur
Inggris bukan menggunakan bola, melainkan kepala musuh prajurit perang lawan.
Dengan cara dan pola permainan seperti itu, maka sepak bola akhirnya dilarang oleh
pemerintahan Inggris.
King Edward III tahun 1331 mengeluarkan aturan untuk menghentikan permainan brutal
ini. Sementara di Scotland, King James 1 pada tahun 1424 memproklamirkan kepada
semua pria untuk tidak main bola – “That na man play at the Fute-ball”. Begitu pun
seterusnya.
Sayangnya, sepak bola sudah sangat populer hingga tidak ada yang bisa
menghentikan permainan ini di masyarakat. Pada tahun 1815 sebuah kampus ternama
di Inggris, Eton College mencoba membuat aturan permainan sepak bola. Aturan ini
berkembang dan diterapkan di banyak perguruan tinggi, dimodifikasi hingga dikenal
dengan nama Cambridge Rules tahun 1848. Namun pada perkembangannya pun
aturan ini terpilah menjadi dua aturan besar, yaitu aturan Rugby School dan aturan
Cambridge. Yang membedakannya saat itu adalah bola yang boleh dipegang dan
dibawa berlari.
Pada tanggal 26 October 1863, sebelas klub dan sekolah London mengirimkan
perwakilannya untuk sebuah pertemuan di Freemanson’s Tavern untuk mengkukuhkan
satu peraturan mendasar untuk aturan permainan yang akan mereka mainkan. Dari
pertemuan ini lah lahir The Football Association. Kekuatan kelompok ini makin solid
hingga membuat gerah penggemar Rugby. Pada tanggal 8 Desember 1863 para rugger
(sebutan untuk rugby) memutuskan untuk berpisah. Kini ada Rugby School dan The
Football Association.
Pada tahun 1869, para anggota The Football Association (sering disebut Asscociation)
mulai mengkukuhkan larangan memegang bola saat bermain. Ini adalah awal aturan
hands-ball.
Charles Wreford Brown adalah pemainrugger handal, rugger adalah sebutan rugby
muncul dari istilah slang mahasiswa di Oxford yang gemar memendekkan sebutan lalu
diberi imbuhan di akhir “er” – rug + er = rugger. Suatu ketika Charles ditawarkan apakan
dirinya ingin bermain rugger? Namun dirinya menolak dengan menyebukan bahwa
dirinya lebih suka SOCCER (slang dari kata AsSOCiation). Sejak itulah sebutan soccer
mulai sering dipakai. Tahun 1888, William McGregor – pengurus klub Aston Villa mendekati
12 klub soccer yang ada untuk melakukan tanding rutin yang kemudian diberi nama English
Football League. Kedua belas klub itu adalah :
- Accrington (Old Reds)
- Aston Villa
- Blackburn Rovers
- Bolton Wanderers
- Burnley
- Derby County
- Everton
- Notts County
- Preston North End
- Stoke City
- West Bromwich Albion
- Wolverhampton Wanderers
Sejak itu, saya baru menyadari bahwa FOOTBALL adalah sebutan resmi, sementara SOCCER
digunakan sebagai sebutan in-formal.
Indonesia harus menerima nasib yang buruk di 16 besar setelah dikalahkan oleh
United Emirates Arab dengan adu penalty.
BAB II
MASUKNYA SEPAK BOLA DI INDONESIA
Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau Sepakbola sering kali digelar untuk
meramaikan pasar malam. Pertandingan dilaksanakan sore hari. Sebenarnya selain
Sepakbola, bangsa Eropa termasuk Belanda juga memperkenalkan olahraga lain,
seperti kasti, bola tangan, renang, tenis, dan hoki. Hanya, semua jenis olahraga itu
hanya terbatas untuk kalangan Eropa, Belanda, dan Indo. Alhasil Sepakbola paling
disukai karena tidak memerlukan tempat khusus dan pribumi boleh memainkannya.
Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering
menggelar pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus
untuk Sepakbola, serdadu di tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka
kemudian membentuk bond sepak bola atau perkumpulan Sepakbola.
Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer,
tapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa. Dari bond-bond
itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang pada
tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Sampai
tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka
memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China
menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond pribumi
biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau
Si Sawo Mateng.
Pada 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari
diskriminasi yang dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan
Sepakbola Djakarta (Persidja) pada 1925. Pada 19 April 1930, Persidja ikut membentuk
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung Soceiteit Hande Projo,
Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan Biak, Roxy,
Jakpus.
Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku
bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang lalu berganti nama
menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936 milik bangsa
Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa Tionghoa, dan Persatoean
Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia.
Memasuki tahun 1930-an, pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de Wolf,
mulai menemui senja berganti bintang lapangan bond China dan pribumi, seperti
Maladi, Sumadi, dan Ernst Mangindaan. Pada 1933, VIJ keluar sebagai juara pada
kejuaraan PSSI ke-3.
Pada 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia. Pengiriman kesebelasan Indonesia (Hindia
Belanda) sempat mengalami hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie)
atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI (Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia) yang telah berdiri pada bulan April 1930. PSSI yang
diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa,
ingin pemain PSSI yang dikirimkan. Namun, akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa
mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA.
Pada masa Jepang, semua bond Sepakbola dipaksa masuk Tai Iku Koi bentukan
pemerintahan militer Jepang. Di masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan
olahraga permainan. Baru setelah kemerdekaan, olahraga permainan kembali semarak.
Tahun 1948, pesta olahraga bernama PON (Pekan Olahraga Nasional) diadakan
pertama kali di Solo. Di kala itu saja, sudah 12 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Sejalan dengan olahraga permainan, khususnya sepak bola, yang makin populer di
masyarakat, maka kebutuhan akan berbagai kelengkapan olahraga pun meningkat. Di
tahun 1960-1970-an, pemuda Jakarta mengenal toko olahraga Siong Fu yang khusus
menjual sepatu bola. Produk dari toko sepatu di Pasar Senen ini jadi andalan sebelum
sepatu impor menyerbu Indonesia. Selain Pasar Senen, toko olahraga di Pasar Baru
juga menyediakan peralatan Sepakbola.
Pengaruh Belanda dalam dunia sepak bola di Indonesia adalah adanya istilah henbal,
trekbal (bola kembali), kopbal (sundul bola), losbal (lepas bola), dan tendangan 12 pas.
Istilah beken itu kemudian memudar manakala demam bola Inggris dimulai sehingga
istilah-istilah tersebut berganti dengan istilah persepakbolaan Inggris. Sementara itu,
hingga 1950 masih terdapat pemain indo di beberapa klub Jakarta. Sebut saja Vander
Vin di klub UMS; Van den Berg, Hercules, Niezen, dan Pesch dari klub BBSA. Pemain
indo mulai luntur di tahun 1960-an.
BAB III
A. Peraturan
d. Daerah gawang, panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang 5,5
meter dan lebar 5,5 meter.
e. Daerah hukuman, panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang
16,5 meter dan lebar 6,5 meter.
h. Titik penalti, jaraknya sejauh 11 meter dari titik tengah tiang gawang.
Pelanggaran
1. Menerjang lawan secara kasar.
2. Menerjang lawan dari belakang, kecuali jika lawan itu menghalang- halanginya.
3. Memukul atau mencoba memukul lawan.
4. Melompati pada lawan.
5. Menendang atau mencoba menendang lawan.
6. Menjatuhkan lawan, yaitu menjatuhkannya dengan kaki atau dengan melakukan sliding dari depan atau dari
belakang lawan itu.
7. Memegang lawan dengan bagian lain dari tangan.
8. Mendorong lawan dengan tangan atau bagian dari lengan.
9. Memainkan bola dengan tangan atau lengan seperti membawa, memukul, dan mendorong bola. Pelanggaran
terhadap ini mengakibatkan hukuman satu tendangan penalti, tetapi hal ini tidak berlaku bagi penjaga
gawang, selama ia berada dalam daerah gawang. Adapun jika melakukan pelanggaran seperti berikut, maka ia
memberikan kesempatan pada lawan untuk melakukan tendangan bebas tidak langsung di tempat pelanggaran
terjadi.
Jenis pelanggaran yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Memainkan permainan yang membahayakan, misalnya menendang bola yang sedang dipegang oleh penjaga
gawang.
2. Menerjang dengan cara yang tidak jujur.
3. Sengaja menghalangi lawan saat tidak memainkan bola, misalnya berdiri diantara bola dan lawan.
4. Menerjang penjaga gawang, kecuali jika penjaga gawang itu:
a) keluar dari daerah gawangnya;
b) menghalang-halangi seorang lawan; atau
c) hendak memegang bola.
5. Jika penjaga gawang membawa bola berjalan lebih dari empat langkah sambil memegang bola dengan idak
memantulkan bola ke tanah.
Teknik Dasar
1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :
a. Lari cepat dan mengubah arah.
b. Melompat dan meloncat.
c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
d. Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.
2. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :
a. Mengenal bola.
b. Menendang bola (shooting).
c. Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola.
d. Menggiring bola (dribbling).
e. Menyundul bola (heading).
f. Melempar bola (throwing).
g. Gerak tipu dengan bola.
h. Merampas atau merebut bola.
D. Fasilitas Pendukung Permainan Sepak Bola
Fasilitas dan Perlengkapan Permainan
- Lapangan
- Tanda Batas
- Daerah Gawang
- Daerah Tendangan Hukuman
- Gawang
- Bola
- Perlengkapan Pribadi
1. Sepatu dan kaos kaki
2. Baju/kaos tim sepak bola (untuk penjaga gawang berbeda)
3. Pelindung tulang kering
4. Kaos tangan (khususnya untuk penjaga gawang)
Tuan rumah Indonesia secara meyakinkan meraih angka penuh setelah menaklukkan Hong
Kong 3-1 pada pertandingan terakhir babak penyisihan cabang sepak bola Asian Games
Dengan kemenangan tersebut, Indonesia tampil sebagai juara Grup A dengan nilai sembila n
Stefano Lilipaly dan Hanif Sjahbandi, masing-masing menit ke-85 dan saat injury time
menit ke-94 Tim tamu sempat mengejutkan ketika unggul lebih dulu pada menit ke-37
melalui gol Hok Ming Lau yang lolos dari kawalan belakang Hansamu Yama di sisi kanan
Gol balasan bagi Indonesia terjadi ketika pertandingan babak pertama baru berlangsung
satu menit, diawali dengan serangan Stefano Lilipaly dari lapangan tengah.
Pemain naturalisasi asal Belanda itu dengan jeli memberikan umpan kepada Irfan Jaya
yang berada di sisi kanan lapangan dan setelah menggiring bola ke arah gawang , langsung
melepaskan tendangan keras yang tidak mampu dibendung kiper Ho Chun Yuen.
penuh sekitar 30.000 penonton yang memadati Stadion Patriot itu tampil semakin
Pada babak ke-85, Stefano Lilipaly kembali menunjukkan kapasitasnya dengan mencetak
1 setelah mencetak gol pada saat injury time menit ke-94 berkat umpan matang Stefano
Lilipaly.
Di awal pertandingan, kedua tim lebih banyak bertarung di lapangan tengah karena
ketatnya pertahanan kedua tim. Namun Indonesia tampil sedikit lebih dominan dengan
penguasaan bola lebih baik, membuat kiper Andritany Ardhiyasa tidak perlu bekerja keras
Pada pertengahan babak pertama, pertandingan mulai berkembang lebih keras dan
akibatnya, pada menit ke-27, Febri Hariyadi mendapat kartu kuning karena menarik baju
Peluang terbaik tuan rumah Indonesia terjadi pada menit ke-28 ketika Irfan Jaya berhasil
menembus pertahanan lawan setelah membangun serangan dari sisi kanan.d Tapi umpan
silang Iran ke arah Alberto "Beto" Concalves yang menunggu di depan gawang, berhasil
Malapetaka bagi tuan rumah Indonesia terjadi menit ke-37 ketika Hok Ming Lau lolos dari
jebakan offside dan menaklukkan Andritany di mulut kiri gawang. Pemain belakang
Hansamu Yama tampak tidak menyadari Ming Lau yang berada di belakangnya dan lolos
sudah mendapat tiga kartu kuning, yaitu kepada Hansamu Yama, Stefano Lilipaly dan I
Putu Gede.
Tapi pada babak kedua, Indonesia benar-benar menguasai jalannya pertandingan dengan
mencetak tiga gol untuk memastikan diri tampil sebagai juara Grup A, mengungguli
Palestina dan Hong Kong yang berada di peringkat kedua dan ketiga.
Pada pertandingan lainnya, Laos mengalahkan Chinese Taipei dengan skor 2 -0, tapi
kemenangan tersebut tidak berpengaruh terhadap peluang Laos yang dipastikan gagal
pada laga perdana penyisihan grup A Asian Games XVIII di Stadion Gelora Sriwijaya
Kemenangan ini diharapkan menjadi modal Garuda Pertiwi untuk mencapai target
setidaknya lolos dari grup mengingat berada satu grup dengan Chinese Taipei, Korea
permainan menyerang. Mengandalkan Mayang sebagai striker murni, dan support dari
gelandang sayap Zahra serta barisan pertahanan yang disiplin membuat permainan Timnas
Pada menit ke-10, Indonesia berhasil menciptakan satu gol lewat sundulan pemain nomor
Tertinggal satu gol, Timnas Maladewa terus tertekan. Pada menit ke-13, pemain Maladewa
melakukan pelanggaran terhadap Zahra Muzdalifah, tepatnya di kota pinalti. Wasit pun
kesempatan tersebut dan gol kedua tercipta untuk timnas Indonesia. Skor 2 -0 untuk
Indonesia.
Maladewa yang berusaha keluar dari tekanan tak juga mendapatkan kesempatan justru
memperbesar keunggulan Timnas Indonesia pada menit ke 30. Adalah pemain senior,
Yudith Herlina Sada yang giliran menciptakan gol. Skor pun berubah menjadi 3 -0 untuk
bermain setengah lapangan demi mengurangi defisit gol. Aliran deras umpan-umpan
matang ke jantung pertahanan Maladewa membuat dua biji gol kembali tercipta.
Permainan Garuda Pertiwi semakin menanjak sehingga pada menit ke-55 Indonesia
kembali memperbesar keunggulan lewat tendangan Mayang ZP. Skor 4-0 untuk keunggulan
Unggul empat gol, membuat Pelatih Timnas Indonesia Satia Badja Ijatna melakukan rotasi
Pergantian tersebut pun berbuah hasil karena dua biji gol tercipta melalui sepakan Jesella
Arifya Sari dan Zahra. Skor berubah 6-0 untuk Timnas yang bertahan hingga pertandingan
usai.
Pelatih timnas putri Maladewa Athif Mohamed mengatakan secara keseluruhan para
pemainnya sudah bermain baik namun tingginya semangat pemain Indonesia yang menjadi
"Kami ucapkan selamat kepada Indonesia yang memenangkan pertandingan ini," kata
Athif.
Sementara itu pelatih timnas Indonesia Satia Bagdja Ijatna mengatakan hasil ini dapat
"Ini langkah awal yang baik, tapi laga berikutnya tidak mudah karena akan menghadapi
Susunan Pemain Indonesia : Norffince Boman (gk), Safira Ika Putri Kartini, Vivi Oktavia
Riski Ade Mustikiana Oktafiani (C), Tia Darti Septiawati, Maulina, Novryliani
(Tugiyati/82) Yudith Herlina Sada (Meryfandina Syenida/53), Rani Mulyasari, Mayang ZP,
Dhanielle Daphne (Jesella Arifya Sari/59), Zahra Muzdalifah.Pelatih : Satia Bagda Ijatna
Maladewa : Leeza Aminath, Maahin Aishath (Raffa Safiyya/89), Fadhuwa Zahir (Afza
Mirfath Mariyam, Zaahiya Aminath, Haneefa Hawwa (Zubair Shiyana Ahmed/90+3), Didi
Dalam menganalisa kepentingan nasional Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games 2018
penulis menggunakan model analisa Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppi. Dalam model analisa
tersebut disebutkan terdapat empat faktor pendorong terbentuknya objektif keputusan yaitu
interests, threats, capabilities dan oppurtunities. Faktor dominan yang mendorong Indonesia
sebagai penyelenggara Asian Games 2018 adalah faktor interests. Faktor interests yang hendak
dicapai Indonesia berdasarkan penelitian ini adalah pencitraan negara, sesuai dengan pemikiran
bahwa setiap negara di dunia tidak ingin mendapatkan citra yang buruk di dunia internasional,
melainkan setiap negara ingin dunia internasional memandang positif negara mereka dengan
kelebihan yang ada. Kepentingan lain yang hendak dicapai yaitu peningkatan ekonomi secara
tidak langsung dan jangka panjang yaitu investasi. Penyelengggaraan even Asian Games 2018
akan mendapat perhatian dari media pers termasuk pers internasional yang kemudian
memungkinkan dipergunakan sebagi alat untuk meningkatkan citra Indonesia di mata dunia
internasional. Kapabilitas yang dimiliki Indonesia serta peluang yang dimiliki akan mampu
mendorong tercapainya kepentingan nasional.
Dengan pengalaman tersebut Indonesia mendapat kepercayaan dari Olympic Council Of Asia
(OCA) sebagai federasi olahraga Asia untuk menjadi penyelenggara Asian Games 2018.
Kepercayaan tersebut seiring dengan kemampuan finansial dan ketersedian infrastruktur
olahraga dan akses publik di Indonesia yang memadai. Indonesia menjadikan penyelenggaraan
Asian Games 2018 ini sebagai salah satu dari sekian banyak jalan untuk mewujudkan
kepentingan nasional tersebut. Melalui acara ini kemudian Indonesia juga berkesempatan
untuk menunjukkan Piala Dunia diri mampu untuk menyelenggarakan acara olahraga sebesar
ini dan bahwa negaranya adalah negara yang aman untuk dikunjungi. Kemampuan negara
untuk itu kemudian akan meningkatkan citra negara di mata internasional. Sebelum Asian
Games 2018 digelar, adanya kegiatan-kegiatan pra even juga mampu menarik wisatawan ke
Indonesia.
Rangkaian kegiatan tersebut sekaligus merupakan upaya untuk unjuk gigi untuk
memperlihatkan kemampuan mengoptimalkan kekuatan nasional melalui pemberdayaan
sumber daya yang dimiliki. Dengan citra positif Indonesia tentunya akan meningkatkan
hubungan dan kerja sama bilateral, regional, maupun investasi. Kesuksesan penyelenggaraan
Asian Games 2018 mendatang akan membangun kepercayaan dan meyakinkan dunia bahwa
Indonesia adalah negara yang aman dan menguntungkan dalam berinvestasi. Sehingga bukan
tidak mungkin Indonesia akan memiliki peluang untuk menyelenggarakan even olahraga
internasional lainnya seperti Olimpiade atau
SARAN
Saya berharap pemerintah Indonesia segera merumuskan manfaat strategis ekonomi dari
Asian Games 2018 untuk Indonesia secara umum serta untuk Jakarta dan Palembang
khususnya. Pemerintah Indonesia semestinya belajar dari penyelenggaraan sebelumnya di
Korea Selatan dan Tiongkok.
Korea Selatan dengan Busan pada penyelenggaraan Asian Games 2002 maupun Incheon pada
penyelenggaraan Asian Games 2014 fokus utama adalah pembangunan kawasan ekonomi
khusus di Korea Selatan. Melalui penyelenggara Asian Games Korea Selatan mempercepat
pembangunan di dua kota tersebut dari sisi ekonomi.
Hal yang sama dilakukan Tiongkok, sebagai tuan rumah Asian Games 1990 di Beijing, 2010 di
Guangzhou, dan 2022 mendatang di Hangzhou. Korea Selatan dan Tiongkok mampu
menjadikan even Asian Games juga bisa menjadi daya tarik investasi dan berkesan kepada
seluruh masyarakat dunia yang menyaksikan. Even Asian Games tentu tidak hanya
mengharapkan nama saja dari suksesnya penyelenggaraan.
Dengan dana yang besar perlu kiranya persiapan yang lebih matang. Maka dengan
merumuskan manfaat strategis ekonomi maka Indonesia bisa lebih terarah dalam mencapai
keuntungan dalam penyelenggaraan Asian Games 2018. Karena masyarakat secara umum akan
mengkaji dampak ekonomi apakah memberikan keuntungan bagi mereka atau tidak. Ketika
masyarakat berpikir penyelenggaraan Asian Games 2018 tidak memberikan dampak signifikan
maka masyarakat tidak akan mendukung terselenggaranya even tersebut, sehingga even tidak
berjalan sukses seperti yang diharapkan dan dikhawatirkan malah menghasilkan citra negatif
bagi Indonesia.Semoga Indonesia jauh lebih baik sepak bolanya.