Anda di halaman 1dari 23

“ CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA”

Makalah Asian Games 2018

Disusun oleh
RICHO SULISTIYANTO
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
memberi kita berkat sehingga saya dapat menyusun makalah dengan judul “Bersatu Dalam
Asian Games 2018”. Tidak lupa juga kepada mereka yang telah membantu sampai
makalah ini dapat selesai.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi saya
khususnya, dan segenap pembaca umum. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat saya harapkan
untuk menuju kesempurnaan makalah ini.

Terima kasih bagi pembaca yang telah membaca makalah ini dan mohon maaf jika
dalam penulisan ini ada kata-kata yang kurang berkenan. Dengan dibuatnya makalah ini,
saya berharap kritik dan saran dari pembaca.

JAKARTA, 26 AGUSTUS 2018


DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

BAB. I SEJARAH TERBENTUKNYA SEPAK BOLA

BAB. II MASUKNYA SEPAK BOLA KE INDONESIA

BAB. III PERATURAN, PELANGGARAN, TEKNIS DASAR,

KESIMPULAN

SARAN
BAB I
SEJARAH TERBENTUKNYA SEPAK BOLA DI TINGKAT DUNIA

Banyak orang menyangka sepak bola lahir di Inggris. Ternyata sepak bola yang
dimaksud itu sepak bola modern, namun sebelum itu termyata sepak bola telah
ditemukan sejak 3000 tahun yang lalu di berbagai pelosok dunia dalam bentuk yang
berbeda-beda.

Bola pernah ditemukan bukti-buktinya sebagai permainan para prajurit China sekitar
abad ke 2 – 3 zaman pemerintahan Dinasty Han. Belakangan ditemukan juga bukti
keberadaan sepak bola di Kyoto, Jepang. Di Indonesia, sepak bola pertama kali
diperkenalkan oleh bangsa Belanda, perkembangannya pun menjadikan sepak bola
menjadi sebuah kelompok bergengsi pada saat itu.

Kelahiran sepak bola modern memang lahir dari Inggris. Keberadaannya pun
digunakan sebagai olah raga “perang”. Saat itu ada semacam kepentingan
pelampiasan antara Inggris dan Scotland. Satu bola diperebutkan dua kampung.
Permainannya pun cenderung kasar dan brutal. Gak heran kalau akhirnya banyak
makan korban. Ada kisah yang menyeramkan pula. Bahwa sepak bola kuno di timur
Inggris bukan menggunakan bola, melainkan kepala musuh prajurit perang lawan.
Dengan cara dan pola permainan seperti itu, maka sepak bola akhirnya dilarang oleh
pemerintahan Inggris.

King Edward III tahun 1331 mengeluarkan aturan untuk menghentikan permainan brutal
ini. Sementara di Scotland, King James 1 pada tahun 1424 memproklamirkan kepada
semua pria untuk tidak main bola – “That na man play at the Fute-ball”. Begitu pun
seterusnya.

Sayangnya, sepak bola sudah sangat populer hingga tidak ada yang bisa
menghentikan permainan ini di masyarakat. Pada tahun 1815 sebuah kampus ternama
di Inggris, Eton College mencoba membuat aturan permainan sepak bola. Aturan ini
berkembang dan diterapkan di banyak perguruan tinggi, dimodifikasi hingga dikenal
dengan nama Cambridge Rules tahun 1848. Namun pada perkembangannya pun
aturan ini terpilah menjadi dua aturan besar, yaitu aturan Rugby School dan aturan
Cambridge. Yang membedakannya saat itu adalah bola yang boleh dipegang dan
dibawa berlari.

Pada tanggal 26 October 1863, sebelas klub dan sekolah London mengirimkan
perwakilannya untuk sebuah pertemuan di Freemanson’s Tavern untuk mengkukuhkan
satu peraturan mendasar untuk aturan permainan yang akan mereka mainkan. Dari
pertemuan ini lah lahir The Football Association. Kekuatan kelompok ini makin solid
hingga membuat gerah penggemar Rugby. Pada tanggal 8 Desember 1863 para rugger
(sebutan untuk rugby) memutuskan untuk berpisah. Kini ada Rugby School dan The
Football Association.

Pada tahun 1869, para anggota The Football Association (sering disebut Asscociation)
mulai mengkukuhkan larangan memegang bola saat bermain. Ini adalah awal aturan
hands-ball.

Charles Wreford Brown adalah pemainrugger handal, rugger adalah sebutan rugby
muncul dari istilah slang mahasiswa di Oxford yang gemar memendekkan sebutan lalu
diberi imbuhan di akhir “er” – rug + er = rugger. Suatu ketika Charles ditawarkan apakan
dirinya ingin bermain rugger? Namun dirinya menolak dengan menyebukan bahwa
dirinya lebih suka SOCCER (slang dari kata AsSOCiation). Sejak itulah sebutan soccer
mulai sering dipakai. Tahun 1888, William McGregor – pengurus klub Aston Villa mendekati
12 klub soccer yang ada untuk melakukan tanding rutin yang kemudian diberi nama English
Football League. Kedua belas klub itu adalah :
- Accrington (Old Reds)
- Aston Villa
- Blackburn Rovers
- Bolton Wanderers
- Burnley
- Derby County
- Everton
- Notts County
- Preston North End
- Stoke City
- West Bromwich Albion
- Wolverhampton Wanderers

Kick-off pertama kalinya liga ini dimulai tanggal 8 September 1888

Sejak itu, saya baru menyadari bahwa FOOTBALL adalah sebutan resmi, sementara SOCCER
digunakan sebagai sebutan in-formal.
Indonesia harus menerima nasib yang buruk di 16 besar setelah dikalahkan oleh
United Emirates Arab dengan adu penalty.
BAB II
MASUKNYA SEPAK BOLA DI INDONESIA

Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau Sepakbola sering kali digelar untuk
meramaikan pasar malam. Pertandingan dilaksanakan sore hari. Sebenarnya selain
Sepakbola, bangsa Eropa termasuk Belanda juga memperkenalkan olahraga lain,
seperti kasti, bola tangan, renang, tenis, dan hoki. Hanya, semua jenis olahraga itu
hanya terbatas untuk kalangan Eropa, Belanda, dan Indo. Alhasil Sepakbola paling
disukai karena tidak memerlukan tempat khusus dan pribumi boleh memainkannya.

Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering
menggelar pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus
untuk Sepakbola, serdadu di tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka
kemudian membentuk bond sepak bola atau perkumpulan Sepakbola.

Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer,
tapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa. Dari bond-bond
itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang pada
tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Sampai
tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka
memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China
menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond pribumi
biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau
Si Sawo Mateng.

Pada 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari
diskriminasi yang dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan
Sepakbola Djakarta (Persidja) pada 1925. Pada 19 April 1930, Persidja ikut membentuk
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung Soceiteit Hande Projo,
Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan Biak, Roxy,
Jakpus.
Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku
bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang lalu berganti nama
menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936 milik bangsa
Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa Tionghoa, dan Persatoean
Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia.

Memasuki tahun 1930-an, pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de Wolf,
mulai menemui senja berganti bintang lapangan bond China dan pribumi, seperti
Maladi, Sumadi, dan Ernst Mangindaan. Pada 1933, VIJ keluar sebagai juara pada
kejuaraan PSSI ke-3.

Pada 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia. Pengiriman kesebelasan Indonesia (Hindia
Belanda) sempat mengalami hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie)
atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI (Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia) yang telah berdiri pada bulan April 1930. PSSI yang
diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa,
ingin pemain PSSI yang dikirimkan. Namun, akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa
mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA.

Pada masa Jepang, semua bond Sepakbola dipaksa masuk Tai Iku Koi bentukan
pemerintahan militer Jepang. Di masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan
olahraga permainan. Baru setelah kemerdekaan, olahraga permainan kembali semarak.

Tahun 1948, pesta olahraga bernama PON (Pekan Olahraga Nasional) diadakan
pertama kali di Solo. Di kala itu saja, sudah 12 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Sejalan dengan olahraga permainan, khususnya sepak bola, yang makin populer di
masyarakat, maka kebutuhan akan berbagai kelengkapan olahraga pun meningkat. Di
tahun 1960-1970-an, pemuda Jakarta mengenal toko olahraga Siong Fu yang khusus
menjual sepatu bola. Produk dari toko sepatu di Pasar Senen ini jadi andalan sebelum
sepatu impor menyerbu Indonesia. Selain Pasar Senen, toko olahraga di Pasar Baru
juga menyediakan peralatan Sepakbola.
Pengaruh Belanda dalam dunia sepak bola di Indonesia adalah adanya istilah henbal,
trekbal (bola kembali), kopbal (sundul bola), losbal (lepas bola), dan tendangan 12 pas.
Istilah beken itu kemudian memudar manakala demam bola Inggris dimulai sehingga
istilah-istilah tersebut berganti dengan istilah persepakbolaan Inggris. Sementara itu,
hingga 1950 masih terdapat pemain indo di beberapa klub Jakarta. Sebut saja Vander
Vin di klub UMS; Van den Berg, Hercules, Niezen, dan Pesch dari klub BBSA. Pemain
indo mulai luntur di tahun 1960-an.

BAB III

PERATURAN, PELANGGARAN, TEKNIK DASAR, FASILITAS PENDUKUNG DALAM


PERMAINAN SEPAK BOLA

A. Peraturan

1. Peraturan tentang lapangan permainan

a. Permukaan lapangan rata.

b. Bentuk lapangan empat persegi panjang, panjang garis samping 100-


110 meter dan garis gawang 64-75 meter.

c. Tanda-tanda perbatasan setebal 12 cm.

d. Daerah gawang, panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang 5,5
meter dan lebar 5,5 meter.
e. Daerah hukuman, panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang
16,5 meter dan lebar 6,5 meter.

f. Busur lingkaran dan lingkaran tengah, jari-jarinya 9,15 meter.

g. Daerah sudut, jari-jarinya 1 meter dan tiang bendera sudut minimum


1,5 meter.

h. Titik penalti, jaraknya sejauh 11 meter dari titik tengah tiang gawang.

i. Gawang-gawang, tinggi gawang 2,44 meter, lebar mistar gawang 7,32


meter dan garis tengah tiang dan mistar gawang 12 meter.

2. Peraturan tentang bola


a. Bentuk bola bulat.
b. Lingkaran bola 68-71 cm.
c. Bahan bola terbuat dari karet, kulit, atau bahan lain yang sejenis dan tidak membahayakan.
d. Berat bola 396-453 gram.
e. Tekanan udara bola 0,60-0,70 atmosfer.
f. Warna bola jelas terlihat.
g. Dalam pertandingan resmi, bola yang digunakan adalah bola panitia yang telah memenuhi standar.
h. Jika bola hilang atau kempes, maka akan diganti dengan bola cadangan dari panitia pada saat bola keluar
lapangan.

3. Peraturan tentang jumlah pemain


Jumlah pemain dari tiap-tiap regu maksimal 11 orang dan minimal 7 orang yang salah satunya penjaga
gawang. Selama pertandingan berlangsung, pemain tidak diperkenankan meninggalkan lapangan kecuali
seizin wasit. Pergantian pemain selama permainan sebanyak 3 kali dari lima orang pemain cadangan yang
terdaftar.

4. Peraturan tentang lama permainan


Permainan dilakukan dua babak, tiap babak lama waktunya 45 menit. Waktu istirahat di antara kedua babak
selama 5-10 menit. Pada babak tambahan lama waktunya 2x15 menit. Tambahan waktu terjadi karena
adanya waktu terbuang oleh insiden yang terjadi pada saat permainan. Lamanya tambahan waktu ini
ditentukan oleh wasit. Sesaat waktu permainan akan berakhir dan terjadi tendangan, maka tendangan itu
tetap dilakukan. Jika pada babak pertama waktunya kurang dari 45 menit, sisa waktunya akan dilanjutkan
sesudah istirahat sebelum babak kedua dengan posisi gawang tetap sama.
B.

Pelanggaran
1. Menerjang lawan secara kasar.
2. Menerjang lawan dari belakang, kecuali jika lawan itu menghalang- halanginya.
3. Memukul atau mencoba memukul lawan.
4. Melompati pada lawan.
5. Menendang atau mencoba menendang lawan.
6. Menjatuhkan lawan, yaitu menjatuhkannya dengan kaki atau dengan melakukan sliding dari depan atau dari
belakang lawan itu.
7. Memegang lawan dengan bagian lain dari tangan.
8. Mendorong lawan dengan tangan atau bagian dari lengan.
9. Memainkan bola dengan tangan atau lengan seperti membawa, memukul, dan mendorong bola. Pelanggaran
terhadap ini mengakibatkan hukuman satu tendangan penalti, tetapi hal ini tidak berlaku bagi penjaga
gawang, selama ia berada dalam daerah gawang. Adapun jika melakukan pelanggaran seperti berikut, maka ia
memberikan kesempatan pada lawan untuk melakukan tendangan bebas tidak langsung di tempat pelanggaran
terjadi.
Jenis pelanggaran yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Memainkan permainan yang membahayakan, misalnya menendang bola yang sedang dipegang oleh penjaga
gawang.
2. Menerjang dengan cara yang tidak jujur.
3. Sengaja menghalangi lawan saat tidak memainkan bola, misalnya berdiri diantara bola dan lawan.
4. Menerjang penjaga gawang, kecuali jika penjaga gawang itu:
a) keluar dari daerah gawangnya;
b) menghalang-halangi seorang lawan; atau
c) hendak memegang bola.
5. Jika penjaga gawang membawa bola berjalan lebih dari empat langkah sambil memegang bola dengan idak
memantulkan bola ke tanah.

Teknik Dasar
1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :
a. Lari cepat dan mengubah arah.
b. Melompat dan meloncat.
c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
d. Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.
2. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :
a. Mengenal bola.
b. Menendang bola (shooting).
c. Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola.
d. Menggiring bola (dribbling).
e. Menyundul bola (heading).
f. Melempar bola (throwing).
g. Gerak tipu dengan bola.
h. Merampas atau merebut bola.
D. Fasilitas Pendukung Permainan Sepak Bola
Fasilitas dan Perlengkapan Permainan
- Lapangan
- Tanda Batas
- Daerah Gawang
- Daerah Tendangan Hukuman
- Gawang
- Bola
- Perlengkapan Pribadi
1. Sepatu dan kaos kaki
2. Baju/kaos tim sepak bola (untuk penjaga gawang berbeda)
3. Pelindung tulang kering
4. Kaos tangan (khususnya untuk penjaga gawang)
Tuan rumah Indonesia secara meyakinkan meraih angka penuh setelah menaklukkan Hong

Kong 3-1 pada pertandingan terakhir babak penyisihan cabang sepak bola Asian Games

2018 Grup A di Stadion Patriot Chandrabaga Bekasi, Jawa Barat, Senin.

Dengan kemenangan tersebut, Indonesia tampil sebagai juara Grup A dengan nilai sembila n

dan memantapkan posisi lolos ke babak 16 besar.


Tiga gol kemenangan Indonesia dicetak oleh Irfan Jaya pada menit ke-46, disusul gol

Stefano Lilipaly dan Hanif Sjahbandi, masing-masing menit ke-85 dan saat injury time

menit ke-94 Tim tamu sempat mengejutkan ketika unggul lebih dulu pada menit ke-37

melalui gol Hok Ming Lau yang lolos dari kawalan belakang Hansamu Yama di sisi kanan

kotak penalti dan dengan mudah menaklukkan kiper Andritany.

Gol balasan bagi Indonesia terjadi ketika pertandingan babak pertama baru berlangsung

satu menit, diawali dengan serangan Stefano Lilipaly dari lapangan tengah.

Pemain naturalisasi asal Belanda itu dengan jeli memberikan umpan kepada Irfan Jaya

yang berada di sisi kanan lapangan dan setelah menggiring bola ke arah gawang , langsung

melepaskan tendangan keras yang tidak mampu dibendung kiper Ho Chun Yuen.

Sukses menyamakan kedudukan membuat pemain Indonesia yang mendapat dukungan

penuh sekitar 30.000 penonton yang memadati Stadion Patriot itu tampil semakin

bersemangat dan dominan dengan penguasaan bola 60 persen berbanding 40 persen.

Pada babak ke-85, Stefano Lilipaly kembali menunjukkan kapasitasnya dengan mencetak

gol untuk membuat tuan rumah berbalik unggul 2-1.


Hanif Sjahbandi, akhirnya memperbesar kemenangan tuan rumah Indonesia dengan skor 3-

1 setelah mencetak gol pada saat injury time menit ke-94 berkat umpan matang Stefano

Lilipaly.

Di awal pertandingan, kedua tim lebih banyak bertarung di lapangan tengah karena

ketatnya pertahanan kedua tim. Namun Indonesia tampil sedikit lebih dominan dengan

penguasaan bola lebih baik, membuat kiper Andritany Ardhiyasa tidak perlu bekerja keras

untuk menjaga gawangnya.

Pada pertengahan babak pertama, pertandingan mulai berkembang lebih keras dan

akibatnya, pada menit ke-27, Febri Hariyadi mendapat kartu kuning karena menarik baju

Chun Lok Tan dan kemudian mengganjal lawan hingga terjatuh.

Peluang terbaik tuan rumah Indonesia terjadi pada menit ke-28 ketika Irfan Jaya berhasil

menembus pertahanan lawan setelah membangun serangan dari sisi kanan.d Tapi umpan

silang Iran ke arah Alberto "Beto" Concalves yang menunggu di depan gawang, berhasil

dihadang kiper Chun Yuen Ho.

Malapetaka bagi tuan rumah Indonesia terjadi menit ke-37 ketika Hok Ming Lau lolos dari

jebakan offside dan menaklukkan Andritany di mulut kiri gawang. Pemain belakang

Hansamu Yama tampak tidak menyadari Ming Lau yang berada di belakangnya dan lolos

dari off side.


Pertarungan kemudian berlangsung keras, terutama pada menit-menit terakhir, tuan rumah

sudah mendapat tiga kartu kuning, yaitu kepada Hansamu Yama, Stefano Lilipaly dan I

Putu Gede.

Tapi pada babak kedua, Indonesia benar-benar menguasai jalannya pertandingan dengan

mencetak tiga gol untuk memastikan diri tampil sebagai juara Grup A, mengungguli

Palestina dan Hong Kong yang berada di peringkat kedua dan ketiga.

Pada pertandingan lainnya, Laos mengalahkan Chinese Taipei dengan skor 2 -0, tapi

kemenangan tersebut tidak berpengaruh terhadap peluang Laos yang dipastikan gagal

melangkah ke babak berikutnya.


Tim nasional sepak bola putri Indonesia memetik kemenangan besar 6-0 atas Maladewa

pada laga perdana penyisihan grup A Asian Games XVIII di Stadion Gelora Sriwijaya

Jakabaring Palembang, Kamis malam.

Kemenangan ini diharapkan menjadi modal Garuda Pertiwi untuk mencapai target

setidaknya lolos dari grup mengingat berada satu grup dengan Chinese Taipei, Korea

Selatan, dan Maladewa.


Sejak menit awal Timnas yang telah dipersiapkan sejak enam bulan lalu menyuguhkan

permainan menyerang. Mengandalkan Mayang sebagai striker murni, dan support dari

gelandang sayap Zahra serta barisan pertahanan yang disiplin membuat permainan Timnas

Putri lebih berkembang dibandingkan lawan.

Pada menit ke-10, Indonesia berhasil menciptakan satu gol lewat sundulan pemain nomor

11 yakni Zahra Muzdalifah.

Tertinggal satu gol, Timnas Maladewa terus tertekan. Pada menit ke-13, pemain Maladewa

melakukan pelanggaran terhadap Zahra Muzdalifah, tepatnya di kota pinalti. Wasit pun

kemudian menunjuk titik putih.

Striker Mayang ZP yang dipercaya untuk eksekusi penalti tidak menyia-nyiakan

kesempatan tersebut dan gol kedua tercipta untuk timnas Indonesia. Skor 2 -0 untuk

Indonesia.

Maladewa yang berusaha keluar dari tekanan tak juga mendapatkan kesempatan justru

memperbesar keunggulan Timnas Indonesia pada menit ke 30. Adalah pemain senior,

Yudith Herlina Sada yang giliran menciptakan gol. Skor pun berubah menjadi 3 -0 untuk

keunggulan Indonesia dan bertahan hingga turun minum.


Pada babak kedua, timnas semakin getol menyerang, sementara Maladewa dipaksa untuk

bermain setengah lapangan demi mengurangi defisit gol. Aliran deras umpan-umpan

matang ke jantung pertahanan Maladewa membuat dua biji gol kembali tercipta.

Permainan Garuda Pertiwi semakin menanjak sehingga pada menit ke-55 Indonesia

kembali memperbesar keunggulan lewat tendangan Mayang ZP. Skor 4-0 untuk keunggulan

Timnas putri Indonesia.

Unggul empat gol, membuat Pelatih Timnas Indonesia Satia Badja Ijatna melakukan rotasi

pemain dengan menarik Yudith untuk memasukkan Syenida Meryfandina. Kemudian,

Dhanielle juga ditarik ke luar dan digantikan Jesella Arifya Sari.

Pergantian tersebut pun berbuah hasil karena dua biji gol tercipta melalui sepakan Jesella

Arifya Sari dan Zahra. Skor berubah 6-0 untuk Timnas yang bertahan hingga pertandingan

usai.

Pelatih timnas putri Maladewa Athif Mohamed mengatakan secara keseluruhan para

pemainnya sudah bermain baik namun tingginya semangat pemain Indonesia yang menjadi

tuan rumah telah membuat Maladewa tidak bisa berkembang.

"Kami ucapkan selamat kepada Indonesia yang memenangkan pertandingan ini," kata

Athif.
Sementara itu pelatih timnas Indonesia Satia Bagdja Ijatna mengatakan hasil ini dapat

dijadikan modal untuk mencapai target lolos fase grup.

"Ini langkah awal yang baik, tapi laga berikutnya tidak mudah karena akan menghadapi

Chinese Taipei," kata Satia.

Susunan Pemain Indonesia : Norffince Boman (gk), Safira Ika Putri Kartini, Vivi Oktavia

Riski Ade Mustikiana Oktafiani (C), Tia Darti Septiawati, Maulina, Novryliani

(Tugiyati/82) Yudith Herlina Sada (Meryfandina Syenida/53), Rani Mulyasari, Mayang ZP,

Dhanielle Daphne (Jesella Arifya Sari/59), Zahra Muzdalifah.Pelatih : Satia Bagda Ijatna

Maladewa : Leeza Aminath, Maahin Aishath (Raffa Safiyya/89), Fadhuwa Zahir (Afza

Fathimath/50), Rifa Mariyam, Shahula Thaufeeq, Shaamila Aminath, Samaa Aishath,

Mirfath Mariyam, Zaahiya Aminath, Haneefa Hawwa (Zubair Shiyana Ahmed/90+3), Didi

Sanfa Ibrahim. Pelatih: Mohamed Athif.


Kesimpulan

Dalam menganalisa kepentingan nasional Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games 2018
penulis menggunakan model analisa Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppi. Dalam model analisa
tersebut disebutkan terdapat empat faktor pendorong terbentuknya objektif keputusan yaitu
interests, threats, capabilities dan oppurtunities. Faktor dominan yang mendorong Indonesia
sebagai penyelenggara Asian Games 2018 adalah faktor interests. Faktor interests yang hendak
dicapai Indonesia berdasarkan penelitian ini adalah pencitraan negara, sesuai dengan pemikiran
bahwa setiap negara di dunia tidak ingin mendapatkan citra yang buruk di dunia internasional,
melainkan setiap negara ingin dunia internasional memandang positif negara mereka dengan
kelebihan yang ada. Kepentingan lain yang hendak dicapai yaitu peningkatan ekonomi secara
tidak langsung dan jangka panjang yaitu investasi. Penyelengggaraan even Asian Games 2018
akan mendapat perhatian dari media pers termasuk pers internasional yang kemudian
memungkinkan dipergunakan sebagi alat untuk meningkatkan citra Indonesia di mata dunia
internasional. Kapabilitas yang dimiliki Indonesia serta peluang yang dimiliki akan mampu
mendorong tercapainya kepentingan nasional.

Peluang untuk menjadi penyelenggara muncul setelah Vietnam sebagai penyelenggara


mengundurkan diri dengan alasan keuangan, sehingga kemudian Indonesia ditunjuk langsung
sebagai penyelenggara menggantikan Vietnam. Dalam segi kapabilitas, Indonesia sudah 79
berpengalaman menyelenggarakan mega sports event sperti Asian Games 1962, Ganefo 1963
serta SEA Games 1979, 1987, 1997 dan 2011.

Dengan pengalaman tersebut Indonesia mendapat kepercayaan dari Olympic Council Of Asia
(OCA) sebagai federasi olahraga Asia untuk menjadi penyelenggara Asian Games 2018.
Kepercayaan tersebut seiring dengan kemampuan finansial dan ketersedian infrastruktur
olahraga dan akses publik di Indonesia yang memadai. Indonesia menjadikan penyelenggaraan
Asian Games 2018 ini sebagai salah satu dari sekian banyak jalan untuk mewujudkan
kepentingan nasional tersebut. Melalui acara ini kemudian Indonesia juga berkesempatan
untuk menunjukkan Piala Dunia diri mampu untuk menyelenggarakan acara olahraga sebesar
ini dan bahwa negaranya adalah negara yang aman untuk dikunjungi. Kemampuan negara
untuk itu kemudian akan meningkatkan citra negara di mata internasional. Sebelum Asian
Games 2018 digelar, adanya kegiatan-kegiatan pra even juga mampu menarik wisatawan ke
Indonesia.
Rangkaian kegiatan tersebut sekaligus merupakan upaya untuk unjuk gigi untuk
memperlihatkan kemampuan mengoptimalkan kekuatan nasional melalui pemberdayaan
sumber daya yang dimiliki. Dengan citra positif Indonesia tentunya akan meningkatkan
hubungan dan kerja sama bilateral, regional, maupun investasi. Kesuksesan penyelenggaraan
Asian Games 2018 mendatang akan membangun kepercayaan dan meyakinkan dunia bahwa
Indonesia adalah negara yang aman dan menguntungkan dalam berinvestasi. Sehingga bukan
tidak mungkin Indonesia akan memiliki peluang untuk menyelenggarakan even olahraga
internasional lainnya seperti Olimpiade atau

SARAN
Saya berharap pemerintah Indonesia segera merumuskan manfaat strategis ekonomi dari
Asian Games 2018 untuk Indonesia secara umum serta untuk Jakarta dan Palembang
khususnya. Pemerintah Indonesia semestinya belajar dari penyelenggaraan sebelumnya di
Korea Selatan dan Tiongkok.

Korea Selatan dengan Busan pada penyelenggaraan Asian Games 2002 maupun Incheon pada
penyelenggaraan Asian Games 2014 fokus utama adalah pembangunan kawasan ekonomi
khusus di Korea Selatan. Melalui penyelenggara Asian Games Korea Selatan mempercepat
pembangunan di dua kota tersebut dari sisi ekonomi.

Hal yang sama dilakukan Tiongkok, sebagai tuan rumah Asian Games 1990 di Beijing, 2010 di
Guangzhou, dan 2022 mendatang di Hangzhou. Korea Selatan dan Tiongkok mampu
menjadikan even Asian Games juga bisa menjadi daya tarik investasi dan berkesan kepada
seluruh masyarakat dunia yang menyaksikan. Even Asian Games tentu tidak hanya
mengharapkan nama saja dari suksesnya penyelenggaraan.

Dengan dana yang besar perlu kiranya persiapan yang lebih matang. Maka dengan
merumuskan manfaat strategis ekonomi maka Indonesia bisa lebih terarah dalam mencapai
keuntungan dalam penyelenggaraan Asian Games 2018. Karena masyarakat secara umum akan
mengkaji dampak ekonomi apakah memberikan keuntungan bagi mereka atau tidak. Ketika
masyarakat berpikir penyelenggaraan Asian Games 2018 tidak memberikan dampak signifikan
maka masyarakat tidak akan mendukung terselenggaranya even tersebut, sehingga even tidak
berjalan sukses seperti yang diharapkan dan dikhawatirkan malah menghasilkan citra negatif
bagi Indonesia.Semoga Indonesia jauh lebih baik sepak bolanya.

Anda mungkin juga menyukai