dengan SmartPLS untuk menilai outer model yaitu Convergent Validity dan
yang diestimasi dengan Software PLS. Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi
jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang diukur. Namun menurut
Chin, 1998 (dalam Ghozali, 2006) untuk penelitian tahap awal dari
pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup
memadai. Dalam penelitian ini akan digunakan batas loading factor sebesar
0,50.
Tabel 5.9
Outer Loadings (Measurement Model)
Keterangan Awal Modifikasi
Talent Management
TAL1 0,618 0,718
TAL2 0,812 0,832
TAL3 0,470
Self Efficacy
SE1 0,803 0,805
SE2 0,677 0,678
SE3 0,598 0,595
Kompetensi
KOM1 0,811 0,820
KOM2 0,767 0,764
KOM3 0,509 0,591
Employee Engagement
EMP1 0,656 0,680
EMP2 0,549 0,550
EMP3 0,764 0,774
Kinerja Karyawan
KIN1 0,659 0,658
KIN2 0,620 0,608
133
Tabel 5.9. Nilai outer model atau korelasi antara konstruk dengan variabel pada
awalnya belum memenuhi convergen validity karena masih ada indikator yang
memiliki nilai loading factor di bawah 0,50. Modifikasi model dilakukan dengan
bahwa semua loading factor memiliki nilai di atas 0,50, sehingga konstruk untuk
Kriteria reliabilitas dapat dilihat dari nilai reliabilitas suatu konstruk dan
dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika nilainya 0,60 dan AVE berada pada
nilai 0,50. Pada tabel 5.11 akan disajikan nilai Composite Reliability dan AVE
Tabel 5.11
Composite Reliability dan Average Variance Extracted
0,487 (0,5) sama dengan 0,5, mempunyai makna bahwa variabel laten X2 sudah
AVE untuk variabel laten Y1 sebesar 0,499 (0,5) sama dengan 0,5, mempunyai
konvergen. Hal ini mempunyai pengertian bahwa variabel laten tersebut sudah
indikator dalam bloknya. Nilai AVE untuk variabel laten Y3 sebesar 0,498 (0,5)
sama dengan 0,5, mempunyai makna bahwa variabel laten Y3 sudah memenuhi
internal variabel laten berada diatas nilai standar. Nilai reliabilitas komposit untuk
variabel laten X2 sebesar 0,737 > reliabilitas standar 0,6. Hal ini mempunyai
standar. Nilai reliabilitas komposit untuk variabel laten Y1 sebesar 0,741 >
internal variabel laten berada diatas nilai standar. Nilai reliabilitas komposit untuk
variabel laten Y2 sebesar 0,696 > reliabilitas standar 0,6. Hal ini mempunyai
standar. Nilai reliabilitas komposit untuk variabel laten Y3 sebesar 0,831 >
hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian.
Gambar 5.1
Hasil Inner Model
Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk
setiap variabel laten dependen. Tabel 5.11 merupakan hasil estimasi R-square
Tabel 5.11
Nilai R-Square
Variabel R-Square
Talent management
Self efficacy
Kompetensi 0,2357
Employee engagement 0,2046
Kinerja karyawan 0,3482
Sumber : Data diolah untuk disertasi ini, 2017
diperoleh sebesar 0,3482. Hasil ini menunjukkan bahwa 34,82% variabel kinerja
variabel lain diluar yang diteliti. Nilai R-square untuk variabel kompetensi
sedangkan 76,43% dipengaruhi oleh variabel lain diluar yang diteliti. Nilai R-
square untuk variabel employee engagement diperoleh sebesar 0,2046. Hasil ini
Dasar yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah nilai yang terdapat
pada output path coefficients. Tabel 5.12 memberikan output estimasi untuk
Tabel 5.12
Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Langsung
Original
T Statistics
Hubungan Variabel Sample
(|O/STERR|)
(O)
Employee engagement -> Kinerja Karyawan 0,1907 3,9343
Kompetensi -> Kinerja Karyawan 0,1121 2,1166
Self efficacy -> Employee engagement 0,4078 8,4518
Self efficacy -> Kinerja Karyawan 0,3025 6,1058
Self efficacy -> Kompetensi 0,4014 7,7393
Talent management -> Employee engagement 0,1053 1,7986
Talent management -> Kinerja Karyawan 0,3691 8,5733
Talent management -> Kompetensi 0,1740 3,5122
Sumber : Data diolah untuk disertasi ini, 2017
hasil pengujian dengan bootstrapping dari analisis PLS adalah sebagai berikut:
signifikan terhadap kinerja karyawan terbukti. Hal ini bisa dilihat dari hasil
sebesar 8,5733. Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel (1,96). Hal ini berarti bahwa
signifikan terhadap kompetensi tidak terbukti. Hal ini bisa dilihat dari hasil
sebesar 3,5122. Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel (1,96). Hal ini berarti bahwa
signifikan terhadap employee engagement tidak terbukti. Hal ini bisa dilihat dari
nilai t sebesar 1,7987. Nilai tersebut lebih kecil dari t-tabel (1,96). Hal ini berarti
terhadap kinerja karyawan terbukti. Hal ini bisa dilihat dari hasil pengujian
menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,3025 dengan nilai t sebesar 6,1058.
Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel (1,96). Hal ini berarti bahwa self efficacy
139
diterima.
terhadap kompetensi terbukti. Hal ini bisa dilihat dari hasil pengujian hipotesis 2b
koefisien jalur sebesar 0,4015 dengan nilai t sebesar 7,7393. Nilai tersebut lebih
besar dari t-tabel (1,96). Hal ini berarti bahwa self efficacy berpengaruh signifikan
terhadap employee engagement terbukti. Hal ini bisa dilihat dari hasil pengujian
menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,4078 dengan nilai t sebesar 8,4518.
Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel (1,96). Hal ini berarti bahwa self efficacy
hipotesis 2c diterima.
terhadap kinerja karyawan terbukti. Hal ini bisa dilihat dari hasil pengujian
menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,1120 dengan nilai t sebesar 2,1166.
140
Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel (1,96). Hal ini berarti bahwa kompetensi
diterima.
signifikan terhadap kinerja karyawan terbukti. Hal ini bisa dilihat dari hasil
kinerja karyawan menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,1908 dengan nilai t
sebesar 3,9344. Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel (1,96). Hal ini berarti bahwa
effect) juga ditemukan pada analisis SEM PLS. Pengujian pengaruh tidak
menunjukkan pengaruh yang signifikan dengan nilai t sebesar 7,835 > 1,96.
Pengujian Hipotesis H2d Efek mediasi kompetensi (Y1) pada self efficacy
(X2) terhadap kinerja karyawan (Y3)
Nilai koefisien jalur self efficacy terhadap kompetensi sebesar 0,4015 dan
kemudian pengaruh self efficacy terhadap kinerja sebesar 0,3025 dan signifikan.
Pengujian Hipotesis H2e Efek mediasi employe engagement (Y2) pada self
efficacy (X2) terhadap kinerja karyawan (Y3)
0,1908 dan signifikan, kemudian pengaruh self efficacy terhadap kinerja sebesar