Anda di halaman 1dari 5

OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan

menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. .
Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi linkstate yang memang didesain untuk bekerja
dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute.

Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain

outer OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka
hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan
tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke
sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilah Hello packet. Pada
kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam media broadcast multiaccess) dan 30
detik sekali dalam media Point-to-Point Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router
pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router
yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan
protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Dari awak OSPF sudah mendukung
CIDR dan VLSM, berbeda dengan RIP. Router OSPF mengirimkan “Hello Packet” dengan cara unicast dan
multicast. Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
– Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan
Karakteristik Open Shortest Path First (OSPF):
– Menggunakan Algoritma link-state
– Membutuhkan waktu CPU dan memori yang besar
– Tidak menyebabkan routing loop
– Dapat membentuk heirarki routing menggunakan konsep area
– Cepat mengetahui perubahan pada jaringan
– Dapat menggunakan beberapa metrik
Tipe Router OSPF
– Internal routers ( di dalam area )
– Backbone router ( di dalam area 0 )
– Area Border router ( ABR )
Berada antara 2 atau lebih area dan harus menyentuh area 0
– Autonomous system boundary routers ( ASBR )
Mendistribusi ulang informasi routing dan routing protokol yang lain
Mekanisme Kerja OSPF
Secara garis besar, proses yang dilakukan protokol perutean OSPF mulai dari awal hingga dapat saling bertukar
informasi ada lima langkah, yaitu:
1. Membentuk Perute yang Bersebelahan (Adjacency Router)
2. Memilih DR dan BDR jika diperlukan
3. Mengumpulkan semua keadaan (state) jaringan
1. Memilih rute terbaik untuk digunakan
2. Menjaga kemutakhiran informasi perutean
Protokol OSPF sangat cocok diterapkan pada jaringan yang memiliki jumlah host yang sangat banyak, karena
kemampuannya dalam mengelola dan memperbarui tabel perutean untuk jaringan tersebut. Protokol OSPF pun juga
cepat dalam penyesuaian terhadap perubahan topologi jaringan.
- Kelebihan
tidak menghasilkan routing loop
mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
- Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar
Lebih rumit

Routing Information Protocol (RIP)


Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford.
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop)
sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar
informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split
horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
RIP memiliki 3 versi yaitu RIPv1, RIPv2, RIPng
 RIPv1 didefinisikan pada RFC 1058, dimana menggunakan classful routing, tidak menggunakan subnet. Tidak
mendukung Variable Length Subnet Mask (VLSM).
 RIPv2 hadir sekitar tahun 1994, dengan memperbaiki kemampuan akan Classless Inter-Domain Routing.
Didefinisikan pada RFC 2453.
 RIPng merupakan protokol RIP untuk IPv6. Didefinisikan pada RFC 2080.
Proses Routing RIP
Versi open standard modern dari RIP atau yang lebih dikenal dengan IP RIP dibahas lengkap di RFC 1058 dan
standard internet lainnya (STD) 56.
RIP diklasifikasikan menjadi dua, RIP versi 1 (RIPv1), RIP versi 2 (RIPv2). Penambahan fitur di RIPv2 antara lain:
 Kemampuan untuk membawa tambahan informasi paket routing
 Mekanisme autentikasi untuk keamanan update table
 Mendukung variable-length subnet mask (VLSM)
Untuk mencegah routing loop, RIP mengimplementasikan batasan jumlah hop jalur dari asal ke tujuan. Jumlah hop
maksimum 15. ketika router menerima update yang berisi perubahan isi table routing, nilai metricnya bertambah 1.
jika nilai metric lebih besar dari 15, maka jaringan yang dituju dianggap sebagai jaringan unreachable. RIP juga berisi
sejumlah fitur-fitur yang umum, misalnya spolit hosrizon dan mekanisme holddown untuk mencegah propagasi
informasi routing yang salah.
RIP mengirim pesan routing-update pada interval yang tetap. Ketika router menerima routing-update yang berisi
perubahan table routing, ia mengupdate table routingnya ke rute yang baru. Dalam hal ini metric yang diterima
bertambah nilainya 1, dan interface asal dari update menunjukkan hop berikutnya dalam table routing. Router-router
RIP memperbaiki hanya rute yang terbaik saja ke tujuan tapi juga memperbaiki rut eke tujuan yang nilainya sama.

Kelebihan
Menggunakan metode Triggered Update.
RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing
karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang
terjadi kegagalan link jaringan.

· Kekurangan
Jumlah host Terbatas
RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak
mengetahui topologi jaringan tempatnya berada

Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)


Merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk
mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu
tertentu untuk masing-masing penjaluran.

IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing
berdasarkan system, interior atau exterior.Administrative distance untuk IGRP adalah 100.
Operasi IGRP
Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi
salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk
menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam
pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.

Tujuan dari IGRP yaitu:

 Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
 Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
 Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
 Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
 Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.

Perubahan IGRP
Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP (Enhanced IGRP), persamaannya
adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan
autonomous system yang sama akan langsung otomatis terdistribusi. Selain itu EIGRP juga akan memberikan tagging
external route untuk setiap route yang berasal dari:

 Routing protocol non EIGRP.


 Routing protocol IGRP dengan AS number yang sama.
 IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector yang diciptakan oleh
perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric,
IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan
Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.
Administrative distance untuk IGRP adalah 100.

– Kelebihan
support = 255 hop count
– Kekurangan
Jumlah Host terbatas
 IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS.
Kunci desain jaringan IGRP adalah:
 a. Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek
 b. Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda
 c. Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar
 Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Sedangkan Untuk konfigurasi
tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut
dengan Composite Metric. Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability .

 Operasi IGRP :
 Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan
yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang
akan dicapai untuk menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat
menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan
pesan.

 Tujuan dari IGRP :
 a. Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
 b. Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
 c. Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
 d. Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
 e. Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
 f. Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran
 g. Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya

Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)


Protokol routing yang termasuk proprietari Cisco, yang berarti hanya bisa dijalankan pada router Cisco, EIGRP bisa
jadi merupakan protokol routing terbaik didunia jika bukan merupakan proprietari Cisco.

Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya
protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak
harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route.
Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan. Berikut adalah fitur-fitur yang
dimiliki EIGRP:

Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam tuntutan dalam jaringan Skala jaringan yang
besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi
EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing
protocol lain. EIGRP sering disebut juga Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya menggunkan
dua tipe routing protocol, yaitu Distance vector protocol dan Link-State protocol. Dalam pengertian bahwa routing
EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol.
Struktur Data EIGRP :
a. Hello packet
Hello packet dikirim secara multicast ke IP Address 224.0.0.10. EIGRP akan mengirimkan hello packet untuk
mengetahui apakah router-router tetangganya masih hidup ataukah dalam keadaan mati Pengiriman hello packet
tersebut bersifat simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu hold time
router tetangga tidak membalas hello paket tadi maka router tersebut akan dianggap dalam keadaan mati. Biasanya
hold time itu 3x waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15 second. Lalu DUAL akan meng-kalkulasi ulang
untuk pathnya dan tidak memerlukan.
b. Update packets
Update packets digunakan untuk menyampaikan tujuan yang dapat dijangkau oleh router. Ketika sebuah router baru
ditemukan Update packets dikirim secara unicast sehingga router dapat membangun topologi table.dalam kasus lain,
Update packets dikirim secara multicast untuk perubahan link-cost.
c. Acknowledgement packet
Acknowledgement Packet adalah Hello packet yang tidak berisikan data, packet Acknowledgement memuat non zero
acknowledgement number dan selalu dikirimkan dengan mengunakan unicast address, acknowledgement merupakan
sebuah pemberitahuan bahwa paket datanya telah diterima.
d. Query packets
Query packets adalah sebuah request atau permintaan yang dilakukan secara multicast yang akan meminta sebuah
route. Selama mengirimkan query packet ,setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet tersebut
sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju ke
sebuah jaringan tertentu.
e. Reply packets
Reply packets dikirim apabila router tujuan tidak memiliki feasible successors. Reply packets dikirim untuk merespon
Query packet yang menginstrusikan bahwa router pengirim tidak memperhitunghkan ulang jalurnya karena feasible
successors masih tetap ada. Reply packets adalah packet unicast yang dikirim ke router yang mengirimkan Query
packet.

 Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).
 Waktu convergence yang cepat.
 Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
 Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing dalam pesan Update, EIGRP
menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan
pada network (mis: ada network yang down)
 Mendukung multiple protokol network
 Desain network yang flexible.
 Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast (224.0.0.10) dan
tidak membroadcastnya.
 Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
 Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
 Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.

Load balancing via jalur dengan cost equal dan unequal, yang berarti EIGRP dapat menggunakan 2 link atau lebih ke
suatu network destination dengan koneksi bandwidth (cost metric) yang berbeda, dan melakukan load sharing pada
link-link tersebut dengan beban yang sesuai yang dimiliki oleh link masing-masing, dengan begini pemakaian
bandwidth pada setiap link menjadi lebih efektif, karena link dengan bandwidth yang lebih kecil tetap digunakan dan
dengan beban yang sepadan juga.

- Kelebihan
melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
memerlukan lebih sedikit memori dan proses
memerlukan fitur loopavoidance
- Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco

5. Border Gateway Protocol (BGP)

Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem autonomous
adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum.
BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar
penyedia layanan Internet (ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan
sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP atau OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan
mereka. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika
BGP digunakan antar Autonom System (AS), protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika penyedia
layanan menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP)
- Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
- Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.

Ada dua tipe dasar protocol:


1. Routed protocol, adalah protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Routed protocol memungkinkan
router untuk secara tepat mengintepretasikan logical network. Contoh dari routed protocol: IP, IPX, Apple Talk, dan
DECnet.
2. Routing Protocol, protokol-protokol ini menggunakan untuk merawat routing table pada router-router. Contoh routing
protocol: OSPF, RIP, BGP, IGRP, dan EIGRP.
 RIP (Routing Inforation Protocol). Distance Vector Protocol. Merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain
berdasarkan jumlah HOP, yakni jumlah router yang harus dilalui oleh peket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP
dibatasi hanya sampai 15 HOP. Broadcast di update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga
integritas.
 OSPF (Open Shortest Path First). Link State Protocol – Menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric
menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-
update dilakukan via multicast dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.
 EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol). Distance Vector Protocol – Merawat satu set metric yang
kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol.
Broadcast-broadcast di update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan
perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar
 BGP – Merupakan Distance Vector Exterior Gateway Protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path
ke jaringan lainnya. Update-update dikirim melalui koneksi TCP.

Anda mungkin juga menyukai

  • RPP-VEKTOR
    RPP-VEKTOR
    Dokumen1 halaman
    RPP-VEKTOR
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • RPP-VEKTOR
    RPP-VEKTOR
    Dokumen1 halaman
    RPP-VEKTOR
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • RPP-VEKTOR
    RPP-VEKTOR
    Dokumen1 halaman
    RPP-VEKTOR
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • RPP Desain Grafis KD3.6&4.6
    RPP Desain Grafis KD3.6&4.6
    Dokumen10 halaman
    RPP Desain Grafis KD3.6&4.6
    Muh Wisnu Wiguna
    Belum ada peringkat
  • RPP Sistem Komputer Kurikulum 2020
    RPP Sistem Komputer Kurikulum 2020
    Dokumen1 halaman
    RPP Sistem Komputer Kurikulum 2020
    Ratri Cahyaning Winedhar
    100% (1)
  • RPP-VEKTOR
    RPP-VEKTOR
    Dokumen1 halaman
    RPP-VEKTOR
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • RPP-VEKTOR
    RPP-VEKTOR
    Dokumen1 halaman
    RPP-VEKTOR
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • KI KDsiskom
    KI KDsiskom
    Dokumen2 halaman
    KI KDsiskom
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • RPP-VEKTOR
    RPP-VEKTOR
    Dokumen1 halaman
    RPP-VEKTOR
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • 02 Ki KD
    02 Ki KD
    Dokumen4 halaman
    02 Ki KD
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • RPP-VEKTOR
    RPP-VEKTOR
    Dokumen1 halaman
    RPP-VEKTOR
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • RPP 4
    RPP 4
    Dokumen1 halaman
    RPP 4
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • RPP 3
    RPP 3
    Dokumen1 halaman
    RPP 3
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • RPP-VEKTOR
    RPP-VEKTOR
    Dokumen1 halaman
    RPP-VEKTOR
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • Praktikum Desain Grafis
    Praktikum Desain Grafis
    Dokumen5 halaman
    Praktikum Desain Grafis
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • RPP-VEKTOR
    RPP-VEKTOR
    Dokumen1 halaman
    RPP-VEKTOR
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • 02 Ki KD
    02 Ki KD
    Dokumen4 halaman
    02 Ki KD
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • Standarization and Intelectual Property
    Standarization and Intelectual Property
    Dokumen7 halaman
    Standarization and Intelectual Property
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • OSPF_Dasar
    OSPF_Dasar
    Dokumen5 halaman
    OSPF_Dasar
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • OSPF_Dasar
    OSPF_Dasar
    Dokumen5 halaman
    OSPF_Dasar
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • Langkah-Langkah Menggunakan HaarTraining
    Langkah-Langkah Menggunakan HaarTraining
    Dokumen6 halaman
    Langkah-Langkah Menggunakan HaarTraining
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • 100 Soal Persiapan Ujian Seleksi PPG 2018 Kompetensi Pedagogik
    100 Soal Persiapan Ujian Seleksi PPG 2018 Kompetensi Pedagogik
    Dokumen17 halaman
    100 Soal Persiapan Ujian Seleksi PPG 2018 Kompetensi Pedagogik
    Hidayat Imam
    100% (3)
  • OSPF_Dasar
    OSPF_Dasar
    Dokumen5 halaman
    OSPF_Dasar
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • 02 Rencana Pekan Efektif
    02 Rencana Pekan Efektif
    Dokumen1 halaman
    02 Rencana Pekan Efektif
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • OSPF_Dasar
    OSPF_Dasar
    Dokumen5 halaman
    OSPF_Dasar
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • 01 Hari Efektif 2019-2020 1
    01 Hari Efektif 2019-2020 1
    Dokumen3 halaman
    01 Hari Efektif 2019-2020 1
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • Woo Comers
    Woo Comers
    Dokumen3 halaman
    Woo Comers
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat
  • Modul Membuat Toko Online Di Blogger Part 1
    Modul Membuat Toko Online Di Blogger Part 1
    Dokumen2 halaman
    Modul Membuat Toko Online Di Blogger Part 1
    Ratri Cahyaning Winedhar
    Belum ada peringkat