Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY.

MK
DENGAN NCB + ASFIKSIA BERAT + NEWBORN INFEKSI
DI RUANG PERINATOLOGI RSUD WANGAYA
18 - 20 APRIL 2016

I. IDENTITAS
A. Anak
1. Nama : By. MK
2. Anak yang ke : II (Kedua)
3. Tanggal lahir/umur: 18 April 2016 / 0 hari
4. Jenis kelamin : Perempuan
5. Agama : Kristen
B. Orang tua
1. Ayah
a. Nama : ER (kandung/tiri)
b. Umur : 31 tahun
c. Pekerjaan : Wiraswasta
d. Pendidikan : SMA
e. Agama : Kristen
f. Alamat : Jl. Tegal Jaya, Kerobokan
2. Ibu
a. Nama : MK (kandung/tiri)
b. Umur : 31 tahun
c. Pekerjaan : IRT
d. Pendidikan : SMP
e. Agama : Kristen
f. Alamat : Jl. Tegal Jaya, Kerobokan
II. GENOGRAM

Keterangan:
: pasien : menikah

: meninggal : keturunan

: tinggal serumah

: laki-laki

: perempuan

III. ALASAN DIRAWAT


a) Keluhan Utama : Pasien lahir spontan pukul 23.05 WITA (18 April 2016)
tampak lemah, tangis (-), gerak sangat lemah , AS 3-4
b) Riwayat Penyakit :-

IV. RIWAYAT ANAK (0 – 6 TAHUN), tergantung penyakit


A. Perawatan dalam masa kandungan :
Dilakukan pemeriksaan kehamilan 1 kali
Tempat di Bidan Praktik Swasta
Kesan pemeriksaan tentang kehamilan: baik
Obat-obat yang telah diminum: SF
Imunisasi TT dilakukan di puskesmas
Pemeriksaan lain: tidak ada
Penyakit yang pernah diderita ibu: tidak ada
Penyakit dalam keluarga: keluarga mengatakan tidak terdapat anggota keluarganya
yang menderita penyakit menular ataupun penyakit degeneratif

B. Perawatan pada waktu kelahiran :


Umur kehamilan 42 minggu 5 hari dilahirkan di RSUD Wangaya
Ditolong oleh Dokter Kandungan
Berlangsungnya kelahiran biasa (spontan)
Lamanya proses persalinan ± 2 jam
Keadaan bayi setelah lahir: bayi tidak langsung menangis saat dilahirkan, bayi
tampak lemah, gerak sangat kurang
BB lahir 2400 gram PBL 48 cm LK/LD 31cm/29cm

V. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-


HARI
A. Bernafas
1. Kesulitan bernafas : ya
2. Kesulitan dirasakan : menarik/mengeluarkan nafas
3. Keluhan yang dirasa : sesak napas, napas tidak teratur
4. Suara nafas : ronchi

B. Makan dan minum


Bayi:
By. MK mendapat ASI dan PASI berupa susu formula, frekuensi pemberian 10-12
kali sehari selama kurang lebih 15 menit.
C. Eliminasi (BAB/BAK)
BAB setelah lahir (+) mekonium, BAK (-)
D. Aktifitas
Gerak bayi kurang aktif, bayi tampak lemas
E. Rekreasi
Rekreasi bayi MK tidak dapat dievaluasi
F. Istirahat dan tidur
By MK tidur nyenyak dan hanya terbangun ketika merasa haus dan tidak nyaman
Kebersihan diri
Mandi :
Mandi dibantu oleh petugas bidan/perawat di rumah sakit dengan menggunakan
sabun dan dikeringkan dengan handuk. Gosok gigi tidak dilakukan
G. Pengaturan suhu tubuh
Saat dilakukan pengkajian, suhu tubuh By. MK 35,90C
H. Rasa nyaman
By. MK tampak merasa nyaman bila digendong
I. Rasa aman
By. MK tampak merasa aman dan tangisannya berkurang saat digendong
J. Belajar (anak dan orangtua)
Orang tua By. MK belum mengetahui bahwa ASI ekslusif wajib diberikan sampai
umur 6 bulan.
K. Prestasi
1. Refleks Moro : (-) refleks kejutan pada bagian ekstermitas atas atau
bawah
2. Refleks Labirin : (-) menyentuh kelopak mata bayi saat tertutup dan
bayi tidak mengedipkan mata
3. Refleks Roting : (-) menyentuh sudut mulut bayi dengan telunjuk
dan bayi mengikuti arah jari
4. Refleks Sucking : (-) bayi tidak menunjukkan refleks menghisap
dengan membuat bentuk mulutnya seperti menghisap dan mengeluarkan
lidahnya
5. Refleks Swallowing : (-) bayi belum dapat menyusui
6. Refleks Babynski : (-) menyentuhkan telapak kaki sepanjang tepi luar
dari tumit dan jari kaki bayi tampak mengembang
7. Refleks Menggenggam : (-)
L. Hubungan sosial anak
Hubungan intern dalam keluarga cukup baik.
M. Melaksanakan ibadah
Bayi belum diajarkan untuk melaksanakan ibadah

VI. PENGAWASAN KESEHATAN


Selama mengandung, ibu jarang memeriksakan kandungannya. Alasan ibu jarang
memeriksakannya karena faktor ekonomi.
Imunisasi (1 – 5 tahun)

Imunisasi Umur Tgl diberikan Reaksi Tempat Imunisasi


HB0 0 18 April 2016 - RSUD Wangaya
tahun

VII. PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA


No Jenis Akut/Kronis Umur Lamanya Pertolongan
Penyakit /Menular/tidak saat
sakit
- - - - - -

VIII. KESEHATAN LINGKUNGAN


Keluarga mengatakan tidak mempunyai lingkungan yang membahayakan untuk By. MK.
Di lingkungan keluarga juga tidak ada yang menderita penyakit menular

IX. PERKEMBANGAN ANAK (0 tahun)


1. Refleks Moro : (-) refleks kejutan pada bagian ekstermitas atas atau bawah
2. Refleks Labirin : (-) menyentuh kelopak mata bayi saat tertutup dan
bayi tidak mengedipkan mata
3. Refleks Roting : (-) menyentuh sudut mulut bayi dengan telunjuk dan bayi
mengikuti arah jari
4. Refleks Sucking : (-) bayi tidak menunjukkan refleks menghisap dengan
membuat bentuk mulutnya seperti menghisap dan mengeluarkan lidahnya
5. Refleks Swallowing : (-) bayi belum dapat menyusui
6. Refleks Babynski : (-) menyentuhkan telapak kaki sepanjang tepi luar dari
tumit dan jari kaki bayi tampak mengembang
7. Refleks Menggenggam : (-)

X. PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan umum
Kesan umum, By. MK tampak pucat, pergerakan kurang, bentuk tubuh tidak
mengalami gangguan, status gizi kurang (BB dibawah 2500 gr), bayi tidak segera
menangis setelah lahir
B. Warna kulit pucat
C. Suara waktu menangis: tidak menangis spontan
D. Tonus otot : kurang/lemah
E. Turgor kulit : baik
F. Udema : tidak ada
G. Kepala
Bentuk kepala mesosephal, keadaan rambut bersih, persebaran rambut merata,
kebersihan kulit kepala cukup, UUB datar, tidak terdapat kelainan lainnya
H. Mata :
Pergerakan mata kurang, pupil isokor, konjungtiva merah muda, kornea mata
bening/jernih, sclera tidak ikterik, bulu mata (+/+) ketajaman penglihatan tidak dikaji
I. Hidung :
Terdapat secret, terdapat pergerakan cuping hidung, terdapat suara ronchi saat
bernapas
J. Telinga
Kebersihan telinga cukup, tidak terdapat secret pada liang telinga, tidak terdapat
kelainan lain pada telinga
K. Mulut:
Bibir tampak pucat, kebersihan cukup
L. Leher:
Tidak terdapat pembesaran kelenjar/pembuluh darah, tidak terdapat kaku kuduk,
pergerakan leher normal
M. Thoraks:
Bentuk dada simetris, irama pernapasan dyspnea, terdapat tarikan otot bantu napas,
suara napas lemah, RR 34 x/menit
N. Jantung : bunyi S1 S2 normal, tidak terdapat pembesaran
O. Persarafan : bayi mengalami penurunan kesadaran
P. Abdomen :
Bentuk normal, tidak teraba pembesaran organ, keadaan pusat bersih, teraba
skibala/konstipasi (-), tidak terdapat nyeri pada perabaan, distensia/kembung (-), tali
pusat layu
Q. Ekstremitas :
Tidak terdapat kelainan bentuk, pergerakan kurang, reflek lutut tidak dikaji, tidak
terdapat edema, pada ekstrimitas terdapat kebiruan/pucat
R. Alat kelamin : Jenis kelamin perempuan, tidak terdapat kelainan
S. Anus : ada
T. Antropometri (ukuran pertumbuhan)
1. BB = 2,4 kg
2. PB = 48 cm
3. Lingkar kepala = 31 cm
4. Lingkar dada = 29 cm
5. Lingkar lengan = 7,2 cm
U. Gejala kardinal :
1. Suhu = 35,90C
2. HR = 94 x/menit
3. Pernafasan = 34x/menit
4. Tekanan darah = tidak dikaji
5. SPO2 = 91 – 93%

XI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Jumlah Leukosit 17.90 10^3/uL 9.0-30.0
Jumlah Elektrolit L 4.52 10^6/uL 4.80-6.90
Hemoglobin L 15.4 g/dL 18.0-26.0
Hematokrit 47.7 % 42.0-64.0
MCV 105.5 fL 94.0-118.0
MCH 34.1 Pg 31.0-37.0
MCHC 32.3 g/dL 30.0-36.0
Jumlah Trombosit 214 10^3/uL 200-400
RDW-SD H 63.6 fl 37-54
RDW-CV H 16.9 % 11.0-16.0
PDW 9.8 fl 9.0-17.0
MPV 9.1 fl 9.0-13.0
P-LCR 17.6 % 13.0-43.0
PCT 0.19 % 0.17-0.35
Neutrofil 64.5 % 40-80
Limfosit 28.2 % 20-40
Monosit 5.9 % 5-15
Eosinofil 1.2 % 0-4
Basofil 0.2 % 0-1
IG - % 0-0.60

XII. HASIL OBSERVASI


1. Interaksi anak dengan orang tua
Interaksi anak dengan orang tua tampak baik. Ibu MK sering menunggui banyinya
dan memberi ASI kepada bayinya
2. Bentuk/arah komunikasi
Komunikasi yang dilakukan berupa komunikasi dengan gerak tubuh dan
tangisan/suara
3. Ambivalensi/kontradiksi Prilaku
Tidak dapat dievaluasi
4. Rasa aman bayi
By. MK tampak merasa aman dan tangisannya berkurang saat digendong

ANALISIS DATA

TGL/JAM DATA FOKUS INTERPRETASI/PENYEBAB MASALAH


18/4/2016 DS: - Cairan ketuban masuk ke Bersihan jalan
Pukul 23.05 DO: bayi dyspnea, sistem pernapasan bayi napas tidak efektif
RR 34x/menit,
bayi tampak Mengganggu proses
pucat, dan pernapasan
penurunan bunyi
napas, dan suara cairan ketuban tidak mampu
ronchi dikeluarkan dari sistem
pernapasan bayi

Bersihan jalan napas tidak


efektif

18/4/2016 DS: - Janin kekurangan O2 dan Ketidakefektifan


Pukul 23.05 DO: bayi dyspnea, terjadi peningkatan CO2 dalam pola napas
terdapat tubuh
pernapasan cuping
hidung, dan pola Respon tubuh dengan
napas abnormal melakukan respirasi lebih
cepat
dyspnea

Ketidakefektifan pola napas


18/4/2016 DS:- Janin kekurangan O2 dan Risiko
Pukul 23.05 DO: akral dingin, terjadi peningkatan CO2 dalam ketidakseimbangan
bayi tampak pucat tubuh suhu tubuh
dan suhu tubuh
35,90C Penurunan supply O2 dalam
darah

Proses metabolisme tubuh


mengalami penurunan

Produksi energi dalam tubuh


menurun

Risiko ketidakseimbangan
suhu tubuh

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Tanggal Muncul Diagnosa Keperawatan


1 18/4/2016 Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan adanya
mucus berlebihan ditandai dengan bayi dyspnea, dan suara ronchi
2 18/4/2016 Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan sindrom
hipoventilasi ditandai dengan dyspnea, terdapat pernapasan
cuping hidung, dan RR 34x/menit
3 18/4/2016 Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh yang dibuktikan oleh akral
dingin, bayi tampak pucat dan suhu tubuh 35,90C
XV. RENCANA KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN

N Tanggal Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional TTD


o Keperawatan Hasil
1 18/4/2016 Bersihan NOC: NIC: 1. Menentukan
jalan napas Respiratory status: Airway Suctioning penggunaan
tidak efektif Airway Patency Resucitation: alat yang
berhubungan Respiratory status: Neonate tepat
dengan Gas Exchange 1. Tentukan 2. Mengetahui
adanya Setelah diberikan kebutuhan oral/ perubahan
mucus asuhan keperawatan suction tracheal. suara napas
berlebihan selama 20 menit 2. Auskultasi suara sebelum dan
ditandai diharapkan tidak nafas sebelum sesudah
dengan bayi terdapat sumbatan dan sesudah suction
dyspnea, dan pada jalan napas bayi suction 3. Memberikan
suara ronchi kriteria hasil jangka 3. Beritahu informasi
pendek: keluarga tentang kepada
1. Rata-rata repirasi suction. keluarga
dalam batas 4. Bersihkan sebelum
normal. daerah bagian dilakukan
2. Pengeluaran tracheal setelah tindakan
sputum melalui suction selesai 4. Agar alat
jalan nafas. dilakukan. dapat siap
digunakan di
3. Tidak ada suara 5. Monitor status kemudian
nafas tambahan. oksigen pasien, hari
4. Mudah dalam status 5. Mengetahui
bernafas. hemodinamik perubahan/pe
5. Tidak adanya segera sebelum, rkembangan
sianosis. selama dan yang timbul
Setelah diberikan sesudah suction. akibat
asuhan keperawatan 6. Tes resusitasi dilakukan
selama 20 menit bagian suction suction
diharapkan tidak dan aliran O2 6. Memastikan
terdapat sumbatan untuk alat dapat
pada jalan napas bayi memastikan berfungsi
kriteria hasil jangka dapat berfungsi 7. Mencegah
panjang: dengan baik. hipotermi
1. Rata-rata repirasi 7. Tempatkan BBL pada bayi
dalam batas di bawah lampu 8. Agar
normal. pemanas radiasi. meconium/ca
2. Mudah dalam 8. Intubasi dengan iran lain yang
bernafas. endotracheal mengganggu
3. Tidak adanya untuk bersihan jalan
sianosis. mengeluarkan napas dapat
mekonium dari dikeluarkan
jalan nafas 9. Memberi
bawah. rangsangan
9. Berikan untuk
stimulasi taktil bernapas
pada telapak
kaki atau
punggung bayi.
2 18/4/2016 Ketidakefekti NOC: NIC: 1. Mempertahan
fan pola kan
napas Respiratory status: Airway kepatenan
berhubungan Ventilation Management jalan napas
dengan Setelah diberikan 1. Pertahankan 2. Memantau
sindrom asuhan keperawatan kepatenan jalan perkembanga
hipoventilasi selama 1x24 jam nafas dengan n status
ditandai diharapkan pola napas melakukan pernapasan
dengan bayi normal dengan pengisapan 3. Mengetahui
dyspnea, kriteria hasil jangka lender. adanya
terdapat pendek: 2. Pantau status penurunan
pernapasan 1. Pasien pernafasan dan ventilasi.
cuping menunjukkan pola oksigenasi 4. Mendiskusika
hidung, dan nafas yang efektif. sesuai dengan n penggunaan
RR 34x/menit 2. Tidak ada bunyi kebutuhan. alat bantu
nafas tambahan. 3. Auskultasi jalan napas yang
3. Kecepatan dan nafas untuk tepat
irama respirasi mengetahui 5. Membantu
dalam batas adanya memenuhi
normal. penurunan supply O2
Setelah diberikan ventilasi.
asuhan keperawatan 4. Kolaborasi
selama 2x24 jam dengan dokter
diharapkan pola napas untuk
bayi normal dengan pemeriksaan
kriteria hasil jangka AGD dan
panjang: pemakaian alat
1. Pasien bantu nafas
menunjukkan pola 5. Berikan
nafas yang efektif. oksigenasi
2. Kecepatan dan sesuai
irama respirasi kebutuhan.
dalam batas
normal.
3 18/4/2016 Risiko NOC: NIC: 1. Mencegah
ketidakseimb Thermoregulation: Hypothermia timbulnya
angan suhu Newborn Threatment keparahan
tubuh yang Setelah diberikan Temperature hipotermi
dibuktikan asuhan keperawatan Regulation 2. Mengetahui
oleh akral selama 4x3 jam 1. Hindarkan tanda gejala
dingin, bayi diharapkan suhu tubuh pasien dari yang
tampak pucat bayi stabil dengan kedinginan dan berhubungan
dan suhu kriteria hasil jangka tempatkan pada dengan
tubuh 35,90C pendek: lingkungan yang hipotermi
1. Temperatur hangat. 3. Mengetahui
badan dalam 2. Monitor gejala temperatur
batas normal. yang tubuh
2. Perubahan berhubungan 4. Mengetahui
warna kulit dengan tanda-tanda
kemerahan dan hipotermi, misal vital
tidak pucat fatigue, apatis, 5. Mengawasi
Setelah diberikan perubahan secara ketat
asuhan keperawatan warna kulit dll. agar
selama 2x24 jam 3. Monitor mengetahui
diharapkan suhu tubuh temperatur dan dengan
bayi stabil dengan warna kulit. segera bila
kriteria hasil jangka 4. Monitor TTV. terjadi
panjang: 5. Monitor adanya penurunan
1. Temperatur bradikardi. suhu tubuh
badan dalam 6. Monitor status yang ekstrem
batas normal. pernafasan 6. Mencegah
7. Monitor timbulnya
temperatur BBL
2. Tidak terjadi setiap 2 jam keparahan
distress sampai suhu hipotermi
pernafasan. stabil. 7. Mencegah
3. Tidak gelisah. 8. Jaga temperatur timbulnya
suhu tubuh bayi keparahan
agar tetap hipotermi
hangat. 1. M
9. Tempatkan BBL M
pada inkubator e
bila perlu. n
c
e
g
a
h
e

CATATAN KEPERAWATAN

No Tanggal/jam Nomor Implementasi Evaluasi Nama/TTD


Diagnosa
1 18/04/2016 3 Menempatkan bayi di DS: -
Pukul 23.05 bawah lampu DO: bayi sudah diletakkan
penghangat dibawah lampu penghangat
2 18/04/2016 1,2 Memonitor status DS: -
Pukul 23.05 oksigenasi pasien DO: bayi tampak sesak,
bernapas dengan cuping hidung
3 18/04/2016 3 Memonitor warna kulit DS: -
Pukul 23.05 bayi DO: bayi tampak pucat
4 18/04/2016 1 Melakukan intubasi DS: -
Pukul 23.10 DO: keluar cairan berupa residu
berwarna hijau tua kecoklatan
5 18/04/2016 1,2 Memonitor status DS: -
Pukul 23.15 oksigenasi pasien DO: bayi masih tampak sesak,
bernapas dengan cuping hidung
6 18/04/2016 1 Memberitahu keluarga DS: keluarga mengerti dan
Pukul 23.15 mengenai tindakan setuju dilakukan tindakan
suction suction pada bayinya
DO: keluarga sudah
menandatangani form
persetujuan tindakan
7 18/04/2016 1 Melakukan tindakan DS: -
Pukul 23.17 suction DO: hasil suction didapatkan
cairan kental residu berwarna
hijau tua kecoklatan
8 18/04/2016 1,2 Memonitor status DS: -
Pukul 23.22 oksigenasi pasien DO: sesak pada bayi berkurang,
napas cuping hidung (-), AS: 7,
secret/residu (-)
9 18/04/2016 2 Melakukan kolaborasi DS: -
Pukul 23.25 dengan dokter untuk DO: terpasang headbox dengan
pemilihan alat bantu O2 5 lpm
napas yang tepat
(headbox dengan O2 5
lpm)
10 18/04/2016 3 Memonitor TTV dan DS: -
Pukul 23.35 warna kulit DO: Suhu: 35,90C, RR:
50x/menit
Saturasi O2: 95%
Warna kulit sudah mulai
kemerahan
11 18/04/2016 3 Menempatkan bayi DS: -
Pukul 23.40 pada incubator DO: bayi sudah ditempatkan
pada inkubator
12 19/04/2016 1,2,3 Memantau TTV DS: -
Pukul 02.00 DO: suhu 360C, RR: 57x/menit
Saturasi O2 96%, HR:
116x/menit
13 19/04/2016 2 Melakukan kolaborasi DS: -
Pukul 06.00 dengan dokter untuk DO: O2 nasal kanul terpasang 2
pemilihan alat bantu lpm
napas yang tepat (nasal
canul dengan O2 2 lpm)
14 19/04/2016 1,2,3 Memantau TTV DS: -
Pukul 12.00 DO: suhu 36,80C, RR:
54x/menit
Saturasi O2 98%, HR:
124x/menit
15 19/04/2016 3 Memindahkan bayi dari DS: -
Pukul 14.00 incubator ke box bayi DO: bayi sudah berada di box
bayi
16 19/04/2016 2 Melakukan kolaborasi DS: -
Pukul 14.00 dengan dokter untuk DO: O2 dilepas
pemilihan alat bantu
napas yang tepat (O2
aff)
17 19/04/2016 1,2,3 Memantau TTV DS: -
Pukul 18.00 DO: suhu 36,60C, RR:
48x/menit
Saturasi O2 98%, HR:
131x/menit
18 20/04/2016 1,2,3 Memantau TTV DS: -
Pukul 06.00 DO: suhu 36,90C, RR:
43x/menit saturasi O2 98%,
HR: 117x/menit
19 20/04/2016 1,2,3 Memantau TTV DS: -
Pukul 12.00 DO: suhu 36,50C, RR:
46x/menit saturasi O2 98%,
HR: 126x/menit
20 20/04/2016 - Bayi dan ibu sudah DS: ibu MK mengatakan siap
Pukul 12.15 BPL mengasuh bayinya di rumah
DO: bayi tampak digendong ibu
MK dan BPL

CATATAN PERKEMBANGAN

No Tanggal/ jam Nomor Evaluasi Nama/TTD


Diagnosa
1 18/04/2016 1 S: -
Pukul 23.22 O: sesak pada bayi berkurang, napas cuping
hidung (-), AS: 7, secret/residu (-)
A: Masalah bersihan jalan napas tidak efektif
teratasi
P: Pertahankan intervensi (memantau TTV
secara berkala)
2 19/04/2016 3 S: Ibu MK mengatakan bayinya tidak
Pukul 14.05 kedinginan dan tidak pucat
O: suhu 36,80C, RR: 54x/menit
Saturasi O2 98%, HR: 124x/menit, bayi sudah
tidak pucat dan sudah dipindahkan ke box bayi
A: Masalah risiko ketidakseimbangan suhu
tubuh teratasi
P: Pertahankan intervensi (memantau TTV
secara berkala)
3 19/04/2016 2 S: Ibu MK mengatakan bayinya sudah mampu
Pukul 18.30 menangis dengan kuat dan napasnya tidak sesak
O: By. MK menunjukkan pola nafas yang efektif
(tidak sesak), tidak ada bunyi nafas tambahan,
respirasi normal (48x/menit)
A: Masalah ketidakefektifan pola napas teratasi
P: Pertahankan intervensi (memantau TTV
secara berkala)
4 20/04/2016 1 S: Ibu MK mengatakan bayinya sudah mampu
Pukul 12.15 menangis dengan kuat dan napasnya tidak sesak
O: Rata-rata repirasi dalam batas normal
(46x/menit) tidak ada pengeluaran sputum
melalui jalan nafas, tidak ada suara nafas
tambahan, bayi tidak tampak susah bernapas,
tidak ada sianosis/pucat pada bayi
A: Masalah bersihan jalan napas tidak efektif
teratasi
P: Hentikan intervensi
5 20/04/2016 2 S: Ibu MK mengatakan bayinya sudah mampu
Pukul 12.15 menangis dengan kuat dan napasnya tidak sesak
O: By. MK menunjukkan pola nafas yang efektif
(tidak sesak), tidak ada bunyi nafas tambahan,
respirasi normal (46x/menit)
A: Masalah ketidakefektifan pola napas teratasi
P: Hentikan intervensi
6 20/04/2016 3 S: Ibu MK mengatakan bayinya tidak
Pukul 12.15 kedinginan dan tidak pucat
O: Temperatur badan dalam batas normal
(36,50C), tidak terjadi distress pernafasan
(sesak), kulit bayi tidak pucat
A: Masalah risiko ketidakseimbangan suhu
tubuh teratasi
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai