GERAK PADA TUMBUHAN

Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari
tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan.
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya.
Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak
pada tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat (tetap berada di tempat
tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh rangsangan (stimulus).

Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan antara lain yaitu cahaya,
air, sentuhan, suhu, gravitasi, dan zat kimia. Gerak pada tumbuhan dapat terjadi dengan cara mendekati
atau menjauhi rangsang. Secara garis besar, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu gerak
endonom dan gerak esionom.

Gerak endonom disebut juga gerak autonom, yaitu gerak yang tidak disebabkan oleh rangsangan
dari luar. Terjadinya gerak endonom disebabkan oleh rangsang yang berasal dari tumbuhan itu sendiri.
Sedangkan gerak esionom adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang dari luar tubuh
tumbuhan. Rangsangan tersebut dapat berupa fisik, kimia, maupun mekanik. Pada gerak esionom ini
dibedakan menjadi tiga yaitu taksis, tropisme, dan nasti.

Pada gerak taksis dibedakan menjadi kemotaksis dan fototaksis. Kemotaksis yaitu gerak taksis yang
dipengaruhi oleh rangsangan berupa bahan kimia. Sedangkan fototaksis yaitu gerak taksis yang dipengaruhi
rangsang berupa cahaya.

Pada gerak tropisme dibedakan menjadi fototropisme, hidrotropisme, kemotropisme, geotropisme,

dan tigmotropisme. Dan pada gerak nasti dibedakan menjadi termonasti, seismonasti, niktinasti, dan nasti
kompleks.

Contohnya yaitu pada tumbuhan mangga. Tumbuhan mangga termasuk kedalam gerak
geotropisme yaitu akarnya mengarah ke pusat bumi (geotropisme positif) dan batangnya mengarah keatas
(geotropisme negatif). Diketahui tumbuhan ini memiliki tinggi sebesar 400 cm. Ketika angin berhembus,
daun-daun yang ada di ranting bergerak terayun yang selama 1 menitnya kurang lebih 30 kali. Saat ada
angin kencang buah mangga yang bermassa 250 gram jatuh pada ketinggian 300 cm. Setelah dilihat, buah
mangga yang jatuh tadi terlihat masih mentah. Untuk dapat mematangkan lebih cepat, buah mangga dapat
dilakukan pengkarbitan.

SOAL

1. Sebutkan contoh pada gerak endonom

2. Dari naskah diatas, berapa besarnya periode yang diperlukan daun bergerak setiap detiknya?

3. Berapa besarnya Energi potensial yang terjadi pada naskah diatas

4. Apa rumus kimia dari karbit? Dan berapa nilai massa atom relatifnya?

5. Contoh dari seismonasti yaitu pada tumbuhan putri malu yang ketika disentuh daunnya akan menutup
seperti layu. Apa nama ilmiah dari putri malu?
 SONAR KELELAWAR

Kemampuan Ekolokasi mirip dengan sistem Sonar. Sonar yang merupakan kependekan dari
Sound Navigation and Ranging merupakan teknologi yang saat ini digunakan untuk komunikasi,
deteksi objek, dan navigasi.

Sistem kerja Sonar adalah dengan cara transmisi (memancarkan) gelombang suara, lalu pantulan
gelombang suara yang kembali diterima dan diolah informasinya. Yang terjadi pada kemampuan
ekolokasi kelelawar sama seperti sistem sonar tersebut.

Layaknya manusia, Kelelawar dapat memroduksi suara dengan cara mendorong udara melalui
paru-paru untuk melewati vibrating vocal cord. Getaran yang terjadi menyebabkan adanya
fluktuasi dari udara yang didorong sehingga akan membentuk gelombang suara. Gelombang
suara yang diproduksi oleh kelelawar ditransmisikan ke arah yang ditentukan, lalu gelombang
yang dipantulkan diterima kembali oleh kelelawar. Dari gelombang yang diterima itu Kelelawar
dapat mengkalkulasikan letak objek di depannya, apakah objeknya itu berupa mangsanya atau
objek yang lain. Tidak hanya letak objeknya, Kelelawar juga bisa mengkalkulasikan ukuran dari
objek tersebut berdasarkan dari gelombang suara yang diterimanya. Dan apabila objek itu
merupakan benda bergerak, maka Kelelawar juga dapat memperhitungkan ke arah mana objek
itu bergerak, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:
Kemampuan ekolokasi Kelelawar tersebut sangat berguna, baik itu untuk navigasi maupun untuk
berburu mengingat Kelelawar aktif di malam hari yang gelap.

Meski mekanisme produksi gelombang suara pada Kelelawar menyerupai manusia, namun
gelombang suara yang dihasilkan Kelelawar memiliki frekuensi yang berbeda dengan gelombang
suara yang diproduksi manusia. Manusia hanya bisa mendengar suara dengan frekuensi antara 20
Hz sampai 15 hingga 20 kHz tergantung usianya. Sedangkan Kelelawar rentang frekuensi
suaranya melebihi 110 kHz, hal itu jelas jauh melebihi batas pendengaran manusia. Dalam
ukuran decibel (dB), kelelawar memroduksi suara dengan rentang antara 50 hingga 120 dB.
Suara dengan ukuran seperti itu sangat keras bagi pendengaran manusia, sebenarnya tidak hanya
keras namun juga merusak pendengaran manusia. Untungnya, suara yang diproduksi Kelelawar
masuk dalam rentang frekuensi yang tidak bias didengar manusia, seperti yang telah disebutkan
sebelumnya.
Telinga dan sel-sel otak kelelawar memang khusus didesain untuk memancarkan suara dengan
frekuensi yang dihasilkan, serta untuk menerima echo yang kembali. Sel-sel reseptor yang
menerima gelombang suara yang kembali (echo) terdapat di dalam telinga, sehingga telinga
kelelawar sangat sensitif terhadap terjadinya perubahan frekuensi. Bentuk daun telinga kelelawar
juga ikut menentukan seberapa cepat echo diterima untuk kemudian diolah oleh sel-sel otaknya.
Untuk menerima echo gelombang suara yang kembali dari objek yang berjarak 1 meter, maka
kelelawar hanya membutuhkan waktu maksimal 20 ms atau seperlimapuluh detik. Sesungguhnya
kemampuan ekolokasi Kelelawar sangat kompleks dan untuk mengerti dengan benar mengenai
hal itu Kita perlu memahami bagaimana kehidupan dan tingkah laku Kelelawar di alam.

Pertanyaan:

1. Bagaimana cara kelelawar memproduksi suara ?

2. Apa dampak negatif penggunaan sistem sonar dalam teknologi ?
3. Berapa gelombang suara yang dihasilkan kelelawar ?
4. Saat cuaca mendung terdengar bunyi guntur 1,5 detik setelah terlihat kilat, Jika cepat
rambat bunyi di udara adalah 320 m/s, tentukan jarak sumber petir tersebut ?
5. Apa fungsi utama sistem sonar pada kelelawar ?

JAWABAN

1. Sebutkan contoh pada gerak endonom

Jawab:
- Gerak protoplasma pada sel-sel daun tanaman lidah buaya dan umbi lapis bawang merah yang masih
hidup.
- Gerak aliran sitoplasma pada tanaman hydrilla.
- Gerakan membukanya gigi peristom pada sporangium lumut.
- Gerak pertumbuhan akar, batang, daun, dan bunga.
- Gerakan pecahnya kulit polong-polongan yang sudah kering.
2. Dari naskah diatas, berapa besarnya periode yang diperlukan daun bergerak setiap detiknya?
Jawab:
T= t/n
T= 60/30 s
T= 2 s
3. Berapa besarnya Energi potensial yang terjadi pada naskah diatas
Jawab:
Ep= m. g. h
Ep= 0,25 kg . 10 m/s . 3 m
Ep= 7.5 joule

4. Apa rumus kimia dari karbit? Dan berapa nilai massa atom relatifnya?
Jawab:
Rumus kimia karbit yaitu CaC2 besar nilai Mr.nya yaitu= 40 + 12*2 = 64

5. Contoh dari seismonasti yaitu pada tumbuhan putri malu yang ketika disentuh daunnya akan menutup
seperti layu. Apa nama ilmiah dari putri malu?
Jawab:
Mimosa pudica
 Sonar kelelawar
1. Layaknya manusia, Kelelawar dapat memroduksi suara dengan cara mendorong udara
melalui paru-paru untuk melewati vibrating vocal cord. Getaran yang terjadi
menyebabkan adanya fluktuasi dari udara yang didorong sehingga akan membentuk
gelombang suara.
2. Salah satu dampak negatif sistem sonar yaitu jika di gunakan di laut akan mengganggu
aktivitas migrasi hewan laut ataupun hewan darat yang mamalia.
3. gelombang suara yang dihasilkan Kelelawar memiliki frekuensi yang berbeda dengan
gelombang suara yang diproduksi manusia. Manusia hanya bisa mendengar suara dengan
frekuensi antara 20 Hz sampai 15 hingga 20 kHz tergantung usianya. Sedangkan
Kelelawar rentang frekuensi suaranya melebihi 110 kHz.
4. V = 320 m/s
t = 1,5 setik
S=vxt
= 320 x 1,5
= 480 m
5. Memancarkan gelombang suara untuk terbang di malam hari tanpa hambatan menabrak
benda di sekitarnya.