Anda di halaman 1dari 47

TINDAKAN – TINDAKAN PREVENTIF SEJAK ZAMAN NABI

Disusun sebagai tugas dalam mata kuliah Kesehatan dalam Perspektif


Islam

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II

1. DINA CAROLINA (2017980040)


2. VIKE DWI HAPSARI (2017980049)

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Tugas
Kesehatan dalam Perspektif Islam yang membahas tentang Memahami tindakan –
tindakan preventif sejak zaman nabi Sesuai Tuntunan Al Qur’an dan Hadits.

Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis ucapkan terima kasih banyak kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah, terutama kepada para
dosen mata kuliah Kesehatan dalam Perspektif Islam. Harapan penulis semoga makalah
ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, dapat
memperluas ilmu khususnya tentang tindakan – tindakan preventif sejak zaman nabi
Sesuai Tuntunan Al Qur’an dan Hadits. sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna, oleh kerena itu penulis
mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik, masukan dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini sehingga penulis dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar kedepannya menjadi lebih baik.
.

Jakarta, September 2018

Kelompok II

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu faktor penentu seseorang dalam kehidupan.


Sebagaimana pepatah menyatakan bahwasannya sehat itu mahal harganya. Badan
dan jiwa pada diri manusia, bagaikan dua sisi yang berbeda ibarat dalam satu keping
mata uang. Keduanya ada bersamaan dan saling berinteraksi serta saling
mempengaruhi. Badan yang sehat memiliki kontribusi untuk memperoleh jiwa yang
sehat. Begitu juga sebaliknya jiwa yang sehat juga memiliki kontribusi yang
signifikan untuk menjadikan tubuh sehat. 1

Jargon bahwa “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”, tidaklah
sepenuhnya benar. Seperti berbagai hal/kejadian yang terjadi di sekitar kita banyak
yang menunjukkan bahwa di dalam tubuh yang sehat tidak selalu terdapat jiwa yang
sehat. Barangkali, malah bisa sebaliknya, yaitu di dalam jiwa yang sehat terdapat
tubuh yang sehat, karena kalau dibandingkan antara jiwa dan badan sebenarnya lebih
kuat jiwa. Karena pada hakikatnya jiwa adalah petunjuk arahan bagaimana seseorang
hidup, baik dan buruknya dilandasi dengan perbuatan yang dilakukan selama
hidupnya. Jiwa yang sehat dapat memicu pemikiran yang sehat pula. Dengan
demikian kearifan atau kebijaksanaan seseorang akan terlihat. 1

Seseorang dikatakan sehat bisa ditinjau dari segi fisik maupun psikis. Sehat
dari segi fisik dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang segar bugar dan mampu
melakukan berbagai aktifitas. Sedangkan, seseorang dikatakan sehat secara psikis
dapat diketahui bagaimana jiwa orang tersebut berfikir dengan baik dan bertindak
secara realistis. Dalam hal ini kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh badan
yang sehat dan lingkungan yang bersih, untuk menjaga pola hidup yang sehat yang
nantinya memberikan pengaruh positif bagi kesehatan seseorang. Begitu juga

3
sebaliknya jika seseorang kurang memperhatikan kesehatan dan kebersihan
lingkungan maka dampak yang akan terjadi adanya berbagai virus atau penyakit
yang akan menyerang tubuh sehingga ia tidak lagi merasakan kesehatan. Oleh karena
itu, seseorang perlu menjaga gaya hidupnya dengan baik dan teratur untuk
mendapatkan hidup sehat.3

Dalam hal ini, pola hidup sehat juga telah dijelaskan dan dibahas dalam Al-
Qur’an secara luas dan mendetail. AlQur’an sebagai pedoman umat Islam menjadi
salah satu tinjauan yang perlu untuk digali dan dipelajari kandungan isinya, salah
satunya adalah tentang pola hidup sehat. Hal ini perlu dilakukan sebagai tinjauan
umat Islam dalam menjalankan kehidupannya, agar sesuai dengan aturan hukum
Islam yang ada. 4

1.2 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas agar mahasiswa mampu
memahami tindakan-tindakan preventif sejak zaman nabi, yaitu dengan :
a. Ayat-ayat suci dan hadis yang berkaitan pencegahan masalah kesehatan
b. Thaharah, shalat, puasa dan dapat mencegah penyakit
c. Penyakit-penyakit yang terdapat di dalam darah, bangkai dan babi
d. Prinsip menghindari alkohol, rokok, dan obat terlarang.
e. Menjaga nutrisi sesuai kebiasaaan nabi.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pencegahan masalah-masalah kesehatan


a. Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat merupakan segala sesuatu yang dilakukan manusia
dengan rutin dan berkesinambungan serta memberi makna pada kehidupan
seseorang, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Pemahaman tentang
pola hidup sehat tentunya tidak luput dari adanya kebiasaan dan aturan yang
dijadikan patokan atau penilaian seseorang dalam kehidupan. Tentunya menjadi
dasar seseorang dalam menjalani hidup ini. Pola hidup sehat mencakup tata cara
seseorang menjalani kehidupan dengan mengisi hidupnya dengan aturan yang
telah disyariatkan oleh agama Islam dan telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad
SAW, baik cara hidup maupun cara makan dan sebagainya. Oleh sebab itu, pola
hidup sehat yang ada dalam Al Qur’an dan yang dicontohkan Nabi Muhammad
perlu untuk ditiru dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, agar dalam hidup
seseorang menjadi lebih baik dan bermakna serta bermanfaat. 1

Menjaga kesehatan manjadi hal penting yang harus dilakukan oleh


manusia agar tercipta kehidupan yang bermakna dan berguna bagi diri sendiri
maupun masyarakat sekitar. Dengan hal tersebut kehidupan seseorang akan lebih
berarti dan berkualitas. Sebagaimana yang tertera dalam hadits yang diriwayatkan
oleh Muslim dari Hurairoh. Hadits ini berupa suatu rangkuman doa yang
diucapkan oleh nabi setiap setiap pagi sebelum Nabi memulai kerjanya. Dan
didalam doa inilah tergambar dengan jelas pola hidup muslim itu. Hadits yang
diriwayatkan oleh muslim dari Abu hurairah:

5
“Ya Allah, baikkanlah agamaku yang menjadi penjaga dari segala urusan saya,
baguskanlah dunia saya yang menjadi arena perjuangan hidupku, bagus kanlah
akhirat saya yang akan menjadi tempatku kembali, dan jadikanlah hidup saya ini
kesempatan untuk berbuat baik, dan jadikanlah matiku sebagai waktu beristirahat
dari perbuatan jahat”.

b. Pola Hidup Sehat Rasulullah Nabi Muhammad SAW.


Nabi muhammad SAW telah memberikan contoh pada kita yang sangat baik
dalam menjalankan pola hidup sehat. Beliau selama hidupnya hampir tidak pernah
sakit. Tidak seperti manusia sekarang ini, mereka lebih banyak menggunakan
waktunya untuk menonton televisi dan mengkonsumsi makanan yang kurang baik
untuk kesehatan, dan dikemudian hari banyak menimum obat-obatan yang
sebenarnya kurang baik bagi kesehatan dan malah bisa merusak organ tubuh dan
menjadikan sisem kekebalan tubuh menjadi menurun. Saat inilah orang merasa
bahwa nikmat dan karunia Allah tentang hidup sehat begitu berarti. Pola hidup
juga memberikan pengaruh dalam hidup sehat yang mana hidup seseorang perlu
dijadwalkan atau diatur sedemikian rupa, dimana saat tubuh perlu istirahat saat
kecapekan, dimana sistem tubuh selain bekerja, tubuh juga memperlukan untuk
beristirahat. 5

Diantara pola hidup yang mempengaruhi pola hidup sehat yang dianjurakan
dan menjadi kebisaan Rasulullah sebagai berikut:
1. Beristirahat
Pentingnya istirahat bagi tubuh Dalam Al-Qur`an surat An-Naba’ ayat 9, Allah
berfirman bahwa:

6
dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,

Perintah istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan tetap terjaga salah
satunya dapat dilakukan dengan berhenti mengisi lambung selama empat jam
sebelum tidur. Jika seseorang tidur dalam keadaan perut terisi makanan, otomatis
saluran nafas akan menyempit (bahkan tidak menghentikan nafas). Jika hal ini
terjadi terjadi dalam jangka penjang maka akan berakibat pada jantung yang
dinamakan hipoksia atau kekurangan oksigen, dan lama kelamaan jika hal ini
tetap sering dilakukan maka akan mengakibatkan stroke. 20 Tips sehat
menganjurkan tidak tidur setelah subuh dan setelah ashar, tetapi tidur sianglah
sejenak saja. Rasulullah menganjurkan agar memulai dan mengakhiri tidur
dengan berdo’a yakni membaca Al-fatihah, Al-Ikhlas, An-Naas, AlFalaq dan
terakhir surat Al-Baqarah, sebelum tertidur.

2. Pentingnya gerak badan (shalat) bagi kesehatan


Kesehatan tidak mungkin diperoleh, kecuali jika kita senantiasa bergerak.
Diantara ciri mutlak hidup biologis adalah bergerak. Tidak satu komponen pun
dalam tubuh kita yang tidak bergerak. Benda padat seperti tulang pun, ketika
diam mengalami dinamisasi internal proses bongkar pasang elemenelemen
selulernya. Ada pergerakan cairan dalam sirkulasi darah, getah bening,
transportasi cairan ekstra dan internal, serta ada juga gerak dalam wujud
kontraksi otot, peristaltic,usus, gerak metabolic kimiawi dan gerak quantum
elektrik.4

Shalat (juga ibadah haji) merupakan ibadah pokok yang merangkaikan


aspek gerak fisik sehingga layak kita kaji secara serius untuk mengetahui
seberapa jauh pengaruh-pengaruh tersebut dalam kesehatan hidup kita. Dalam
hal ini gerak tubuh sangat mempengaruhi kesehatan dalam tubuh manusia
khususnya bagi tulang dan persendian. Proses gerakan shalat, jika dilakukan

7
secara baik dan benar, sesusai cara dan tatacara yang dicontohkan nabi,
mestinya meninggalkan atsar (jejak) terhadap diri dan kehidupan kita.
Sebagaiman juga dampak fisiologis dari olahraga-olahraga. Prof. dr.
Mohammad Sholeh, misalnya menemukan atsar tersebut dalam tinjauan
biokimiawi yakni pada level kortisol harianya yang lebih rendah pada orang
yang rutin bertahajjut dengan ikhlas. Menurut Dr. Moh Sholeh dalam bukunya
“ Agama Sebagai Terapi Telaah Menuju Ilmu Kedokteran Holistik “ beliau
mengatakan jika shalat tahajud yang dijalankan dengan ikhlas akan
memperbaiki emosional positif dan efektifitas coping. Emosional positif dapat
menghindarkan reaksi stress, Shalat tahajud bisa saja mendatangkan stres, jika
shalat tahajud itu tidak dijalankan dengan ikhlas, yang tercermin pada gagalnya
menjaga homeostatis tubuh atau gagalnya beradaptasi terhadap perubahan pola
irama sirkadian yang bersifat diurnal menjadi noctural. Karena sekresi kortisol
yang semestinya rendah di malam hari, namun tetap tinggi karena melakukan
aktifitas shalat tahajud.1

Shalat diibaratkan pondasi dalam suatu bangunan. Nabi mengatakan


“intisari perkara adalah Islam dan tiangnya adalah shalat” (HR.Ahmad) dan
juga dijelaskan dalam Hadits Riwayat Turmudzi “Perbedaan antara seorang
beriman kepada allah dan seorang yang tidak beriman kepada Nya adalah
dalam shalatnya”. Hal tersebut juga dijelaskan dalam surat an-nisa` ayat 103,
sebagaimana berikut:

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di


waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu

8
telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orangorang yang beriman.

3. Kebersihan
Kebersihan jasmani (badan) dan tempat ibadah merupakan syarat mutlak
pertama sekali bagi seorang muslim jika ia hendak melakukan ibadah shalat
menghadap allah swt. Allah berfirman dalam surat Al-Muddasir ayat 4

dan pakaianmu bersihkanlah,

Dalam ayat ini Aisyah berkata, Nabi suka mendahulukan yang kanan dalam
bersandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam segala hal. (muttafaq alaih) Annas
berkata, Rasulallah pernah masuk ke jamban, lalu ia dan seorang pemuda yang
sebaya dengannya membawakan bejana berisi air dan sebatang tongkat, kemudia
beliau bersuci dengan air tersebut. (muttafaq alaih)
Jabir bin Abdullah berkata bahwa nabi bersabda, “Aku diberi lima hal yang
belum pernah diberikan kepada seorang pum sebelumku, yaitu aku ditolong
dengan rasa ketakutan (musuhku) sejauh perjalanan sebulan, bumi dijadikkan
untukku sebagai tempat sujud (masjid) dan alat bersuci, maka siapapun menemui
waktu shalat hendaklah ia segera shalat.” (muttafaq alaih).

Dari Abdul malik Al-Asy’ari ra, berkata Rasululloh saw kebersihan itu
setengah dari iman ( HR Ahmad )

9
4. Puasa
Adapun beberapa manfaat puasa bagi kesehatan antara lain: Puasa
mempengaruhi kemampuan konsentrasi berpikir di otak; karena darah tidak
terkonsentrasi disaluran pencernaan, sehingga otak cukup mendapat sediaan
maksimal ketika ia bekerja sehingga kegiatan berpikirnya menjadi optimal Puasa
juga mengistirahatkan ginjal. Ketiadaan intake cairan selama 10-12 jam dapat
menyebabkan dehidrasi ringan yang masih mungkin ditoleransi oleh tubuh
karena tubuh memiliki mekanisme konservasi air dalam batas yang ditoleransi.
Puasa juga sebagai pengikisan lemak dalam tubuh. Puasa memberikan kesempat
beristirahat sisitem saluran cerna. Lambung, saluran cerna usus dan liver sebagai
pabrik utama dari proses metabolism juga akan berkurang bebanya hingga secara
tidak langsung organ-organ lain juga semakin berkurang bebanya.3

Tidak pernah ditemukan orang yang mati atau jatuh sakit berat akibat
berpuasa di bulan ramadhan. Bila seseorang benarbenar sakit, sejak awal Allah
sudah mengizinkan mereka untuk tidak berpuasa, dan boleh menggantinya
dengan membayar fidyah. Seperti dijelaskan dalam Al-Qur`an surat Al-Baqoroh
ayat 184:

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara


kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah
baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak

10
berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah
yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Untuk orang yang sehat, menunda makan minum selama dua belas jam
bukanlah hal yang membahayakan kesehatanya, apalagi mengancam jiwanya,
daya tahan tubuh manusia untuk tidak makan dan minum cukup besar. Manusia
normal sehat dapat bertahan hidup selama dua minggu meskipun tanpa makanan
sama sekali, orang yang normal umumnya dapat bertahan selama seeminggu.
Oleh karena itu, kalau hanya menahan makan dan minum selama dua belas jam
saja maka pengaruh buruknya terhadap kesehatn praktis tidak ada sama sekali.
Puasa sangat aman bagi tubuh, bahkan bermanfaat bagi kesehatan.6

Orang yang sehat, hatinya riang dan fikiranya segar, ia rajin dan gembira
bekerja, segala yang diusahakannya menjadi berhasil. Dan bandingkanlah dengan
keadaan seseorang yang yang sakit. Hatinya sebal dan susah, fikiranya kusut dan
kacau, badanya letih dan lesu, sedang nafsu bekerja tidak ada padanya malahan
keinginan makanpun tidak ada. Segala pekerjaan dan usahanya terbengkalai.2

Jerry D.Gray seorang ilmuwan sekaligus penulis buku “Rasulullah is My


Doctor” beliau melakukan sebuah riset tentang kesehatan, yang mana ketika ia
hidup di peternakan, dia hanya sakit rata-rata sebanyak dua kali dalam setahun.
Dan ketika ia pindah ke kota dia hampir setiap bulan sakit dan mulai merokok
karena tingkat stress yang dia alami akibat gaya hidup modern sehari-hari.
Kondisi ia terus menurun hingga ia akhirnya berkenalan dengan agama Islam dan
mulai mengikuti cara hidup dan rekomendasi dari Rosululloh. Alhamdulillah, dia
menemukan pelepas stress dengan cara membaca Al-Qur`an, bukan mengonsumsi
obat-obatan. Alhamdulillah, dengan pertolongan dari Allah Swt. Dia mengatasi
kebiasaan merokok. Dan sekarang sering mungkin dia mengikuti berbagai contoh
yang menyehatkan yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad. Yang telah
memberi kita “obat” untuk setiap penyakit yang diketahui umat manusia. “obat”
terbaik yang diberikannya adalah pencegahan. 2

11
Jerry D.Gray kemudian menganjurkan pada saudara-saudaranya supaya
berhentilah “membunuh” diri anda secara perlahan. Tingkatkan kesehatan fisik
dan mental anda dengan cara bersungguh-sungguh mencintai dan mengikuti
panduan yang diberikan Nabi Muhammad Saw. Pada kita semua dan para dokter
seperti Ade Hasman yang sangat peduli pada kesehatan. Insya Allah, dengan
dengan mencontoh Nabi Muhammad Saw., Allah Swt. Akan memberkati kita
dengan kualitas hidup yang lebih baik di dunia ini, memberikan bimbingan pada
kita, mengampuni dosa kita.2

2.2 Tindakan pencegahan (Tharah, shalat, puasa dapat mencegah penyakit)


Pola hidup merupakan suatu kebiasaan seseorang dalam kesehariannya secara
teratur dan berulang-ulang. Dalam hal ini Al-Qur‟an mengatur pola hidup
mencakup beberapa aspek, diantaranya:
1. Menjaga kebersihan jasmani dan rohani
Menjaga kebersihan jasmani dan rohani juga merupakan pola hidup sehat
yang diterangkan dalam AlQur‟an, diantaranya membahas beberapa hal
berikut ini:
a. Bersuci
1) Wudhu
Wudhu berarti bersuci, hal itu diterangkan Al-Qur‟an dalam surat Al-
Maidah ayat 6:

12
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai
dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan
kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air
(kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Dari kata idza qultum ila as-sholawati yang artinya Apabila kamu
hendak mengerjakan sholat. Para ulama‟ berpendapat bahwa khitab ayat
ini khusus untuk nabi Muhammad saw,. Abdullah bin Hanzhalah bin Abi
Amir Al Ghazil berkata, “Sesugguhnya Nabi Muhammad saw
diperintahkan untuk berwudhu pada setiap akan melaksanakan sholat,
sehingga hal itu menyulitkan beliau. Beliau kemudian diperintahkan untuk
bersiwak dan perintah berwudhu itu pun dihilangkan dari beliau, kecuali
bila berhadats.4

Imam Syafi‟i berkata bahwa Allah menyebutkan tatacara berwudhu


bagi yang ingin menunaikan shalat. Bisa juga ayat ini ditujukan bagi orang
yang bangun tidur. Allah juga menyebutkan tata cara bersuci orang yang
junub.

Dalam potongan ayat faghsiluu wujuhakum yakni maka basuhlah


mukamu. Allah menyebutkan empat anggota tubuh, diantaranya:
1. Wajah, yang wajib untuknya adalah membasuhnya.
2. Kedua tangan, yang wajib untuk keduanya adalah membasuh
keduanya.

13
3. Kepala, yang wajib untuknya adalah menyapunya. Hal ini sesuai
dengan kesepakatan (ijma‟)
4. Kedua kaki.

Dari redaksi ayat di atas menghendaki adanya muwaalat (kontinyu)


di antara beberapa anggota wudhu tersebut. Muwalaat adalah orang yang
berwudhu mengikutkan suatu pekerjaan (wudhu) kepada pekerjaan
(wudhu) yang lain (secara terusmenerus) hingga selesai, tanpa
menangguhkan atau membuat jeda untuk sebagiannya. Tidak ada
keutamaan bagi suatu pekerjaan yang bukan pekerjaan dalam wudhu. Para
ulama‟ berpendapat bahwa hukum muwaalat ini. Ibnu Abi Salamah dan
Ibnu Wahb berkata, “hal itu merupakan kewajiban wudhu, baik dalam
keadaaan lupa. Barang siapa yang memisahkan antara anggota wudhunya,
baik secara sengaja maupun lupa, maka wudhu itu tidak dianggap cukup
atau sah baginya.2

Pada kata faghsilu menunjukkan hukum harus urut. Sebab manakala


huruf fa‟ itu menjadi jawab syarath, maka ia pun mengikat sesuatu yang
disyariati (semua anggota wudhu), sehingga harus tertib pada semuanya
(maksudnya, semua anggota wudhu). Uraian tersebut dijawab dengan
mengatakan bahwa hal itu hanya menghendaki adanya permulaan (wudhu)
dengan (membasuh) wajah, sebab (membasuh) wajah merupakan jawab
syarath. Hal itu dapat menghendaki adanya tertib pada semuanya
(maksudmya semua anggota wudhu) jika jawab syarath tersebut adalah
makna atau hal yang sama. Tapi manakala jawab syarath tersebut adalah
terdiri dari beberapa kalimat di mana semuanya merupkan jawab syarath,
maka dalam hal ini tidak perlu diperdulikan dengan anggota wudhu
manapun engkau memulai wudhu. Sebab yang dimaksud darinya adalah
terjadinya tertib.5

Surat Al.-Maidah ayat 6 ini memberikan penjelasan bahwasanya


dalam memperoleh hidup sehat Allah memerintahkan untuk berwudhu

14
sebagai bentuk pensucian diri manusia dari hadast, salah satunya sebelum
ia melaksanakan sholat yang dilakukan dengan niat, air yang suci serta
dilakukan dengan tertib.4

2) Mandi
Kebersihan jasmani (badan) dengan cara mandi merupakan syarat
mutlak pertama sekali bagi seorang muslim jika ia hendak melakukan
ibadah kepada Allah swt. Allah berfirman dalam surat annisa‟ ayat 43:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang


kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu
ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam Keadaan
junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika
kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang
air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak
mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik
(suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pema'af lagi Maha Pengampun.

Dalam ayat ini Allah menyeru orang-orang yang beriman untuk tidak
mengerjakan shalat sedangkan dia dalam keadaan mabuk disebabkan
minuman-minuman keras. Ayat ini turun berkenaan dengan para sahabat
ketika itu yang shalat dalam kondisi mabuk. Saat itu, minuman keras belum
diharamkan. Mereka dilarang shalat dalam kondisi itu, sehingga ia sadar dan

15
sehat kembali. Perintah tersebut bahwa bagi Orang yang junub diwajibkan
untuk mandi, hal tersebut terletak pada kata khatta taghshiluu (sampai kalian
mandi). Dalam hal ini mandi harus basah seluruh tubuh sebagai wujud
pensucian diri dari junub, agar seseorang dapat melakukan ibadah kepada
Allah swt. 3

Dilarang shalat juga, orang yang sedang junub, baik karena bersetubuh
maupun keluar mani. Kecuali, sedang musafir atau dalam perjalanan. Orang
junub harus mandi terlebih dahulu, barulah boleh shalat. Ada yang
berpendapat, yang dilarang ialah mendekati tempat-tempat shalat atau
masjid, kecuali hanya sekedar melewatinya saja tanpa berhenti. 3

Selanjutnya, Allah membolehkan tayammum bagi orang yang sakit,


musaffir, berhadats, menyentuh kulit perempuan; sebagian berpendapat
hubungan intim, bukan menyentuh, yang mana mereka tidak menemukan
air. Cara bertayamum adalah dengan mengambil debu yang suci, lalu
menepuk dengan telapak tangan dua kali tepukan, kemudian
menyapukannya ke muka dan tangan berikutnya.2

Tafsiran tersebut memberikan penjelasan bahwa apabila seseorang


hendak melakukan ibadah, maka mereka diwajibkan untuk mandi supaya
dirinya tetap dalam keadaan bersih dan sehat.

b. Bersuci dari najis Perintah bersuci dari najis terdapat dalam AlQur‟an
surat Al-Baqarah ayat 222:

16
mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu
adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri
dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka,
sebelum mereka suci. apabila mereka telah Suci, Maka campurilah
mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

c. Menjaga kebersihan lingkungan


Kebersihan adalah pangkal kesehatan merupakan moto kedokteran
modern yang telah menjadi pengetahuan umum. Hidup yang bersih
(jasmani, pakaian, makanan minuman dan lingkungan) merupakan syarat
yang mutlak untuk hidup yang sehat. Terlalu banyak penyakit yang bisa
ditimbulkan akibat lingkungan yang tidak higienis, khusunya penyakit-
penyakit karena infeksi menular.1

Kajian yang merupakan pedoman hidup lengkap mengenai hidup


bersih seperti itu tidak akan pernah ditemukan secara tekstual dalam
ajaran-ajaran selain Islam. Islam meletakkan kebersihan dalam posisi yang
tertinggi.
Dalam Al-Hadits juga telah diterangkan bahwa

Kesucian sebagian dari pada Al Iman.

2. Pola Makan
a. Tidak berlebih-lebihan
Allah memerintahkan bahwa dalam pola makan, makan-makanlah dengan
baik dan secukupnya dan janganlah berlebih-lebihan. Sebagaimana firman
Allah dalam surat Al-Araf ayat 31:

17
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap
(memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang berlebih-
lebihan.

Sikap yang berlebih-lebihan sangat dibenci Allah dan Allah


berfirman yang berlebih-lebihan maka ialah penghuni neraka sebagaimana
yang diterangkan pada ayat di atas. Makan-makanan yang baik dan cukup
serta tidak memunda-nunda,tubuh akan menjadi baik dan teratur serta
sehat. Dalam hal ini, Allah tidak menyukai orangorang yang makan secara
berlebih-lebihan, karena yang berlebih-lebihan itu kurang bagus bagi diri
sendiri maupun kesehatan. Karena bisa berakibat pencernaan kurang baik
dan obesitas.4

b. Makan-makanan yang halal dan bergizi Perintah makan-makanan yang


halal dan bergizi tertera dalam Al-Qur‟an surat Al-Maidah ayat 5, bahwa:

18
Pada hari ini Dihalalkan bagimu yang baik-baik. makanan
(sembelihan) orang-orang yang diberi Al kitab itu halal bagimu, dan
makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (dan Dihalalkan mangawini)
wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman
dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang
diberi Al kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin
mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan
tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir setiap
sudah beriman (tidak menerima hukumhukum Islam) Maka hapuslah
amalannya dan ia di hari kiamat Termasuk orang-orang merugi.

Surat Al-Maidah ayat 5 di atas kata Ath-Thayyibat memiliki


makna bahwa makan-makanan yang baik menurut tabiatnya adalah baik,
sehat dan fitrah, sehingga seseorang mau memakannya dengan lahap.
Makanmakanan yang demikian akan dirasa nikmat bagi seseorang yang
mengkonsumsinya, mudah dicerna dan merupakan makan-makanan yang
baik. Makan– makanan yang sehat akan memberikan pengaruh pada tubuh
seseorang yang mengkonsumsinya salah satunya badan menjadi sehat dan
pencernaan menjadi baik.5

19
Surat Al maidah ayat 5 juga menerangkan bahwa Allah
menghalalkan yang baik-baik untuk kita konsumsi. An Nu`man bin Basyir
berkata, Nabi bersabda, “yang halal dan yang haram sudah sangat jelas.
Tetapi diantaranya ada yang syubhat, tidak diperhatikan oleh manusia
pada umumnya. Maka orang yang memelihara dirinya dari yang syubhat,
berarti ia telah membersihkan agama dan kehormatanya. Sedangkan yang
terjerumus ke dalam syubhat, berarti terjerumus juga dalam haram.

3. Mengatur Waktu
Dalam hidup seseorang perlu untuk mengatur segala aktifitasnya supaya
dapat berjalan dengan baik. mengatur waktu dalam kehidupan sehari-hari
menjadi penting. Mengatur waktu tertera dalam Al-Qur‟an surat Al-Huud ayat
114 sebagaimana berikut:

dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan
petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-
perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

Pendapat tersebut menurut kesepakatan para ulama‟ adalah yang


paling benar bahwa salah satu tepi petang adalah fajar yakni sholat fajar
dan salah satu tepi dari keduanya adalah magrib, karena dilakukan sesudah
terbenamnya matahari. Sekiranya wajib bahwa maksud dari salah satu
kedua tepi itu adalah sebelum terbit matahari maka sudah seharusnya
untuk menjadikan maksud sholat yang dilakukan pada salah satu kedua

20
tepi yang lain itu adalah sholat yang dilakukan sesudah matahari terbenam.
Jadi, maksud dari ayat ini adalah sholat Zhuhur dan Ashar.4

4. Istirahat yang cukup


Istirahat merupakan salah satu bentuk merelaksasikan tubuh sejenak utuk
mendapatkan kebugaran kembali perintah istirahat telah diterangkan dalam
Al-Qur‟an. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Furqan ayat 47:

Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan


tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.

Allah menjadikan malam sebagai waktu istirahat. AlQur‟an


menggambarkan malam dengan pakaian (libasa). Maksudnya, kegelapan malam
itu dapat menutupi aurat atau tubuh manusia. Karena itu, manusia dapat
menikmati kegelapan malam tanpa harus berpakaian, karena kegelapan itulah
pakaiannya. Kondisi seperti itu, menjadikan manusia benar-benar rileks, tanpa
melakukan tugas atau pekerjaan untuk mencari nafkah atau penghidupan.
Sedangkan waktu siang adalah untuk berusaha atau bekerja. Maka, secara
naluriah, manusia dapat menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Saat
waktu itu digunakan sesuai dengan sunnatullah yang telah ditetapkan. Jika
manusia menyalahinya, maka akan terjadi kelainan-kelainan yang mengarah
kepada efek negatif terhadap daya tahan tubuh manusia itu sendiri.2

Dalam bidang ilmu kesehatan Allah menerangkan disurat Al-Furqan ayat 47


bahwasannya Allah menciptakan Alam ini dengan terjadinya siang dan malam
supaya orang-orang memperhatikan dan membagi waktunya selama hidup di
dunia. Adakalanya waktu untuk belajar, bekerja dan beristirahat. Supaya tubuh
tetap sehat dan bugar untuk menjalani aktifitas. Allah menciptakan malam sebagai

21
waktu unuk beristirahat agar orang-orang ketika bangun pagi siap untuk menjalani
aktifitasnya kembali, untuk berusaha dan beribadah.

2.3 Penyakit-penyakit yang terdapat di dalam darah, bangkai dan babi yang perlu
dihindari
Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia dan siapapun manusia
yang hidup tentu membutuhkan makanan. Dalam islam, segala sesuatu yang
menyangkut hidup manusia diatur oleh allah SWT termasuk mengenai makanan .
Allah menciptakan bumi dan isinya untuk keberlangsungan hidup manusia dan
menghalalkan segala yang memberikan maslahat atau manfaat serta
mengharamkan segala sesuatu yang mendatangkan mudharat dalam hal ini yakni
makanan.2
Makanan dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental seseorang serta
berpengaruh terhadap iman dan kualitas ibadahnya. Begitu pentingnya masalah
makanan ini hingga Allah sendiri menyebutkan mana saja makanan yang tidak
boleh dikonsumsi atau haram dalam Alquran dan Rasulullah Sallallahu ‘alaihi
wasallam juga pernah bersabda:

“Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram kecuali neraka lebih utama
untuknya” (HR. At Tirmidzi)
Pada dasarnya semua makanan adalah halal namun dapat menjadi haram akibat
dua sebab, dan makanan haram dalam islam sendiri dibagi menjadi dua golongan
utama yakni yang disebutkan berikut ini
a. Makanan Haram karena zatnya
Makanan haram karena zatnya, dimaksudkan bahwa makanan tersebut
memang sudah dinyatakan haram zat penyusunnya dan tidak boleh dikonsumsi
karena mudharatnya lebih besar dibandingkan manfaatnya. Contoh dari
makanan haram golongan ini adalah daging babi, darah, bangkai, daging
anjing, khamr atau minuman keras dan lain sebagainya.6
b. Makanan Haram karena sebabnya
Makanan yang diharamkan karena sebabnya adalah jenis makanan yang
pada dasarnya mengandung zat yang halal dan boleh dikonsumsi akan tetapi
makanan tersebut diperoleh dengan cara yang tidak halal misalnya lewat jalan

22
mencuri, menipu hasil riba , melakukan zina, makanan yang ditujukan sebagai
sesajen dalam ritual perdukunan dan lainnya. Sebagaimana yang disebutkan
dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini. 6
“Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian, dan kehormatan-
kehormatan kalian antara sesama kalian adalah haram”. (HR. Al-Bukhary dan
Muslim)
Jenis Makanan Haram

Makanan yang haram dalam Islam digolongkan dalam dua jenis utama yakni :
Haram karena dzat atau asalnya yakni darah, bangkai, daging babi, khamr,
anjing, keledai, binatang buas dan lain sebagainya.
‫ير َولَح ُم َوالدَّ ُم ال َميتَةُ َعلَي ُك ُم ُح ِّر َمت‬ ِّ ‫ّللاِّ ِّلغَي ِّر أ ُ ِّه َّل َو َما ال ِّخن ِّز‬
َّ ‫َوالنَّ ِّطي َحة ُ َوال ُمت ََر ِّديَةُ َوال َموقُوذَة ُ َوال ُمن َخنِّقَةُ بِّ ِّه‬
‫سبُ ُع أ َ َك َل َو َما‬
َّ ‫ب َعلَى ذ ُ ِّب َح َو َما ذَ َّكيتُم َما ِّإ َّّل ال‬ ِّ ‫ص‬ ُ ُّ‫س اليَو َم ۗ فِّسق َٰذَ ِّل ُكم ۚ ِّباْلَز َّل ِّم ت َستَق ِّس ُموا َوأَن الن‬ َ ِّ‫يَئ‬
َ‫ضيتُ ِّنع َمتِّي َعلَي ُكم َوأَت َممتُ دِّينَ ُكم لَ ُكم أَك َملتُ ال َيو َم ۚ َواخشَو ِّن ت َخشَوهُم فَ َل دِّينِّ ُكم ِّمن َكفَ ُروا الَّذِّين‬ ِّ ‫لَ ُك ُم َو َر‬
‫اْلس َل َم‬ ُ ‫صة فِّي اض‬
ِّ ‫ط َّر فَ َم ِّن ۚ دِّينًا‬ َّ ‫َر ِّحيم َغفُور‬
َ ‫ّللاَ فَإ ِّ َّن ۙ ِّ ِّْلثم ُمت َ َجانِّف غَي َر َمخ َم‬
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[1], daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu menyembelihnya[2], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[3],
(mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini[4]
orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini
telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang
siapa terpaksa[5] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah : 3)
1). Darah
Darah adalah salah satu jenis makanan yang diharamkan dan tidak boleh
dikonsumsi sebagaimana orang mengkonsumsi darah sebagai campuran
makanan atau minuman dan membekukannya untuk dimakan. Darah yang

23
mengalir atau terpancar haram hukumnya sebagaimana disebutkan dalam
Alqur’an surat Al An’an ayat 145 yang bunyinya

‫ي َما فِّي أَ ِّجد ُ َّل قُل‬


َ ‫وح‬ ِّ ُ ‫ي أ‬ َّ َ‫طا ِّعم َعلَ َٰى ُم َح َّر ًما ِّإل‬ َ ُ‫ِّخن ِّزير لَح َم أَو َمسفُو ًحا دَ ًما أَو َميتَةً يَ ُكونَ أَن ِّإ َّّل يَطعَ ُمه‬
ُ‫ّللاِّ ِّلغَي ِّر أ ُ ِّه َّل فِّسقًا أَو ِّرجس فَإِّنَّه‬ ُ ‫َر ِّحيم َغفُور َربَّكَ فَإ ِّ َّن َعاد َو َّل بَاغ غَي َر اض‬
َّ ‫ط َّر فَ َم ِّن ۚ ِّب ِّه‬

Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,


sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi — karena
sesungguhnya semua itu kotor — atau binatang yang disembelih atas nama
selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya
Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Al Anam 145)
Meskipun demikian apabila darah masih tersisa dalam urat nadi hewan
yang disembelih dengan nama Allah maka darah tersebut halal apabila
termakan bersama dengan dagingnya.4

Hikmah di balik larangan Allah mengkonsumsi darah sudah muncul


selama 20 abad. Dengan alirannya darah membawa vitamin, hormon, oksigen
dan zat-zat seperti protein, gula dan lemak , semuanya adiserap selama proses
pencernaan ke sel, aliran darah diperlukan untuk mempertahankan kehidupan.
Di sisi lain, darah juga membawa berbagai racun dan produk limbah yang perlu
dikeluarkan dari tubuh. Salah satu tugas paling penting yang dilakukan darah
yaitu untuk mengangkut zat-zat seperti urea, asam urat, keratin dan karbon
dioksida yang perlu dikeluarkan dari tubuh.4

Oleh karena itu, dalam jumlah yang signifikan darah yang dikonsumsi,
tingkat produk dalam tubuh yang harus dikeluarkan akan semakin meningkat.
Hal Itu akan meningkatkan kadar urea, zat berbahaya yang diangkut ke ginjal
untuk dikeluarkan dari tubuh. Selain itu, dapat merusak fungsi otak dan bahkan
mengakibatkan koma. Karena sifatnya selalu ada senyawa berbahaya dalam
darah, bahkan jika diambil dari hewan yang sehat sekalipun. Dan jika diambil

24
dari hewan yang sakit, berbagai parasit dan kuman juga akan menular di
dalamnya. Dalam hal itu, kuman dapat berkembang biak dan menyebar ke
seluruh tubuh. Jadi, akan menimbulkan bahaya nyata. Jika seseorang
mengkonsumsi darah, semua kuman dan produk limbah di dalamnya dapat
menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan penyakit seperti insufisiensi
ginjal atau koma hati . Selain itu, sebagian besar mikroba dibawa dalam darah
dapat menyebabkan penyakit lain dengan merusak lapisan lambung dan usus.3

Terlebih lagi, darah bukanlah lingkungan yang steril, dengan kata lain
sangat ideal bagi kuman untuk tumbuh karena mikroba memiliki peluang
besar untuk memberi makan darah, itu merupakan lingkungan yang ideal bagi
mereka. Ketika dalam kesetimbangan dengan fungsi cairan lain dalam tubuh
dan sistem kekebalan tubuh, darah tidak mendukung mikro-organisme, karena
merupakan penyakit. Pada individu yang sehat, mikro-organisme ini hidup
dengan memanfaatkan satu sama lain di dalam tubuh. Ketika ada bagian
yang terganggu, maupun keseimbangan internal rusak, mereka dapat berubah
menjadi mikro-organisme yang menyebabkan penyakit .1

Di dalam organ limpa, sel darah merah yang telah rusak disimpan di
dalamnya. Di dalam organ ginjal, darah dibersihkan dari polina dan zat kotor
lainnya. Di dalam lapisan sel kulit, darah dibersihkan dan dikeluarkan dalam
bentuk keringat. Dan di dalam hati, berbagai racun yang terdapat dalam aliran
darah disimpan di dalamnya. Selain mengandung zat-zat rusak, aliran darah
juga bisa mengandung beberapa sel kecil yang di dalamnya terdapat ‘penyakit’,
seperti virus yang merusak sistem metabolisme tubuh atau menghancurkan anti
bodi, contohnya virus aids, atau virus yang memecah sel-sel darah, seperti
virus ebola.1

Misalnya, ketika tingkat pH darah (asam dan alkali seimbang) tidak


seimbang karena gizi buruk atau bahan kimia berbahaya, mikroba tidak
berbahaya dapat membahayakan dan menyebabkan penyakit. Jika tubuh sehat,
tingkat pH darah akan menjadi sekitar 7,3. Bahkan variasi kecil dalam tingkat

25
yang dapat menyebabkan keseimbangan yang akan terganggu dan
menyebabkan mikro-organisme menjadi lebih berbahaya agar bisa beradaptasi
dengan lingkungan mereka. Darah yang steril dapat dibandingkan dengan susu
yang hampir basi bila ditinggalkan di luar ruangan. Mikroba sudah ada dalam
darah menunjukkan efek berbahaya dengan beradaptasi dengan lingkungan
baru mereka. 6

Selain itu , darah tidak cocok digunakan sebagai produk makanan. Tingkat
protein dicerna seperti albumin, globulin dan fibrinogen rendah, hanya 8 gram
dalam 100 ml. darah. Hal yang sama berlaku untuk lemak. Selain itu, darah
mengandung tingkat hemoglobin tinggi, protein kompleks yang sangat sulit
dicerna dan tidak dapat diterima ke perut. Ketika bekuan darah, fibrinogen
protein menimbulkan piring yang mengandung eritrosit (sel darah merah)
dengan berubah menjadi fibrin. Fibrin adalah salah satu protein yang paling
sulit untuk dicerna, sehingga membuat darah lebih sulit untuk dicerna.
Kesimpulan para ahli kesehatan sepakat bahwa darah tidak layak untuk
konsumsi manusia dalam bentuk apapun.2

2). Bangkai
Bangkai adalah daging binatang yang matinya tidak disembelih (darah
tidak keluar). Bisa jadi, matinya karena kecelakaan (tertabrak, terjatuh,
tercekik), karena tua, atau karena suatu penyakit. Bangkai haram untuk
dimakan disebabkan pada bangkai darahnya tidak keluar. Hal ini
dikhawatirkan akan mengakibatkan penyakit atau senyawa-senyawa
berbahaya lainnya ikut masuk ke tubuh kita bersama daging bangkai tersebut.
Bangkai juga diharamkan karena kematiannya dikhawatirkan akibat penyakit
yang dihidapnya sehingga memakannya dapat menularkan kuman penyakit
itu. Di sisi lain, waktu kematian binatang sering kali tidak diketahui secara
pasti sehingga boleh jadi kematiannya sudah sedemikian lama.2
Bangkai (al maitah) adalah setiap hewan yang matinya tidak wajar, tanpa
lewat penyembelihan yang syar’i. Contohnya adalah:
 Al munkhoniqoh: hewan yang mati dalam keadaan tercekik.

26
 Al mawquudzah: hewan yang mati karena dipukul dengan tongkat atau
selainnya.
 Al mutaroddiyah: hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang tinggi.
 An nathiihah: hewan yang mati karena ditanduk.
 Hewan yang diterkam binatang buas.
Jika hewan-hewan di atas ini masih didapati dalam keadaan bernyawa,
lalu disembelih dengan cara yang syar’i, maka hewan tersebut menjadi halal
karena Allah Ta’ala berfirman,
‫ذَ َّكيتُم َما إِّ َّّل‬
“kecuali yang sempat kamu menyembelihnya”
Yang termasuk bangkai adalah segala sesuatu yang terpotong dari hewan
yang masih hidup. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ٌ‫ي َم ْيت َة‬
َ ‫ِي َحيَّةٌ فَ ِه‬
َ ‫َما قُ ِط َع ِم ْن ْالبَ ِهي َم ِة َوه‬
“Apa yang dipotong dari binatang dalam keadaan hidup, maka sesuatu
tersebut adalah bangkai.” (HR. Abu Daud no. 2858, At Tirmidzi no. 1480,
Ibnu Majah no. 3216, Ahmad 5/218. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih. Lihat Shohihul Jaami’ no. 5652)
Namun ada dua bangkai yang dikecualikan keharamannya, artinya
bangkai tersebut halal yaitu bangkai ikan dan bangkai belalang. Hal ini
berdasarkan hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
ِ ‫ان فَ ْال َك ِبد ُ َو‬
‫الط َحا ُل‬ ِ ‫َان فَ ْال ُحوتُ َو ْال َج َراد ُ َوأ َ َّما الدَّ َم‬
ِ ‫ان فَأ َ َّما ْال َم ْيتَت‬ ْ َّ‫أ ُ ِحل‬
ِ ‫ت لَنَا َم ْيتَت‬
ِ ‫َان َودَ َم‬
“Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut
adalah ikan dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan
limpa.” (HR. Ibnu Majah no. 3218. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
Sel-sel yang telah mati mengandung berbagai bahan beracun sebagai
akibat dari kerusakan yang terjadi pada sel ( proses pembusukan ).
Selanjutnya, zat-zat tak berguna ini bertambah banyak yang mengakibatkan
sel-sel hidup teracuni olehnya, sehigga pencernaan makanan pada sel-sel
tersebut pun terhambat. Yang selanjutnya berakibatkan kematian sel-sel hidup
yang lebih banyak lagi. Bahaya mengkomsumsi jaringan sel dan zat-zat rusak

27
dan racun yang dikandungnya, sebenarnya tergantung pada proses kehidupan
sel tersebut yang berbeda-beda antara satu sel dengan sel yang lain. Sebagian
jaringan sel, ada yang mengandung zat rusak beracun yang bereaksi cepat.
Disamping dapat menyebar dari satu sel ke sel yang lain atau berpindah
melalu jaringan sel yang tersebar melalui kotoran dan aliran darah.2
Menurut Penelitian, binatang yang matinya tidak wajar, tanpa lewat
penyembelihan yang syar’i seperti hewan yang mati karena tercekik, dipukul,
atau karena kecelakaan yang lain maka akan menyebabkan tekanan dan
berpengaruh pada proses biofisis serta biokemis pada binatang tersebut.
biokemis adalah peningkatan kadar Non Protein Nitrogen (NPN) dalam
karkas bangkai. NPN adalah senyawa hasil metabolisme protein yang
diekskresikan oleh Makhluk Hidup seperti hewan dan manusia secara
kontinyu. Contohnya adalah Amonik, Asam Amino, asam urat, kreatin dan
kreatinin. Peningkatan kadar NPN akan menyebabkan adanya akumulasi
NPN pada konsumen yang berdampak pada proses biokimia dalam tubuh
manusia dan peningkatan aktivitas mikrobiologi pada bangkai itu. Konsumsi
daging diperlukan oleh manusia untuk memeroleh protein yang diperlukan
oleh tubuh. Keberadaan NPN dalam jumlah yang kecil masih bisa ditoleransi
oleh sistem pencernaan manusia. Namun jika NPN dalm jumlah yang
berlebih akan terakumulasi pada organ - organ penting manusia seperti hati
dan ginjal. Peningkatan amoniak akan menyebabkan jumlah amoniak dalam
tubuh berlebih dan mengakibatkan neuroksis. Neuroksis adalah keracunan
pada sistem syaraf yang menyebabkan kinerja hati menjadi berat
(enchelopathy). Sedangkan peningkatan urea atau yang disebut
dengan azotemia akan berdampak pada kerusakan ginjal (endemic
syndrome) yang berakibat fatal. Asam urat yang berlebih juga akan
mengakibatkan kinerja ginjal menjadi berat (Gout).

3). Daging Babi


Selain pengharamannya dalam surat Al Maidah ayat 3 di atas, Allah Ta’ala
juga berfirman,

28
‫ير‬ ْ َ‫طا ِع ٍم ي‬
ٍ ‫طعَ ُمهُ إِ ََّل أ َ ْن يَ ُكونَ َم ْيتَةً أَ ْو دَ ًما َم ْسفُو ًحا أَ ْو لَحْ َم ِخ ْن ِز‬ َ ‫ي ُم َح َّر ًما َعلَى‬
َّ َ‫ي إِل‬ ِ ُ ‫قُ ْل ََل أ َ ِجد ُ فِي َما أ‬
َ ‫وح‬
ٌ ْ‫فَإِنَّهُ ِرج‬
…‫س‬

“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan


kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya,
kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi
– karena sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang disembelih atas
nama selain Allah.” (QS. Al An’am: 145)

Shidiq Hasan Khon rahimahullah mengatakan, “Yang diharamkan dari


babi adalah seluruh bagian babi, Sedangkan di sini disebutkan dagingnya saja
karena biasanya yang dimakan adalah dagingnya.”

Banyaknya temuan-temuan scientific (ilmiah), medis, maupun realita dilapangan


mengenai besarnya mudharat daging babi. Terkait kemudharatan daging babi,
ada beberapa alasan yang menjelaskan hal tersebut:

a) Babi adalah binatang yang paling jorok dan kotor.


b) Babi suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri. Kotoran manusia pun
dimakannya. Babi juga sangat suka berada pada tempat yang kotor, tidak suka
berada di tempat yang bersih dan kering.
c) Babi banyak punya tabiat yang tidak baik.
d) Babi termasuk hewan pemalas dan tidak suka bekerja (mencari pakan). Tidak
tahan terhadap sinar matahari. Tidak gesit, tetapi makannya rakus (lebih suka
makan dan tidur), bahkan paling rakus di antara hewan jinak lainnya. Jika
bertambah umur, menjadi makin malas dan lemah (tidak berhasrat menerkam
dan membela diri). Suka dengan sejenis dan tidak pencemburu.
e) Menurut A.V. Nalbandov dan N.V. Nalbandov, 1990, konsumen daging babi
sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi. Menurut penelitian ilmiah, hal
tersebut disebabkan karena praeputium (kantong penis) babi sering bocor,
sehingga urin babi tersebut merembes ke daging.
f) Babi memiliki back fat (lemak punggung) yang lumayan tebal. Konsumen
babi sering memilih daging babi yang lemak punggungnya tipis, karena semakin

29
tipis lemak punggungnya, dianggap semakin baik kualitasnya. Sifat lemak
punggung babi adalah mudah mengalami ketengikan (rancidity) karena
mempunyai kandungan lemak yang sangat tinggi sehingga sudah tidak layak
dikonsumsi.
g) Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan
lain. Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau
makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya
lagi untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan
memakan muntahannya. Babi memakan semua yang bisa dimakan di
hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, entah kotoran manusia,
hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada
lagi yang bisa dimakan di hadapannya. Kadang ia mengencingi kotorannya dan
memakannya jika berada di hadapannya. Babi memakan sampah, barang busuk
dan kotoran hewan. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan
tanah, bahkan memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama.
h) Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Dalam sebuah penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, Cina
dan Swedia, menyatakan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker
anus dan usus besar. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang
penduduknya memakan babi meningkat secara drastis, terutama di negara-
negara Eropa, Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India).
Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.
Hasil penelitian ini dipublikasikan pada tahun 1986, dalam Konferensi Tahunan
Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo, Brazil.
i) Babi dikatakan sebagai reservoir (tempat menyimpan barang cadangan)
penyakit. Hal ini disebabkan babi banyak mengandung parasit, bakteri, bahkan
virus yang berbahaya, antara lain: Virus Encephalitis (menyerang otak kecil). Di
Malaysia, virus ini pernah menghebohkan karena membunuh 90 orang hanya
dalam waktu 60 hari.
j) Daging babi adalah tempat persinggahan bagi beberapa jenis cacing yang
berbahaya. Diantara cacing yang terdapat pada babi antara lain: Cacing pita
(Taenia solium), Cacing spiral (Trichinella spinalis), Cacing tambang

30
(Ancylostoma duodenale), Cacing paru-paru (Paragonimus), Larva dan sista
cacing pita babi dapat bermigrasi ke tubuh manusia melalui usus & peredaran
darah. Apabila manusia memakan daging babi yang tidak dimasak dengan baik,
maka larva-larva cacing akan masuk, menempel pada dinding, dan berkembang
biak di usus manusia. Cacing-cacing tersebut akan menyedot sari-sari makanan.
Akibatnya dapat terjadi anemia (kurang darah), gangguan pencernaan, diare,
histeria, mudah kaget, dan lain-lain.
k) Terdapat bermacam-macam bakteri dan virus yang terdapat pada babi, antara
lain: Bakteri Tuberculosis (TBC), Virus cacar (Small pox), penyebab kudis
(Scabies), Kolera (Salmonella choleraesuis).
l) Menurut Dr. Muhammad Abdul Khair (Ijtihâdât fi at Tafsîr al Qur’an
al Karîm, daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan
cacing Trachenea lolipia. Cacing-cacing ini akan berpindah kepada manusia
yang mengonsumsi daging babi tersebut.
m) Penyakit lain yang ditularkan adalah Kolera Babi, yaitu penyakit berbahaya
yang disebabkan oleh virus dan dapat menyebabkan kematian pada beberapa
kasus; keguguran nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi dan dapat
menyebabkan gangguan persendian; kulit kemerahan, yang ganas dan menahun;
penyakit pengelupasan kulit (Benalu Askaris) yang berbahaya bagi manusia.
n) Dr. Murad Hoffman, seorang Muslim Jerman penulis buku Pergolakan
Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman menyatakan dalam bukunya bahwa
memakan daging babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tetapi
juga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat
proses penguraian protein dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan kemungkinan
terserang kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rematik.
o) Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad Sayyid, penulis buku Rahasia Kesehatan
Nabi,mengungkapkan dalam bukunya bahwa daging babi adalah daging yang
sangat sulit dicerna karena banyak mengandung lemak. Meskipun empuk dan
terlihat begitu enak dan lezat, namun daging babi sulit dicerna. Ibaratnya racun,
seperti halnya kolesterol. Selain itu, daging babi menyebabkan banyak penyakit
yaitu pengerasan pada urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang
mencekam (angina pectoris), dan radang pada sendi-sendi lemak babi

31
mengandung dalam istilah kedokteran complicated fats, antara lain triglyceride,
dan dagingnya mengandung kolesterol yang sangat tinggi, mencapai 15 kali lipat
lebih banyak daripada daging sapi.

Tabel 1. Persentase kandungan lemak beberapa jenis daging


Jenis Persentase kandungan lemak
daging
Gemuk Sedang Kurus
Daging 91 60 29
babi
Daging 35 20 6
sapi
Daging 56 29 14
domba

2.4 Prinsip-prinsip dalam menghindari alcohol, rokok, dan obat terlarang.

A. Alkohol
Ketika dahulu, belum dikenal yang namanya alkohol, melainkan untuk
sesuatu yang memabukkan disebut dengan khamar. Khamar ialah hasil dari
perasaan buah anggur atau sejenisnya untuk diproses menjadi minuman keras
yang memabukkan. Khamar merupakan sesuatu yang memabukkan, membuat
seseorang kehilangan akan, dan keluar dari kesadaran.
Menurut bahasa, ”‫”ال َخ ْم ُر‬ (Khamr) dari kata “‫” َخ َم َر‬ (Khamara)
yang artinya penutup”. Jadi Khamr adalah hal-hal yang bisa menutupi akal
fikiran.
Apa saja yang bisa menutup, merusak & menghilangkan akal dapat
dikategorikan sebagai khomr, baik berasal dari benda cair seperti tuwak, bir,
wiski, dan berbagai minuman lain yang beralkohol, dll, maupun benda padat,
seperti ganja, morfin, opium, marijuana, sabu-sabu, extacy, serta beraneka jenis
obat yang tergolong psikotropika & narkotika. dll.

Khomr hukumnya haram, sebagaimana hadis Nabi SAW :

32
‫ب ْالخ َْم َر فِى الدُّ ْنيَا فَ َماتَ َوه َُو يُد ِْمنُ َها لَ ْم يَتُبْ لَ ْم يَ ْش َر ْب َها فِى‬
َ ‫ َو َم ْن ش َِر‬.‫ُك ُّل ُم ْس ِك ٍر َخ ْم ٌر َو ُك ُّل ُم ْس ِك ٍر َح َرا ٌم‬
)‫ ( رواه مسلم‬. ِ‫ْاْل ِخ َرة‬
Artinya : ”Setiap yang memabukkan adalah khomer (minuman keras), dan
setiap yang memabukkan adalah haram. Barangsiapa yang meminum khomer
di dunia, la dia mati dalam keadaan terbiasa meminumnya (tidak bertaubat),
maka dia tidak akan meminum khomer besok di akhirat”. (H.R. Muslim, dari
Abnu Umar r.a.)
Meminum Khomr, meskipun sedikit & tidak menyebabkan mabuk, hukumnya
tetap haram, sebagaimana hadis Nabi SAW :
.‫ َما اَ ْسك ََر َكثِي ُْرهُ فَقَ ِل ْيلُهُ َح َرا ٌم‬:َ‫ع َم َر رض َع ِن النَّ ِبي ِ ص قَال‬
ُ ‫(احمد و ابن ماجه و الدارقطنى) َع ِن اب ِْن‬

Artinya : Dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Minuman
yang dalam jumlah banyak memabukkan, maka sedikitpun juga haram”. [HR.
Ahmad, Ibnu Majah dan Daruquthni, dan dia menshahihkannya]
Rosululloh melaknat 10 orang yang berkaitan dengan Khomr, sebagaimana
dalam hadis Nabi SAW:
َ‫املَ َها َو اْل َمحْ ُم ْولَة‬
ِ ‫َار َب َها َو َح‬
ِ ‫َص َرهَا َو ش‬ ِ ‫ َع‬:ً‫س ْو ُل هللاِ فِى اْل َخ ْم ِر َع ْش َرة‬
ِ ‫اص َرهَا َو ُم ْعت‬ ُ ‫ لَ َعنَ َر‬:َ‫َع ْن اَن ٍَس قَال‬
)‫ (رواه الترمذى و ابن ماجه‬.ُ‫ي لَ َها َو اْل ُم ْشت ََراة َ َله‬ َ ‫سا ِق َي َها َو َبا ِئ َع َها َو آ ِك َل ثَ َم ِن َها َو اْل ُم ْشت َِر‬
َ ‫اِلَ ْي ِه َو‬
Artinya : Dari Anas ia berkata, “Rasulullah SAW melaknat sepuluh
orang yang berkaitan dengan khomer : 1). Orang yang memerasnya
(produsen), 2). Pengepul (distributor), 3). peminumnya, 4). Orang yang
membawanya (pengedar), 5). Pengirimnya (kurir), 6). pelayan, penuang
mkinuman, 7. Penjualnya, 8). Orang yang memetik dari hasil penjualan, 9).
Pembeli / pembayar, 10. Orang yang minta dibelikannya (pemesan)”. [HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Allah Swt Berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak panah, adalah
termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar
kamu beruntung.” (Q. S. Al-Ma’idah : 90).

33
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah pada
keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi
dosanya lebih besar dari manfaatnya.” (Q. S. Al-Baqarah : 219).
Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
“Alkohol adalah induk dari segala kejahatan dan ini adalah kejahatan yang
paling memalukan.” (Dikutip dari dalam Sunan Ibnu Majah I Volume 3, Kitab
Minuman Keras, Bab 30, Hadits Nomor 3371).
Alkohol merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut senyawa
organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) erikat pada atom karbon yang
sendirinya juga terikat dengan atom hidrogen (H) atau karbon (C) lain. Alkohol
terdiri dari banyak golongan, yang paling sederhana dan sering dipakai
ialah metanol dan etanol.
Hukum Pemanfaatan Alkohol dalam Makanan dan Minuman
1. Kandungan Alkohol Alami
Buah-buahan seperti durian, jeruk, dan nangka pada dasarnya
mengandung alkohol alami. Jika dimakan secara biasa tidak akan
memabukkan namun berbeda halnya jika difermentasikan. Syaikh Yusuf
Qardhawi menerangkan: makanan-makanan yang disebutkan dalam hadits
seperti anggur, korma, madu, jagung, serta gandum bukanlah makanan
yang haram. Sementara dalam Al-Qur’an sendiri disebutkan bahwa
manusia berhak mengkonsumsi yang ada di muka bumi kecuali yang
memang telah diharamkan. Sehingga lahir kaidah ushul fiqh, “Asal segala
sesuatu adalah mubah, selama tidak ada dalil yang mengharamkannya.”

2. Makanan buatan beralkohol tinggi


Jelas bahwa makanan olahan yang mengandung alkohol tinggi
hukumnya adalah haram, termasuk olahan roti yang terdapat
campuran rhum dengan kadar alkohol 30% (contoh: Butter Rhum Cake).
Namun, agak sedikit berbeda dengan makanan olahan hasil
daripada peragian, misalnya tape. Hukumnya akan didasarkan kepada
penelitian tentang kadar atau tingkat alkoholnya. Jika ternyata

34
memabukkan, maka hukumnya jelas haram. Tapi jika tidak memabukkan
maka boleh untuk dimakan.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
“Minumlah itu (jus) selagi ia belum keras.” Sahabat-sahabat bertanya:
Berapa lama ia menjadi keras? Ia menjadi keras dalam tiga hari, jawab
Nabi.” (H.R. Ahmad).
Yang dicontohkan di sini ialah ketika Rasulullah dan sahabat meminum
perasan anggur, sebelum anggur itu berubah menjadi keras (lewat tiga
hari).

3. Minuman beralkohol seperti bir dan lainnya


Apapun bentuknya, segala minuman beralkohol yang memabukkan
adalah haram hukumnya untuk dikonsumsi. Termasuk minuman bir
dengan kadar alkohol yang sekalipun 0% adalah haram. Hal ini berdasar
pada tindakan preventif (pencegahan). Seperti mengacu pada Fatwa MUI
nomor 4 tahun 2003 berdasarkan kaidah “Al washilatu ilal haram
haramun”; segala sesuatu jalan menuju haram adalah haram.
Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan juga salah
satu dari penyebab doa tidak dikabulkan Allah SWT. Oleh karena itulah
manusia dianjurkan untuk bertaqwa dan selalu beristiqomah di jalan Allah,
agar selamat dunia dan akhirat. Senantiasa mengamalkan segala ajaranNya
dan menjauhi segala laranganNya. Seorang mukmin dapat di katakan
taqwa apabila mengamalkan ajaran agama Islam di dunia untuk mencapai
akhirat yang Allah ridhoi.
Cara menghindarinya : Sebagai sebuah senyawa, alkohol tidak identik
dengan khamr. Memang beberapa jenis khamrmengandung alkohol, tetapi
sebagai zat yang berdiri sendiri, alkohol bukanlah khamr. Alkohol adalah
nama senyawa yang merupakan kombinasi dari beberapa unsur kimiawi
yang berjumlah sekira 108 sampai 110 unsur. Bahkan, secara alami,
senyawa alkohol banyak juga terdapat dalam makanan, buah-buahan, dan
tumbuhan yang kita konsumsi, tentunya dalam kadar yang minimal.

35
B. Rokok
Begitu banyak dalil yang menunjukkan keharaman rokok, tetapi pada
kesempatan ini akan kita bawakan sebagiannya saja:
Petama: Rokok adalah sesuatu yang buruk dan sama sekali bukanlah sesuatu
yang baik. Dan agama islam mengharamkan segala yang buruk.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
“…Dan (Rosul) itu menghalalkan yang baik-baik dan mengharamkan segala
yang buruk …”. (QS. Al-A’rof : 157).
Siapa pun yang berakal dan mau jujur, kalau ditanya apakah rokok termasuk
sesuatu yang baik atau tidak, pasti mereka menjawab: “Tidak, bahkan rokok
adalah sesuatu yang buruk.”
Bahkan keburukan rokok terbukti dengan pernyataan pabrik rokok sendiri
yang menyatatakan dalam iklan maupun bungkus rokoknya dengan
tulisan “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi,
dan gangguan kehamilan dan janin” atau “Merokok Membunuhmu”.

Kedua: Rokok adalah sesuatu yang membinasakan. Buktinya, salah satu


penyebab kematian terbesar di dunia adalah rokok, maka orang yang
mengkonsumsi rokok sama dengan orang yang meminum racun. Sedangkan
Allah subhanahu wa ta’ala melarang manusia membunuh dirinya sendiri:
“…Janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan…” (QS. Al-Baqoroh: 195).
Rokok sangat membahyakan kesehatan badan, merusak pernafasan,
jantung, impoten, kanker dan penyakit lainnya, sebagaimana tertulis di
bungkus rokok dan papan reklame. Ayat di atas menjelaskan keharaman
rokok dan membantah orang yang memakruhkannya, karena sesuatu yang
dihukumi makruh tidaklah akan merusak badan, sedangkan rokok jelas
merusak, sekalipun mulut bisa berbohong dengan mengingkari kenyataan ini,
Bahkan para dokter dan ahli medis telah sepakat akan bahayanya rokok bagi
kesehatan manusia. Telah digelar berbagai seminar kedokteran yang berskala
internasional, para dokter mengambil kesimpulan bahwa rokok telah
menyebabkan berbagai macam penyakit yang berbahaya.

36
Ketiga: Allah mengharamkan segala sesuatu yang mudhorot (bahaya) nya
lebih besar dari manfaatnya seperti arak dan judi, sebagaimana firman-Nya:
”… Dan dosa keduanya (arak dan judi) lebih besar ketimbang manfaatnya… ”
(QS. Al-Baqoroh: 219).

Rokok jelas bahaya dan dosanya lebih besar dari manfaatnya yang belum
jelas sehingga termasuk hal yang diharamkan Allah. Sesungguhnya manfaat
rokok hanyalah klaim dan pembelaan dari dari perokok belaka tanpa
ditunjang dalil dan bukti. Dalam kaidah fiqih disebutkan ”Mencegah
kerusakan/bahaya lebih didahulukan daripada mengambil manfaat”. Maka
seharusnya kita mendahulukan mecegah diri kita dari bahaya rokok dengan
tidak merokok dari pada mengambil manfaat menkonsumsi rokok yang hanya
isapan jempol belaka.

Keempat: Dalam agama islam dilarang melakukan perbuatan yang


membahayakan diri dan orang lain, sebagaimana sabda Rasulullah
shollollohu ’alaihi wa sallam:
”Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain.” (HR. Baihaqi dan
al-Hakim dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Rokok tidak diragukan membahayakan diri dan orang lain sehingga termasuk
hal yang dilarang. Bahkan asap rokok juga membahayakan para perokok pasif
(orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok orang lain).

Kelima: Agama islam melarang kita mengganggu sesama muslim,


sebagaimana fiman-Nya :

“Dan sesungguhnya orang-orang yang mengganggu/menyakiti orang-orang


mukmin laki-laki dan perempuan dengan tanpa kesalahan yang mereka
perbuat, maka mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang
nyata.” (QS. Al-Ahzab: 58)

37
Rokok sungguh membahyakan kesehatan orang lain yang menjadi perokok
pasif. Bau rokok juga mengganggu orang yang ada di sekitarnya, dan apabila
kita menghadiri sholat jum’at atau jama’ah hendaknya kita memakai
wewangian bukan malah mengganggu jama’ah lain dengan bau rokok.

Keenam: Allah melarang pemborosan dan menyia-nyiakan harta,


sebagaimana firman-Nya:
”… Dan janganlah kalian menghamburkan hartumu dengan boros, karena
pemboros itu adalah saudaranya setan…” (AS. Al-Isro’: 26-27).

Ketujuh: Rasulullah shollAllahu ’alaihi wa sallam bersabda:


”Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeming pada hari kiamat nanti
sebelum ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya untuk apa dia
habiskan, tentang tubuhnya tubuhnya untuk apa dia gunakan, tentang
hartanya dari mana dia dapatkan dan kemana ia membelanjakannya, serta
tentang ilmunya untuk apa dia gunakan.” (Hadits shohih, diriwayatkan oleh
At-Tirmidzi).

C. Obat Terlarang
Tak ada perbedaan di kalangan ulama mengenai haramnya narkoba dalam
berbagai jenisnya, baik itu ganja, opium, morfin, mariyuana, kokain, ecstasy,
dan sebagainya. Sebagian ulama mengharamkan narkoba karena diqiyaskan
dengan haramnya khamr, karena ada kesamaan illat (alasan hukum) yaitu
sama-sama memabukkan (muskir). Sebagian menyatakan haramnya narkoba
bukan karena diqiyaskan dengan khamr, melainkan karena dua
alasan; Pertama, ada nash yang mengharamkan narkoba, Kedua,karena
menimbulkan bahaya (dharar) bagi manusia. (Syaikh Wahbah Zuhaili, Al
Fiqh Al Islami wa Adillatuhu, juz IV, hlm. 177)
Dari Ummu Salamah r.a , ia berkata:

38
‫سلَّ َم َعن ُك ِّل ُمس ِّكر َو ُمفَتِّر‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫ّللاُ َعلَي ِّه َو‬ َّ ‫سو ُل‬
َ ِّ‫ّللا‬ ُ ‫نَ َهى َر‬
“Rasulullah saw melarang dari segala yang memabukkan dan mufattir (yang
membuat lemah)” (HR. Abu Daud no. 3686 dan Ahmad 6: 309)
Yang dimaksud mufattir, adalah zat yang menimbulkan rasa tenang/rileks
(istirkha`) dan malas (tatsaqul) pada tubuh manusia. (Rawwas
Qal’ahjie, Mu’jam Lughah Al Fuqoha`, hlm. 342). Dari Ibnu ‘Abbas r.a,
Rasulullah saw bersabda: “tidak boleh berbuat madlarat dan hal yang
menimbulkan madlarat.” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3: 77, Al
Baihaqi 6: 69, Al Hakim 2: 66).
Sebagai zat haram, siapa saja yang mengkonsumsi, mengedarkan dan
memproduksinya berarti telah melakukan jarîmah (tindakan kriminal) yang
termasuk sanksi ta’zir. Pelakunya layak dijatuhi sanksi dimana bentuk, jenis
dan kadar sanksi itu diserahkan kepada ijtihad Khalifah atau Qadhi, bisa
sanksi diekspos, penjara, denda, jilid bahkan sampai hukuman mati dengan
melihat tingkat kejahatan dan bahayanya bagi masyarakat.
Terhadap pengguna narkoba yang baru sekali, selain harus
diobati/direhabilitasi oleh negara secara gratis, mungkin cukup dijatuhi sanksi
ringan. Jika berulang-ulang (pecandu) sanksinya bisa lebih berat. Terhadap
pengedar tentu tak layak dijatuhi sanksi hukum yang ringan atau diberi
keringanan. Sebab selain melakukan kejahatan narkoba mereka juga
membahayakan masyarakat.

39
Beberapa Hal Praktis Membentengi Diri dan Keluarga dari Narkoba
1. Mengajarkan aqidah yang benar, karena dengan ini bisa memberikan alasan yang
tepat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu atau untuk meninggalkan sesuatu.
Ketika alasannya ‘aqidah maka tidak akan tergoyahkan oleh kemanfa’atan
ataupun kemudhorotan yang sifatnya materi yang akan menimpanya.
2. Memperbaiki keluarga, sehingga keluarga menjadi tempat yang nyaman bagi
anggotanya, sehingga anak tidak mencari kenyamanan lain di luar rumah yang
berpengaruh negatif. Anas bin Malik r.a menuturkan:
‫سلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَي ِّه َو‬ ُ ‫َما َرأَيتُ أ َ َحدًا َكانَ أَر َح َم بِّال ِّعيَا ِّل ِّمن َر‬
َ ِّ‫سو ِّل هللا‬
“Aku tidak pernah melihat orang yang lebih sayang kepada anak-anak selain
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam” (HR. Muslim 2316)
3. Menanamkan kebiasaan untuk memanfaatkan waktu, jangan biarkan keluarga
terlena dengan kekosongan dan kesia-siaan.
‫تعجز‬
ِّ ‫ و ّل‬، ‫ و استعن باهلل عز و جل‬، ‫احرص على ما ينفعك‬
“Bersemangatlah pada apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan
kepada Allah (untuk melakukannya), dan janganlah malas” (HR. Muslim 2664)
4. Memilihkan lingkungan, diantara faktor pemicu ketertarikan terhadap narkoba
sebagian besar berasal dari lingkaran pertemanan. Ingin meniru teman, ingin
dianggap keren, mencoba apa yang dicoba temannya, ingin menunjukkan jati diri
dihadapan teman, ingin dianggap sahabat terbaik, dll. Oleh sebab itu bahaya
sekali jika teman-teman dari anak kita adalah orang-orang yang bobrok, rusak dan
jauh dari agama. Rasulullah saw bersabda:
“Permisalan teman bergaul yang baik dan teman bergaul yang buruk bagaikan
penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan
memberimu minyak wangi, atau engkau tertarik membeli minyak wangi darinya.
Minimal, engkau akan tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai
besi, bisa jadi akan membuat bajumu terbakar, atau minimal engkau akan
mendapatkan bau yang tidak enak” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Menjaga ketaatan kepada Allah, karena dengan ketaatan kita, maka penjagaan
Allah akan diberikan kepada kita dan keluarga. Rasulullah berkata: … jagalah
Allah, maka pasti Allah menjagamu, jagalah Allah pasti kau akan menjumpai-
Nya dihadapanmu. Apabila engkau meminta maka mintalah kepada Allah dan

40
jika engkau meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada
Allah….(HR. At Tirmidzi, dan dia berkata hadits hasan shohih).

2.5 Menjaga nutrisi sesuai kebiasaaan nabi.

Dalam setiap aktifitas dan pola hidupnya, Rasulullah SAW memang sudah
disiapkan untuk menjadi contoh teladan bagi semua manusia, termasuk dalam
hal pola makan. Salah satu faktor penting penunjang fisik prima Rasulullah
adalah kecerdasan beliau dalam memilih menu makanan dan mengatur pola
konsumsinya dengan mencontoh pola makan Rasulullah, kita sebenarnya sedang
menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza`).
Ini tentu jauh lebih baik daripada kita harus bergantung dengan obat-obatan.
Hal-hal yang menjadi menu keseharian Rasulullah antara lain adalah:
1. Madu. Lepas dari subuh, Rasulullah membuka menu sarapannya dengan
segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli (Bajri, 2008).
2. Masuk waktu dluha, Rasulullah selalu makan tujuh butir kurma
ajwa`/matang. Sabda beliau, barang siapa yang makan tujuh butir korma,
maka akan terlindungi dari racun.
3. Menjelang sore hari, menu Rasulullah selanjutnya adalah cuka dan
minyak zaitun. Tentu saja bukan cuma cuka dan minyak zaitunnya saja,
tetapi di konsumsi dengan makanan pokok, seperti roti misalnya.
4. Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan korma,
kemudian sholat maghrib.
5. Beliau makan buah tin dan zaitun. Ada kisah menarik sehubungan
dengan buah tin dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya.
Dalam al Quran, kata “at tin” hanya ada satu kali, sedangkan kata
“zaytun” di ulang sampai tujuh kali.
6. Di malam hari, menu utama Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa
riwayat mengatakan, beliau selalu mengkonsumsi sana al
makki dan sanut. Keduanya adalah jenis sayur-sayuran.
7. Disamping menu wajib di atas, ada beberapa jenis makanan yang disukai
Rasulullah tetapi beliau tidak rutin mengkonsumsinya.
Diantaranya tsarid, yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah

41
susu masak. Terkadang Beliau makan yaqthin atau labu manis.
Kemudian beliau juga senang makan anggur dan hilbah.

Khasiat nutrisi nabi

1. AIR PUTIH.
Air merupakan komponen pokok dari darah yang menjadi alat
transportasi dalam tubuh manusia. Mengingat pentingnya fungsi air
dalam tubuh, kecukupan air dalam tubuh harus tetap dijaga agar
tidak berkurang. Bila aliran air kurang lancar dalam tubuh, salah
satunya disebabkan karena kurangnya masukan cairan ke
tubuh. Akibatnya keseimbangan kerja organ-organ tubuh akan
terganggu dan penumpukan toksin akan meningkat dan menimbulkan
berbagai penyakit. Air bagi tubuh ibarat oli bagi mesin.
Bajri (2008) menerangkan bahwa cara minum yang baik dan
benar adalah dengan menyesuaikan dengan karakter tubuh dan
karakter air itu sendiri. Tubuh kita membutuhkan air minimal 2 liter
atau 8 gelas ukuran 250 cc. Menurut Bajri, kita sebaiknya minum 2
jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Kebiasaan minum saat
makan atau langsung setelah makan tidaklah baik, karena
mengganggu pengolahan makanan, karena makanan telah dicampur
dengan air liur yang mengndung enzim amylase dan gastric
juice. Air akan memisahkan makanan dari enzim-enzim dari air liur
dan gastric juice. Saat minum terbaik adalah langsung saat bangun
tidur 2 gelas, setiap 2 jam sesudahnya atau 2 jam sebelum makan, dan
2 jam sebelum tidur.
Jika kita membiasakan minum sebelum tidur akan membuat
istirahat ginjal terganggu. Banyaknya cairan yang masuk pada
malam hari akan memaksa ginjal bekerja keras, padahal ginjal telah
bekerja keras di siang hari. Di samping itu tidur kita pun terganggu,
karena sering buang air kecil, padahal kualitas tidur mempengaruhi
kesehatan kita juga.
2. MADU.

42
Bajri (2008) menguraikan keajaiban madu dengan sangat
rinci. Beliau menerangkan bahwa madu dikenal sebagai “the food of
God”, yaitu makanan atau minuman pemberian Tuhan karena
khasiatnya yang luar biasa. Madu merupakan pemulih stamina
terbaik (best tonic) karena mampu menjaga kadar gula tetap
stabil. Madu juga menurunkan morbiditas penyakit saluran nafas
pada anak, dan meningkatkan nafsu makan pada balita. Madu juga
mampu mengendalikan bakteri “jahat” karena berfungsi sebagai
prebiotik.
.Khasiat madu bagi manusia telah dijamin oleh Allah SWT
pencipta manusia, dalam al Qur’an pada surah An Nahl (lebah), yakni
surah ke 16 ayat 69 yang artinya:
“ Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam
warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia….”
3. KURMA AJWA.

Kurma mengandung banyak karbohidrat, 14 jenis asam lemak, 15


jenis garam-garaman dan mineral, 23 jenis asam amino penyusun protein,
6 jenis vitamin dan serat dalam prosentase yang cukup. Tak heran jika
kurma disebut juga buah yang berpotensi menjadi makanan terbaik di
masa depan karena walau dimakan dalam jumlah yang sedikit, kurma
telah member nutrisi yang lengkap

Kurma pada bentuk ruthab atau masih basah mampu mencegah


perdarahan berlebihan pada wanita nifas, karena mengandung hormone
oxytocine yang membantu kontraksi rahim dan memudahkan untuk
menyusui. Tekstur serat kurma yang cukup halus aman untuk kondisi
gastritis dan entiritis, juga baik untuk mengatasi konstipasi. Khusus
kurma ajwa, Rasulullah SAW menekankan khasiatnya yang dapat
mencegah dan mengobati gangguan jin (Anonim, 2009).

4. KHASIAT CUKA.

43
Konsumsi cuka terbukti baik dikonsumsi orang sehat dan
penderita diabetes karena mampu menurunkan respon glukosa
terhadap konsumsi karbohidrat, juga membuat kita lebih cepat
kenyang. Cuka juga diduga dapat menjadi bahan penghilang lemak
dan dapat menurunkan berat badan sampai 10%.
5. Minyak Zaitun
Minyak zaitun mengandung fraksi fenol, squalene dan asam
lemak tak jenuh tunggal, asam oleat, yang sangat baik bagi
kesehatan. Fraksi fenolnya terdiri dari lebih dari satu kelas, bahkan 3
kelas: fenol simpel (hydroxytyrosol, tyrosol); secoiridoids
(oleuropein) dan lignans [(+)-1-acetoxypinoresinol dan
pinoresinol]. Ketiga jenis fenol ini memiliki potensi sebagai
antioksidan pencegah kanker. Terutama kanker colon, payudara dan
kanker kulit. Juga mencegah penyakit jantung koroner dan penuaan
dini. Sebaiknya minyak zaitun dikonsumsi dalam bentuk extra virgin
atau minyak yang belum dipanaskan (Owen et al, 2000). Dengan
senyawa polifenolnya ini minyak zaitun juga berkhasiat sebagai
antiinflamasi dan antimicrobial
6. Buah Tin.
Dikenal sebagai fig fruit, yang banyak tumbuh di
mediterania. Buah tin kaya dengan polyphenols, flavonoids,
dan anthocyanins. Kombinasi ketiganya menghasilkan kemampuan
antioksidan yang tinggi sebagai pencegah kanker. Buah tin juga
mampu mengurangi lemak pada makanan tanpa mengubah rasa dan
tekstur makanan, contohnya jika buah tin ditambahkan pada es
krim. Tentu hal ini akan mengurangi kadar cholesterol
darah. (Murtaza et al, 2004)
7. SANNA DAN SANUT (SAYURAN).
Suplai mineral dan vitamin untuk tubuh kita sebagian
diperoleh dari sayur-sayuran. Semakin banyak kita mengkonsumsi
makanan sehat, seperti sayur dan buah-buahan organic yang tinggi
gizi dan serat, semakin sehat pula tubuh kita. Memang tidak mudah

44
dan tidak murah kita mendapatkan sayur dan buah organic. Akan
tetapi , setidaknya makan sayur dan buah non organic lebih baik
daripada tidak memakannya sama sekali. Asalkan sebelumnya kita
cuci dahulu dengan bersih agar sisa-sisa cemaran pestisida, herbisida
atau fungisida segera hilang (Bajri, 2008).
8. LABU.
Biji Labu mengandung lipofilik antioxidant yang dapat
mencegah efek dari radikal bebas (Fruhwith, 2008).Labu
mengandung vitamin A yang tinggi sehingga berguna untuk
mencegah kebutaan karena defisiensi vitamin A, juga meningkatkan
daya tahan tubuh anak-anak (Faber et al, 2001). Sebuah jurnal di
Afrika meneliti bahwa campuran labu, telur dan susu dapat
menaikkan kadar haemoglobin pada ibu hamil, sehingga mengurangi
risiko perdarahan dan transfusi darah, sehingga akan menurunkan
risiko terpapar HIV dan Hepatitis B.
9. ANGGUR
Buah ini mengandung komponen yang
disebut resveratrol yang menghalangi pertumbuhan tumor. Anggur
juga mengandung asam elagik yang mencegah sekresi enzim buruk
pemicu kanker. Buah lain yang mengandung resveratoladalah apel,
stroberi, dan raspberi. Jadi, jika tidak suka anggur kita dapat memilih
ketiga buah lainnya tersebut.

45
BAB 3
PENUTUP

1.1. KESIMPULAN
Nabi muhammad SAW telah memberikan contoh pada kita yang sangat
baik dalam menjalankan pola hidup sehat. Beliau selama hidupnya hampir tidak
pernah sakit. Tidak seperti manusia sekarang ini, mereka lebih banyak
menggunakan waktunya untuk menonton televisi dan mengkonsumsi makanan
yang kurang baik untuk kesehatan, dan dikemudian hari banyak menimum obat-
obatan yang sebenarnya kurang baik bagi kesehatan dan malah bisa merusak
organ tubuh dan menjadikan sisem kekebalan tubuh menjadi menurun. Saat inilah
orang merasa bahwa nikmat dan karunia Allah tentang hidup sehat begitu berarti.
Pola hidup juga memberikan pengaruh dalam hidup sehat yang mana hidup
seseorang perlu dijadwalkan atau diatur sedemikian rupa, dimana saat tubuh perlu
istirahat saat kecapekan, dimana sistem tubuh selain bekerja, tubuh juga
memperlukan untuk beristirahat.
Berdasarkan pada pola hidup sehat, telah diterangkan dalam Al-Qur’an
yakni perintah adanya menjaga kesehatan secara jasmani maupun rohani. Sehat
secara jasmani berarti memiliki tubuh yang sehat dan kuat, dapat diwujudkan
dengan cara menjaga kebersihan, mengatur pola makan, istirahat serta olahraga
teratur. Sedangkan sehat secara rohani berarti memiliki hati yang bersih, dapat
diwujudkan dengan sholat berdzikir, berpuasa sebagai bentuk untuk
meningkatkan keimanan pada Allah. Oleh kerena itu, sehat jasmani bererti tubuh
dapat melakukan fungsinya dengan baik, sedangkan sehat rohani berarti memiliki
jiwa dan hati yang selalu mendekatkan diri pada Allah. Dengan demikian sehat
secara jasmani dan rohani mampu menjauhkan diri kita dari berbagai penyakit
baik penyakit jasamani maupun rohani.

46
DAFTAR PUSTAKA

Al Qurthubi, Al jami` li ahkam al qur`an, Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.

Ali, Ahmad, Junaidi Ismail dkk, Ar-rahman the inspire Al Qur`anul Karim, Jakarta: CV.

Al Qalam Publishing, 2014

An-Nawawi, Imam Jilid 9, Syarah Shahih Muslim: Jakarta: Darus Sunnah, 2011.

Anshori, Yusuf , Bahagia Dijalan Agama, Jakarta: Republika, 2013

Ave Gratia, Angelina, “Pengaruh Gaya Hidup Sehat Terhadap Psychological Well-Being

Dan Dampaknya Pada Auditor KAP (Studi empiris pada Auditor Kantor Akuntan Publik

di Jawa Tengah dan DIY)”, Skripsi 97 Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2014.

Hashman, Ade, Rahasia Kesehatan Rosulullah, Jakarta: Noura book, 2012.

Ahmad Musthafa Al-Farran, Syaikh, Tafsir Al Imam Asy-Syafi’I, Terjemah: Fedrian

Hasman, dkk, Jakarta: PT. Niaga Swadaya, 2007.

H. M. Hasballah Thaib dan H. Zamakhsyari Hasballah, 2007, Tafsir Tematik Al-Qur’an,

Jilid I Medan: Pustaka Bangsa Press.

47

Anda mungkin juga menyukai