Pond 1 Dangkal
Pond 1 Dangkal
-1.00
-2.00
Diminta Untuk Menghitung Daya Dukung tanah Pada Kedalaman ≥ -1,0 m dan ≥ -2,0 m dibawah
muka tanah setempat, bila akan digunakan pondasi Plat Setempat (Square Footimg) dengan lebar L
atau B = 1,50 m dan Pondasi Lingkaran (Circular footing) dengan diameter (dia.) atau B = 2,0 m.
Rumus Dasar
DDT (Terzaghi)
Faktor Daya
Dukung Terzaghi)
Menggunakan factor daya dukung tanah ϕ -2 = 200 Nc = 14,60, Nq = 6,40 & NƳ =5,40
q-ult. = 1,30 x 1,50 x 14,60 + (1,60 x 1,0) x 6,40 + 0,40 x 1,65 x 1,50 x 5,40
q-all = q-ult. / FK = q-ult. / 3 = t/m2
selanjutnya dikerjakan di Asrama
b. Circular footing (dia. atau B =2,00 m)
diteruskan di Asama
Rumus Dasar
DDT (Terzaghi)
Faktor Daya
Dukung Terzaghi)
Menggunakan factor daya dukung tanah ϕ -3 = 250 Nc = 20,70, Nq = 10,70 & NƳ =10,8
ultimate)
q-ult. = 1,30 x 1,50 x 20,70 + (1,60x1,0 + 1,65x1,0)x 10,70 + 0,40 x (1,7 – 1,0) x 1,50 x 10,8
Fundasi dangkal ini dibuat apabila tanah dasar merupakan lapisan tanah yang baik dan
kuat/keras dan berada dekat dengan permukaan tanah .
Dalam meletakkan fundasi langsung perlu diperhatikan :
a. Dalam-nya fundasi
- Fundasi harus terletak dalam tanah yang baik dan kuat
- Tidak boleh diletakkan pada permukaan tanah, karena tanah permukaan biasa
mengandung humus dan tidak tahan terhadap gaya horisontal
- Fundasi harus diletakkan dibawah tanah yang tidak dipengaruhi iklim (min dalam
nya fondasi dangkal -60 cm dari muka tanah setempat)
b. Ukuran fundasi
- Ukuran fundasi tergantung beban yang bekerja dan daya dukung tanah
- Ukuran fundasi harus sedemikian rupa sehingga syarat kekuatan tanah dasar (daya
dukung tanah ijin) tidak terlampaui
c. Konstruksi fundasi
- Konstruksi fundasi harus aman thd bahaya pecah atau rusak oleh pengaruh beban
yang bekerja
- Konstruksi fundasi harus cukup kaku sehingga fundasi tidak rusak oleh pengaruh
momen dan tekanan
Yang paling penting dalam perencanaan fundasi dangkal adalah menghitung tengangan
kontak akibat beban yang bekerja pada fondasi tersebut terhadap tanah dasar.
Tenganan yang bekerja di bawah fundasi dapat di hitung dengan rumus sbb
Dimana :
σ = tegangan kontak (kg/cm2 atau ton/m2)
Q = beban aksial total (kg atau ton)
A = luas pondasi (cm2 atau m2)
Mx,My = Momen total thd sumbu x,sumbu y
X,Y = Jarak dari titik berat pondasi ke titik
dimana tegangan kontak dihitung
σ - mak. σ - min. sepanjang sumbu x dan sumbu y
Ix,Iy = Momen inersia thd sumbu x dan y (cm4)
e = eksentrisitas (cm) = M / Q
L & B = panjang dan lebar pondasi (cm)
Kapasitas daya dukung diambil dari rumus Terzaghi, Mayerhof, Vesic, dll.
Tegangan kontak dihitung
CONTOH :
1. Soal no.1. Fundasi tapak ukuran 2,50 x 2,50 seperti gambar dan bearing capacity tanah
(daya dukung tanah) = 18 ton/m2
Hitung :
a. Gbr diagram teg kontak
b. SF/FK daya dukung ultimate
Jawab :
a. Tegangan Kontak
SF = = 3,066
t/m2
Contoh soal 2
Diketahui : soal seperti pada gambar bawah dengan kapasitas daya dukung izin tanah
(allowable bearing capacity)
σ all = 20 ton/m2
Soal : 1. Buat diagram bidang kontak
2. hitung momen dan gaya lintang pada pot A-A
3. Hitung SF/FK terhadap sliding (gelincir) kalau koefisien gesekan dari dasar
pondasi tanah = 0,4 atau (tan ϕ )
4. Hitung SF/FK terhadap overturning (guling)
Jawab :
(1,50–0,30) x 1,60
, karna my = 0
FG = 2,50 m
ton / m2
ton / m2
SF gel =
SF gelincir = = 8,388
SF terhadap guling
SF = = = 7,813
M = Momen
H = Gaya horizontal
W = berat pondasi
Ada Kala nya tegangan kontak yang terjadi bernilai negatif, hal ini terlaksana bila pondasi
bekerja momen yang cukup besar, sehingga mengakibatkan tegangan tarik pada tanah,
seperti di ketahui tanah tidak bisa menahan tarik. Sehingga pemecahan nya mengganti
diagram tegangan kontak seperti pada gambar, dan mendapatkan besaran q dan d.
Berdasarkan persamaan
Σ V = 0 , (↑ +) (q/2) . d x L – P – W = 0 .....................1
Bilangan anu yang tidak diketahui adalah q dan d. Dua anu dengan dua persamaan, maka
besaran q dan d dapat dicari
Contoh soal-3
Diketahui : suatu pondasi tapak dengan dimensi 2,50 x 3,0 m seperti terlihat pada gambar
t/m2
M = 30 tm
H = 10 t
W = 15 t
Q = (q/2) x d x l
ΣV=0
(q/2) x d x L – P – W = 0
(q d/2) x 2,5 = 40
Σ Mc = 0
40
50 – 40 (1,5 - d/3) = 0
50 – 60 + 40 / 3d = 0
40/3d = 10
40 d = 30
D = 0,75 m
q 0.75/2 x 2,50 = 40
0,9375 q = 40