Anda di halaman 1dari 1

YANG HILANG DARI POLITIK

politik adalah proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara bersama untuk tujuan bersama
(aristoteles). tetapi saya berpandangan ada hal hal yang tidak dipikirkan atau belum dipikirkan oleh
politisi yaitu tentang perfiliman dan sinetron di indonesia. dimana kita sangat sering melihat mulai
dari anak hingga orang tua telah di manjakan oleh yang namanya film dan sinetron.

kenapa ini tidak di bahas, kenapa ini tidak di permasalahkan di DPR, bukankah dengan melakukan
filter terhadap acara acara yang ada kepedulian kita terhadap generasi dan masa depan bangsa akan
terlaksana? saya bukan orang yang tidak setuju sama sekali dengan adanya sinetron di tanah air ini,
tetapi alangkah baiknya bila sinetron itu di gantikan dengan sesuatu yang sangat bermanfaat buat
masyrakat umumnya misalnya berita dan fakta mengenai kondisi negara sekarangf.

Kekhawatiran ini di dasarkan pada pepatah yang menyatakan " untuk menghancurkan saatu bangsa,
tidak perlu perangi dengan senjata, cukup sibukkan orang tua, pecah belah ulama dan pasok
narkoba sebanyak-banyaknya ". bagi saya satu unsur untuk menghancurkan negara dengan
menyibukkan orang tua ( dalam hal ini melihat sinetron ) sudah terwujud?

apakah kita akan tinggal diam menunggu kehancuran yang dalam hitungan puluhan tahun lagi
terhadap negara melalui generasi bangsa yang kehilangan peran orang tua seperti ini, atau kita akan
medesak para pengambil kebijakan untuk memikirkannya?

Anda mungkin juga menyukai