dibutuhkan.
daerah untuk berinisiatif sendiri dan untuk merealisir itu, daerah memerlukan
kemudian hari tidak terjadi perselisihan antara pusat dan daerah mengenai hal
otonomi daerah sekarang ini karena lingkungan hidup sudah menjadi isu
tahun 1999.
terbagi dua hal ini dapat dicermati dalam pasal 7 UU NO 22 tahun 1999, yaitu:
lain.
pemetrintah pusat yang ingin dibagi kepada daerah akan tetapi jika dilihat dari
sebenarnya pasal 7 ayat 2 harus diperjelas lagi apa yang dimaksud dengan
kewenangan bidang lain yang diatur oleh UU No 22 tahun 1999. Kalau dilihat
dari ayat 2 maka akan terlihat kewenangan pemerintah pusat yang masih besar.
22 tahun 1999
1999, tim kerja Menko Wasbangpan dan Kantor Menteri Negara Lingkungan
1999.
menjadi :
· Kewenangan Pusat
· Kewenangan Propinsi
· Kewenangan Kabupaten/Kota.
lingkungan hidup;
·Standarisasi nasional;
pemanfaatan sumber daya alam lintas batas propinsi dan negara, rekomendasi
propinsi, yang harus sama atau lebih ketat dari baku mutu lingkungan
lingkungan yang ditetapkan dalam rencana tata ruang propinsi dan sebagainya.
· Kewenangan dekonsentrasi seperti pembinaan AMDAL untuk usaha atau dan
pusat kepada pemda dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara
setempat.
kembali lingkungan hidup karena cara tersebut adalah cara yang biasa
dilakukan pemerintah pusat untuk memenuhi APBN, dan cara ini akan terus
Jaya/ Papua, Kalimantan dan sebagian Proponsi di Pulau Jawa maka sekarang
lingkungan hidup;
· Standarisasi nasional;
pemanfaatan sumber daya alam lintas batas propinsi dan negara, rekomendasi
hidup.
dipergunakan lagi bagi kelangsungan bangsa ini dan hal ini dilakukan hanya
untuk mengejar Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah sehingga hanya
untuk hal yang jangka pendek investasi jangka panjang dikuras habis.
Jika dilihat Kewenangan Pemerintah Pusat juga besar dalam hal ini sehingga
pengelolaan lingkungan yang tidak baik pad pemerintah daerah. Dalam hal ini
perlu dikaji kembali berbagai kebijakan yang ada pada pemerintah Daerah
tugas Pemerintah Daerah dan kebebasan pelaksanaan tugas Tugas Negara oleh
Provincie dan sebagainya, yang hanya dapat memiliki hak-hak yang berasal
Hal ini juga memerlukan peran penting dan koordinasi yang baik antara
sehinggdapat terjalinnya kerjasama yang baik antara pusat dan daerah dalam
pengelolaan lingkungan.
yang ada dapat diawasi, jika menilik sifatnya bentuk pengawasan bisa dibagi
dalam:
1. Pengawasan preventif
2. Pengawasan represif
3. Pengawasan umum
Dan pemerintah Pusat juga harus diawasi oleh lembaga negara yang
lingkungan.
Kesimpulan
yang jelas dalam Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan
Menko Wasbangpan.
sangat besar sehingga perlu adanya bentuk pengawasan yang baik yang
kebijakan yang merusak lingkungan yang terjadi di setiap kabupaten atau kota
dijalankan dengan baik oleh Pemerintah Indonesia baik oleh Pemerintah Pusat
Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara FHUI dan CV Sinar Bakti ,
http://www.bapedal.go.id/media/serasi/00okt/lu1.html
http://hidayatwawan.blogspot.com/2012/03/makalah-hubungan-pemerintah-
pusat-dan.html