PENDAHULUAN
1
Beberapa guru menggunakan satu simbol untuk melambangkan lebih dari satu
konsep matematika yang sering membingungkan siswa dalam memahami materi.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu :
1. Untuk memperoleh pemahaman tentang pengertian simbol.
2. Untuk memperoleh pemahaman tentang fungsi-fungsi simbol dalam
pembelajaran matematika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengucapkan kata atau bunyi lainnya, penulisan kata atau tanda lainnya yang
ditulis diatas kertas (cara penulisan).
Simbol adalah suara atau sesuatu yang dapat dilihat, yang secara mental
berhubungan dengan suatu ide. Ide inilah arti simbol itu. Tanpa ada ide yang
melekat padanya, maka simbol tersebut tidak mempunyai arti. Simbol dan
maknanya harus diterima sebagai satu kesatuan.
Harus diingat bahwa simbol dikaitkan pada konsep yang sama dalam pikiran A
dan B, kemudian melahirkan simbol. A dapat memanggil konsep dari memori B
kedalam pengertiannya sendiri. Sekali hubungan ini terbentuk, artinya
diproyeksikan kepada simbol, maka simbol dan maknanya diterima sebagai suatu
kesatuan. Akan tetapi bisa jadi suatu makna yang dilekatkan pada suatu simbol oleh
seseorang berbeda dengan makna yang diterima orang lain sekalipun simbolnya
sama. Misalnya kata “braces” bagi orang Inggris dapat berarti alat untuk menahan
celana (supaya tidak lepas) tetapi bagi orang Amerika diartikan sebagai {kawat
gigi}.
Jika hal ini terjadi maka tidak sedang terjadi komunikasi. Hal inilah yang
seringkali salah dipahami orang. Untuk itu kita perlu memperhatikan konsep awal
berikut ini, bahwa suatu simbol dan konsep yang berhubungan dengan simbol itu
adalah dua hal yang berbeda; perbedaan ini tidak sepele yaitu antara sebuah obyek
dengan nama obyek. Jika kita sebut suatu obyek dengan nama lain, tidak mengubah
obyek itu sendiri, hal ini tetap benar untuk obyek-obyek pikiran dalam konteks ide
matematika. Misalnya : “lima”, “five”, “cink” “5”, “V” , “101” Semuanya
menyatakan bilangan yang sama, tetapi dalam simbol yang berbeda.
Biasanya jika kita menyatakan suatu simbol, kita ingin minta perhatian
penerima (receiver) terhadap ide yang melekat pada simbol itu dari pada terhadap
simbol itu sendiri. Ketelitian atau keseksamaan komunikasi perlu diperhatikan agar
dapat menghasilkan ide yang sama dalam pikiran penerima gagasan dari
komunikator. Untuk itu kita dapat membedakan tiga kategori pendengar atau
pembaca.
Pertama adalah orang-orang yang tidak mengetahui hal-hal yang kita bicarakan
namun mereka ingin tahu. Kepada mereka kita harus memilih simbol-simbol yang
4
paling besar kemungkinannya untuk diperhatikan dan menggunakannya seteliti
mungkin sesuai kemampuan kita dengan tujuan tidak mengkomunikasikan apapun
selain kebenaran.
Kedua adalah orang-orang yang mengerti apa yang kita katakan secara umum.
Disinilah kita coba untuk mengkomunikasikan beberapa hal yang khusus. Bila
mereka menginginkan terus bersama kita sudah semestinya kita menghemat waktu
dan konsentrasi pada hal yang esensial.
Ketiga dari pandengar atau pembaca terdiri dari orang-orang yang mengerti
tentang apa yang kita katakan tetapi ingin menyalahkannya. Seni dalam komunikasi
adalah pertama-tama untuk menangkap maknanya. Sesudah itu suatu ide yang baru
dapat dijadikan subjek sebagai penekanan dari analisis dan dikaji lebih cermat
sehingga kelemahan dapat ditemukan. Ketika suatu skema dapat dibentuk dengan
baik maka kritik yang menyerang akan merangsang manfaat perumusan yang lebih
hati-hati, kesadaran refleksinya lebih besar dan memperkuat skema tersebut.
5
dan dicetak dalam sistem simbol beserta penjelasannya yang memungkinkan
dipelajari oleh generasi baru. Untuk menghilangkan pengertian ganda pada
pemakaian atau mengkomunikasikan simbol, adalah setiap simbol hanya
berhubungan dengan satu konsep dan satu konsep hanya menggunakan satu simbol.
Perhatikan ilustrasi berikut ini:
6
pengertian yang berbeda pula, namun dalam konteks yang sama suatu simbol harus
mempunyai satu pengertian saja.
Simbol/kata garis biasanya digunakan untuk tiga pengertian :
a. Garis tak terbatas panjangnya, memanjang tanpa batas di kedua arah. Makna
yang tepat untuk kata ini adalah “garis”
b. Garis yang dimulai pada suatu titik tertentu dan memanjang tanpa batas di titik
lainnya. Makna yang sesuai dengan kata ini adalah “sinar”
c. Garis yang panjangnya terhingga, dibatasi oleh dua titik. Makna yang tepat
untuk kata ini adalah “segmen garis”.
Inti dari penjelasan di atas adalah bahwa suatu konteks (baik eksplisit atau
implisit) satu simbol seharusnya hanya mewakili satu konsep. Perhatikan ilustrasi
berikut ini :
Maksud dari gambar di atas adalah arti dari konsep yang dimaksud, dan
ketetapan bahwa satu simbol hanya menggambarkan satu arti.
7
‘Dasi merah’, ‘buku merah’, ‘pencil merah’, ‘lampu merah’ secara simultan
menyatakan variasi dan contoh-contoh serta konstanta dari suatu konsep.
Secara intuitif, pelajar menggabungkan sifat yang tidak seragam dengan
ketidak-seragaman kata-kata, dan kemudian belajar membuat nama bagi konsep
tersebut sambil membentuknya. Jika suatu konsep merupakan suatu konsep
sekunder seperti semua konsep-konsep matematika, maka cara untuk menyatukan
rangkaian contoh-contoh yang sesuai dengan pikiran orang yang belajar adalah
membawa seluruhnya pada kata yang bersesuaian.
Dalam matematika, urutan konsep yang diberikan harus sesuai dengan tingkat
kesulitannya. Siswa yang mempelajari konsep baru, harus dikenalkan melalui apa
yang sudah diajarkan. Sebagai contoh, siswa dikenalkan dengan konsep layang-
layang. Sebelumnya, siswa harus sudah mengetahui apa itu segiempat, karena
layang-layang adalah segiempat dengan 2 pasang sisi bersebelahan yang sama
panjang. Kemudian, konsep tentang bilangan imajiner. Siswa sebelumnya sudah
harus mengetahui konsep akar pangkat dua dan bilangan negatif.
8
Sekarang kita tahu bahwa deretan simbol tersebut merepresentasikan bilangan
positif. Walaupun ini terlihat mudah dan sederhana, namun ketika kita sudah bisa
mengklasifikasikan sesuatu, kita dapat mengetahui apa yang harus kita lakukan.
5. Penjelasan.
Penjelasan adalah suatu bentuk komunikasi yang disengaja, yang
memungkinkan seseorang dapat memahami sesuatu yang sebelumnya tidak
dipahami. Memahami adalah hasil dari asimilasi terhadap skema yang ada,
sehingga bila terdapat kegagalan, ada tiga kemungkinan penyebabnya, yaitu:
a. Penggunaan skema yang salah.
Dalam keadaan ini diperlukan penjelasan yang sederhana untuk mengaktifkan
skema yang tepat. Di dalam buku skemp, kata-kata seperti: fungsi, bayangan, grup,
dan lain-lain digunakan dalam pengertian sehari-hari, juga dalam pengertian
matematik. Kegagalan dalam memahaminya dapat disebabkan karena pemberian
arti yang berbeda dari yang diharapkan.
b. Kesenjangan antara ide-ide baru dengan skema yang ada terlalu besar.
Coba gunakan contoh dengan menunjukkan notasi seperti berikut :
a2 = a ×a
a3 = a×a×a
Kemudian dilanjutkan dengan :
am × an = am + n
Kemungkinan besar siswa akan mengatakan bahwa ia tidak paham dan
kemungkinan juga mereka akan mengatakan “anda sudah terlalu cepat”.
Pada kejadian ini diperlukan perbaikan tahapan penjelasan yang digunakan,
sehingga dengan demikian kesenjangan akan teratasi. Secara psikologis, seseorang
yang menjelaskan akan mengucapkan simbol-simbol yang cocok untuk
membangkitkan konsep yang berkaitan dengan skema yang telah ada dengan ide-
ide baru.
c. Skema yang sudah ada mungkin tidak mampu menyerap ide-ide baru tanpa
pemberian akomodasi, khususnya dalam kasus generalisasi matematika.
9
Dalam keadaan ini fungsi penjelasan adalah membantu pelajar untuk
menggambarkan skema yang dipikirkannya, untuk melepaskan contoh-contoh atau
ide-ide murni yang mempunyai pengaruh penyempitan dan untuk memodifikasikan
ide-ide tersebut secara tepat. Perluasan notasi bilangan nol, negatif dan pecahan
merupakan contoh kasus ini.
10
dan pegangan sehingga kita dapat memilih ( dari memori kita ) dan
memanipulasikan konsep-konsep kita. Hal ini akan lebih leluasa dengan
menggunakan simbol-simbol yang dapat dikontrol oleh pikiran kita.
Berpikir verbal ( yang secara luas dapat meliputi aljabar dan simbol-simbol lain
yang dapat diucapkan) adalah berbicara pada diri sendiri, dapat dikonfirmasikan
dengan mengamati tingkat perubahan pada anak-anak. Penggunaan simbol-simbol
yang dapat diucapkan dalam berpikir berhubungan erat dengan komunikasi, salah
satunya dinyatakan dengan komunikasi dengan diri sendiri. Jadi membangun
pikiran seseorang tampak seperti sirkuit pendek dari proses mendengar dirinya
sendiri, kemudian menceritakannya pada orang lain. Pandangan ini didukung oleh
observasi umum bahwa sesungguhnya berlaku sebagai pendengar yang sabar
(pemikir keras) hampir selalu membantu ketika orang lain sedang menyelesaikan
masalah / problem. Berpikir visual lebih ke hal individual dan berhubungan dengan
dua macam perbandingan yang akan didiskusikan pada bab selanjutnya.
11
Notasi yang biasa untuk logaritma sebuah bilangan x pada basis a adalah
(baca : logaritma dengan basis a dari x). Dari definisi logaritma, jika logaritma itu
dinotasikan dengan n,
Kemudian x = an
Notasi log a x = n
Mempengaruhi untuk menuliskan a = x n, yang salah
Jika bagaimanapun menuliskan (log x)a = n (log x untuk basis a)
Ini membantu untuk mengingat bahwa x = an.
12
Dalam matematika hal ini dikerjakan dengan melepaskan simbol-simbol dari
konsepnya dan memanipulasi menurut bentuk-bentuk yang biasa dipakai tanpa
menghiraukan artinya. Kegitan otomatis dari tugas-tugas rutin harus jelas
perbedaannya dari simbol-simbol tak berarti dari manipulasi mekanik, yang bukan
matematika. Seorang matematikawan bekerja sercara otomatis, setiap saat dapat
menunda kehendaknya dan memanggil kembali artinya dari simbol-simbol, dan dia
harus dapat dengan mudah dari suatu bentuk aktivitas kelain aktivitas sesuai dengan
syarat-syarat dan tugas-tugas yang dikerjakan.
Hasil karya ekonomi merupakan contoh yang bagus. Pertama kita belajar
memanipulasi konsep-konsep sebagai ganti obyek real, kemudian memberikan
nama konsep, selanjutnya memanipulasi nama tersebut (dan jika manipulasi dapat
disederhanakan menjadi proses mekanik kita dapat menggunakan komputer untuk
mengerjakannya). Akhirnya kita dapat menarik kembali proses dengan cara
mengambil kembali konsep-konsep pada simbol-simbol, kemudian mewujudkan
konsep itu dalam tindakan nyata dengan objek nyata yang telah diabstraksikan pada
saat awal.
Kekuatan matematika adalah sangat luas dan pada semua tingkatan, simbol
simbol memberikan sumbangan yang cukup besar di dalamnya. Tapi tanpa
kemampuan dari matematikawan untuk menanamkan pengertian, semua tak ada
gunanya.
13
memiliki akar-akar real? Untuk menjawab soal tersebut, biasanya yang pertama kali
muncul dalam ingatan adalah ‘diskriminan’ atau simbol b2 – 4ac. Kemudian diikuti
dengan munculnya ingatan tentang metode hitung tentang diskriman tersebut.
14
problem dimana semua ide yang relevan dibawa bersama dan dipertimbangkan
dari beberapa aspek dan dalam kombinasi-kombinasi yang berbeda dan
hubungannya satu sama lain. Selama periode dari refleksi ini simbol memainkan
suatu bagian dasar, untuk itu kita mengontrol secara sengaja pemikiran kita. Hal
ini bisa terjadi dengan baik jika pada tahap ini kontribusi konsep dimunculkan pada
tingkatan yang lebih tinggi dari aktivitas untuk sintesa berikut pada level bawah
sadar.
Jika pemahaman telah terjadi, hal itu memungkinkan mengingat simbol-simbol
yang sesuai secara spontan untuk menunjukan adanya assosiasi dengan proses
membuat kesadaran. Tetapi hal ini muncul tidak komplit, dan simbol-simbol
diteruskan dengan sengaja sadar, membuat kemungkinan komunikasi dan rekaman
terhadap hasil-hasil dari proses kreatif. Formulasi dan rekaman yang dengan secara
teliti diasosiasikan proses sadar secara penuh, sering dideskripsikan sebagai usaha
yang susah payah.
Celakanya tidak semua ide-ide diperoleh dengan cara-cara demikian dapat
memenuhi kesanggupan mereka. Setelah pemahaman seharusnya diikuti dengan
pemeriksaan atas kebenarannya. Dalam sains ini berarti menguji ide dengan
eksperimen. Dalam matematika ini berarti analisa logika, menguji konsistensi
internal, dan menerima pengetahuan. Sekali lagi bahwa sebuah proses refleksif
untuk simbol-simbol adalah hal yang essensial. Jika pemilihannya dengan hati-hati
berkontribusi secara langsung untuk menyatakan sebuah struktur baru.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan :
1. Simbol adalah gambar, bentuk, atau benda yang mewakili suatu gagasan, benda,
ataupun jumlah sesuatu. Simbol dalam matematika adalah suatu bentuk yang
mewakili suatu konsep ataupun ide dalam matematika.
2. Fungsi-fungsi simbol dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Alat Komunikasi
b. Merekam (mencatat) Pengetahuan
c. Pembentukan Konsep-konsep Baru
d. Membuat Macam-macam Klasifikasi dengan Jelas
e. Penjelasan
f. Membuat Kemungkinan yang Mencerminkan Aktifitas
g. Membantu Menunjukkan Struktur
h. Membuat Pengerjaan rutin secara otomatis
i. Mengungkap Kembali Informasi dan pemahaman
j. Aktifitas Mental yang Kreatif
16
17
DAFTAR PUSTAKA
18