Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PEMBAHASAN

Praktik keperawatan komunitas di RW IX Kelurahan Wonolopo


Kecamatan Mijen Kota Semarang yang dilaksanakan mahasiswa Program Studi
Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang merupakan salah satu program profesi untuk
mengaplikasikan konsep keperawatan komunitas dengan menggunakan proses
keperawatan komunitas sebagai dasar ilmiah.

Upaya pendidikan untuk mencetak seorang perawat yang professional,


mandiri dan mempunyai kompetensi sesuai dengan yang diinginkan dapat
dilakukan dengan menerapkan konsep tersebut, dan secara resmi mahasiswa
melakukan praktik klinik keperawatan komunitas di RW IX Kelurahan Wonolopo
Kecamatan Mijen Kota Semarang mulai 26 Juni 2018 sampai dengan 28 Juli 2018
dengan melakukan berbagai kegiatan.

Berikut ini pembahasan yang akan diuraikan berkisar tentang pratik


keperawatan komunitas, keluarga dan puskesmas.

A. Praktik Klinik Keperawatan Komunitas


Praktik klinik keperawatan komunitas diawali dengan persiapan dari
kampus sampai dengan pelaksanaan dilapangan. Pada tahap persiapan
dilakukan pembekalan dari pembimbing profesi keperawatan komunitas
tentang mekanisme perijinan praktik dan peraturan praktik, dan untuk
selanjutnya dilakukan proses persiapan yang lebih intensif oleh mahasiswa
sendiri. Kami juga diberikan sedikit penjelasan tentang kondisi sosial dan
budaya di Kelurahan Wonolopo oleh bapak Lurah Wonolopo dan kami juga
diberi sedikit penjelasan tentang kondisi kesehatan di Kelurahan Wonolopo
oleh perwakilan dari Puskesmas sekitar. Kendala yang kami hadapi adalah
ternyata pembekalan yang diterima belum bisa optimal dimanfaatkan oleh
mahasiswa pada penerapan di lapangan, sehingga terdapat perubahan-
perubahan dan muncul strategi-stategi baru dari mahasiswa untuk dapat
memanifestasikan konsep keperawatan kesehatan masyarakat secara lebih
nyata.

B. Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapat data kesehatan komunitas yang
diinginkan. Pada pengkajian ini dilakukan pengumpulan data kesehatan
komunitas dengan menggunakan kuesioner dengan materi berdasarkan konsep
Betty Newman dan telah dikonsultasikan kepembimbing akademik komunitas,
observasi dan wawancara.
Setelah format pengkajian siap, maka penanggung jawab masing-masing
RT mempunyai hak otonom dalam mekanisme pengumpulan datanya yaitu
dengan melakukan kerjasama dengan ketua RT dan kader kesehatan yang ada
di RW IX Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen
Respon yang diberikan warga RW IX sangat antusias dan positif atas
kehadiran mahasiswa praktikan di RW IX Kelurahan Wonolopo. Hal ini
dibuktikan dengan perhatian warga terhadap keberadaan mahasiswa beserta
program-programnya, sehingga keseluruhan proses pengumpulan data dapat
dilaksanakan dengan baikk. Strategi yang digunakan saat pengumpulan data
adalah kerjasama dengan setiap RT dan melakukan program turun kebawah
sehingga keberadaan mahasiswa membaur dengan warga.
Dari pengkajian didapatkan masalah yang dirasakan masyarakat, meliputi:
1. Resiko peningkatan terjadinya penyakit degeneratif (hipertensi) pada
lansia sehubungan dengan kurang pengetahuan warga tentang penyakit
degeneratif
2. Resiko peningkatan penyakit dengan gangguan saluran pernafasan
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
pemeliharaan kesehatan lingkungan yang sehat
3. Resiko peningkatan penyakit dengan gangguan saluran pencernaan
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
pemeliharaan lingkungan dan perilaku hidup sehat.
4. Potensial peningkatan kesehatan ibu hamil di wilayah RW. 07
kelurahan Wonolopo berhubungan dengan tingginya kesadaran warga
terhadap kesehatan ibu hamil.
Dari empat masalah kesehatan yang ditemukan mahasiswa, maka
dikembalikan kepada masyarakat untuk dianalisa lebih lanjut. Perumusan masalah
antara mahasiswa dan warga tidak mengalami kesulitan yang berarti, karena
masyarakat telah menyadari pentingnya kesehatan dalam hidup mereka.
Dukungan dari ketua RW IX serta kader kesehatan yang berada di RW IX sangat
mendukung dengan terlaksananya kegiatan yang sudah dibahas sejak rumusan
masalah ditegakkan dan menentukan perencanaan yang dibuat hingga pelaksanaan
kegiatan.

Analisa SWOT

1. Strength (kekuatan)
Tokoh masyarakat, tokoh agama, apparat desa, serta anggota masyarakat
sangat mendukung dengan kegiatan ini. Dukungan dan bimbingan dari dosen
pembimbing dalam memberikan bimbingan dalam rangka pengumpulan data
selama proses pengkajian. Kerjasama yang baik antar anggota kelompok yang
saling mendukung satu sama lain.
2. Weakness ( kelemahan)
Kelurahan Wonolopo RW IX terdiri dari 3 RT. Ada beberapa warga yang
tidak berkenan untuk di data. Di wilayah RT 02 paling sering mengadakan
acara dan juga ang paling banyak ditemukan masalah sehingga mahasiswa
lebih sering mengunjungi atau ikut dalam RT tersebut dibandingkan dengan
RT lain.
3. Opportunity (kesempatan)
Labkes Universitas Muhammadiyah Semarang letaknya dekat dengan
kelurahan Wonolopo sehingga warga lebih mengenal dan kepercayaan warga
lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa dari perguruan tinggi yang
praktek sebelumnya.
4. Treath (ancaman)
Adanya keragaman terhadap kekuatan dan keabsahan data yang dibuat serta
keragaman terhadap jawaban pada setiap pertanyaan yang diajukan pada
masyarakat karena adanya berbagai faktor penyebab diantaranya adalah
beragamnya pendidikan masyarakat.

A. Penentuan Prioritas Masalah


Melalui analisa masalah, maka setelah dirumuskan permasalahan
kesehatan warga dilakukan penentuan prioritas masalah atas dasar urgensitas
dari masalah.
Berdasarkan lokakarya kesehatan yang dilaksanakan pada Selasa, 17 Juli
2018, maka ditentukan prioritas masalah kesehatan sebagai berikut:
1. Resiko peningkatan terjadinya penyakit degeneratif (hipertensi) pada lansia
sehubungan dengan kurang pengetahuan warga tentang penyakit degeneratif
2. Resiko peningkatan penyakit dengan gangguan saluran pernafasan
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
pemeliharaan kesehatan lingkungan yang sehat
3. Resiko peningkatan penyakit dengan gangguan saluran pencernaan
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
pemeliharaan lingkungan dan perilaku hidup sehat.
4. Potensial peningkatan kesehatan ibu hamil di wilayah RW IX kelurahan
Wonolopo berhubungan dengan tingginya kesadaran warga terhadap
kesehatan ibu hamil.
Penentuan prioritas masalah ini tidak menemukan kesulitan berarti, hal ini
dikarenakan warga mulai memahami pentingnya kesehatan dan berkat
partisipasi aktif dari ketua RW dan Ketua PKK serta kader-kader kesehatan
yang sangat aktif di RW IX Kelurahan Wonolopo.
B. Perencanaan
Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan dapat
disepakati saat lokakarya kesehatan dan pertemuan dengan pokjakes secara
intensive.
Adapun kegiatan-kegiatan yang disepakati oleh mahasiswa dan masyarakat
antara lain :
a. Diagnosa Keperawatan Komunitas 1
Resiko peningkatan terjadinya penyakit degeneratif (hipertensi) pada
lansia sehubungan dengan kurang pengetahuan warga tentang penyakit
degeneratif
Implementasi :
a) Penyuluhan kesehatan tentang hipertensi (pengertian, penyebab,
akibat, cara pencegahan, cara penanganan serta meengajarkan
pembuatan justimun untuk menurunsan hipertensi) melalui media
lembar balik, Leaflet dan simulasi sudah dilakukan pada tanggal 15
juli 2018, jam 16.00 di rumah kader lansia.
b) Senam lansia yang diadakan setiap jumat sore dimulai sejak tanggal
19 juli 2018, jam 16.00 dirumah ibu RW IX.

b. Diagnosa Keperawatan Komunitas 2


Resiko peningkatan penyakit dengan gangguan saluran pernafasan
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
pemeliharaan kesehatan lingkungan yang sehat
Implementasi:
a) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang ISPA ( pengertian,
tanda gejala, etiologi, penyebab, penanganan) melalui medialeaflet
dan power point pada tanggal 13 juli 2018 jam 16.00 di kediaman
ibu RW IX.
b) Mengajukan proposal ke Dinas Lingkungan Hidup untuk
pengajuan tong sampah dan pengajuan bibit tanaman buah ke dinas
pertanian.
c) Memberikan penyuluhan tentang pembuatan komposing pada
tanggal 21 Juli 2018 di wilayah RT 02 RW IX jam 07.00 – selesai.

c. Diagnosa Keperawatan Komunitas 3


Resiko peningkatan penyakit dengan gangguan saluran pencernaan
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
pemeliharaan lingkungan dan perilaku hidup sehat.
Implementasi :
a) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang Diare ( pengertian,
tanda gejala, penyebab, cara penanganan) dan cuci tangan bersih
melalui media power point dan leaflet pada tanggal 16 juli 2018
jam 16.00 di kediaman ibu RW IX.
b) Penyuluhan dan mendemonstrasikan tentang cuci tangan bersih di
pada tanggal 23 juli 2018 jam 10.00 WIB
c) Kerja bakti sekaligus memberikan penyuluhan tentang pengelolaan
sampah yang tepat pada tanggal 21 Juli 2018 di wilayah RT 02
RW IX jam 07.00 – selesai.

d. Diagnosa Keperawatan Komunitas 4


Potensial peningkatan kesehatan balita wilayah RW. 07 kelurahan
Wonolopo berhubungan dengan tingginya kesadaran warga terhadap
kesehatan balita.
Implementasi:
a) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang nutrisi pada balita, ibu
hamil pada tanggal 25 Juli 2018 di balai desa kelurawan wonolopo
jam 12.00 WIB
b) Bekerja sama dengan kader untuk melakukan penyuluhan ASI pada
18 juli 2018 di kelurahan wonolopo
c) Melakukan pelatihan tensi dan konsep posyandu yang tepat pada
tanggal 09 Juli 2018 di tempat pengajian ibu-ibut RT 01 jam 16.00
WIB
Selain perencanaan diatas terdapat 1 rencana yang medukung pelaksanaan
kegiatan yaitu pemberdayaan kader yang menurut informasi dari RW IX sudah
terbentuk tetapi tidak menggunakan system 5 meja sehingga pelaksanaan
posyandu tidak maksimal. Untuk pengaturan waktu tidak menemukan kesulitan
yang berarti.

Analisa SWOT
1. Strange (Kekuatan)
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk dijadikan pendukung
diadakanya implementasi keperawatan komunitas
2. Weakness (Kelemahan)
Luasnya wilayah kerja kelompok yang mencakup 1 RW (3 RT) yang
mempunyai lebih dari puluhan KK sehingga untuk sulit untuk dijangkau
seluruhnya dalam melakukan implementasi keperawatan komunitas. Pekerjaan
masyarakat heterogen yang menyulitkan mahasiswa dalam menentukan waktu
untuk membahas asuhan keperawatan komunitas yang akan dilaksanakan.
3. Opportunity (Kesempatan)
Mahasiswa Program Profesi Keperawatan (Ners) UNIMUS memiliki
perencanaan asuhan keperawatan yang didasarkan pada data di Puskesmas,
Kelurahan, dan para tokoh masyarakat dan kesehatan wargasehingga asuhan
keperawatan yang akan dilaksanakan dapat tepat pada sasaran.
4. Treath (Ancaman)
Warga menyetujui dalam program kerja yang disusun oleh mahasiswa, tetapi
warga menginginkan program yang mengarah pada pembangunan fisik.

C. Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan pada 09 Juli
2018 dengan metode melibatkan masyarakat secara aktif, dimotori oleh ketua
PKK, ketua RW, ketua RT serta kader-kader untuk melaksanakan rencana
yang telah disusun bersama. Keterlibatan kader ini sangat membantu dengan
melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan masing-masing RT. Sehinggga
besar kegiatan dilaksanakan secara bersama antara mahasiswa dan kader
kesehatan.
Secara umum kegiatan yang direncanakan dapat dikatakan berhasil
(90%), penilaian tersebut didapatkan saat evaluasi respon positif dan
antusiasme masyarakat terhadap berbagai kegiatan yang direncanakan.
Kendala yang dihadapi mahasiswa dan kader adalah masih ada sebagian
warga dari RW IX belum dapat mengikuti kegiatan dikarenakan waktu dan
kegiatan yang bersamaan dengan kegiatan warga.
1. Strength (Kekuatan)
a. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk dijadikan
pendukung diadakanya implementasi keperawatan komunitas.
b. Implementasi disesuaikan dengan rencana yang telah disepakati pada
lokmin 1
c. Penentuan tempat dan waktu sesuai jadwal perkumpulan di masyarakat
d. Pelaksanaan kegiatan bebarengan dengan selesai kegiatan
perkumpulan, sehingga mempermudah perkumpulan warga.
2. Weakness (Kelemahan)
Ibu-ibu dalam kegiatan penyuluhan membawa anak sehingga perhatian terbagi
antara menjaga anak dan kegiatan penyuluahan.
3. Opportunity (Kesempatan)
Pelaksanaan kegiatan bebarengan dengan selesai kegiatan perkumpulan,
sehingga mempermudah perkumpulan warga.
4. Treath (Ancaman)
Tidak semua warga memahami materi yang disampaikan oleh pembawa
materi kerena terbatasnya daya serap akibat beragamnya tingkat pendidikan.

D. Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh mahasiswa bersama warga
saat terminasi hari jum’at, 27 Juli 2018. Dari sudut pandang mahasiswa
kegatan praktek klinik keperawatan komunitas dan keluarga dikatakan
berhasil dengan bukti antusiasme dan respon positif warga serta kader
kesehatan terhadap program serta perubahan pengetahuan warga tentang
kesehatan.
1. Strength (Kekuatan)
Tersedianya sarana prasarana yang memadai untuk dijadikan pendukung
diadakanya implementasi keperawatan komunitas.
2. Weakness (Kelemahan)
Rendahnya kemampuan warga dalam menyerap materi dimana dilihat dari
tingkat pendidikan yang berbeda-beda. sulit untuk menyamakan waktu
dengan kader saat akan diadakan kegiatan.
3. Opportunity (Kesempatan)
Pelaksanaan posyandu masih ada beberapa yang belum terorganisir secara
baik.
4. Treath (Ancaman)
Adanya anggapan-anggapan negative dari warga yang merasa tidak
tersentuh oleh kegiatan mahasiswa, luasnya cakupan wilayah kerja yang
meliputi 3 RT dimana pusat dari kegiatan mahasiswa adalah di RW IX
yang berada di lingkungan wilayah kerja mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai