BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
1. Pengertian
tatap muka yang berisi ide, perasaan, perhatian, makna, serta pikir, yang diberikan
informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga
orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-
beberapa bentuk :
a. Aggressive Communication Komunikasi ini dapat mengurangi hak orang lain
agresif, dimana bentuk komunikasi ini cenderung mengalah, dan tidak dapat
dibelakang.
11
diri sendiri dan orang lain, serta mengedepankan pada hubungan perasaan
antar manusia.
3. Tujuan Komunikasi
Komunikasi memiliki beberapa tujuan. Tujuan utama komunikasi adalah
Sebagai mana pendapat yang disampaikan Nasir et al.(2009) dalam Amirah, 2011,
komunikator.
b. Perubahan pendapat (opinion change) Pemahaman yang timbul dari proses
hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang makin baik,
hubungan interpersonal.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Nasir et al.(2009) dalam Amirah, 2011 mengemukakan beberapa hal yang
karena pergaulan kita sudah bukan pergaulan bersifat tidak pribadi lagi, selalu
dinamis, dan harus menempatkan diri pada pergaulan yang rasional. Hal ini
menghambat komunikasi.
b. Sosial budaya
Keberagaman budaya, suku, ras, norma, bahasa, kebiasaan hidup, dan
apa yang akan disampaikan sesui dengan isi pesan tersebut. Apabila
hati, bingung, pikiran kalut, tidak dikendalikan oleh komunikan dan terutama
yang berbeda.
d. Prasangka
Dugaan yang belum menjamin kebenaran dan selalu menjurus pada
mempersepsikan pesan.
g. Hambatan mekanis
13
komunikasi.
dilakukan pada saat timbang terima (handover), pindah ruang rawat maupun
melaporkan kondisi pasien ke dokter atau tim kesehatan lain (Tim KP-RS RSUP
Sanglah, 2011).
sederhana yang secara efekif telah mengembangkan komunikasi dalam setting lain
dan efektif pula digunakan pada pelayanan kesehatan (Ohio’s Medicare, 2010).
pasien, transfer pasien, percakapan kritis dan panggilan telepon. Ini menciptakan
pasien dapat tercapai. Menggunakan SBAR, laporan pasien menjadi lebih akurat
dan efisien.
Teknik komunikasi SBAR ini sederhana namun sangat efektif dan dapat
kesehatan lain atau ke tingkat komunikasi yang efektif antara penyedia layanan
sakit sangat diperlukan, sehingga kesalahan dan kegagalan komunikasi yang dapat
Recommendation/SBAR).
Tehnik komunikasi dengan metode SBAR terdiri dari empat langkah (Arini,
2012):
1) Situasi
2) Background
15
3) Penilaian (Assessment)
4) Rekomendasi
dalam sebuah percakapan, terutama guna menyampaikan hal yang kritis, dan
tindakan.
Alat ini dapat mempermudah dan dijadikan standar oleh tenaga
antara anggota tim, dan bagaimana tindakan selanjutnya. Hal ini juga dapat
C. Operan
1. Pengertian
Operan memiliki beberapa istilah lain. Beberapa istilah itu diantaranya
handover, handoffs, shift report, signout, signover dan cross coverage. Handover
adalah komunikasi oral dari informasi tentang pasien yang dilakukan oleh perawat
pada pergantian shift jaga. Friesen (2008) menyebutkan tentang definisi dari
jawab utama dan kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke perawat yang
adalah waktu dimana terjadi perpindahan atau transfer tanggung jawab tentang
pasien dari perawat yang satu ke perawat yang lain. Tujuan dari handover adalah
terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya.
2. Tujuan Operan
1. Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (data fokus).
2. Menyampaikan hal - hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
(Arini, 2012)
disampaikan.
3. Perawat primer menyampaikan kepada perawat penanggung jawab shift
selanjutnya meliputi:
a. Kondisi atau keadaan pasien secara umum
b. Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan
c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima laporan
4. Penyampaian timbang terima diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak
terburu-buru.
5. Perawat primer dan anggota kedua shift bersama - sama secara langsung
penanggung jawab:
jawab dan melakukan validasi terhadap hal - hal yang kurang jelas.
jawab. Meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat jaga
sebelumnya.
b. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang
arah antara perawat yang shift sebelumnya kepada perawat shift yang
datang.
c. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung
jawab dan tugas yang dilimpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang
adalah:
secara umum.
d. Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan keluarga, sehingga
tidak up to date.
2. Operan dengan metode bedside handover
20
perawat.
c. Mengurangi waktu untuk melakukan klarifikasi ulang pada kondisi
kerahasiaan pasien jika ada informasi yang harus ditunda terkait adanya
untuk dikombinasi.
terapi, pelayanan, kodisi dan kondisi saat ini serta yang harus
diantipasi.
3. Harus ada proses verifikasi tentang penerimaan informasi oleh
Serah terima atau operan jaga memiliki efek - efek yang sangat
Efek - efek dari shift kerja atau operan adalah sebagai berikut:
a. Efek Fisiologi
Kualitas tidur termasuk tidur siang tidak seefektif tidur malam, banyak
gangguan dan biasanya diperlukan waktu istirahat untuk menebus kurang tidur
hilangnya waktu luang, kecil kesempatan untuk berinteraksi dengan teman, dan
terjadi pada usia 50 tahun. Shift kerja juga dapat menjadi masalah terhadap
frekuensi kecelakaan paling tinggi terjadi pada akhir rotasi shift kerja (malam)
komunikasi keperawatan.
a. Identitas pasien.
e. Masalah keperawatan.
h. Tindakan kolaborasi.
(Ahmad, 2012)
Station PA
mengoperkan, menyiapkan
kit
keberapa.
2. Masalah keperawatan.
sudah/belum dilaksanakan.
dilakukan: Pemeriksaan
tindakan tertentu.
data.
rinci
kesehatan
pagi saja).
bertugas.
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas
6. Pada saat serah terima di kamar pasien, menggunakan volume yang cukup
(Nursalam, 2010)
Pada serah terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain : Catatan serah terima, status klien dan kelompok shift timbang
serah terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer.
b. Evaluasi Proses
oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift.
ke bed klien dan kembali lagi ke nurse station. Isi serah terima mencakup
yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap klien dilakukan
c. Evaluasi Hasil
dengan baik
(Arini, 2012)
D. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
2. Pentingnya Pengetahuan
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana didasari oleh
pengetahuan, kesadara dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan
3. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik, dan seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.Oleh sebab itu, "tahu" ini
adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain :
b. Memahami (Comprehension)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
c. Aplikasi (Application)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang riil (sebenarnya). Aplikasi
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
e. Sintesis (Syntesis)
Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi- formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat
f. Evaluasi (Evaluation)
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan- tingkatan diatas.
(Notoatmodjo, 2012)
(Notoatmodjo, 2012).
sebagai berikut:
a. Pengalaman
Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman baik dari pengalaman
pribadi maupun dari pengalaman orang lain. Pengalaman ini merupakan suatu
sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih lebih tercukupi bila
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Individu yang dapat berinteraksi lebih
d. Pendidikan
respon terhadap sesuatu yang datangnya dari luar. Orang yang berpendidikan
tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional terhadap informasi yang
datang dan akan berpikir sejauh mana keuntungan yang akan mereka
dapatkan.
sering terpapar media massa (TV, radio, majalah, dan lain-lain) akan
33
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek
E. Sikap
1. Pengertian
1999 dalam (Arini, 2011), sikap adalah keadaan mental dan saraf dari kesiapan
terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Dari berbagai batasan tentang sikap dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap
itu tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
prilaku tertutup.
terhadap stimulus tertentu. Sedangkan New Comb salah seorang ahli psikologi
2. Komponen Sikap
a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.
b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.
c. Kecenderungan untuk bertindak
(total attitude ). Dalam penentuan sikap ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan, dan
untuk berfikir dan berusaha untuk mencari penyelesaian sehingga sikap seseorang
terhadap obyek menjadi baik. Sikap yang didasari dengan pengetahuan akan
bertahan lebih lama daripada sikap yang tidak didasari oleh pengetahuan.
3. Tingkatan Sikap
Menurut Notoatmodjo ( 2012 ), tingkatan sikap terbagi menjadi 4 yaitu:
a. Menerima (Receiving)
b. Merespon ( Responding )
yang diberikan atau suatu indikasi dari sikap.Karena dengan suatu usaha
dari pekerjaan itu benar atau salah, berarti bahwa orang menerima ide itu.
c. Menghargai
d. Bertanggung jawab
F. Konsep Motivasi
1. Pengertian
Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi kontribusi
merujuk ke upaya yang dilakukan guna mencapai setiap sasaran, disini kita
merujuk ke sasaran organisasi karena fokus kita adalah perilaku yang berkaitan
dengan kerja (Robbins & Coulter, 2007). Oleh sebagian besar ahli, proses
motivasi diarahkan untuk mencapai tujuan. Tujuan atau hasil yang dicari
berdasarkan pengetahuan mengenai apa yang membuat orang tergerak (Suarli dan
Bahtiar, 2010).
Menurut Suarli dan Bahtiar (2010), menurut bentuknya motivasi terdiri
atas:
a. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang datang dari dalam diri individu.
b. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datang dari luar diri individu.
c. Motivasi terdesak, yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan
kepuasan. Aktivitas ini melibatkan fisik dan mental (As’ad, 2001). Bekerja
36
pegawai yaitu:
1) Prinsip partisipatif Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu
Penerapan
Komunikasi SBAR
37
Sikap
- Notoatmodjo (2012)
Motivasi
- Nursalam (2011)
= garis penghubung
H. Penelitian Terkait
Penelitian yang penulis lakukan belum ada yang meneliti disini, adapun
perawat dalam kategori efektif, sehingga diharapkan bagi pihak rumah sakit
RSUD Salatiga.
motivasi perawat ada peningkatan dari pre test sebesar 87,15 menjadi 93,15