BAB I
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. E
Umur : 60 Tahun
Bangsa/Suku : Indonesia/Jawa
Agama : Katolik
Alamat : Cinere
STATUS PASIEN
BAB II
STATUS PSIKIATRI
1. AUTOANAMNESIS
Hari/Tanggal : Rabu, 14 November 2018
Waktu :11.00 WIB - selesai
Tempat : Ruang makan bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa
2. ALLOANAMNESIS
Didapat dari : Tn. P
Jenis kelamin : Laki-laki
Bangsa/Suku : Indonesia
Pekerjaan : Perawat Sanatorium Dharmawangsa
Pendidikan Terakhir : Sarjana keperawatan
Hubungan dengan pasien : Perawat pasien
Hari/Tanggal wawancara : Kamis, 15 November 2018
1. Keluhan Utama
Pasien sering berteriak teriak, mengamuk, menangis histeris dan membuat gaduh gelisah sehingga
mengganggu orang yang tinggal bersama dengannya
Pada tanggal 4 Mei 2011, Sanatorium Dharmawangsa (SDW) mendapat laporan dari pembantunya
bahwa pasien mengamuk, berteriak-teriak dan membuat gaduh gelisah sejak 3 hari yang lalu.
Kemudian pasien dijemput oleh petugas SDW untuk dibawa ke SDW menjalani perawatan. Pasien
mengatakan bahwa sejak tiga hari yang lalu Zeus datang menghampiri pasien untuk membunuh
pasien dengan cara berusaha mencekik pasien dengan menggunakan tongkat ular milik Zeus
sehingga pasien berteriak-teriak meminta pertolongan kepada Yesus. Sesaat kemudian Yesus
datang kerumah pasien untuk menolongnya. Pasien mengatakan tidak hanya Yesus yang datang
melainkan Bunda Maria, datang untuk menolong pasien. Tidak hanya itu, pasien mengatakan
bahwa Bunda Maria membisikkan pasien akan menolong pasien dan membawa pasien ketempat
yanga aman, selain itu Bunda Maria mengelus- elus kaki dan memijat-mijat pasien serta pasien
mencium bau aroma roti yang baru saja dipanggang oleh Bunda Maria. Selain itu pasien mendengar
suara-suara nyanyian ataupun lagu-lagu. Pasien mengatakan melihat bayangan hitam seperti orang
yang mencoba membunuh pasien sehingga pasien berteriak-teriak meminta bantuan.
Sebelumnya, pasien merupakan salah satu pasien yang sering keluar masuk SDW untuk dilakukan
rawat inap ataupun rawat jalan. Selama 1,5 bulan sebelum di rawat inap terakhirnya, pasien tidak
mau minum obat karena merasa bosan dan merasa tidak ada perbaikan setelah minum obat dan
tidak mau ke dokter untuk kontrol. Semenjak itu juga pasien mulai suka mengurung diri di kamar,
tidak mau makan / minum serta mandi.
Pasien mengaku bahwa pasien sering menulis dan memposting pada kolom koran tentang sejarah
Indonesia. Namun, pasien merasa bahwa banyak netizen kaum millennial yang tidak menyukai
karya pasien, sehingga pasien merasa bahwa netizen tersebut menjelek-jelekkan karya pasien pada
kolom koran.
Pasien yang merupakan anak tunggal mengaku memiliki 5 saudara perempuan, yang semuanya
sedang berada diluar negeri. Pasien mengaku memiliki hubungan asmara dengan banyak lelaki, dan
menikah dengan orang Jepang bernama Akiyo Toyoda di Jepang namun sudah bercerai tanpa anak,
kemudian pasien mengaku memiliki seorang anak laki-laki yang sekarang berada di Belanda dari
lelaki bernama Brandon yang merupakan orang Belanda.
Terkadang pasien merasa dicurigai bahwa orang-orang disekitar pasien menganggap pasien
merupakan salah satu agen intel untuk Israel sehingga pasien beranggapan ada beberapa orang yang
berusaha untuk menyakitinya.
Semenjak menjalani perawatan di SDW, perlahan kondisi pasien membaik dan sudah jarang
mengamuk. Namun dalam beberapa bulan terakhir dilaporkan pasien sempat beberapa kali
berteriak dan menangis histeris setelah membaca koran. Pasien dapat menjaga kebersihannya dan
minum obat teratur. Keseharian pasien selama di SDW banyak dihabiskan dengan membaca buku,
koran, tidur-tiduran dan berada di ruang kumpul wanita untuk menonton televisi dan beberapa kali
pasien terlihat mau mengobrol dengan pasien lainnya.
5. Keluarga Pasien
4. Nama : Tn. I
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Bercerai
Hubungan dengan pasien : Mantan suami pasien
SDW. Hal ini dikarenakan, kedua orang tua pasien sudah meninggal dunia dan pasien
tinggal seorang diri.
BAB III
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien sekarang berusia 60 Tahun, terlihat dari penampilannya, pasien berpenampilan sesuai
dengan orang seusianya. Pasien berpostur tubuh gemuk,dan perut buncit ddengan warna kulit
putih kecoklatan. Tinggi badan pasien 155 cm dengan berat badan 70 kg. Pasien berambut
pendek sebahu dengan warna rambut yang sudah memutih, tampak juga gigi pasien yang sudah
banyak ompong dan tampak sisa gigi seri depan pasien yang sebagian sudah karies dan berwarna
kehitaman.
2. Kesadaran
Kesadaran pasien baik dan jernih, komunikasi pasien baik dan koheren. Dapat mengenalkan diri
sendiri dan berjabat tangan
3. Pembicaraan dan karakteristik dalam bicara
Bicara pasien spontan, koheren, pasien kadang berbicara tanpa ditanya menceritakan tentang
pengalaman hidupnya. Saat pertama kali bertemu pasien aktif mengajak berkenalan dan berjabat
tangan, dan langsung bersemangat untuk menceritaakan kisah hidupnya. Pasien selalu
memberikan kontak mata saat berbicara dan perhatian pasien selalu tertuju pada pewawancara.
4. Sikap terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif, sopan dan ramah terhadap pemeriksa
5. Karakteristik dalam Berbicara
Kuantitas pembicaran pasien banyak, arus bicara normal, volume suara sedang dengan artikulasi
yang cukup jelas. Pasien memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan pemeriksa
B. Suasana Perasaan
1. Mood : Eutimik
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Appropriate
C. Fungsi Intelektual
1. Sensorium/Taraf Kesadaran dan Kesigapan
Kesadaran pasien compos mentis dengan GCS 15
2. Fungsi Kognitif
i. Intelegensi dan Kemampuan informasi
Intelegensi dan kemampuan informasi pasien baik dan sesuai dengan tingkat pendidikannya
ii. Orientasi
- Waktu : Orientasi waktu baik, pasien dapat mengetahui hari tanggal dan jam
pemeriksaan dengan baik
- Tempat : Orientaasi tempat baik, pasien dapat menyebutkan tempat dimana dia
tinggal sekarang
- Orang : Orientasi terhadap orang baik, pasien dapat menyebutkan nama-nama
teman dan lingkungannya dengan baik.
iii. Daya Ingat
- Daya ingat jangka panjang
Daya ingat jangka panjang pasien baik, pasien dapat menyebutkan riwayat pendidikan
pasien dahulu, tempat dan tanggal lahir pasien
- Daya ingat jangka pendek
- Daya ingat jangka pendek pasien baik, pasien dapat menyebutkaan menu sarapannya
dengan benar
- Daya ingat segera
- Daya ingat segera pasien baik, pasien dapat mengulangi beberapa kata yang baru saja
disebutkan
iv. Konsentrasi dan Perhatian
Selama proses wawancara, pasien dapat memusatkan perhatian dan konsentrasinya pada
pertanyaan pemeriksa dan dapat menjawab pertanyaan dengan sesuai.
v. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung
Pasien dapat membaca tulisan yang ada dikoran dengan baik dan benar, pasien dapat
menuliskan namanya sendiri, daya kalkulasi pasien baik, pasien dapat berhitung mundur
dari 100 dengan selisih 7 dengan benar.
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Ada
- Halusinasi auditorik :
o Bunda Maria berbisik kepada pasien bahwa akan mengajak pasien ke tempat yang
nyaman untuk menjauhi Zeus
o Mendengar suara suara nyanyian dan lagu-lagu
- Halusinasi olfaktorius : Pasien mengatakan mencium bau roti yang baru saja selesai
dipanggang oleh Bunda Maria
- Halusinasi visual :
o Pasien melihat Zeus (bentuknya besar bertanduk serta memiliki tongkat berbentuk ular),
melihat Yesus (menggunakan gamis panjang, bertubuh tinggi, dengan tampang
rupawan)
o Pasien melihat bayangan hitam yang akan membunuh dirinya.
- Halusinasi taktil : Pasien mengatakan bahwa kakinya dipijit pijit oleh Bunda Maria
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Pikiran
1. Bentuk pikir
i. Asosiasi longgar : Ada
ii. Flight of ideas : Tidak ada
iii. Inkoherensi : Tidak ada
iv. Verbigerasi : Tidak ada
v. Blocking : Tidak ada
vi. Perservasi : Tidak ada
vii. Ambivalensi : Tidak ada
2. Isi pikir
i. Fobia : Tidak ada
ii. Obsesi : Tidak ada
iii. Kompulsi : Tidak ada
iv. Waham : Ada
- Waham Bizzare
o Pasien merasa Zeus ingin membunuhnya dengan cara mencekik leher pasien dengan
tongkat Zeus
- Waham Kejar
o Pasien merasa ada orang yang ingin menjahatinya lantaran pasien dianggap sebagai
intel Israel
o Pasien merasa ada bayangan hitam yang akan membunuhnya
- Waham Referensi
o Netizen membicarakan dan menjelek-jelekkan karya pasien pada kolom koran
- Waham Erotomania
o Pasien mengaku menikah dengan seorang lelaki yang sangat mencintainya bernama
Akiyo Toyoda di Jepang
o Pasien mengaku memiliki banyak pacar dan lelaki yang mencintainya (Akiyo,
Brandon, Gatot,Albert)
o Pasien mengaku berpacaran dengan lelaki asal Belanda bernama Brandon dan
kemudian memiliki seorang anak yang sekarang anaknya berada di Belanda
o Pasien mengaku, setelah dipulangkan dari SDW, pasien akan menikah dengan
seorang laki-laki asal Filipina yang mencintainya
- Thought of insertion : Tidak ada
- Thought of withdrawal : Tidak ada
- Thought of broadcasting : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Selama wawancara pasien, tidak ditemukan adanya gangguan oengendalian impuls. Pasien dapat
mengontrol emosi dengan baik dan berperilaku sopan.
BAB IV
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internis
a. Kesadaran Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis, GCS 15
c. Keadaan Gizi : Baik
d. Suhu : 37,5’ C
e. Pernapasan : 18 x/menit
f. Nadi : 88 x/menit
g. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
h. Berat Badan : 70 kg
i. Tinggi Badan : 155 cm
j. IMT : 29,14 kg/m2
B. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut putih hitam terdistribusi
merata, tidak terlihat rontok
b. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak tampak ikterik
c. Hidung : Bentuk normal, tidak terdapat secret mukosa hidung tidak hiperemis
d. Telinga : Bentuk normal, tidak ada sekret
e. Mulut : Bibir lembab, lidah tidak kotor, kebersihan mulut kurang terjaga, caries
dentis (+), beberapa gigi
f. Jantung : - Inspeksi : Simetris dalam keadaan diam dan bergerak
- Palpasi : Tidak teraba Ictus Kordis
- Perkusi : Batas jantung dlaam batas normal
- Auskultasi : BJ I & II murni, gallop (-), murmur (-)
Kesan : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik dan neurologis
C. Pemeriksaan Laboratorium
BAB V
IKHTISAR (SUMMARY)
Telah diperiksa seorang wanita bernama Ny. E yang datang ke SDW pada tanggal 4 mei 2011
dikarenakan sering berteriak-teriak dan membuat kegaduhan. Pasien berusia 60 tahun, yang
bertempat tinggal di Cinere, Depok , beragama Katolik, suku Jawa, dengan pendidikan terakhir S1
Sastra Perancis. Pasien merupakan anak angkat tunggal dari keluarga dengan perekonomian yang
cukup. Pasien memiliki riwayat pernikahan dan kemudian bercerai. Penampilan pasien sesuai
dengan wanita seusianya, berpenampilan rapi, bersih dan terawat. Pasien tampak dalam keadaan
sehat dengan postur tubuh gemuk dengan tinggi badan 155 cm dan berat badan 70 kg.
Saat ini pasien sedang dalam perwatan ke XX di SDW, sebelumnya pasien pernah berulang kali
keluar masuk SDW untuk menjalani perawatan. Dari anamnesa didapatkan mood eutimik, afek
sesuai, orientasi waktu, tempat, dan orang baik, halusinasi auditorik, halusinasi visual dan
halusinasi taktil, selain itu juga terdapat waham bizzare, waham kejar,waham referensi dan
waham erotomania dan discriminative insight terganggu (tilikan derajat 4) sehingga dapat
disimpulkan pasien mengalami gangguan RTA yaitu timbul gejala psikosis.
Dari hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium tidak didapatkan adanya kelainan, tetapi pasien
memiliki riwayat Diabetes Mellitus dan rutin mengkonsumsi obat anti diabetes. Dari evaluasi
multiaksial didapatkan axis 1 Skizofrenia Tipe Paranoid, Axis 2 Ciri Kepribadian Paranoid,
Axis 3 Diabetes melitus tipe II terkontrol obat, Axis 4 Tidak adanya dukungan dari keluarga,
Axis 5 berdasarkan skala GAF dalam rentang 85. Rencana terapi untuk pasien ini diberikan
antipsikotik generasi II (Atipikal) Aripiprazol 1 x 15 mg tab P.O dan obat untuk Diabetes:
Glimepiride 2x2mg P.O. Prognosis pada pasien ini untuk ad vitam bonam, ad functionam dubia
ad malam, ad sanationam dubia ad malam.
BAB VI
DIAGNOSIS
A. Aksis I
a. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara klinik bermakna
ditemukan pada pasien yaitu :
i. Adanya hendaya dalam daya nilai :
- RTA terganggu
- Discriminative Insight : Terganggu (tilikan derajat 4)
ii. Lingkungan mengeluh
iii. Adanya gangguan dalam aktivitas sehari-hari dan gangguan pada fungsi social
iv. Adanya gejala psikopatologi (waham dan halusinasi)
d. Berdasarkan adanya :
i. Memenuhi kriteria umum diagnosis Skizofrenia
ii. Waham kejar, waham referensi, waham Bizzare, dan waham erotomania yang menonjol.
iii. Halusinasi visual, halusinasi auditorik olfaktorius dan halusinasi taktil yang menonjol
B. Aksis II
- Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis diketahui bahwa pasien tidak memiliki Retardasi
Mental
- Berdasarkan hasil anamnesis, diketahui bahwa :
o Pasien memiliki kecurigaan dan kecendrungan untuk menyalah artikan tindakan orang lain
sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan
o Adanya kecendrungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki ciri kepribadian paranoid
C. Aksis III
Pasien menderita Diabetes Mellitus tipe II dan sekarang dalam keadaan terkontrol dan pengobatan
rutin
D. Axis IV : Tidak adanya dukungan dari keluarga
E. Aksis V
100 – 91 Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90 - 81 Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian
biasa.
80 - 71 Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam pekerjaan, sosial,
sekolah dll.
70 - 61 Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik
60 - 51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
50 - 41 Gejala berat (serious), disabilitas berat
40 - 31 Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,disabilitas
berat dalam beberapa fungsi
30 - 21 Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi dalam
hampir semua bidang
20 - 11 Bahaya mencederai diri sendiri atauapun orang lain, disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10 - 01 Seperti diatas persisten dan lebih serius
0 Informasi tidak adekuat
Berdasarkaan dari Skala Global Assesment of Functioning (GAF) pada kasus ini, dinilai pada saat
ini (current) berada dalam rentang 85, yaitu gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas rigan
dalam pekerjaan dan social.
Sedangkan pada saat dievaluasi memiliki taraf peneyesuaian tertinggi dalam satu tahun terakhir
(HLPY) berada dalam rentang 85, yaitu gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas rigan dalam
pekerjaan dan sosial.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
A. Aksis I : Skizofrenia Paranoid (F 20.0)
B. Aksis II : Memiliki ciri kepribadian Paranoid dan tidak ada retardasi mental
C. Aksis III : Diabetes mellitus tipe II terkontrol obat
D. Aksis IV : Tidak ada dukungan dari keluarga
E. Aksis V
a. Current : 85
b. HLPY : 85
BAB VII
FORMULASI TERAPI
A. Rawat Inap
B. Psikofarmakologi
1. Antipsikotik :
- Aripiprazol 1 x 15mg tab P.O
2. Obat anti diabetes :
Glimepiride 2 x 2 mg tab P.O
C. Non Farmakologi
1. Psikoterapi (Supportive Therapy)
- Pengawasan dalam minum obat secara rutin agar keluhan dan gejala berkurang
- Memotivasi pasien untuk minum obat dengan teratur
- Memotivasi pasien untuk dapat melakukan aktivitas seoptimal mungkin
2. Terapi Psikososial
- Family Counseling
Memberikan informasi kepada keluarga pasien tentang penyakit yang diderita pasien dan
menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam proses pengobatan pasien.
- Occupational therapy
Mengikutsertakan pasien dalam kegiatan melatih keterampilan berupa kerajinan tangan
- Art/Music Therapy
Mengikutsertakan pasien dalam kegiatan kesenian berupa melukis dan bernyanyi
- Terapi Perilaku (Behavioral Therapy)
- Pasien diingatkan untuk menjaga kebersihan dirinya sendiri
- Menjaga asupan makan pasien dan mengatur diet yang sesuai untuk pasien
D. Saran
Melakukan pemeriksaan laboratorium berulang setiap 6 bulan sekali
BAB VIII
PROGNOSIS
C. Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan, prognosis pasien :
- Quo ad vitam : Dubia ad bonam
- Quo at functionam : Dubia ad malam
- Quo ad sanationam : Dubia ad malam
BAB IX
LAMPIRAN
WAWANCARA I
Hari/Tanggal : Rabu, 14 November 2018
Waktu :11.00 WIB - selesai
Tempat : Ruang makan bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa
Penampilan : Penampilan pasien baik, menggunakan kaos dan celana pendek tampak rapi dan
bersih
Aktivitas : Pasien sedang membaca koran
Keterangan :
A : Pemeriksa
B : Pasien
Kesan Wawancara I :
i. Kesadaran :Compos mentis
ii. Kontak mata :Baik
iii. Higiene pribadi :Baik
iv. Mood :Eutimik
v. Afek :Appropriate
vi. Asosiasi longgar : Tidak Ada
vii. Flight of idea :Tidak ada
viii. Ambivalensi :Tidak ada
ix. Orientasi orang :Baik
x. Orientasi tempat :Baik
xi. Memori jangka pendek :Baik
xii. Memori jangka menengah:Baik
xiii. Memori jangka panjang :Baik
WAWANCARA II
Hari/Tanggal : Rabu, 15 November 2018
Waktu :11.00 WIB - selesai
Tempat : Ruang makan bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa
Penampilan : Penampilan pasien baik, menggunakan kaos dan celana pendek tampak rapi dan
bersih
Aktivitas : Pasien sedang membaca koran
Keterangan :
A : Pemeriksa
B : Pasien
A : Halo bu E.
B : Halo.
B : Iya soalnya nanti pulang dari sini saya mau dinikahin oleh orang Filipina yang saying banget sama
saya (waham erotomania)
B : Bolehh
B : Ayah ibu sudah meninggal, saya sangat disayang sama ayah saya padahal saya anak angkat
B : Punya, suami saya orang jepang namanya Akiyo Toyoda Penerus perusahaan Toyota, saya
menikah di Jepang dia sangat mencintai saya ( waham erotomania)
B :udah punya 1 tapi bukan dari Akiyo. Saya dlu punya pacar orang belanda namanya Brandon. Saya
juga pacaran sama Gatot, Albert tapi gak hamil. Pas sama Brandon saya hamil
B : engga, kan dia di belanda sekolah, sekarang di Singapore liburan musim panas mau ketemu akiyo
mau dipeluk akiyo
B : Iya banyak yang suka sama saya. Gatot sama adiknya sampe berantem rebutin saya
B : Zeus itu dewa, ia jahat kepada saya. Dia ingin menyakiti saya memakai tongkat ularnya, dia mau
cekik saya. (Waham bizzare). tapi Yesus datang untuk selamatkan saya. Bunda maria juga datang
untuk selamatkan saya,saya cium bau kue yang dipanggang oleh bunda maria, kaki saya juga dipijat-
pijat oleh bunda maria (halusinasi visual, halusinasi olfaktorius, halusinasi taktil)
B : Iya, zeus mau mencekik saya, saya melihat yesus didepan rumah saya. mukanya ganteng sekali
bersih. memakai baju putih panjang berambut hitam
B : Kadang masih sering muncul dan ingin menyakiti saya. Tapi saya minta tolong pada Tuhan Yesus.
Kemudian Bunda Maria menolong saya dan membisikan saya untuk pergi jauh dari Zeus, makanya
saya disini. (Halusinasi Auditorik)
A : Oh begitu buu... tadi ibu bilang kalau ibu juga lihat Tuhan Yesus ya bu ? memang bentuknya
seperti apa bu ?
B : Waktu saya mau makan dirumah saya,saya keluar dari kamar saya, saya melihat ada orang yang
mau membunuh saya, saya langsung berteriak dan menelpon untuk meminta bantuan (Waham Kejar
dan Halusinasi Visual)
A : orangnya ibu kenal ? Ibu yakin orang itu mau bunuh ibu ?
B : iya yakin, makanya saya telepon untuk minta bantuan. Orangnya engga jelas, mukanya tidak jelas,
hitam semua
A : Baik ibu, selamat makan siang, nanti kita ngobrol lagi ya bu. Terimakasih
Kesan Wawancara II :
WAWANCARA III
Hari/Tanggal : Kamis, 16 November 2018
Waktu :11.00 WIB - selesai
Tempat : Ruang makan bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa
Penampilan : Penampilan pasien baik, menggunakan kaos dan celana pendek tampak rapi dan
bersih
Aktivitas : Pasien sedang membaca koran
Keterangan :
A : Pemeriksa
B : Pasien
B : Selamat pagi.
B : Baik-baik saja.
B : Boleh
B : Saya kesal.
A : Kesal kenapa ?
B : Saya kan suka nulis dan posting tentang sejarah Indonesia di koran Kompas, terus dimasukin ke
kolom koran Kompas, tapi banyak netizen netizen millennial yang ngejelekin (Waham referensi)
B : ya iya, netizen millennial tulis di kolom koran biasanya, ini disini (menunjuk rubric koran)
A : Ohh gituu
B : Masa kecil saya bahagia dulu. Gapernah ada masalah, enak lah pokok nya.
A : Wah, memang nya dari kecil sampai sekarang ibu jarang berteman?
A : Baiklah ibu. Bu, sekarang saya ada pertanyaan. Kalau misalkan ibu menemukan handphone di
jalan, mau ibu apakan?
B : Itu mah saya kasih ke polisi atau satpam. Biar diurusin. (Discriminative judgement baik)
A : Oh bagus deh bu. Bu ibu tau gak arti peribahasa “ besar pasak daripada tiang”?
B : Hmmmm…. Itu kan yang kalo orang gabisa atur duit. Jadi pengeluaran lebih
A : Ibu sekarang kita main hitung-hitungan yuk. Coba, kalau 9x9 berapa bu?
B : 81 ( Kalkulasi baik)
A : Sekarang coba 100 dikurangi 7 lalu dikurangi 7 lagi sampe 7 kali berapa?
B : 93, lalu 86, lalu 79, lalu 72, lalu 65, lalu 58, lalu 51 (konsentrasi baik)
A : Oke bu. Sekarang coba ibu ulang ya kata-kata saya, “pensil, jendela, kain”
A : Ibu bisa menggambar jam dinding beserta dengan penunjuk waktu sekarang? B :Bisa (kemudian
menggambar jam dinding dan penunjuk waktu) (Visuospasial baik)
Kalkulasi :Baik
Konsentrasi :Baik
Daya ingat segera :Baik
Visuspasial :Baik
Kemampuan menulis :Baik