Latar Belakang
Tomat tergolong dalam tanaman sayuran yaitu family Solanaceae. Tanaman tomat
banyak ditanam di dataran tinggi dataran sedang dan dataran rendah. Tanaman tomat
termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 3-4 bulan. Tanaman tomat dapat ditanam
sepanjang tahun. Namun, waktu yang paling baik untuk 718 menanam tomat adalah musim
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) adalah salah satu komoditas sayuran penting
di Indonesia yang mempunyai prospek cerah dalam upaya meningkatkan taraf hidup petani.
Buah tomat dapat dikonsumsi dalam bentuk sayuran segar, juga dapat digunakan untuk selai,
sambal, saus dan buah kaleng. Berkala PENELITIAN AGRONOMI Oktober 2012 Vol. 1 No.
2 Hal. 102-106 ISSN: 2089-9858 ® PS AGRONOMI PPs UNHALU Wa Ode Sahera, et al.,
2012. Pertumbuhan dan Produksi Tomat. Sulawesi Tenggara khususnya Kabupaten Muna
merupakan salah satu daerah di jazirah Sulawesi yang memiliki prospek untuk
pengembangan tomat karena memiliki lahan kering yang cukup luas dengan curah hujan yang
sedang. Produktifitas yang dicapai dari tahun ke tahun menurun. Fluktuasi produksi tomat
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjamin ketersediaan dan produktifitas
tomat dalam jumlah dan kualitas gizi yang baik secara kontinyu dan efisien dapat ditempuh
melalui pemupukan dan budidaya tanaman yang tepat. Pemberian bahan organik melalui
bokashi, selain dapat meningkatkan produktifitas tanah dan tanaman, penggunaan bahan
organik merupakan salah satu komponen budidaya tanaman yang ramah lingkungan, Pupuk
kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran– kotoran hewan yang bercampur dengan
sisa makanan dan urine yang didalamnya mengandung unsure hara N,P,K yang dapat
untuk meningkatkan produksi tanaman tomat. Di daerah tropis, tanaman tomat memiliki
daerah penyebaran yang cukup luas, yaitu dataran tinggi (> 700 m dpl), dataran medium
tinggi (450 – 699 m dpl), dataran medium rendah (200 – 499 m dpl), dan dataran rendah (<
199 m dpl). Tanaman tomat biasanya lebih produktif di tanam pada dataran tinggi, tapi kini
diketahui bahwa pengembangan tomat didataran tinggi dapat memicu terjadinya erosi. Untuk
itu saat ini perluasan areal untuk budidaya tomat lebih diarahkan ke dataran rendah, karena
Pupuk dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.
Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah
melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Pupuk anorganik atau
pupuk buatan merupakan jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai
bahan kimia sehingga memiliki presentase kandungan hara yang tinggi (Sagala, 2010).
Tujuan Praktikum
dalam polybag.
TINJAUAN PUSTAKA
Dilihat dari data statistik perdagangan tomat Indonesia, ternyata produksi tomat dari
tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini memperlihatkan bahwa kebutuhan akan tomat
semakin meningkat. Produksi tomat di Indonesia sudah terbilang tinggi, tetapi dalam
beberapa hal ternyata Indonesia masih mengimpor buah tomat. Masih adanya impor tomat,
karena mutu tomat impor yang lebih baik dan harganya lebih murah. Selain pasar dalam
negeri, buah tomat juga mempunyai peluang ekspor yang cukup bagus. Untuk menangkap
peluang ekspor yang cukup baik, harus diimbangi dengan peningkatan mutu yang lebih baik
pula (Husna,2012).
Tanaman tomat merupakan tanaman yang baik ditanam pada tanah yang gembur dan
memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi. Tanah yang ditanami secara terus
menerus akan semakin menurun tingkat kesuburannya. Untuk mengatasi masalah ini maka
dapat dilakukan pemupukan secara teratur, karena pemupukan adalah salah satu cara untuk
menambah unsur hara didalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman (Rosmiyani, 2010).
Pupuk organik ini berfungsi untuk meningkatkan daya jerap dan kapasitas tukar
kation (KTK) karena pelapukan bahan organik akan menghasilkan humus yang memiliki
permukaan yang dapat menahan unsur hara dan air, sehingga unsur hara terhindar dari
pencucian. Selain itu, pemberian pupuk organik juga dapat mempengaruhi tingkat
kemasaman (pH) pada tanah masam, karena pemberian bahan organik dalam tanah dapat
Bahan organik dan pupuk kima sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi
pertanian baik kualitas maupun kuantitas. Penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik
memiliki keunggulan masingmasing. Penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik secara
bersamaan juga baik pengaruhnya terhadap tanaman. Penggunaan pupuk kimia yang mudah
Praktikum dilaksanakan pada bulan oktober sampai dengan januari 2017 di klambir
lima gang sejahtera kebun percobaan Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
Adapun alat yang di gunakan yaitu: Gembor, Tali plastik, Bambu, Patok, Penggaris,
Meteran, Seed train dan bahannya yaitu: Benih tanaman tomat, Arang sekam, Top soil dan
kompos.
Prosedur kerja
Persiapan lahan
Areal lahan terlebih dahulu dibabat dan dibersihkan dari gulma yang berada diatas
lahan.
Pengolahan lahan
Lakukan pengolahan lahan dengan cara mencangkul areal agar tanah menjadi gembur
Pembuatan bedengan
bedengan 30 cm.
Pegisian polybag
Penyemaian benih
Penanaman
pada pagi atau sore hari dengan jarak tanam polybag 40x40 cm. Setiap lubang diisi 1
Pemeliharaan tanaman
Tinggi tanaman (cm), Diameter batang (mm), Jumlah produksi perpolybag (g) dan
Tabel pengamatan
Pembahasan
Pemberian bahan organik (pupuk kandang) berpengaruh terhadap tanaman seperti peningkatan
kegiatan respirasi, bertambah lebarnya daun yang berpengaruh terhadap kegiatan fotosintesis yang
bermuara pada produksi dan kandungan bahan kering. Pemberian bokashi kotoran sapi sebagai suplai
bahan organik dalam tanah juga berpengaruh besar terhadap sifat-sifat tanah khususnya dalam
pengikatan unsur hara sehingga tidak terjadi pencucian unsur hara dalam tanah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persentase pemberian arang sekam
memberikan pengaruh sangat nyata pada variabel pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun,
saat munculnya bunga, jumlah buah, Pada parameter minggu ke dua tanaman sampel 2 mati
terkena penyakit dan kami segera membuangnya dan menjauhkannya dari tanaman yg lain.
Saran
Saran saya peserta yang mengikuti kegiatan praktikum lebih rajin untuk mengontrol
tanaman yang di tanam agar tidak di serang oleh hama atau penyakit dan sebaikanya
penyiraman di lakukan secara rutin pagi dan sore hari secara teratur.
DATAR PUSTAKA
Harsina, A., 2013. Respon pertumbuhan dan produksi tomat (Solanum lycopersicum Mill)
Husna, 2012. Pertumbuhan dan produksi serta kualitas hortikultura melalui penggunaan arang
sekam pada jarak tanam berbeda. Tesis Program Pascasarjan Unhalu. Kendari.
Karama, A.S., A.R. Marzuki, dan Marwan,2015. Penggunaan Pupuk Organik pada Tanaman
Koesmaryono, Y., 2012. Hubungan Cuaca dan Iklim dengan Penyakit Tanaman. Kumpulan
Samuel, M., 2010. Pengaruh Bahan Organik dan Pupuk Kalium terhadap Pertumbuhan dan
Haluoleo.
Sagala, 2010. Pengaruh Bahan Organik dan Pupuk Fosfor terhadap Pertumbuhan dan
Haluoleo.
Supriono, 2014. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bogor. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah
Wulan, 2011. Pengaruh Dosis Urea Tablet dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Kedelai.
LAMPIRAN