Oleh :
dr. Endah Warroza Putri
NIM : 1514058203
LAPORAN KASUS
Identitas pasien
Umur : 17 tahun
Pekerjaan : Siswa
Agama : Hindu
Alamat : Denpasar
I. ANAMNESIS
Keluhan utama
Autoanamnesa : Sedih
Heteroanamnesa : Murung
murung dan lemah namun dapat tersenyum saat di sapa oleh pemeriksa. Pasien
dapat menyebutkan nama, dapat menyebutkan bahwa dirinya ditemani oleh ibu.
2
3
pasien mengatakan perasaanya sedih dan tidak nyaman karena nyeri di perut
Pasien mengatakan saat ini ketika akan duduk dan berjalan luka bekas
operasinya masih terasa sakit. Pasien baru saja pada tanggal 4 Desember 2018
sejak kelas 2 SMP (usia 13 tahun) perutnya terus membesar dan bdannya menjadi
cacingan, setelah minum obat cacing perut pasien masih terlihat besar. Keluarga
keluarga dari pihak ayahnya yang tidak suka kepada keluarga pasien sehingga
mengirimkan “hal buruk” kepada pasien. Selama 4 tahun pasien hanya berobat ke
“balian”, namun setelah keluarga melihat tidak ada perubahan pasien di bawa ke
bawa ke Rumah Sakit. Pasien di bawa ke RSAD kota Denpasar pada tanggal 30
Desember 2018.
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan sudah sering merasa sedih
dan putus asa karena penyakitnya yang tidak sembuh-sembuh. Pasien merasa
malu karena sering di ejek oleh teman-teman sekolahnya yang menyangka bahwa
dirinya hamil karena perutnya yang semakin membesar. Pasien dan keluarga
sempat beberapa kali test kehamilan namun hasilnya negatif. Pasien mengatakan
3
4
namun pasien berusaha kuat dan tidak pernah “bolos” untuk ke sekolah. Pasien
yakin suatu saat nanti dirinya pasti akan sembuh, dan ia bercita-cita menjadi
Selama berada di RSUP Sanglah sebelum dan setelah operasi pasien merasa
cemas dan sedih karena ia merasa sakitnya adalah sakit yang parah. Pasien merasa
tidak bersemangat dan tidak bernafsu makan lebih kurang 4 hari, ia juga
mengatakan sudah sekitar 3 bulan merasa kesulitan untuk memulai tidur. Selama
2 hari ini ia hanya tidak bias tidur jika nyri di bekas operasinya muncul.
Pasien menyangkal melihat bayangan atau mendengar suara yang tidak ada
ke psikiater.
pekerjaan dengan baik dan sempurna. Pasien juga memiliki pribadi yang rapi dan
menaruh barang dengan tertata rapi. Apabila ada masalah pasien tidak
Riwayat Keluarga
Riwayat Pengobatan
4
5
Faktor Premorbid
baik dan sempurna. Pasien juga memiliki pribadi yang rapi dan menaruh barang
Faktor Organik
3. Hidroureter bilateral
VITAL
dikerjakan
(+), Gallop(-)
5
6
epigastrium (+)
Status Psikiatri
Kesadaran : Jernih
Orientasi : Baik
Mood/Afek : Sedih/Appropriate
Proses Pikir
tidak ada
Dorongan Instingtual : insomnia ada tipe early, hipobulia ada,raptus tidak ada
6
7
Pemeriksaan penunjang :
Tanggal 5/12/2018 :
WBC : 15,46
Hb : 10,37
HCt : 35,45
PLT : 370,30
Depresi (F43.22)
3. Hidroureter bilateral
7
8
IV. PLANNING
Terapi Obgyn :
IVFD RL 20 tpm
intraoral
KIE mobilisasi
Terapi Anastesi :
1. Psikoterapi Suportif
2. Psikoedukasi keluarga
3. Teknik relaksasi
Case finding (pasif),pada kasus ini adalah pasien rawat inap Ovarian
Pasien ditemukan secara pasif dan bukan merupakan konsulan dari bagian
lain.
8
9
a. Gangguan Penyesuaian
perubahan penting dalam kehidupan yang dialami pasien berupa sakit dan
rasa nyeri yang membuat pasien tidak nyaman setelah di operasi dan di
merupakan konsekuensi langsung dari stres akibat penyakit yang saat ini
dialami pasien.
Pasien masih muda berusia 17 tahun dan merupakan anak pertama dari 4
karena perutnya yang semakin besar sejak 4 tahun yang lalu. Kondisi ini
membuat sedih dan cemas, ia juga merasa putus asa, tidak nafsu makan dan
d. Komunikasi
Ibu pasien mengeluhkan jika anaknya menjadi sering murung dan sering
9
10
2. Intervensi :
(Syamsulhadi, H. M.,2012) :
diri anda.
keluarga.
c. Advis to change should be spesific and non ambigous: Saat ini anda
yang saat ini menyertai sakit yang anda derita saya akan memberikan
psikoterapi dan mengajarkan teknik relaksai agar anda bisa tenang dan
10
11
4). Penatalaksanaan
(suportif, psikoedukasi, ventilasi, relaksasi, hipnosis atau CBT). Pada kasus ini
psikoterapi yang saat ini sesuai untuk pasien adalah psikoterapi suportif dan
terjadi akibat penyakit fisik pasien. Pasien juga diajarkan teknik relaksasi yaitu
beradaptasi dan mengendalikan stress yang dialami. Peran psikiater pada kasus ini:
Memberikan psikoterapi suportif agar pasien bisa tetap semangat prosedur dan
tindakan yang akan diberikan oleh dokter. Psikoedukasi pada pasien dan
penyakit yang dialami oleh pasien. Teknik relaksasi juga dilakukan untuk
11
12
Daftar Pustaka
12