Penguat BJT
Joel F W Harefa (14S16023)
Tanggal Percobaan : 06/04/2018
[ELS2201] [Prak Elektronika 1]
[Lab. Sistem Digital] – Teknik Elektro
Institut Teknologi Del
U n t u k m e m b u a t p e n g u a t C E , C B , d a n C C , maka
terminal X, Y, dan Z dihubungkan kesumber sinyal atau
ground tergantung padakonfigurasi yang digunakan.
Ini adalah peranti tiga-saluran yang terbuat dari bahan semi
konduktor terkotori. Dinamai dwikutub karena operasinya
menyertakan baik elektron maupun lubang elektron, 1.2. KONFIGURASI COMMON-COLLECTOR (CC)
berlawanan dengan transistor eka kutub seperti FETyang
hanya menggunakan salah satu pembawa. Walaupun sebagian Pada rangkaian ini, sinyal yang masuk diberikan antara basis
kecil dari arus transistor adalah pembawa mayoritas, hampir dan kolektor, sedangkan keluarannya adalah antara emiter dan
semua arus transistor adalah dikarenakan pembawa minoritas, kolektor. Lihat gambar .
sehingga BJT diklasifikasikan sebagai peranti pembawa-
minoritas.
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah
satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat
dibayangkan sebagai dua diode yang terminal positif
atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal.
Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C),
dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada
terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus
listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip
inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai
penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor
dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan
β atau h_{FE}. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk Pada konfigurasi transistor jenis ini tegangan keluaran atau
transistor-transisor BJT. tegangan emitor (VE) tergantung/mengikuti tegangan
Transistor bipolar dinamakan demikian karena masukan atau tegangan basis (VB). Karena karakter tersebut,
kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas konfigurasi ini dinamakan juga dengan konfigurasi transistor
pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa pengikut emitor.
arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati
satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion
Konfigurasi common collector dapat juga digunakan sebagai
zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan
rangkaian penguat. Apabila konfigurasi CC ini digunakan
kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran
arus utama tersebut. sebagai penguat, maka konfigurasi CC akan memiliki
Fungsi utama pembuatan transistor adalah resistansi masukan (input) yang tinggi, namun resistansi
sebagai penguat (amplifier),sebagai pemutus dan keluarannya (output) hanya kecil. Sehingga konfigurasi ini
penyambung (switching), sebagai pengatur stabilitas sering digunakan untuk penyesuai impedans (impedance
tegangan, sebagai peratas arus, dapat menahan matching) dari penguat berimpedans keluaran yang tinggi ke
sebagian arus yang mengalir, menguatkan arus dalam beban berimpedans rendah. Gambar 2 adalah contoh
rangkaian, dan sebagai pembangkit frekuensi rendah rangkaian penguat yang menggunakan konfigurasi common
ataupun tinggi. collector.
Karena sifatnya, transistor ini dapat digunakan
dalam keperluan lain, misalnya sebagai suatu saklar Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama
elektronis. Susunan fisik transistor merupakan memiliki sifat dan fungsi yang berlawan dengan Common
sambungan dari bahan semikonduktor tipe P dan tipe N, Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base
seperti digambarkan pada di bawah. menghasilkan penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus,
Bipolar Transistor merupakan komponen atau maka Common Collector ini memiliki fungsi yang dapat
piranti yang mempunyai tiga terminal, maka menghasilkan Penguatan Arus namun tidak menghasilkan
dimungkinkan memiliki 3 konfigurasi penguatan Tegangan.
rangkaian yaitu common base, common
collector dan common emitter, ketika merancang suatu Pada Konfigurasi Common Collector, Input diumpankan ke
rangkaian transistor tiga konfigurasi inilah yang Basis Transistor sedangkan Outputnya diperoleh dari Emitor
digunakan. Perancangan rangkaian transistor mengacu Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-kan dan
pada sifat dan karakteristik masing-masing konfigurasi digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT.
transistor.
Konfigurasi Kolektor bersama (Common Collector) ini sering
disebut juga dengan Pengikut Emitor (Emitter Follower)
karena tegangan sinyal Output pada Emitor hampir sama
dengan tegangan Input Basis.
ini menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal
Input dan sinyal Output.
Mode XY
Resistansi Input
REFERENSI