DASAR TEORI
4
5
Gambar 2.1
Electrical Submersible Pump
6
2.3.2 Kerugian
1. Tidak cocok dengan sumur yang memiliki gangguan kepasiran
2. Biaya pemasangan awal cukup mahal
3. Dapat menyebabkan sumur berpasir
4. Tidak ekonomis digunakan pada sumur PI kecil
dengan wellhead jenis Artificial Lift lainnya, Wellhead ESP dilengkapi dengan
tubing hanger khusus yang mempunyai lubang untuk kabel pack off tempat
masuknya kabel dari Junctian Box, wellhead juga dilengkapi dengan “seal” agar
gas tidak bocor ke permukaan.
Gambar 2.2
Wellhead
2. Junction Box
Alat ini berguna untuk melepaskan gas yang masuk dalam kabel agar
tidak merusak peralatan yang lain dengan cara penyambungan kembali di dalam
Box agar gas yang terdapat di dalam selumbung kable dapat terlepas, junction box
ini di pasang antara wellhead dan switchoard.
Gambar 2.3
Junction Box
8
3. Switchboard
Tempat kumpulan tombol-tombol pengontrol yang berguna untuk
mengontrol atau mematikan dan menghidupkan pompa, Switchboard di lengkapi
alat yaitu Ampere chart ini merupakan bagian yang sangat penting untuk
memberikan informasi tentang kondisi pada motor dalam sumur apakah motor
dalam keadaan baik atau dalam kurang baik seperti terjadi gas lock dan
sebagainya, switchboard ini hanya dapat mengalirkan 1 Frekuensi saja dan tidak
dapat diubah yaitu frekuensi 50 Hz saja tidak bisa lebih atau kurang dan juga ada
jenis VSD yang dapat di ubah frekuensi-nya dinaikan atau di turunkan sesuai
dengan kebutuhan sumur itu sendiri.
Gambar 2.4
Switchboard / VSD
4. Transformer
Ialah alat yang berguna untuk mengatur atau mengontrol tinggi atau
rendahnya arus yang akan di berikan ke pada motor untuk berkerja memutar
seluruh rangkaian pompa melalui shaf sebagai media penyambung gerak, arus
listrik yang di berikan sesuai dengan kebutuhan motor yaitu 480 volt.
9
Gambar 2.5
Transformer
Gambar 2.6
Pompa
10
2. Intake
Terletak di bawah pompa, Ialah tempat masuknya fluida hasil produksi
agar dapat di dorong oleh pompa ke permukaan dan juga sebagai media pemisah
atau penyaringan gas agar tidak ikut terproduksi. Intake terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Standar Intake
b. Gas Separator.
Kedua jenis ini sama saja tetapi jenis standar intake itu sering di pasang
pada sumur-sumur yang kandungan gasnya sedikit dan gas separator di pasang
pada sumur-sumur kandungan gasnya besar.
Gambar 2.7
Intake
3. Protektor
Berguna untuk menyeimbangkan tekanan yang di dalam motor dengan
yang di anulus dan juga untuk pelumasan motor, protektor tebagi menjadi 2 jenis
yaitu :
a. Labirin
b. Back.
Prinsip kerja kedua jenis ini hampir sama sama saja dan kegunaannya juga
sama untuk menjaga tekanan yang ada di dalam motor dan di anulus, tetapi
penempatan atau pemasangannya yang berbeda jenis labirin itu lebih efektif kalau
11
di pasang pada sumur-sumur vertikal sedangkan protektor jenis back bisa semua
vertikal maupun horizontal, terkadang juga perusahanan-perusahaan perminyakan
telah mengabungkan alat kedua alat ini agar penyimbangan tekanan pada motor
dan anulus lebih lama otomatis umur motor itu akan lebih lama, pada pompa ESP
jika terjadi pergantian motor, protektor juga harus diganti secara bersamaan.
Gambar 2.8
Protektor
4. Motor
Terletak dipaling bawah rangkaian dan sebagai sumber gerak seluruh
rangkaian yang berkerja sebagai mengubah tenaga listrik menjadi tenanga magnet
tolak menolak antar rotor dan shaf agar dapar berpurar, jika satu motor tidak
dapat memenuhi house power pompa untuk mengerakan jumlah stages yang
terlalu banyak kita dapat mengabungkan 2 jenis motor yang sama untuk
memenuhi kebutuhan mengerakan jumlah stages tersebut dan juga biasa orang-
orang sebut tandem motor.
Motor dibagi menjadi dua bagian pokok, yaitu:
a. Rotor
Rotor adalah gulungan kabel yang berputar. yang sering dipergunkan
adalah motor induksi, dimana rotor dibuat dari besi pejal silindris 1 feet,
12
b. Stator
Stator adalah gulungan kabel halus yang stasioner dan menempel pada
badan motor. Stator menginduksi aliran listrik dan mengubah menjadi tenaga
putaran pada rotor, dengan berputarnya rotor maka poros (shaft) yang berada di
tengahnya akan ikut berputar,
Gambar 2.9
Motor
5. Cabel
Berguna untuk alat bantu penghantar listrik dari atas permukaan sampai
ke motor di bawah permukaan, kabel ada 2 jenis yaitu
a. Round
b. Plat
Secara umumnya pemilihan ukuran kabel disesuaikan dengan kebutuhan
dan harga, samakin besar kabel yang digunakan akan semakin baik karena
tagangan jatuh pada kabel akan semakin kecil dan efiensi secara keseluruhan
semakin meningkat, harga kabel semakin besar besar maka harganya semakin
tinggi pula, oleh karena itu untuk pemilihan kabel perlu di lihat dulu kebutuhan
dan juga di sesuaikan dengan biaya yang lain seperti biaya investasi dan operasi.
13
Gambar 2.10
Cable
7. Bleder Valve
Yaitu alat yang di pasang tepat di atas Check Valve yang bekerja untuk
memberishkan cairan yang ada didalam tubing dengan cara menjatuhkan bar
shinker ke dalam tubing hingga mematahkan plug, dengan patahnya plug cairan
akan mengalir keluar dan dengan mudah keluarkan peralatan ESP dari sumur.
Gambar 2.11
Bleder valve
14
8. Check Valve
Yaitu alat yang di pasang untuk mencegah aliran balik cairan didalam
tubing ke dalam sumur agar tidak menyebabkan impeler berputar dengan arah
berlawanan (Back Spin), jika terjadi spin tidak di anjurkan untuk menghidupakan
pompa karena akan merusak peralatan bawah permukaan lain.
Gambar 2.12
Check Valve
Gambar 2.13
Flat Cable
15
2. Band Materiaal
Ialah alat pencengkram atau pengunci kabel dengan peralatan pompa
agar tetap diam tidak bergerak yang akan mengakibatkan kabel akan terjepit.
Gambar 2.14
Band Material
3. Centalizer
Alat ini digunakan pada pompa yang akan dipasang pada sumur-sumur
horizontal, centalizer di letakan paling bawah pada rangkaian pompa untuk
sebangai pengarah dan juga menjaga peralatan pompa tetap diposisi tengah-tengah
anulus.
Gambar 2.15
Centalizer
16
4. Shround Tube
Adalah alat bantu untuk mengarahkan aliran fluida yang ada dalam
anulus agar masuk kedalam intake dan juga agar aliran fluida tersebut melewati
motor yang sebagai media pendinginan motor, shroud biasanya ddisain dengan
ukuran panjang sekitar 25 hingga 30 feet dan dapat dipasang pada intake ESP.
Gambar 2.16
Shround Tube