Anda di halaman 1dari 7

Psikologi Lingkungan

Lokasi, Stasiun Gubeng Surabaya (Baru)


A. Karakteristik Lingkungan

Gambar. 1 Pintu masuk utama stasiun Gubeng Baru

Stasiun Gubeng merupakan stasiun terbesar di Surabaya setelah stasiun Pasar Turi.
Stasiun ini melayani jalur kereta api ke arah selatan dari arah kota Surabaya. Stasiun Gubeng
Surabaya berlokasi di Jalan Gubeng Masjid 1 Surabaya pusat. Pada awalnya stasiun Gubeng
hanya berada pada sisi barat rel kereta api. Namun untuk perluasan maka kemudian di
tambah lagi bangunan baru di sisi timur rel kereta api, yang saat ini di kenal dengan nama
stasiun Gubeng Baru. Pada sisi barat stasiun (Gubeng lama) berdekatan dengan Rumah Sakit
DKT dan restoran Hanamasa, sedangkan pada sisi timur berdekatan dengan kantor PDAM
Surabaya. Pada sisi utara terdapat dua jalur jalan yakni Jalan Prof. Dr. Mustopo yang
mengarah ke Jalan Gubeng Pojok dan jalan Gerbong yang menuju jalan Residen Sudirman.
Gambar. 2 Map lokasi Stasiun Gubeng Surabaya

B. Respon Pengguna dan Adaptasi Terhadap Panas dan Bunyi di Stasiun Gubeng Baru
Surabaya
Pengamatan kali ini saya lakukan di dua waktu yang berbeda, yakni pada pagi hari
sekitar pukul 06.45 hingga pukul 08.30 WIB dan pada sore hari sekitar pukul 14.00 hingga
pukul 16.00 WIB. Saat pagi hari kondisi jalan di sekitar stasiun Gubeng sudah
memperlihatkan kesibukan dan kemacetan di sana-sini. Karena letaknya di pusat kota dan
dikelilingi oleh tempat-tempat seperti sekolah, gedung PDAM, rumah sakit, dan lain
sebagainya membuat kondisi jalan menuju jalan Prof. Dr. Mustopo, jalan Gerbong, dan jalan
Gubeng Masjid padat merambat. Terlihat orang-orang banyak yang tergesah-gesah karena
takut ketinggalan kereta api yang akan berangkat mulai pukul 07.00 WIB jurusan Bandung.

Gambar. 3 Suasan ruang masuk stasiun Gubeng Baru Surabaya Pukul 14.00

Berbeda dengan pengamatan yang saya lakukan pada sore hari. Pada pukul 14.00
tidak terlihat banyak kesibukan seperti pada pagi hari. Pada waktu ini pengunjung
cenderung tidak seramai pada pagi hari. Karena jadwal keberangkatan kereta di sore hari di
mulai pukul 16.30 WIB, maka terlihat orang-orang cenderung lebih santai dan tidak banyak
yang tergesah-gesah. Namun pada pukul 15.00 kondisi suasana stasiun mulai berubah dari
yang awalnya lengang pelan-pelan berubah menjadi ramai. Di tambah lagi pada pukul 15.30
hujan mulai turun dengan deras. Namun ada satu keunikan yang terjadi di ruang tunggu
bagian dalam. Terlihat ada seorang bapak dan anaknya melepas baju bagian atas,
kemungkinan karena merasa kegerahan. Bisa dipastikan bapak dan anak tersebut bukan asli
orang Surabaya. Karena bagi orang Surabaya yang sudah sering mengalami kepanasan
sehari-hari, pada saat itu cuaca dirasa tidak terlalu panas. Pada pengamatan ke dua ini dapat
dilihat beberapa respon dan adaptasi yang dilakukan oleh pengguna terhadap panas dan
kebisingan di area stasiun Gubeng Baru, di antaranya adalah:
1. Karena kondisi cuaca pada saat itu sedang mendung dan akan turun hujan, maka
suhu di sekitar stasiun tidak terlalu panas, sehingga pengunjung tidak merasa
kegerahan.
2. Meskipun pengunjung terhitung tidak sebanyak di pagi hari, namun masih terlihat
banyak pengunjung yang duduk di bawah. Bahkan beberapa ada yang duduk di tiang
dan bibir pot tanaman. Hal ini karena jumlah tempat duduk tidak sebanding dengan
jumlah pengunjung yang datang.
3. Kesibukan mulai terjadi pada pukul 15.00 WIB, pengunjung mulai banyak yang
berdatangan.
4. Hujan mulai turun dengan derasnya membuat semua orang yang ada di luar gedung
masuk ke dalam area gedung termasuk di antaranya adalah para supir taksi dan ojek
yang mencari calon penumpang.
5. Karena pada sore hari hujan turun dengan deras, membuat suara pengumuman
keberangkatan dan kedatangan menjadi kurang jelas terdengar. Akibatnya banyak
orang yang mendekat ke area informasi dan tidak jarang yang bertanya langsung
kepada petugas berkali-kali.
6. Tak hanya banyak orang yang kurang jelas mendengarkan pengumuman
pemberitahuan, tetapi terlihat juga beberapa orang yang bepindah-pindah mencari
tempat untuk menelpon di tempat yang dirasa tidak bising. Ada yang masuk ke mini
market, dan bahkan ada juga yang sampai masuk ke ruang ATM.
Gambar. 4 Seorang anak terlihat melepas baju karena merasa kegerahan.

Gambar. 5 Kurangnya tempat duduk membuat beberapa pengunjung duduk di lantai, bibir pot tanaman, dan di bawah
tiang.
Gambar. 6 Semakin sore mulai banyak pengunjung yang bedatangan.

Gambar. 7 Terlihat seorang petugas mencoba memberikan informasi berulang-ulang kepada pengunjung.

C. Solusi Dari Desain Eksisting


1. Solusi terhadap masalah panas (heat)
Pada musim panas suhu di Surabaya cenderung berada pada kisaran rata-rata 35°C
(BMKG Juanda 8/9/2015). Sehingga meskipun stasiun Gubeng memiliki banyak ruang
terbuka dan bukaan, rasa panas dan gerah masih tetap sangat terasa bagi para pegunjung
terlebih bagi orang dari luar daerah Surabaya. Solusi yang di terapkan dari PT. KAI Stasiun
Gubeng adalah dengan menambahkan fasilitas restoran dan cafe yang ber AC. Namun
karena harga menu yang agak mahal, menyebabkan hanya beberapa pengunjung saja yang
terlihat menggunakan fasilitas tersebut.
2. Solusi terhadap masalah kebisingan (noise)
Apabila di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, terlihat banyak peningkatan
fasilitas yang dilakukan oleh PT. KAI. Dulu pengunjung sering kali merasa perlu
memperhatikan dengan seksama informasi waktu keberangkatan dan kedatangan dari
petugas yang memberikan pengumuman melalui microphone. Dikarenakan jadwal kereta
api yang sering kali tidak tepat waktu. Namun berbeda sekali dengan saat ini yang hampir
tidak pernah terjadi keterlambatan jadwal kereta api. Sehingga pengunjung sudah tidak lagi
merasa kawatir akan menunggu kereta api terlalu lama. Selain itu fasilitas-fasilitas
penunjang yang memudahkan para pengunjung dalam mendapatkan informasi juga di
tambah dan di tingkatkan. Seperti adanya fasilitas pembelian tiket kereta secara online, self
printing ticket, pembelian tiket melalui mesin finnet, informasi keberangkatan dan
kedatangan melalui monitor tv, dan customer service office. Kesemua layanan fasilitas
tersebut membuat tidak lagi terjadi banyak atau seringnya antrian panjang di counter tiket
atau conter informasi. Pengunjung juga banyak yang terlihat lebih santai dan tidak kawatir
akan ketinggalan informasi. Karena merasa sudah cukup dengan informasi yang di dapat
dari fasilitas-fasilitas yang disediakan. Terlihat bebrapa pengunjung justru asik
mendengarkan headphone dan asik sibuk dengan handphonenya.

Gambar. 8 Terlihat pengunjung sibuk dengan gatgetnya

Anda mungkin juga menyukai