Hwian Christianto1
Abstrak
Legality is the most fundamental in Criminal Law. The understanding of the
exact legality will absolutely affect the progress of Law to stand firmly. As
one of general principle of criminal law, legality keep running in a
significant progress. At the beginning of the forming, legality considered
formally as a law protection from the absolute government which finally
leads to the Law’s Positivism. On the next progress, the government
considers materially the legality by applying the wide-self-opening to
unwritten-law decisions. As the effect, the understanding of legality is in two
ways which are contrary to each other, the formality that priors on the
definite of law and the materiality priors on the justice. Here needs to be
formed a new understanding about the legality according to formality-
materiality quasi.
I. Pendahuluan
1
Penulis adalah mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum Pasca Sarjana
Universitas Airlangga Surabaya tahun 2007 Alamat korespondensi: hwall4jc@yahoo.co.id.
2
Roeslan Saleh, “Beberapa Asas-asas Hukum Pidana dalam Perspektif”, (Jakarta:
Aksara Baru, 1981), hal. 14.
348 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-39 No.3 Juli-September 2009
3
Lieven Dupont & Raf. Verstraten, Handboek Belgisch Strafrecht, Acco
Leuven/Amersfoot, 1990, hal. 101. Dalam Komariah Emong Sapardjaja, Ajaran Sifat
Melawan Hukum Materiil dalam Hukum Pidana Indonesia: Studi Kasus tentang Penerapan
dan Perkembangannya dalam Yurisprudensi, (Bandung: Alumni, 2002), hal. 6.
Pembaharuan Makna Asas Legalitas, Christianto 349
4
Frank R. Prassel, “Criminal Law, Justice, and Society”, (Santa Monica California:
Goodyear Publishing, 1979), hal. 70.
5
Djoko Sutono, Hukum Pidana, di dalam P.A.F. Lamintang, “Dasar-dasar Untuk
Mempelajari Hukum Pidana yang Berlaku di Indonesia”, (Bandung: Citra Aditya, 1997), hal.
181.
6
Ibid.
7
Ibid., hal. 126.
350 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-39 No.3 Juli-September 2009
8
Ibid., hal. 127.
9
Ibid.
10
Djokosutono, Op. Cit., hal. 181-182.
Pembaharuan Makna Asas Legalitas, Christianto 351
11
Ibid.
12
J.J. von Schmid, “Pemikiran tentang Negara dan Hukum”, (Jakarta: Pembangunan
& Erlangga, 1979) hal. 22.
13
William Seagle, “Men of Law: From Hammurabi to Holmes”, (New York: Hafner
Publishing Company, 1971), hal. 233-234.
14
Nigel Walker, “Sentencing in a Rational Sosiety”, (London: Press 1972), hal. 43.
352 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-39 No.3 Juli-September 2009
15
P.A.F. Lamintang, Op. Cit., hal. 131.
Pembaharuan Makna Asas Legalitas, Christianto 353
16
Ibid., hal. 130.
17
Ibid.
354 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-39 No.3 Juli-September 2009
18
Roeslan Saleh, “Perbuatan Pidana dan Pertanggung Jawaban Pidana: Dua
Pengertian Dasar dalam Hukum Pidana”, (Jakarta: Aksara Baru, 1983), hal. 38.
19
Ibid., hal. 39.
Pembaharuan Makna Asas Legalitas, Christianto 355
20
Eddy O.S. Hiarej, “Pemikiran Remmelinjk mengenai Asas Legalitas” di dalam
Jentera:Jurnal Hukum, Edisi 16 tahun IV Bulan April-Juni, Jakarta, 2007, hal. 127.
21
Oemar Seno Adji, “Peradilan Bebas Negara Hukum”, (Jakarta: Erlangga, 1980), hal.
21.
22
Meoljatno, “Asas-asas dalam Hukum Pidana”, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hal.
25-26.
23
Ibid, hal. 24.
356 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-39 No.3 Juli-September 2009
24
Barda Nawawi Arief, “Perbandingan Hukum Pidana”, Cet. IV, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2002), hal. 82-83.
25
Muladi, et.al, “Pengkajian Hukum tentang Asas-asas Pidana Indonesia dalam
Perkembangan Masyarakat Masa Kini dan Mendatang”, (Jakarta: Badan Pembinaan Hukum
Nasional – Departemen Kehakiman RI, 2003), hal. 19.
26
Ibid.
Pembaharuan Makna Asas Legalitas, Christianto 357
27
Theo Huijbers OSC, “Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah”,
(Yogyakarta:Kanisius, 1982), hal. 119.
28
Komariah Emong Sapardjaja, Op. Cit., hal. 13.
358 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-39 No.3 Juli-September 2009
29
Ibid., hal. 15.
30
Ibid., hal. 16.
31
Ibid., hal. 17
Pembaharuan Makna Asas Legalitas, Christianto 359
32
P.A.F. Lamintang, Op. Cit, hal. 136.
360 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-39 No.3 Juli-September 2009
33
Ibid., hal. 137.
Pembaharuan Makna Asas Legalitas, Christianto 361
“Undang-undang Pidana”
UMUM KHUSUS
34
Ibid., hal. 138.
362 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-39 No.3 Juli-September 2009
Undang-undang yang
di buat State General
“Undang-undang
Pidana” Peraturan perundangan yang
berdasarkan UU buatan State
General
35
Ibid.
Pembaharuan Makna Asas Legalitas, Christianto 363
Ketentuan peraturan
Undang-undang
“Undang-undang
Pidana” Atur pertanggung Atur ancaman
jawaban pidana pidana
36
Jan Remmelink, “Hukum Pidana: Komentar atas Pasal-pasal terpenting dalam Kitab
Undang-undang Hukum Pidana Belanda dan Padanannya dalam Kitab Undang-undang
Hukum Pidana Indonesia”, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal. 355-362.
364 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-39 No.3 Juli-September 2009
37
Muladi, et.al, Op. Cit, hal. 6.
Pembaharuan Makna Asas Legalitas, Christianto 365
38
Ibid., hal. 7-8.
366 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-39 No.3 Juli-September 2009
Ketentuan
hukum pidana
“undang-undang
pidana” Ketentuan hukum Ketentuan hukum
pidana Tertulis pidana Tertulis
39
E. Utrecht, ”Hukum Pidana I”, (Surabaya: Pustaka Tinta Mas), 1986, hal. 197-
199.
40
Andi Hamzah, ”Asas-asas Hukum Pidana”, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), hal. 43.
41
Moeljatno, Op. Cit., hal. 25-26.
Pembaharuan Makna Asas Legalitas, Christianto 367
42
Schaffmeister, Keizer dan Sutorius, ”Hukum Pidana”, (editor J.E. Sahetapy dan
Agustinus Pohan), (Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007), hal. 1.
368 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-39 No.3 Juli-September 2009
43
René David & John C. Brierley, “Major Legal Systems in the World Today”,
(London: Stevens & Sons, 1978), hal. 24.
44
Barda Nawawi Arief, “Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan
Hukum Pidana”, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1998), hal. 101.
370 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-39 No.3 Juli-September 2009
45
E. Utrecht, Op. Cit., hal. 195.
46
Barda Nawawi Arief, “Pokok-pokok Pemikiran (Ide Dasar) Asas-asas Hukum Pidana
Nasional” di dalam Moh. Slamet, et.al., Aneka Wacana tentang Hukum: Tanda Mata 70
Tahun Prof. Hj. Hermien Hadiati Koeswadji, S.H., (Yogyakarta: Kanisius, 2003), hal. 110.
47
Zainal Abidin Farid, ”Hukum Pidana 1”, (Jakarta: Eresco, 1995), hal. 144-147.
Pembaharuan Makna Asas Legalitas, Christianto 371
Atur pertanggung
UU Ketentuan hukum
jawaban pidana
Pidana pidana
Daftar Pusataka
Buku
Adji, Oemar Seno. Peradilan Bebas Negara Hukum. Jakarta: Erlangga, 1980.
Arief, Barda Nawawi. Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan
Pengembangan Hukum Pidana, Cet. I. Bandung: Citra Aditya Bakti,
1998.
__________. Perbandingan Hukum Pidana. Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2002.
David, René & John C. Brierley. Major Legal Systems in the World Today.
London: Stevens & Sons, 1978.
Farid, Zainal Abidin. Hukum Pidana 1. Jakarta: Eresco, 1995.
Hamzah, Andi. Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta, 1994.
Huijbers Theo OSC. Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta:
Kanisius, 1982.
Lamintang, P.A.F. Dasar-dasar Untuk Mempelajari Hukum Pidana yang
Berlaku di Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997.
Moh. Slamet, et.al. Aneka Wacana tentang Hukum: Tanda Mata 70 Tahun
Prof. Hj. Hermien Hadiati Koeswadji, S.H., Yogyakarta: Kanisius,
2003.
Muladi, et.al. Pengkajian Hukum tentang Asas-asas Pidana Indonesia dalam
Perkembangan Masyarakat Masa Kini dan Mendatang, Jakarta: Badan
Pembinaan Hukum Nasional – Departemen Kehakiman RI, 2003.
Prassel, Frank R. Criminal Law, Justice, and Society, Santa Monica
California: Goodyear Publishing, 1979.
Remmelink, Jan, Hukum Pidana: Komentar atas Pasal-pasal terpenting dalam
Kitab Undang-undang Hukum Pidana Belanda dan Padanannya dalam
Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2003.
Saleh, Roeslan. Beberapa Asas-asas Hukum Pidana dalam Perspektif,
Jakarta: Aksara Baru, 1981.
__________. Perbuatan Pidana dan Pertanggung Jawaban Pidana: Dua
Pengertian Dasar dalam Hukum Pidana, Jakarta: Aksara Baru, 1983.
Pembaharuan Makna Asas Legalitas, Christianto 375
Artikel
Peraturan Perundang-undangan