Penyelenggara:

DISKUSI
NASIONAL
GERAKAN NASIONAL
Kementerian Pekerjaan Umum Universitas
dan Perumahan Rakyat Hasanuddin
Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi
SULAWESI
SELATAN

Provinsi Sulawesi Selatan

KESELAMATAN KONSTRUKSI (GNKK) Industri konstruksi adalah sistem ekonomi produksi yang menghasilkan
bangunan berupa infrastruktur baik gedung maupun sipil. Industri
konstruksi nasional sedang menghadapi tantangan percepatan
“MEMBANGUN INFRASTRUKTUR pembanguan infrastruktur dan juga akhir-akhir ini harus menghadapi
permasalahan berbagai kasus kecelakaan konstruksi.
TANPA KECELAKAAN KONSTRUKSI”

Pendaftaran Online pada Link:

Senin, http://bit.do/seminar-makassar (Kuota 150 Peserta)

Contact Person : 082132777894 (Bapak Pinka)

23 April 2018 Fasilitas: Konsumsi & Sertifikat

Lecture Theater 1, Lt.2, Gedung CSA,
Kampus Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin, Gowa
08:00 - 16:00 WITA
Susunan kegiatan
JAM KEGIATAN

08.00 - 8.30 Kedatangan & Registrasi Peserta

Sambutan Paparan kunci 08.30 - 09.00 Sambutan Rektor Universitas Hasanuddin

Paparan Kunci:
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR
09.00 - 09.45 Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M. Eng
“Policy Reform For Improving Construction Safety”

Penandatangan PKS Sekolah Kedinasan Magister Rekayasa

Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu M.A Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M. Eng 09.45 - 09.55 Keselamatan Konstruksi (MRKK) Kementerian PUPR/ BPSDM-
(Rektor Universitas Hasanuddin) (Direktur Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian PUPR)
Rektor Unhas

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Fakultas

09.55 - 10.00 Teknik Universitas Hasanuddin dengan Lembaga Pengembangan
Diskusi publik ini bertujuan membahas dan merumuskan upaya / Jasa Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan (LPJK Sulsel)
rekomendasi aksi yang terukur dan implementatif bersama para
stakeholder industri konstruksi nasional mulai dari Pemerintah, pembina Panel Stakeholders Putaran Pertama (1):
konstruksi, masyarakat profesional, perguruan tinggi, pemilik proyek, Penjaminan Keselamatan Konstruksi Pemateri
Pembicara
konsultan, kontraktor, subkontraktor, vendor/suppliers, dan pabrikator (1) Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
yang diperlukan untuk mencegah kegagalan dalam penyelenggaraan (BPSDM) Kementerian PUPR
konstruksi. (2) Direktur Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Kementerian
10.00 – 12.00 PUPR
(3) Anggota komite Keselamatan Konstruksi
(4) Wakil Ketua Umum Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Kamar
Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)
Diskusi publik ini akan membahas kebutuhan perubahan paradigmatik Moderator:
kebijakan nasional di sektor konstruksi, perkuatan-perkuatan sistem Dr. Ir. Muhammad Arsyad Thaha, MT
penyelenggaraan konstruksi bagi penyediaan infrastruktur, dan strategi- Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
strategi baru yang perlu dilakukan oleh para stakeholder industri konstruksi
12.00 – 13.00 Istirahat
untuk mencapai “zero accidents” dalam pembangunan infrastruktur di
seluruh Indonesia dan khususnya di Sulawesi Selatan. 13.00 - 13.20 SIBIMA Konstruksi dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Panel Stakeholder Putaran Kedua (2) :

Kendala dan praktek terbaik pengelolaan keselamatan
Diskusi publik ini akan dirangkaiakan dengan pembukaan dan konstruksi
penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) Sekolah Kedinasan Program (1) Manager HSE PT Kajima Indonesia
(2) Ketua LPJK Provinsi Sulawesi Selatan
Studi S2 Rekayasa Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR – Unhas dan 13.20 – 15.00
(3) Akademisi Departemen Teknik Sipil Universitas
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Fakultas Teknik Hasanuddin
Universitas Hasanuddin dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Moderator:
Dr. Rosmariani Arifuddin, ST., MT
Provinsi Sulawesi Selatan (LPJK Sulsel) (Akademisi/Peneliti Keselamatan Konstruksi)

Penutupan/ Rekomendasi
“Perkuatan sistem penyelenggaraan konstruksi bagi penyediaan
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Balai Penerapan Teknologi 15.00 – 16.00 infrastruktur, dan strategi-strategi baru yang perlu dilakukan oleh
Konstruksi Kementerian PUPR dengan Fakultas Teknik Universitas para stakeholder industri konstruksi untuk mencapai “zero
Hasanuddin dan LPJK Sulawesi Selatan accidents”