Makalah Geolistrik
Makalah Geolistrik
PEKERJAAN GEOLISTRIK
DisusununtukmemenuhisalahsatutugasmatakuliahGeologiTeknik
Oleh :
Adi Hamdani
1203220
KATA PENGANTAR
Upayamaksimaltelahsayalakukanuntukmenyelesaikanlaporantugasinidenganharap
andapatmencapaihasilsebaikmungkin.
Sayamenyadaribahwapenyusunanlaporaninimasihkurangdariharapanmengingatkema
mpuan yang dimilikiterbatas.
Sehingga, kritik dan saran kami harapkan untuk kemajuan pengetahuan serta
kemampuan kami untuk kedepannya. Laporan ini juga tidak akan berhasil tanpa
berbagai pihak yang telah rela membantu pembuatannya. Maka saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Akhirnya,
sayaberharaplaporaninidapatmemberikanmanfaatdansumbanganpemikiranbagisayakh
ususnyadan para pembacapadaumumnya.
Penulis
i
MAKALAH GEOLISTRIK
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN.................................................................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................................................. 13
PENUTUP .......................................................................................................................................................................... 13
ii
MAKALAH GEOLISTRIK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger pada
tahun 1912. Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui
perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara
mengalirkan arus listrik DC (‘Direct Current’) yang mempunyai tegangan tinggi kedalam
tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah ‘Elektroda Arus’ A dan B yang
ditancapkan kedalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB
akan menyebabkan aliran arus listrik bias menembus lapisan batuan lebih dalam.
Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan menimbulkan tegangan listrik
di dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur dengan
pengunaan multimeter yang terhubung melalui 2 buah ‘Elektroda Tegangan’ M dan N
yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda AB
diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada elektroda MN ikut
berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada
kedalaman yang lebih besar.
1.2 RumusanMasalah
Rumusanmasalahdalammakalahiniadalahsebagaiberikut :
a. ApaPengertianGeolistrik ?
b. BagaimanaSejarahPerkembanganGeolistrik ?
c. Bagaimana Cara kerjadanprinsipGeolistrik ?
d. Apafungsidankegunaangeolistrik ?
1.3 TujuanPenulisan
Adapuntujuandaripenulisanmakalahiniadalahuntukmengetahui :
a. PengertianGeolistrik
b. SejarahGeolistrik
c. Cara kerjadanprinsipGeolistrik
d. Fungsidankegunaangeolistrik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PengertianGeolistrik
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran
listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal
ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektro magnetik yang terjadi baik
secara alamiah ataupun akibat injeksi arus kedalam bumi. Ada beberapa macam metode
geolistrik, antaralain :metode potensial diri, arus telluric, magnetoteluric, elektro
magnetik, IP (Induced Polarization), resistivitas (tahananjenis) dan lain-lain. Dalam
bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis. Pada metode geolistrik
tahanan jenisini, arus listrik diinjeksikan kedalam bumi melalui dua elektrodaarus.
Kemudian bedapotensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil
pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian
dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur
(sounding point). Metode ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya
dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet atau
1500 feet. Oleh karena itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi umumnya tetap
lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman
batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi geothermal.
Gambar 1. SkemaGeolistrik
2.2. SejarahPerkembanganGeolistrik
Sejarah perkembangan geolistrik eksplorasi geolistrik adalah perubahan yang
paling unik dari semua geofisika eksplorasi. Unik lantaran dalam perubahannya metoda
ini terdiri - untuk dalam sebagian mazhab (school) , walau sebenarnya sumber basic teori
sama. Ketidaksamaan itu terdapat pada :
Umumnya lapisan batuan tidak mempunyai sifat homogen sempurna, seperti yang
dipersyaratkan pada pengukuran geolistrik. Untuk posisi lapisan batuan yang terletak
dekat dengan permukaan tanah akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran
tegangan dan ini akan membuat data geolistrik menjadi menyimpang dari nilai
sebenarnya. Yang dapat mempengaruhi homogenitas lapisan batuan adalah fragmen
batuan lain yang menyisip pada lapisan, faktor ketidakseragaman dari pelapukan batuan
induk, material yang terkandung pada jalan, genangan air setempat, perpipaan dari bahan
logam yang bisa menghantar arus listrik, pagar kawat yang terhubung ke tanah dsbnya.
‘Spontaneous Potential’ yaitu tegangan listrik alami yang umumnya terdapat pada
lapisan batuan disebabkan oleh adanya larutan penghantar yang secara kimiawi
menimbulkan perbedaan tegangan pada mineral-mineral dari lapisan batuan yang
berbeda juga akan menyebabkan ketidak-homogenan lapisan batuan. Perbedaan
tegangan listrik ini umumnya relatif kecil, tetapi bila digunakan konfigurasi Schlumberger
dengan jarak elektroda AB yang panjang dan jarak MN yang relatif pendek, maka ada
kemungkinan tegangan listrik alami tersebut ikut menyumbang pada hasil pengukuran
tegangan listrik pada elektroda MN, sehingga data yang terukur menjadi kurang benar.
Untuk mengatasi adanya tegangan listrik alami ini hendaknya sebelum dilakukan
pengaliran arus listrik, multimeter diset pada tegangan listrik alami tersebut dan
kedudukan awal dari multimeter dibuat menjadi nol. Dengan demikian alat ukur
multimeter akan menunjukkan tegangan listrik yang benar-benar diakibatkan oleh
pengiriman arus pada elektroda AB. Multimeter yang mempunyai fasilitas seperti ini
hanya terdapat pada multimeter dengan akurasi tinggi.
Konfigurasi Wenner
Konfigurasi Wenner
Konfigurasi Schlumberger
Konfigurasi Schlumberger
Agar pembacaan tegangan pada elektroda MN bisa dipercaya, maka ketika jarak AB
relatif besar hendaknya jarak elektroda MN juga diperbesar. Pertimbangan perubahan
jarak elektroda MN terhadap jarak elektroda AB yaitu ketika pembacaan tegangan listrik
pada multimeter sudah demikian kecil, misalnya 1.0 milliVolt.
2. Arus (I)
3. Beda Potensial (∆ V)
Cara intepretasi Schlumberger adalah dengan metode penyamaan kuva (kurva matching).
Ada 3 (tiga) macam kurva yang perlu diperhatikan dalam intepretasi Schlumberger
dengan metode penyamaan kurva, yaitu :
Kurva Baku
Kurva Lapangan
Untuk mengetahui jenis kurva bantu yang akan dipakai, perlu diketahui bentuk umum
masing-masing kurva lapangannya.
Kurva bantu H, menunjukan harga ρ minimum dan adanya variasi 3 lapisan dengan
ρ1> ρ2< ρ3.
Kurva bantu A, menunjukkan pertambahan harga ρ dan variasi lapisan dengan ρ1<
ρ2< ρ3.
Kurva bantu, K menunjukan harga ρ maksimum dan variasi lapisan dengan ρ1< ρ2>
ρ3.
Alat-alat yang digunakan : kertas kalkir/mika plastik, kertas double log, marker OHP.
Plot nilai AB/2 vs ρ pada mika plastik diatas double log. AB/2 sebagai absis dan ρ
sebagai ordinat.
Buat kurva lapangan dari titik-titik tersebut secara smooth (tidak selalu harus
melalui titik-titik tersebut, untuk itu perlu dilihat penyebaran titik-titiknya secara
keseluruhan).
Pilih kurva Bantu apa saja yang sesuai dengan setiap bentukan kurva lapangan.
Letakkan kurva lapangan diatas kurva baku, cari nilai P1 merupakan kedudukan :
Pindahlah kurva lapangan dan letakkan diatas tipe kurva Bantu pertama yang telah
ditentukan. Tarik garis putus-putus sesuai dengan harga ρ1/ρ2 pada kurva Bantu
tersebut. Garis putus-putus sebagai kurva Bantu ini merupakan tempat kedudukan
P2.
Kembalikan kurva lapangan diatas kurva baku, geser kurva lapangan berikutnya
sedemikian sehingga kurva baku pertama melalui pusat kurva baku. Tentukan nilai
ρ3/ρ2 serta plot titik P2. (catatan : posisi sumbu-sumbunya harus sejajar dengan
sumbu-sumbu pada kurva Bantu)
Titik pusat P3, koordinat d3’, ρ3’ dan nilai kurva Bantu selanjutnya dapat dicari
dengan jalan yang sama.
Koreksi Kedalaman
Untuk titik-titik pusat (Pn) yang terletak pada kurva bantu tipe H, tidak perlu dikoreksi.
Titik P2, tidak perlu dikoreksi karena terletakpada kurva Bantu tipe H
Titik P3 dan P4, perlu dikoreks nilai d (kedalaman), karena terletak pada kurva Bantu
selain tipe H.
Untuk titik P3 :
Letakkan/impitkan kembali mika plastik diatas kurva Bantu tipe A (dengan nilai ρ4/ρ3 =
10) dengan pusat P2. baca nilai koreksi (sebagai n) tepat pada titik P3 (nilai absis dari
kurva Bantu tersebut ditandai dengan garis putus-putus). Kemudian dapat dicari
ketebalan lapisan ke-3 dengan rumus :
H3 = n.d2
D3 = h3 + d2
Jadi, dari hasil penyamaan kurva (curve matching) akan diperoleh data sebagai berikut :
2. Kn = ρn+1/ρn
Penafsiran litologi ini akan semakin mendekati kebenaran apabila kita memiliki data
bawah permukaan seperti data dari sumur. Jika tidak ada sumur, maka kita sebaiknya
mengetahui geologi regional daerah penelitian tersebut atau data yang diperoleh dari
pengamatan geologi daerah sekitar (untuk mengetahui variasi litologi).
Rock Resitivitas
Topsoil 50–100
Gravel 100–600
Clay 1–100
Sandstone 200–8000
Pyrrhotite 0.001–0.01
Chalcopyrite 0.005–0.1
Galena 0.001–100
Magnetite 0.01–1000
Resistivities of common rocks and ore minerals (ohm-metres) Milsom After Palacky, 1987
2.4. Fungsidankegunaangeolistrik
Mengetahuikarakteristiklapisanbatuanbawahpermukaansampaikedalamansekitar
300 m
sangatbergunauntukmengetahuikemungkinanadanyalapisanakiferyaitulapisanbatuan
yang merupakanlapisanpembawa air. Umumnya yang dicariadalah ‘confined aquifer’
yaitulapisanakifer yang diapitolehlapisanbatuankedap air (misalnyalapisanlempung)
padabagianbawahdanbagianatas. ‘Confined’ akiferinimempunyai ‘recharge’ yang
relatifjauh, sehinggaketersediaan air tanah di
bawahtitikbortidakterpengaruholehperubahancuacasetempat.
Geolistrikinibisauntukmendeteksiadanyalapisantambang yang
mempunyaikontrasresistivitasdenganlapisanbatuanpadabagianatasdanbawahnya.
Bisajugauntukmengetahuiperkiraankedalaman ‘bedrock’ untukfondasibangunan.
Metodageolistrikjugabisauntukmendugaadanyapanasbumi (geotermal) di
bawahpermukaan. Hanyasajametodainimerupakansalahsatumetoda bantu
darimetodageofisika yang lain
untukmengetahuisecarapastikeberadaansumberpanasbumi di bawahpermukaan.
BAB II
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa geolistrik merupakan
salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan
bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Disini juga ada beberapa metode
atau konfigurasi yang di gunakan dalam geolistrik atau tahan jenis itu sendiri yang
seperti telah di jelaskan di pembahasan di antaranya,konfigurasi wenner dan
Konfigurasischlumberger.
Fungsidanaplikasigeolistrik :
Mengetahuikarakteristiklapisanbatuanbawahpermukaansampaikedalamansekitar
300 m.
Mengetahuikemungkinanadanyalapisanakiferyaitulapisanbatuan yang
merupakanlapisanpembawa air.
Mendeteksiadanyalapisantambang yang
mempunyaikontrasresistivitasdenganlapisanbatuanpadabagianatasdanbawahnya.
Mengetahuiperkiraankedalaman ‘bedrock’ untukfondasibangunan.
Mendugaadanyapanasbumi (geotermal) di bawahpermukaan.
Hanyasajametodainimerupakansalahsatumetoda bantu darimetodageofisika yang
lain untukmengetahuisecarapastikeberadaansumberpanasbumi di
bawahpermukaan.
DAFTAR PUSTAKA