Bubur Bayi Pisang
Bubur Bayi Pisang
A. Hasil
a. Uji organoleptik tepung bubur bayi pisang
35
Tepung beras : 100 x 100 = 35%
40
Susu skim bubuk : 100 x 100 = 40%
10
Tepung pisang : 100 x 100 = 10%
10
Minyak nabati : 100 x 100 = 10%
5
Gula halus : 100 x 100 = 5%
B. Pembahasan
Pembuatan bubur bayi instan yang diproses secara higienis dan sangat
memperhatikan keseimbangan kandungan gizinya juga menjadi alasan lebih memilih
bubur bayi instan. Pada umumnya, bubur bayi instan terbuat dari campuran tepung
beras, susu skim, gula halus, dan minyak nabati. Untuk meningkatkan kandungan
gizinya, bahan-bahan tersebut dapat disubstitusi dengan bahan pangan lain tetapi
tetap memperhatikan agar jumlah kandungan protein dan energi yang terkandung.
Menurut SNI 01- 7111.4-2005, persyaratan kandungan gizi yang harus dipenuhi
dalam 100 g bubur bayi instan antara lain kandungan energi minimal 80 kkal dan
kandungan protein sebesar 8-22 g. Protein dan karbohidrat sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Pada praktikum kali ini kami membuat produk bubur pisang untuk bayi berumur
6–12 bulan, tahap proses pembuatan bubur bayi pisang yang pertama dilakukan
yaitu mempersiapkan semua bahan: tepung beras berfungsi sebagai bahan
makanan bayi adalah sebagai medium pemberian vitamin, tepung pisang sebagai
penambah rasa dan serat,susu skim sebagai untuk memberikan flavor, dan untuk
menambah kegurihan produk dengan adanya laktosa, gula halus sebagai
memberikan pengaruh terhadap tekstur dan warna pada makanan selain itu untuk
meningkatkan nilai gizi.
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada produk akhir bubur bayi
pisang memiliki warna coklat, tekstur yang halus dan lembut, aroma bubur pada
umumnya dan rasanya manis, tetapi kami juga menemukan pada produk yang
kami buat ada bahan yang tidak hancur yang kemungkinan itu adalah karena
berasal dari tepung pisang yang kurang halus jadi menyebabkan ada benda seperti
kerikil hitam didalam bubur bayi pisang tersebut.