Anda di halaman 1dari 8

Pembangunan Jalan untuk Kesejahteraan Masyarakat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah dan rakyat Indonesia saat ini dalam masa pembangunan, bertujuan untuk
mencapai cita-cita dan tujuan nasional yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur
yang merata berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Negara Kesatuan Republik Indonesia
harus meningkatan dan merubah tujuan tersebut kearah yang lebih baik, melalui pelaksanaan
program-program pembangunan jalan yang merupakan jaringan transportasi yang paling
dominan digunakan oleh penduduk untuk beraktivitas.

Pembangunan jalan ini akan sangat berpengaruh dalam kehidupan dari berbagai sisi dan
aspek, masyarakat akan mendapatkan berbagai keuntungan dalam pembangunan jalan ini,
karena setiap aktivitas masyarakat tidak lepas dari jalan, oleh karena itu pembangunan jalan
adalah hal yang sangat penting bagi masyarakat dalam kehidupan.

1.2 Rumusan Permasalahan

Dari latar belakang yang ada di atas ada beberapa rumusan masalah yang akan saya bahas
dalam penulisan makalah saya kali ini, yaitu:

1. Adakah pengaruh pembangunan jalan kepada pada masyarakat?


2. Berapa besarkah pengaruh yang terjadi pada masyarakat bila terjadi pembangunan jalan?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1.3.1 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengaruh pembangunan jalan terhadap masyarakat.
2. Untuk mengetahui seberapa besarkah pengaruh yang ada dalam peningkatan
pembangunan jalan.
1.3.2 Kegunaan Penulisan

1. Penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang dampak
pembangunan jalan.
2. Penulisan ini juga diharapkan dapat menjadi masukan dalam pertimbangan untuk
meningkatkan pembangunan jalan.

BAB II
ISI

2.1 Pengertian Pembangunan

Pembangunan merupakan hal yang sangat penting dan merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan suatu Negara. Oleh sebab itu konsep-konsep dan definisi-definisi pembangunan
dapat memunculkan teori seiring dengan perkembangan jaman. Berikut ini merupakan teori-
teori yang ada mengenai pembangunan.

Menurut Todaro (2000:18), menyatakan bahwa “pembangunan bukan hanya fenomena


semata, namun pada akhirnya pembangunan tersebut harus melampaui sisi materi dan
keuangan dari kehidupan manusia. Todaro dalam bukunya mendefinisikan pembangunan
merupakan suatu proses multidimensial yang meliputi perubahan-perubahan struktur sosial,
sikap masyarakat, lembaga-lembaga nasional, sekaligus peningkatan pertumbuhan ekonomi,
pengurangan kesenjangan dan pemberantasan kemiskinan”.

Menurut Gant dalam Suryono (2001:31), tujuan pembangunan ada dua tahap. “Pertama,
Pembangunan bertujuan untuk menghapuskan kemiskinan masyarakat. Apabila tujuan ini
sudah mulai dirasakan hasilnya, maka tahap kedua adalah menciptakan kesempatan-
kesempatan bagi warganya untuk mendapatkan hidup bahagia dan terpenuhi segala
kebutuhannya. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan tersebut, maka banyak aspek atau
hal-hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah keterlibatan masyarakat di dalam
pembangunan”.

2.2 Pengertian Jalan

Jalan merupaka sarana dan prasarana yang sangat penting bagi kehidupan kita, jalan
merupakan penghubung antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Hal ini
menyebabkan semua kegiatan yang kita lakukan tidak bisa terhindar dari jalan, dan akhirnya
muncul beberapa teori tentang jalan sebagai berikut.

Menurut Adji Adisasmita (2011:79), “Jalan merupakanprasarana transportasi darat yang


meliputi bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah,
di bawah permukaan tanah atau air serta di atas permukaan air”. Artinya jalan merupakan
sarana transportasi darat yang meliputi rambu lalu lintas, lampu penerangan jalan, pagar
pembatas jalan, penghubung jalan seperti jembatan, dan lain sebagainya.
Menurut Rinaldi Mirsa (2011:54), “dalam suatu kota, pola jaringan jalan biasanya
terbentuk melalui proses yang sangat panjang dan merupakan bagian berkelanjutan dari pola
yang ada sebelumnya”. Artinya jalan yang di bangun saat ini merupakan jaringan yang saling
berhubungan yang telah di rencanakan sejak lama dan bersifat berkelanjutan dari waktu ke
waktu dan akan terus berkembang sampai menjadi pola jaringan yang ideal.

Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (4) menjelaskan bahwa jalan
merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air,
serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.

Dan dalam pasal 5 Undang-Undang No. 38 Tahun 2004, peran jalan adalah sebagai bagian
sarana dan prasarana transportasi yang mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi,
sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat, jalan juga sebagai prasarana distribusi barang dan jasa
yang merupakan urat nadi dari kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, serta jalan
merupakan satu kesatuan sistem jaringan yang menghubungkan dan mengikat seluruh
wilayah Republik Indonesia

2.3 Pengertian Kesejahteraan

Kondisi sejahtera biasanya menunjuk pada istilah kesejahteraan sosial (social


welfare) sebagai kondisi terpenuhinya semua kebutuhan material dan non-material.
Dalam membahas kesejahteraan, tentu harus diketahui dahulu tentang pengertian
kesejahteraan itu sendiri.

Menurut W.J.S Poerwadarimta (1996:121) sejahtera adalah ‘aman, sentosa, dan makmur’.
Sehingga sejahteraan itu meliputi keamanan, keselamatan dan kemakmuran.

Dalam arti sempit, kata sosial menyangkut sektor kesejahteraan sosial sebagai suatu
bidang atau bagian dari pembangunan sosial atau kesejahteraan rakyat yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan manusia, terutama yang dikatagorikan sebagai kelompok
yang tidak beruntung dan kelompok rentan. Yaitu hal yang menyangkut program-program
atau pelayanan-pelayanan sosial untuk mengatasi masalah-
masalah sosial seperti, kemiskinan, ketelantaran, ketidak berfungsian
fisik dan psikis, tuna sosial, tuna susila dan kenakalan remaja.

Menurut Midgley (2005:21), ada tiga ketegori pencapaian tentang kesejahteraan. Pertama,
sejauh mana masalah sosial itu dapat diatur. Kedua, sejauh mana kebutuhan dapat dipenuhi
dan ketiga, sejauh mana kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup dapat
diperoleh. Semuanya ini bisa diciptakan dalam kehidupan bersama, baik ditingkat
keluarga, komunitas maupun masyarakat secara luas.

Kesejahteraan atau sejahtera dapat memiliki empat arti sebagai berikut:


1. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi
manusia dimana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan
damai.
2. Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda. Sejahtera
meiliki arti khusus resmi atau teknika (lihat ekonomi kesejahteraan), seperti dalam
istlah fungsi kesejahteraan sosial.
3. Dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk kejangkauan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan
dalam ide Negara sejahtera.
4. Di Amerika Serikat, sejahtera menunjuk ke uang yang dibayarkan oleh
pemerintah kepada orang yang membutuhkan bantuan financial, tetapi tidak dapat
bekerja, atau yang keadaannya pendapatan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan
dasar tidak berkecukupan.

Menurut Friedlander dalam Suud (2006:8) mengakatan bahwa kesejahteraan merupakan


sistem yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan dan lembaga-lembaga sosial, yang
dimaksudkan untuk membantu individu-individu dan kelompok-kelompok agar mencapai
tingkat hidup dan kesehatan yang memuaskan dan hubungan-hubungan personal dan sosial
yang memberi kesempatan kepada mereka untuk memperkembangkan seluruh kemampuan
dan untuk meningkatkan kesejahteraan dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan
masyarakat. Defenisi tersebut merupakan definisi kesejahteraan sosial sebagai sebuah
keadaan, yang mencerminkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang harus saling
membantu agar menciptakan suasana yang harmonis dan sejahtera.

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 Kesejahteraan Sosial adalah suatu tata
kehidupan dan penghidupan masyarakat baik materil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa
takut, keselamatan kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin yang memungkinkan bagi
setiap masyarakat untuk mengadakan usaha penemuan kebutuhan-kebutuhan jasmani dan
sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjungjung tinggi
hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.

Dilanjutkan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial,


Pasal 1 Ayat (1) bahwa kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
spiritual, dan sosial warga Negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,
sehingga dapat melaksakan fungsi sosialnya.

Dari penjelasan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 diatas dapat diartikan sebagai
berikut:
1. Dalam istilah Umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, dimana
orang-orangnya dalam keadaan makmur, sehat dan damai.
2. Dalama Ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda.
Sejahtera memiliki arti khusus resmi atau teknikal, seperti dalam isitilah fungsi
kesejahteraan sosial.
3. Dalam Kebijakan Sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan
dalam ide Negara sejahtera.

2.4 Pengertian Masyarakat


Menurut Mac Iver dan Page dalam (Soekanto 1999:26) “Masyarakat adalah suatu sistem
dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan
pengolahan dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia”.

Kemudian menurut Soekanto (2006:26) “masyarakat merupakan setiap kelompok manusia


yang telah hidup dan berkerja cukup lama sehingga meraka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka suatu kesatuan sosial dengan batasan-batasan yang dirumuskan”.

2.5 Sintesa Pembangunan Jalan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Jalan merupakan urat nadi kelancaran lalu lintas darat. Lancarnya arus jalan akan sangat
menunjang perkembangan perekonomian dan sosial suatu daerah. Sehingga pembangunan
prasarana dan prasarana transportasi (jalan) akan mempermudah dan mempercepat arus
mobilitas barang dan jasa.

Jalan juga berfungsi untuk menghubungkan suatu tempat dengan tempat lainnya. Itulah
sebabnya jalan juga merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat disuatu tempat untuk
meningkatkan pembangunan diberbagai bidang yang meliputi bidang ekonomi, pendidikan,
kesehatan, sosial dan lain sebagainya.

Dari gambaran diatas dapat digambarkan dengan membangun atau memperbaiki prasarana
jalan akan menciptakan atau memperbaiki kehidupan masyarakat. Dengan adanya
pembangunan prasarana jalan, masyarakat dapat menggunakan jalan tersebut dengan
berbagai kebutuhan yang mereka perlukan, seperti malakukan mobilitas, pemasaran hasil
pertaniannya, mangangkut hasil pertanian agar lebih mudah dan lain sebagainya.

Dalam hal ini jalan sebagai prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntungkan bagi lalu lintas,
yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel
Sesuai PP Nomor 34 Tahun 2006 Pasal 1.

Maka Pembangunan infrastruktur jalan tersebut juga sangat penting agar fasilitas yang ada
menunjang dan menjadi jalan yang efisien serta aman bagi masyarakat yang
menggunakannya, tidak hanya itu material jalan yang di gunakan untuk membuat sebuah
jalan pun harus di perhatikan, karena hal itu merupakan hal yang penting saat pembuatan
jalan agar jalan tahan lam dan tidak memakan biaya yang lebih besar. Sturktur yang ada pun
harus sangat di perhatikan karena setiap daerah mempunyai kontur tanah yang berbeda jadi
kita harus memperhatikan struktur jalan dan cara pengerjaan jalan tersebut dengan benar,
agar berfungsi dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat.

Saat ini masalah infrastruktur jalan menjadi agenda penting untuk dibenahi, karena
infrastruktur merupakan penentu utama keberlangsungan kegiatan pembangunan, diantaranya
untuk mencapai target pembanguan ekonomi demi mencapai kesejahteraan masyarakat.

Perbaikan dan peningkatan infrastruktur pada umumnya akan dapat meningkatkan


mobilitas penduduk, terciptanya penurunan ongkos pengiriman barang, terdapatnya
pengangkutan barang-barang dengan kecepatan yang lebih tinggi, dan perbaikan kualitas dari
jasa-jasa pengangkutan tersebut.

Pemerintah sangat menentukan pembangunan jalan, karena pemerintah lah yang


mempunyai kewenangan dan kuasa untuk membangun jalan dan infrastrukturnya, tetapi tidak
hanya keterlibatan pemerintah saja yang di perlukan, keterlibatan masyarakat setempat dalam
setiap tahapan (tahap perencanaan sampai dengan tahap operasional dan pemeliharaan) juga
perlu dilakukan. Perlibatan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur jalan pedesaan
akan memberikan beberapa dampak, antara lain:

1. Kualitas pekerjaan yang dihasilkan


2. Keberlangsungan operasional dan pemeliharaan infrastruktur tersebut
3. Kemampuan masyarakat dalam membangun suatu kemitraan dengan berbagai pihak
4. Penguatan kapasitas masyarakat untuk mampu mandiri memfasilitasi kegiatan
masyarakat
dalam wilayahnya.

Dalam jangka pendek pembangunan infrastruktur jalan akan menciptakan lapangan kerja
sektor konstruksi dalam jangka menengah dan panjang akan mendukung peningkatan
efisiensi dan produktifitas sektor-sektor ekonomi terkait, sehingga pembangunan infrastruktur
jalan dapat dianggap sebagai strategi untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan,
pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup, peningkatan
mobilitas barang.

Contoh peningkatkan di sektor hasil persawahan dan perkebunan masyarakat yang ada
akan meningkat misalnya, Desa Tanjung sebelumnya masyarakat membawa hasil pertanian
untuk dipasarkan kepusat kecamatan atau diperkotaan dengan menggunakan keranjang atau
karung dengan isi paling maksimum 5-20 kg, namun setelah jalan terbangun, masyarakat
sudah dapat membawa hasil pertaniannya hingga 50-100 kg dengan menggunakan gerobak
sorong maupun dengan becak motor. Untuk memperjelaskan uraian diatas maka dapat kita
gambarkan melalui tabel dibawah ini:
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebelum dan sesudah jalan terbentuk, luas jalan
hanya selebar 1 ½ meter dan sepanjang 5 kilo meter, setelah adanya pembangunan
infrastruktur jalan, maka jalan tersebut semakin bertambah luas hingga mencapai 3 meter dan
panjang mencapai 5 kilo meter, bahkan sampai kepusat perkotaan.

Demikian juga dengan biaya transportasi, biaya kebutuhan untuk pemenuhan kebetuhan
hidup masyarakat dimana sebelum terbangunnya jalan semua harga barang menjadi naik
karena mengingat biaya transportasi dan jarak jalan yang ditempuh memakan waktu yang
cukup lama, sehingga secara otomatis para pedagang mengikuti dan menyesuaikan
biaya yang dikeluarkan. Seperti ongkos ojek atau angkutan umum sebelumnya
bisa mencapai Rp5000–Rp10000, dan dengan terbangunnya infrastruktur jalan ini,
ongkos transportasi menjadi menurun hingga mencapai Rp2000 – Rp5000 sesuai
dengan tarif yang berlaku.

Kondisi ini memberikan gambaran bahwa keberhasilan dalam pembangunan jalan


kegiatan kesejahteraan masyarakat, untuk meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan,
ekonomi dan sosial salah satunya disebabkan oleh pembangunan infrastruktur jalan untuk
meningkatkan pendapatan penduduk desa dan memperlancar mobiltas masyarakat.

BAB III
KESIMPIULAN

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan penulisan adalah bahwa pembangunan jalan dan infrastruktur jalan sangat
berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bila pembangunan jalan yang ada
semakin baik dan cepat maka semakin baik dan cepat pula kesejahteraan masyarakat yang
ada di daerah tersebut, sebaliknya bila pembangunan jalan yang ada kurang baik atau lambat
dalam perkembangannya, maka perkembangan masyarakat dan kesejahteraannya pun masih
kurang cukup. Hal ini disebabkan semua kegiatan sangat bergantung pada sarana dan
prasarana jalan, karena jalan adalah penghubung masyarakat suatu tempat ketempat yang
lain. Misalnya untuk pemdistribusian hasil pertanian, akses ke sekolah, akeses menuju rumah
sakit atau puskesmas, dan akses ketempat yang di tuju.

Hal diatas akan terwujud dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah dan
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan, agar pembangunan berjalan dengan baik
serta menimbulkan keuntungan yang besar bagi semua pihak, karena dengan bertambahnya
kesejahteraan masyarakatnya negara akan menjadi lebih makmur, karena dengan keuntungan
pembangunan jalan akan menunjang semua sektor.

4.1 Pendapat
Pendapat saya pebangunan jalan mempunyai banyak pengaruh untuk masyarakat,
tidak hanya dalam jangka pendek, tetapi juga jangka panjang. Pembangunan jalan juga
sangat memperbaiki taraf kehidupan masyarakat, karena jalan merupakan akses penghubung
masyarakat dengan tempat-tempat yang penting, dan pembangunan akses jalan juga
mempermudah masyarakat dalam bekerja, bersekolah, serta pergi ke rumah sakit atau klinik
bila sakit. Oleh karena itu, pembangunan jalan yang ada harus ditingatkan dan merata di
semua tempat, agar semua masyarakat bisa merasakan dan menikmati mudahnya akses ke
tempat yang dia butuhkan. Bila akses ke tempat yang masyarakat butuh kan mudah dan
merata, kesejahteraan masyarakat pun bisa lebih baik dan merata.

DAFTAR PUSTAKA

http://celotehlestarius.blogspot.co.id/2015/07/bab-i-pengaruh-pembangunan.html

http://celotehlestarius.blogspot.co.id/2015/07/bab-ii-pengaruh-pembangunan.html

Anda mungkin juga menyukai