Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

PENGARUH NIKOTIN DAN ALKOHOL TERHADAP LAJU


ALIR DARAH BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum
Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air semester ganjil

Disusun oleh :
Viani Puji Lestari 230110160094
Muhammad Iqbal Maulana 230110160120
Yoga Anggara 230110160149

Kelas :
Perikanan B / Kelompok 20

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat-Nya sehingga laporan praktikum yang berjudul “Pengaruh Nikotin
dan Alkohol Terhadap Laju Peredaran Darah pada Benih Ikan Mas (Cyprinus
carpio)” dapat kami susun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh Asisten Laboratorium Fisiologi
Hewan Air yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik berupa
materi maupun pikirannya.
Kami telah menyusun laporan praktikum ini dengan sebaik-baiknya, maka
dari itu kami harap semoga laporan praktikum ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan baru bagi para pembaca mengenai penjelasan yang telah kami
paparkan.

Jatinangor, September 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

BAB Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... vi

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1


1.2 Tujuan .................................................................................... 2
1.3 Kegunaan ............................................................................... 2

II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Ikan mas (Cyprinus carpio) ................................................... 3
2.2 Sistem Peredaran Darah Ikan ................................................. 4
2.3 Laju Aliran Darah .................................................................. 6
2.4 Alkohol dan Nikotin .............................................................. 7

III BAHAN DAN METODE


3.1 Tempat dan Waktu ................................................................. 9
3.2 Alat dan Bahan....................................................................... 9
3.3 Metode Praktikum.................................................................. 10
3.3.1 Observasi ............................................................................... 10
3.3.2 Studi Literatur ........................................................................ 10
3.4 Prosedur Praktikum................................................................ 10

IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil ...................................................................................... 11
4.1.1 Hasil Kelompok ..................................................................... 11
4.1.2 Hasil Kelas ............................................................................. 11
4.2 Pembahasan ........................................................................... 12
4.2.1 Pembahasan Data Kelompok ................................................. 12
4.2.2 Pembahasan Data Kelas ......................................................... 13

V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ............................................................................ 15
5.2 Saran ...................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 16


LAMPIRAN ..................................................................................... 17

iii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1 Alat – Alat Praktikum ..................................................................... 9


2 Bahan – Bahan Praktikum .............................................................. 9
3 Data Kelompok 20 .......................................................................... 11
4 Data Kelas Perikanan B ................................................................... 11

iv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Ikan Mas (Cyprinus carpio). ..................................................................... 3


2. Sistem Peredaran Darah Ikan. ................................................................... 4
3. Sel Darah Merah ....................................................................................... 6
4. Alkohol. .................................................................................................... 7
5. Nikotin. ..................................................................................................... 7
6. Grafik Hasil Kelompok ............................................................................. 11
7. Grafik Hasil Kelas..................................................................................... 12
8. Grafik Hasil Rata-rata Laju Aliran Darah Kelas Perikanan B ........ 13

v
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Alat praktikum................................................................................. 17
2 Bahan praktikum ............................................................................ 18
3 Kegiatan praktikum ......................................................................... 19
4 Data kelompok ................................................................................ 20
5 Data kelas ........................................................................................ 21

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisiologi hewan air adalah ilmu yang mempelajari tentang proses-proses
yang terjadi didalam tubuh organisme. Dalam hal ini terkhusus pada hewan yang
hidup di peraiaran. Proses-proses yang dipelajari dalam ruang lingkup fisiologi
hewan air meliputi sistem adaptasi, respirasi, sirkulasi, pencernaan, metabolisme,
pertumbuhan, bionergenetika, osmoregulasi, ekskresi, reproduksi, syaraf dan
sistem hormon.
Salah satu proses fisiologi yang terjadi baik dalam tubuh ikan maupun biota
perairan lainnya adalah sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah pada semua
organisme merupakan proses fisiologis yang sangat penting. Untuk melakukan
aktivitas, sel, jaringan, maupun organ membutuhkan nutrisi dan oksigen. Bahan-
bahan ini dapat disuplai hanya bila peredaran darah berjalan normal. Karenanya,
semua fungsi dari setiap organ dalam tubuh kadang-kadang dapat dilihat pada darah.
Dalam sistem peredaran darah, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi
laju aliran darah salah satunya adalah bahan-bahan kimia seperti alkohol dan
nikotin. Dalam percobaan ini akan dibuktikan bagaimana pengaruh alkohol yang
bersifat fasa dilatasi dan nikotin yang bersifat fasa konstraksi akan mempengaruhi
laju alir darah.
Laju aliran darah ikan juga dapat mengindikasikan kondisi ikan sehingga
perlu dilakukan pengamatan agar dapat mengatahui kondisi kesehatan ikan tersebut.
Selain itu, pengukuran yang paling sering dilakukan dalam penelitian sistem
sirkulasi darah adalah tekanan dan aliran. Dalam percobaan ini akan dibuktikan
bagaimana pengaruh alkohol yang bersifat fase dilatasi dan nikotin yang bersifat
fase konstraksi akan mempengaruhi laju alir darah
1.2 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah mengamati pengaruh penambahan larutan
alkohol dan larutan nikotin pada pembuluh arteri atau vena sirip ekor benih ikan

1
2

mas terhadap laju alir darah dibandingkan dengan penambahan akuades sebagai
kontrol.

1.3 Kegunaan
Manfaat yang didapatkan dari praktikum ini adalah dapat mengetahui
pengaruh penambahan larutan alkohol dan larutan nikotin pada pembuluh arteri
atau vena sirip ekor benih ikan mas terhadap laju alir darah dibandingkan dengan
penambahan akuades sebagai kontrol.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Ikan mas (Cyprinus carpio)

Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio).


Sumber: http://www.lhprism.org

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan yang hidup di perairan
dangkal yang mengalir tenang dengan suhu sejuk. Secara umum, karakteristik ikan
mas memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit memipih kesamping
(compressed). Moncongnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat
disembulkan (protaktil). Bibirnya yang lunak memiliki dua pasang sungut (barbel)
dan tidak bergerigi.
Sirip punggung ikan mas memanjang dan bagian permukaannya terletak
bersebrangan dengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip punggungnya
menyerupai cagak memanjang simetris.
Klasifikasi ikan mas berdasarkan ilmu taksonomi hewan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio

3
4

2.2 Sistem Peredaran Darah Ikan


Darah adalah suatu fluida (yang dinamakan plasma) tempat beberapa bahan
terlarut dan tempat eritrosit, leukosit dan beberapa bahan lain yang tersuspensi.
Sistem peredaran darah terdiri dari jantung (yang merupakan pusat pemompaan
darah), arteri (pembuluh darah dari jantung), kapiler (yang menghubungkan arteri
dengan vena) dan vena (pembuluh darah yang menuju jantung).

Gambar 2. Sistem Peredaran Darah Ikan.


Sumber : www.dosenbiologi.com
Sistem peredaran darah pada ikan disebut sistem peredaran darah tunggal.
Yang dimaksud dengan peredaran darah tunggal adalah dimana darah hanya satu
kali saja melewati jantung. Darah yang terkumpul dari seluruh tubuh masuk ke
atrium. Saat relaksasi, darah mengalir pada sebuah katup kedalam ventrikel yang
berdinding tebal. Kontraksi dari ventrikel ini sangat kuat sehingga menyebabkan
darah keluar menuju jaringan kapiler insang lalu dari insang darah mengalir ke
jaringan kapiler lain dalam tubuh. Pertukaran zat-zat pun terjadi pada saat
pengaliran darah ini. Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel
tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim
ke organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen terjadi dari air dengan
karbondioksida terjadi pada bagian semipermeable yaitu pembuluh darah yang
terdapat di daerah insang. Selain itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran
yang bernitrogen.
Darah terdiri atas sel-sel dan cairan darah atau plasma. Sel sel darah terdapat
dalam plasma yang terdiri dari tiga macam, yaitu Erythrocyte, Leucocyte dan
Thrombocyte. Ketiga macam sel darah tersebut dibentuk dalam sistem
reticuloendothelial. Pembentukan sel-sel tersebut pada hewan muda terjadi di
5

dalam kantung yolk, kemudian dalam hati, spleen, dan lymfa. Setelah hewan
dewasa, sumsum tulang merupakan tempat utama pembentukan sel-sel darah merah.
Sel darah terdiri atas sel-sel diskret yang memiliki bentuk khusus dan fungsi yang
berbeda.
Aliran darah pada vena dan arteri berbeda karena adanya perbedaan didalam
otot dan jaringan penyambung yang terdapat di dalamnya. Arteri memiliki banyak
otot, sedangkan vena hanya sedikit. Arteri berfungsi menstransport darah di bawah
tekanan tinggi ke jaringan. Arteri mempunyai dinding vaskuler yang lebih tebal
dibanding vena dan darah mengalir lebih cepat.Vena berfungsi sebagai saluran
penampung mengangkut darah dari jaringan ke jantung, karena tekanan di sistem
vena sangat pendek, dinding vena menjadi sangat tipis (Guyton 1993). Semua
hewan vertebrata mempunyai sistem sirkulasi darah tertutup, yakni darah
senantiasa berada dalam lambung kapiler, arteri, dan vena. Hewan vertebrata
memiliki jantung berperan dalam sirkulasi darah. Hubungan antara laju
metabolisme, respirasi, sirkulasi dan pengaturan mekanisme transport oksigen
dengan media sikulasi pada jaringan hewan vertebrata. Adaptasi mempengaruhi
laju metabolisme contoh permukaan insang yang lebar, konsentrasi Hb
tinggi,sirkulasi darah dari jantung yang tinggi ( Richard et al 2005 ).
Sistem peredaran darah ikan berupa system peredaran darah tertutup dan
peredaran darah tunggal (Aryulina et al 2004). Sistem peredaran darah tunggal,
darah melalui jantung hanya satu kali dalam satu kali peredaran. Jantung ikan terdiri
dari dua ruangan, yaitu satu atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik). Diantara
atrium dan ventrikel terdapat klep yang akan mengalirkan darah dari atrium ke
ventrikel.
Pembuluh darah pada ikan terdiri atas sinus venosus (rongga penghubung
pangkal serambi), konus arteriosus (saluran pada ujung bilik atau pangkal aorta),
aorta ventralis dan vena cava. Darah dari seluruh tubuh yang kaya akan CO2
mengalir ke sinus venosus dan selanjutnya menuju ke serambi. Darah dari serambi
akan mengalir melalui ke bilik melalui katup. Dari bilik darah dipompakan melalui
konus arteriosus ke aorta ventralis dan mengalir menuju insang. Di insang, CO2
dalam darah didifusikan keluar dan diganti dengan O2. Darah dari insang
6

selanjutnya ke aorta dorsal dan mengalir ke seluruh tubuh untuk mengedarkan O2


dan sari-sari makanan. Darah dari seluruh jaringan tubuh yang kaya akan CO2
kembali ke jantung melalui vena cava dan akhirnya ke sinus venosus di atrium.
Ikan dengan darah yang kekurangan O2, darah dibawa oleh vena ke sinus
venosus. Sinus venosus adalah konstituen penting dari sistem sirkulasi vertebrata
rendah. Darah yang terdeoksigenasi di kumpukan oleh pembuluh darah kemudian
terakumulasi dalam sinus venosus, sebelum memasuki jantung.

2.3 Laju Aliran Darah


Laju aliran darah (Blood flow velocity) didefinisikan sebagai nilai yang
diperoleh dari total volume aliran dibagi dengan luas penampang pembuluh darah.
Penurunan laju alir aliran darah akan memicu kekurangan O2 pada seluruh tubuh.
Kecepatan aliran darah juga tergantung pada tekanan darah. Sistem kadiovaskuler
yang sehat akan memiliki tekanan darah dan kecepatan yang seimbang.

Gambar 3. Sel Darah Merah.


Sumber : www.ilmupegetahuan.org
Untuk diketahui, perubahan tekanan darah dapat mengubah laju aliran darah.
Kecepatan darah tergantung pada permukaan daerah aliran dan ada tidaknya
hambatan pada pembuluh darah. Semakin besar luas permukaan pembuluh, akan
semakin besar pula laju aliran darah.

2.4 Alkohol dan Nikotin


7

Alkohol adalah senyawa turunan alkane yang mempunyai gugus fungsional


–OH (hidroksil) dengan rumus umum R-OH (Salirawati et al 2007). Alkohol adalah
depresan, yaitu dapat menurunkan aktivitas kerja alat-alat tubuh dan system saraf
pusat. Konsumsi alkohol akan mengaktifkan kinerja pembuluh darah dalam
memasok oksigen ke jantung dan otak yang pada gilirannya membuat tekanan darah
menurun (Lingga 2012). Penurunan tekanan darah hanya dapat terjadi dengan
mengonsumsi alkohol berkadar rendah.

Gambar 4. Alkohol
Nikotin merupakan zat yang berasal dari tanaman tembakau. Nikotin
merangsang pelepasan hormon adrenalin kedalam darah. Hormon adrenalin
menyebabkan peningkatan detak jantung dan peningkatan tekanan darah (Abdullah
et al 2006). Nikotin merupakan racun dan bila digunakan dalam dosis besar dapat
mematikan karena efek paralisis yang ditimbulkannya pada otot pernapasan.
Nikotin meningkatkan denyut jantung dan vasokontraksi pembuluh darah sehingga
mengganggu sirkulasi darah (Sudiono 2008).

Gambar 5. Nikotin
Pengukuran yang paling sering dilakukan dalam penelitian sistem sirkulasi
darah adalah tekanan dan aliran. Dalam percobaan ini akan dibuktikan bagaimana
8

pengaruh alkohol yang bersifat fase dilatasi dan nikotin yang bersifat fase kontraksi
akan mempengaruhi laju aliran darah.
BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 26 September 2017 pukul
07.30 – 09.30 WIB yang bertempat di Laboratorium Manajemen Sumber Daya
Perairan (MSP), Gedung Dekanat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
3.2.1 Alat-alat Praktikum
Tabel 1. Alat – Alat Praktikum
Alat Fungsi
Mikroskop Untuk mengamati sirip ekor ikan mas yang telah
diberi perlakuan
Petridish Sebagai tempat menyimpan ikan yang akan diamati
aliran darahnya
Hand counter Sebagai alat bantu dalam menghitung aliran darah
Beaker glass Sebagai wadah penyimpan dan menghitung volume
larutan
Stop watch atau Jam Untuk menghitung waktu
Tangan
Pipet Tetes Untuk mengambil bahan

3.2.2 Bahan-Bahan Praktikum


Tabel 2. Bahan – Bahan Praktikum
Bahan Fungsi
Benih Ikan Mas Sebagai sampel yang akan di amati
Aquades Sebagai control
Larutan alcohol 70% Sebagai bahan percobaan dengan sifat
dilatasinya
Larutan nikotin Sebagai bahan percobaan dengan sifat
kontraksinya
Kapas Basah Untuk menutupi operkulum ikan

9
10

3.3 Metode Praktikum


3.3.1 Observasi
Mengamati tingkah objek dalam suatu situasi tertentu. Situasi yang
dimaksud dapat berupa situasi sebenarnya atau alamiah, dan juga situasi yang
sengaja diciptakan atau eksperimen (Marie Jahoda dalam Sukardi 1985)
3.3.2 Studi Literatur
Referensi ini dapat dicari dari buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dan
situs-situs di internet. Output dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi
yang relevan dengan perumusan masalah (Abidin 2009).
3.4 Prosedur Praktikum

Mikroskop disiapkan dalam posisi sudah fokus

Seekor ikan mas diambil dan ditutupi insangnya dengan menggunakan kapas
basah lalu diletakkan dalam petridish

Dilihat aliran darah di mikroskop dengan pembesarran 4 kali selama 1 menit


pada Sirip ekor ikan yang dibasahi dengan akuades dan dihitung jumlah aliran
darahnya permenit dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali

Setelah selesai, larutan nikotin diteteskan pada sirip ekor ikan mas lalu diamati
jumlah aliran darahnya permenit dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali

Setelah itu, sirip ekor ikan dibilas dengan akuades agar terbebas dari pengaruh
nikotin, lalu sirio ikan ditetesi alkohol 70% lalu diamati berapa jumlah aliran
darah permenit dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali

Point point sebelumnya diulangi pada ikan mas lain sebanyak 3 ekor.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan, dengan melakukan 3 perlakuan yang
berbeda. Penambahan alkohol dan nikotin sangat berpengaruh pada laju aliran
darah per-menitnya disbanding dengan penambahan aquades sebagai kontrol.
Alkohol cenderung memperlambat laju aliran darah (fasa dilatasi). Sedangkan
Nikotin cenderung mempercepat laju aliran darah (fasa kontraksi) didapatkan data
sebagai berikut:
4.1.1 Hasil Kelompok
Dari hasil pengamatan kelompok 20, didapatkan data dengan grafik sebagai
berikut.

Laju Aliran Darah Ikan Mas


350
299
300 270 279

250
200 163
150
150
90
100
50
0 0 0
0
Aquades Nikotin Alkohol
Menit ke-1 Menit ke-2 Menit ke-3

Gambar 6. Grafik Laju Aliran Darah Kelompok 20

11
4.1.2 Hasil Kelas

Setelah melalui proses pengumpulan data kelas perikanan B, didapatkan


data dengan grafik sebagai berikut.

300.0
Laju Aliran Darah permenit

250.0

200.0

150.0

100.0

50.0

0.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kelompok Kelas B

Aquades Nikotin Alkohol

Gambar 7. Grafik Hasil Kelas

4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Data Kelompok
Kami menggunakan larutan akuades, larutan nikotin dan larutan alkohol
untuk mengetahui pengaruh bahan – bahan tersebut terhadap laju aliran darah benih
ikan mas (Cyprinus carpio) pada praktikum ini. Larutan akuades diberikan sebagai
kontrol untuk membandingkan perbedaan yang akan dihasilkan saat pemberian
larutan nikotin dan larutan alkohol.
Hasil perhitungan yang telah didapatkan menunjukkan bahwa penambahan
larutan yang berbeda menimbulkan efek yang berbeda pula pada laju aliran darah
pada sirip dorsal ikan mas (Cyprinus carpio). Penambahan larutan aquades tidak
memberikan efek terhadap laju aliran darah ikan mas karena aquades adalah air
yang tidak mengandung bahan apapun (hanya air saja) (H2O). Laju aliran darah
ikan sebanyak 134/menit.

12
13

Setelah sirip dorsal ikan mas diberi larutan nikotin, laju aliran darah
meningkat menjadi 277/menit. Laju aliran darah bertambah dan memiliki selisih 43
dengan laju aliran darah pada sirip ikan mas yang diberi aquades. Hal ini
dikarenakan nikotin menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, meningkatkan
tekanan darah, dan menyempitkan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah
ini menyebabkan bertambahnya kecepatan aliran darah karena jantung harus
memompa darah lebih kuat untuk mendorong mengalirnya darah melalui sistem
peredaran darah (Mikrajuddin dkk 2007).
Saat larutan alkohol diteteskan pada sirip ekor ikan mas, laju aliran darah
terhenti dan ini menandakan bahwa ikan mengalami kematian. Hal ini sesuai
dengan pernyataan bahwa dalam konsentrasi tinggi, alkohol dapat mempengaruhi
saraf pusat dan dapat menyebabkan pernapasan tiba-tiba berhenti (Lutfi 2006).
sehingga kelompok kami tidak dapat mengamati aliran darah sirip ekor ikan mas
yang ditetesi dengan alkohol.

4.2.2 Pembahasan Data Kelas

Laju Aliran Darah Ikan Kelas Perikanan B


250
213.85
200 184.39
154.48
150

100

50

0
Aquades Nikotin Alkohol

Rata-rata (permenit)

Gambar 8. Grafik Hasil Rata-rata Laju Aliran Darah Kelas Perikanan B

Laju aliran darah pada sirip ekor ikan mas dapat dipengaruhi oleh
penambahan larutan seperti alkohol dan nikotin. Dari praktikum ini, didapatkan
data rata-rata laju aliran darah ikan yang diberi akuades yaitu 184,39/menit, laju
14

aliran darah dengan pemberian larutan nikotin yaitu 213,85/menit dan laju aliran
darah dengan pemberian larutan alkohol yaitu 154,48/menit.
Dari nilai rata-rata diatas menunjukkan bahwa penambahan larutan nikotin
dapat meningkatkan laju aliran pembuluh darah dan penambahan larutan alkohol
dapat menurunkan laju aliran pembuluh darah. Seperti pernyataan dari Lingga
(2012) bahwa alkohol akan mengaktifkan kinerja pembuluh darah dalam memasok
oksigen ke jantung dan otak yang pada gilirannya membuat tekanan darah menurun.
Sedangkan nikotin meningkatkan denyut jantung dan vasokontraksi pembuluh
darah sehingga mengganggu sirkulasi darah (Sudiono 2008). Namun pada
kelompok 5,6, dan 8 menunjukkan bahwa laju aliran darah ikan yang diberi larutan
nikotin lebih rendah daripada laju aliran darah yang diberi larutan alkohol. Hal ini
dapat terjadi karena ikan yang terlalu lama berada diudara sehingga ikan sulit
bernafas dan kekurangan air walaupun insangnya sudah ditutupi dengan kapas
basah.
Saat diberi alkohol dengan konsentrasi 70%, hampir seluruh ikan yang ada
di setiap kelompok mengalami penurunan laju aliran darah. Bahkan ada pula ikan
yang langsung berhenti laju aliran darahnya dikarenakan ikan mengalami kematian.
Hal ini dikarenakan alkohol 70% merupakan merupakan larutan yang dapat
langsung mematikan sistem kerja aliran darah.
Hasil dari praktikum sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
penambahan nikotin dapat menyebabkan pembuluh darah mengalami fase
kontraksi dan penambahan alkohol dapat menyebabkan pembuluh darah
mengalami fase dilatasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Didapatkan data rata-rata laju aliran darah ikan yang diberi akuades yaitu
184,39/menit, laju aliran darah dengan pemberian larutan nikotin yaitu 213,85 dan
laju aliran darah dengan pemberian larutan alkohol yaitu 154,48. Dapat
disimpulkan bahwa pemberian larutan nikotin pada sirip ekor ikan mas akan
menyebabkan laju aliran darah menjadi lebih cepat sedangkan pemberian larutan
alkohol pada sirip ekor ikan mas akan menyebabkan laju aliran darah menjadi lebih
lambat daripada pemberian akuades (kontrol). Ini disebabkan karena larutan nikotin
yang diteteskan menyebabkan terjadinya fase kontraksi dimana jantung berdetak
lebih cepat, meningkatkan tekanan darah, dan menyempitkan pembuluh darah.
Penyempitan pembuluh darah ini menyebabkan bertambahnya kecepatan aliran
darah. Sedangkan larutan alkohol menyebabkan fase dilatasi dimana pembuluh
darah mengalami pelebaran dan tekanan darah menurun sehingga aliran darah
melambat dan juga dapat mengakibatkan aliran darah berhenti sehingga ikan
mengalami kematian.

5.2 Saran
Saat melakukan praktikum ini, praktikan harus menjalankan semua
prosedur dengan sangat teliti. Terutama saat menghitung laju aliran darah agar data
yang didapat akurat. Praktikan juga harus memanfaatkan waktu yang tersedia agar
seluruh langkah dalam prosedur dapat dilakukan hingga selesai.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah et. al. 2006. IPA terpadu SMP dan MTs Jilid 2A. Erlangga. Jakarta.
Abidin, Z., S. Widagdo. 2009. Studi Literatur Tentang Lingkungan Kerja Fisik
Perkantoran. Seminar Nasional V SDM Teknologi Nuklir di Yogyakarta.
Adelbert Mones, Ronaldo. 2008. Gambaran Darah Pada Ikan Mas (Cyprinus
Carpio Linn) Strain Majalaya Yang Berasal Dari Daerah Ciampea
Bogor. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
Aryulina, Diah dll. 2004. Biologi SMA dan MA untuk kelas XI. Erlangga. Jakarta.
Guyton A.C 1993. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 7. Jakarta. EGC. 341
Herawati, T. 2017. Metode Biologi Perikanan : Pedoman Kerja Laboratorium.
Unpad Press, Bandung.
Richard, D.S., Rybczynski, R., Wilson, T.G., Wang, Y., Wayne, M.L., Zhou, Y.,
Partridge, L., Harshman, L.G. 2005. Insulin signaling is necessary for
vitellogenesis in Drosophila melanogaster independent of the roles of
juvenile hormone and ecdysteroids: female sterility of the chico(1) insulin
signaling mutation is autonomous to the ovary. J. Insect Physiol. 51(4):
455--464. (Export to RIS)
Salirawati et.al. 2007. Belajar Kimia Secara Menarik SMA/MA Kelas XII. Grasindo.
Sukardi, Ketut. 1985. Pengantar Teori Konseling : Suatu Uraian Ringkas. Penerbit
Ghalia Indonesia : Jakarta.
Sudiono, Janti. 2007. Pemeriksaan Patologi untuk Diagnosis Neoplasma. Jakarta:
EGC.

16
LAMPIRAN
LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat

Hand counter Cawan petri

Mikroskop

17
Lampiran 2. Bahan

Aquades Larutan Alkohol 70%

Larutan Nikotin Kapas

3 benih ikan mas

18
Lampiran 3. Kegiatan praktikum

Pengambilan benih ikan mas Pegambilan ikan mas saat insangnya


akan ditutup dengan kapas basah

Penetesan akuades Pengamatan laju aliran darah pada


sirip dorsal ikan mas

Pembuluh darah ikan mas

19
Lampiran 4. Data Hasil Kelompok

Aquades

Rata-rata

Rata-rata

Rata-rata
Nikotin Alkohol
Ikan Menit Ke - Menit Ke - Menit Ke -
No. 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 163 150 90 134,3 299 270 279 279,6 - - - -
2 95 - - 95 101 - - 101 128 118 97 114,3
3 - - - - - - - - - - - -
Jumlah 229,3 Jumlah 380,6 Jumlah 114,3
Rata – Rata 114,6 Rata – Rata 190,3 Rata – Rata 114,3

20
Lampiran 5. Data Hasil Kelas
Kel Ikan Aquades Rata- Nikotin Rata- Alkohol Rata-rata
rata rata
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 MAS 214 224 254 230.67 293 269 248 270.00 291 229 119 213.00
2 MAS 176 171 215 187.33 253 246 261 253.33 183 191 185 186.33
3 MAS 204 217 199 206.67 223 239 242 234.67 173 177 171 173.67
4 MAS 229 229.00 225 225.00 260 260.00
5 MAS 211 170 165 182.00 145 138 120 134.33 170 168 150 162.67
6 MAS 296 235 133 221.33 171 123 98 130.67 215 180 146 180.33
7 MAS 215 198 185 199.33 233 214 169 205.33 179 131 98 136.00
8 MAS 224 188 185 199.00 118 161 181 153.33 170 165 161 165.33
9 MAS 174 158 166.00 189 184 186.50 168 178 173.00
10 MAS 197 190 193.50 305 238 271.50 164 132 148.00
11 MAS 191 191.00 256 256.00
12 MAS 165 243 204.00 247 244 245.50 187 225 206.00
13 MAS 154 186 170.00 231 211 221.00 108 71 89.50
14 MAS 165 143 117 141.67 231 226 228.50 139 111 125.00
15 MAS 189 218 203.50 191 220 283 231.33 127 110 118.50
16 MAS 161 179 169 169.67 381 226 220 275.67 111 123 40 91.33
17 MAS 150 123 151 141.33 180 174 163 172.33 170 161 130 153.67
18 MAS 110 215 186 170.33 117 153 170 146.67 73 61 58 64.00
19 MAS 142 140 70 117.33 186 210 175 190.33 128 128.00
20 MAS 163 150 90 134.33 299 270 279 282.67
21 MAS 235 193 170 199.33 149 253 215 205.67 150 165 124 146.33
22 MAS 178 169 251 199.33 230 183 140 184.33 172 137 198 169.00

Jumlah 4056.67 Jumlah 4704.67 Jumlah 3089.67

Rata-rata 184.39 Rata-rata 213.85 Rata-rata 154.48

21

Anda mungkin juga menyukai