Anda di halaman 1dari 4

Melawan Kekerasan dalam Keseharian

Posted on Selasa, 11 Desember, 2018 by saatteduh

– Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org –

Baca: Keluaran 21:12-26

Ada peribahasa Jawa yang berbunyi: “Asu gedhe menang kerahe”, yang artinya pangkat
tinggi pasti lebih menang dalam berperkara. Dalam hukum rimba, siapa yang kuat dialah
yang menang.

Nas hari ini berisi berbagai peraturan yang terkait dengan kekerasan dalam hidup keseharian.
Peraturan tersebut diterima oleh bangsa Israel sebagai hukum Allah yang memiliki
konsekuensi yang harus ditanggung oleh Si Pelaku. Perbuatan memukul orang sampai mati,
menculik, angkara, dan membunuh dengan tipu daya adalah kejahatan besar di hadapan
Tuhan dan hukumannya mati (12-14). Memukul dan mengutuk orang tuanya merupakan
perbuatan tak bisa diampuni (15-17). Bahkan seorang tuan harus memerdekakan budaknya
apabila ia menganiaya sampai buta, atau tanggal giginya. Setiap orang bertanggung jawab
atas perbuatannya, entah dengan ganti rugi, bahkan dengan nyawa. Namun, ada aturan yang
dikecualikan dalam hukum Allah, yakni pembunuhan yang tidak disengaja. Orang tersebut
akan diberikan tempat perlindungan agar ia bisa lari (13).

Kekerasan yang dibiarkan dan tidak dilawan akan menciptakan kekerasan yang lebih besar
pada waktu mendatang. Kekerasan disemai dari kebencian akan berbuahkan sikap, angan-
angan, dan perkataan, yang pada akhirnya mewujud dalam perbuatan. Kekerasan muncul
karena orang berpikir pendek dan mengabaikan risiko yang harus diterimanya. Padahal
kekerasan terhadap sesama adalah melawan Tuhan sendiri.

Kekerasan tidak bisa dilawan dengan kekerasan. Karena hal itu akan membentuk tindakan
balas dendam yang tiada habisnya. Hati yang lemah lembut dan sedia mengampuni,
mengasihi, dan mendoakan adalah solusi yang tepat untuk mematahkan lingkaran kekerasan.
Selain itu, Tuhan tidak tinggal diam karena Ia akan menghukum seseorang berdasarkan
perbuatannya.

Doa: Ya Tuhan, kiranya kami dimampukan mematahkan lingkaran pembalasan


dan kekerasan dengan kasih-Mu yang mengampuni dan memberi damai
sejahtera. [YTP]

Berbakti Sesuai Kehendak Tuhan


Posted on Selasa, 11 Desember, 2018 by saatteduh

– Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org –

Baca: Keluaran 20:22-26


Umat Israel hidup di tengah-tengah bangsa yang menyembah berhala yang terbuat dari perak
atau emas. Namun, Tuhan menuntut umat-Nya berbakti dengan prinsip, norma, dan cara yang
diinginkan-Nya.

Allah Israel adalah Allah menyatakan diri-Nya sebagai Pencipta. Ia menyatakan firman-Nya
dari langit kepada Musa. Dalam pemahaman dunia kuno, langit adalah dunia di atas,
sedangkan bumi di bawah adalah tempat di mana manusia hidup. Patung dipahami menjadi
simbol allah yang berada dekat di antara umatnya. Patung itu dibuat dari logam mulia.
Karena itu, patung tersebut selalu dijaga keberadaannya.

Pemahaman dan cara penyembahan bangsa-bangsa lain ini bertentangan dengan kehendak
Tuhan. Karena Tuhan semesta alam adalah kudus dan mulia untuk disamakan dengan patung
perak maupun emas buatan tangan manusia. Bahkan Tuhan memerintahkan umat-Nya tidak
membuat mazbah kurban bakaran dan keselamatan secara permanen dan dilarang
mendirikannya dengan batu pahat. Mazbah Tuhan cukup dibuat dengan tanah sebagai bahan
dasarnya. Mezbah juga jangan terlalu tinggi sehingga imam harus naik tangga ke atasnya.
Mazbah kurban tidak dilarang, namun semua peribadahan yang dilakukan mesti mewujudkan
bakti kepada Tuhan.

Ibadah Israel kuno sangatlah sederhana. Perjalanan dari Mesir belum sampai ke tanah yang
dijanjikan. Mazbah tinggi dan besar dari batu pahatan akan membawa pada kemelekatan
dibandingkan mazbah kecil dari tanah, yang bisa sewaktu-waktu dibuat dan ditinggalkan saat
melanjutkan perjalanan. Lebih dari ritual keagamaan, Tuhan menghendaki umat hidup
mengikuti-Nya dalam ketaatan dan kekudusan.

Apakah hidup yang kita jalani sungguh-sungguh ibadah yang diperkenan Tuhan. Buanglah
ritual semu yang melekat dan membebani. Keselamatan dalam Tuhan seharusnya menjadi
perayaan hidup kita setiap hari.

Doa: Ya Tuhan, terimalah hidup kami sebagai bakti agar kami diperbarui dan berkenan di
hadapan-Mu. [YTP]

Naga Ingin Menelan Sang Juruselamat


Posted on Rabu, 12 Desember, 2018 by saatteduh

– Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus –

Baca: Wahyu 12

Setelah mengungkapkan rentetan penderitaan dan penghukuman yang digambarkan melalui


peniupan sangkakala, pasal 11 ditutup dengan nyanyian kemenangan dan nyanyian pujian. Di
pasal 15 dan 16, akan diungkapkan lagi suatu rentetan murka Allah yang digambarkan
dengan tujuh cawan. Pasal 12-14 merupakan semacam interval di antara kedua
rentetan itu, yang menceritakan kisah Yesus Kristus lahir ke dalam dunia sebagai
Anak Domba yang dikejar-kejar oleh si Jahat yang digambarkan sebagai naga.
Perhatikan gambaran tentang kelahiran Yesus Kristus (12:1-6) dan bagaimana naga—
yang adalah si Iblis ganas (12:9)—mau menelan Anak itu, tetapi Allah memelihara
Anak itu dan sang ibu. Iblis tak henti-hentinya ingin menghancurkan Yesus Kristus
dan pengikut-pengikut-Nya (12:13-18). Lihatlah dan dengarkan pula nyanyian pujian
di tengah kecamuk peperangan antara si Jahat dan para tentara sorgawi (12:7-12).
Nyanyian itu mengungkapkan bahwa si Jahat dapat dikalahkan bukan dengan
pedang dan panah fisik, tetapi dengan darah Anak Domba dan dengan perkataan
firman Tuhan yang diberitakan dengan gagah perkasa dan penuh iman oleh orang-
orang yang percaya kepada Allah.

Iblis tidak menyerah, dia terus melawan para pengikut Kristus. Dia tidak berani melawan
Allah di surga, tetapi dia akan melawan pengikut-pengikut Allah di bumi. Kita harus waspada
dan harus memiliki keberanian dan iman untuk melawan segala bentuk penyesatan si Iblis.
Untuk bisa memenangkan perang melawan si Jahat, kita harus menggunakan segenap senjata
Allah, yakni dengan kekuatan firman Allah dan dengan kuasa salib Yesus Kristus. Apakah
Anda telah membiasakan diri setia berpegang pada firman Allah? [AH]

“Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan
kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke
dalam maut.” Wahyu 12:11

Tuhan Ikut Serta dalam Perkara Hak Milik


Posted on Rabu, 12 Desember, 2018 by saatteduh

– Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org –

Baca: Keluaran 22:1-17

Hak milik seseorang haruslah dihormati oleh siapa pun. Setiap pencurian, atau kelalaian yang
menyebabkan orang lain kehilangan hak miliknya, patut dihukum. Bahkan Tuhan ikut serta
dalam banyak perkara perselisihan tentang hak milik.

Bagi masyarakat Israel kuno, ternak dan ladang adalah harta utama. Ternak menyediakan
kebutuhan daging, susu, kulit, dan menjadi kekayaan untuk ditukar dengan keperluan lain.
Praktik pencurian dilawan dengan prinsip keadilan. Bukan hanya mengganti kerugian, tetapi
juga didenda berlipat-lipat. Kelalaian atas ternak maupun kebakaran yang merugikan ladang
sesama juga didenda dengan membayar ganti kerugian setara. Aneka peraturan ini menjamin
hak kepemilikan seseorang dihormati. Bahkan dalam perkara perselisihan atas harta benda
yang dititipkan, disewa, atau dipergunakan orang lain, pihak yang berperkara bisa datang
kepada Tuhan dan mengambil undi untuk mendapatkan penyelesaian (9), atau bersumpah
bahwa kesaksiannya benar (11).

Tuhan ikut serta dalam perkara menyangkut harta milik. Setiap pencurian, kelalaian yang
menyebabkan kerugian, pengingkaran tanggung jawab, dan perselisihan yang terjadi bukan
sekadar perkara perdata antara pihak-pihak terkait. Dalam kehidupan modern, kejahatan yang
kita hadapi jauh lebih rumit: pencurian ikan di lautan Indonesia, penambangan liar maupun
resmi yang merusak alam, perdagangan manusia, peredaran narkoba, korupsi, dan hoax.
Tuhan menghendaki tak seorang pun dirugikan karena kejahatan atau kelalaian yang lain.
Sering kali kita cuek dan berdalih bahwa hal itu bukan urusan kita. Melawan sikap tak peduli
seperti itu, Allah mengajak umat-Nya mewujudkan keadilan dalam hal harta benda sebagai
bagian pelayanan di dunia. Kebenaran dan keadilan bukan hanya diucapkan dimulut saja,
tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan bersama.

Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami bukan hanya mau menghargai milik sesama, tetapi
juga ikut serta menjaga karunia-Mu dalam kehidupan bersama. [YTP]

Naga dan Dua Binatang dari Laut dan dari Bumi


Posted on Kamis, 13 Desember, 2018 by saatteduh

– Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus –

Baca: Wahyu 13

Pasal 13 mengungkapkan bahwa Naga—si Iblis itu—punya banyak kaki tangan untuk
menyesatkan dan menghancurkan iman orang percaya. Para pengikut Iblis digambarkan
seperti binatang yang keluar dari laut dan dari bumi. Simbol-simbol mereka memperlihatkan
bahwa mereka berkuasa dan dihormati di dunia, bahkan mereka mampu melakukan perbuatan
ajaib yang mempesona manusia. Kekuasaan dan kekuatan mereka berasal dari si Iblis (13:2,
4). Mereka berani menyombongkan diri dan menghujat Allah (13:1, 5-6). Tujuannya adalah
untuk menyesatkan manusia agar manusia menyembah si Iblis (13:3-4, 12-15). Siapakah para
pengikut Iblis itu? Mereka bisa merupakan orang-orang yang sangat berkuasa di dunia
politik, militer, ekonomi, teknologi, media massa, perfilman, dan sebagainya, yang dapat
dipakai untuk menghancurkan iman dan menyesatkan orang percaya. Para penyesat
digambarkan dengan angka 666 (13:18), yang melambangkan kekuatan jahat yang sangat
dahsyat (angka 6 diulang 3x). Akan tetapi, kekuatan si Jahat tak dapat mengalahkan kekuatan
Allah. Allah dapat dilambangkan dengan angka 7. Kekuatan sempurna adalah 777. Si Iblis—
sebagai 666—memang dahsyat, tetapi tidak sempurna.

Apakah Anda sering merasa takut terhadap Iblis? Orang percaya tidak perlu gentar terhadap
kuasa Iblis yang bekerja melalui kekuatan dunia ini, karena Allah yang kita sembah lebih
kuat dari si Iblis. Dia telah menganugerahkan Yesus Kristus sebagai Juruselamat serta Roh
Kudus sebagai Pelindung yang menjaga kita. Di tengah penderitaan, penganiayaan, dan
penyesatan yang terjadi di dunia ini, hendaklah kita senantiasa tabah, senantiasa bersandar
dan beriman kepada Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. [AH]

“Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.” Wahyu
13:10b

Anda mungkin juga menyukai