Anda di halaman 1dari 7

Dosen :

Dr. Muh. Yusuf, M. Hum

Oleh:
HARJUN
G2G1 16 059
Korupsi adalah suatu tindak pidana yang merugikan banyak pihak. Penyebab adanya
tindakan korupsi sebenarnya bervariasi dan beraneka ragam. Akan tetapi, secara
umum dapatlah dirumuskan, sesuai dengan pengertian korupsi diatas yaitu
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau orang lain secara tidak sah.
Korupsi terjadi karnea adanya kekuasaan monopoli kekauasaan yang dipegang oleh
seseorang dan orang tersebut memiliki kemerdekaan bertindak atau wewenang yang
berlebihan tanpa ada pertanggung jawaban yang jelas.
Kata” korupsi” beasal dari bahasa latin “corruption”(fockema andrea:1951) atau
“corruptus” (Webster student dictionary:1960). Selanjutnya dikata bahwa “corruption”
berasal dari kata “corrumpere”,suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin
tersebut kemudian dikenal istlila “corruption corrupt” (inggris),”corruption”(prancis)
dan “corruptie/korruptie” (belanda). Artikata korupsi secara harifah adalah kebusukan,
keburukan, kebejatan, ketidak jujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan
dari kesucian.
1.Faktor internal pendorong korupsi dari dalam diri,yang dapat dirinci menjadi :
a. Aspek prilaku indifidu yaitu sifat tamak,moral yang kurang kuat,gaya hidup yang konsumtif,
b.Aspek social yaitu dorongan darkeluarga

2.Factor eksternal, pemicu perilaku korupsi yang disebabkan oleh factor diluar diri pelaku
a,Aspek sikap masyarakat terhadap koupsi,sikap masyarakat yang berpotensi menyuburkan
tindakan korupsi terjadi karena a) nilai-nilai masyarakat kondusif untuk terjadi korupsi, b)
masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat korupsi, c) masyarakat kurang menyadari
bahwa korupsi bisa dicegah dengan diberantas bila masyarakatnya iku aktif dalam agenda
pencegahan dan pemberantasan.
b.Aspek ekonomi yaitu pendapatan tidak mencukupi kebutahan.
c.Aspek politis menurut Rahardjo (1983) bakwa control social adalh suatu proses yang dilakukan
untuk mempengaruhi orang-oang agar bertingka laku sesuai dengan harapan masyarakat.
d.Aspek organisasi yaitu : a) kurang adanya sikap keteladanan pimpinan, b) tidak adanya kultur
organisasi yang benar, c ) kelemahan sistem pengendalian manajemen, d) lemahnya pengawasan.
Dari beberapa uraian
diatas,tindakan korupsi pada
dasarnya bukanlah peristiwa yang
berdii sendiri. Prilaku korupsi
menyangkut berbagai hal yang
bersifat komplek. Factor-faktor
penyebabnya biasanya dari internal
pelaku–pelaku korupsi, tetapi bisa
juga dari situasi lingkungan yang
kondusif bagi seseorang untuk
3.STRATEGI ATAU UPAYA UNTUK MELAKUKAN PEMBERANTASAN KORUPSI
1.Upaya / strategi pemberatasan korupsi yaitu :
a.Pembentukan Lembaga Anti-Korupsi
b.Pencegahan Korupsi di Sektor Publik
c.Pencegahan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
d.Monitoring dan Evaluasi
e.Kerjasama Internasional
2. Ada yang mengatakan bahwa upaya yang paling tepat untuk memberantas korupsi
adalah menghukum seberat-beratnya pelaku korupsi. Dengan demikian, bidang hukum
khususnya hukum pidana akan dianggap sebagai jawaban yang paling tepat untuk
memberantas korupsi. Merupakan sebuah realita bahwa kita sudah memiliki berbagai
perangkat hukum untuk memberantas korupsi yaitu peraturan perundang-undangan.
Contoh Kasus Korupsi dan Upaya Pemberantasannya
kasus korupsi jaksa urip dan penangananya.

Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi memvonis Urip Tri Gunawan 20 tahun penjara dan denda Rp 500
juta. Hukuman bagi jaksa yang terlibat suap kasus korupsi BLBI ini lebih berat dari tuntutan jaksa 15 tahun dan
denda Rp 250 juta. "Atas persidangan yang sudah dijalani dan bukti-bukti yang diajukan, pengadilan
menjatuhkan pidana 20 tahun penjara, denda Rp 500 juta dengan subsider 1 tahun kurungan kepada terdakwa
Urip Tri Gunawan," kata Ketua Majelis Hakim Teguh Haryanto, di Pengadilan Tipikor, Kamis (4/9).
Jaksa Urip terbukti telah menerima suap dari Artalyta Suryani US$ 660 ribu dan mantan Kepala BPPN Glenn
MS Yusuf melalui pengacara Reno Iskandarysah Rp 1 miliar. Urip didakwa melanggar Pasal 12b UU 31/1999
tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah UU 20/2001 dan subsider Pasal 5 Ayat 1b UU 31/1999.

Jaksa Urip dan Artalyta Suryani

Sebelumnya Urip yakin akan divonis di bawah 15 tahun penjara


karena hanya melanggar kode etik jaksa. Pengacaranya, Albab
Setiawan, menilai vonis hakim tidak sesuai. "Dalam pledoi kami,
Pak Urip tidak terbukti menerima suap dari Glenn Yusuf dan
tidak pernah bertemu Glenn Yusuf. Kalau duit dari Artalyta
Suryani itu kan pinjam duit," katanya.
Jaksa penuntut umum Sarjono Turin menilai vonis itu sesuai
dengan perbuatan yang dilakukan terpidana Urip Tri Gunawan
karena merugikan negara dan mencoreng nilai lembaga yudikatif.
"Lagi pula tidak ada hal-hal yang meringankan sebagai tersangka.
Hanya satu, yaitu telah mengabdi kepada negara. Sedangkan
sisanya semuanya memberatkan tersangka,"

Anda mungkin juga menyukai