A Definisi Lipid
Menurut Lau (2009) lipid adalah suatu komponen molekul yang terdiri atas lemak,
minyak, kolesterol, dan lesitina. Lipid disebut lemak apabila berbentuk padat saat berada pada
suhu ruangan. Normalnya, lemak didapatkan dari sumber hewani sedangkan minyak nabati dari
sumber nabati.
Lipid atau Lemak adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol
yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik seperti eter, aseton, kloroform, dan benzene. Lipid tidak memiliki rumus
molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari beberapa golongan yang berbeda. Berdasarkan
kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu Asam
lemak, Lemak dan fosfolipid ( Salirawati et al,2007)
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh
manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif
dibanding dengan karbohidrat dan protein. (F.G Winarno, 2004).
Lemak merupakan bahan padat pada suhu ruang disebabkan kandungannya yang tinggi
akan asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur
yang lebih tinggi, sedangkan minyak merupakan bahan cair pada suhu ruang disebabkan
tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
diantara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang
B Fungsi Lipid
a) Menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh
Sebagai sumber energi, 1 gram lemak memberikan 9 kalori (2,5 kali energi yang
diperoleh dari 1 gram protein ataupun 1 gram karbohidrat). Energi yang berlebihan dalam
tubuh akan disimpan dalam jaringan adiposa sebagai energi potensial. Diketahui secara
terperinci lemak adiposa ini tersimpan dalam jaringan dibawah kulit sebanya 50%,
disekeliling organ tubuh dalam rongga perut sebanyak 45% dan dalam jaringan bagian
dalam otot/intra muscular tissues sebanyak 5%.
Secara alamiah lemak yang tersimpan ini adalah dalam bentuk lemak netral atau
trigliserida. Lemak cadangan ini tidak statis sifatnya tetapi selalu diperbaharui dan
perubahannya dibantu oleh adanya enzim lipase dan koenzim dalam proses metabolisme
lemak dalam tubuh.
Ketika cadangan lemak ini terlampau berlebihan (melebihi 20% dari berat badan
normal) maka orang tersebut dapat dikatakan mengalami obesitas yang cederung menuju ke
gangguan kesehatan
b) Pembangun atau Pembentuk Struktur Tubuh
Cadangan lemak yang normal terdapat di bawah kulit dan sekeliling organ tubuh
berfungsi sebagai bantalan pelindung dan menunjang letak organ tubuh. Lemak di bawah
kulit ini juga akan melindungi kehilangan panas tubuh melalui kulit dan juga untuk
pengaturan suhu tubuh
c) Penghasil Lemak Essensial
Asam lemak esensial adalah asam lemak yang tidak dapat dibentuk tubuh dan harus
tersedia dari luar tubuh misalnya makanan. Asam lemak esensial yang memegang peranan
penting bagi tubuh adalah linoleat, linolenat dan arakhidonat. Ketiganya mengandung ikatan
rangkap lebih dari satu dan termasuk ke dalam poly unsaturated fatty acids atau asam lemak
tak jenuh.
d) Pembawa vitamin dalam tubuh
Vitamin A,D,E,K membutuhkan media untuk dipergunakan dalam tubuh dan media
yang digunakan yaitu lemak.
C Tatanama Lipid
Dalam pemberian nama suatu lemak, tergantung dari nama asam lemak yang diikatnya.
Penamaan lemak dimulai dengan kata gliserol atau gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
Contoh (Sukmanawati, 2009):
1) Apabila lemak mengikat asam lemak yang sama, maka pemberian nama senyawa lemak
sebagai berikut:
Gliserol + tri + asam lemak
Contoh :
Oleh karena senyawa tersebut terdiri dari asam lemak yang sama yaitu asam stearat, senyawa
tersebut dinamakan gliserol tristearat.
2) Apabila lemak mengikat asam lemak yang berbeda maka pemberian nama senyawa lemak
seperti berikut :
Gliserol + asam lemak menurut letaknya
Contoh :
.Untuk menyatakan banyaknya asam yang terkandung dalam lemak digunakan reaksi
penyabunan dengan KOH, yang dinyatakan dengan angka penyabunan, yaitu angka yang
menunjukkan berapa mg KOH yang digunakan uuntuk menyabunkan 1 gram lemak.
3. Reaksi Hidrolisis
Dengan adanya enzim lipase, lemak atau minyak dapat mengalami hidrolisis oleh air pada
suhu kamar.
4. Reaksi Esterifikasi
Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida menjadi
bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut
interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft.
Reaksinya:
E Jenis-Jenis Lipid
1) Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari
asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24.
Penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya.
Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu (Tobin and
Jennie, 2005):
a) Asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acids=SFA)
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal, dimana asam lemak ini tidak memiliki ikatan
rangkap. Lemak jenuh sering disebut lemak jahat.lemak jenuh terdapat di hewan dan
produk-produk makanan olahan seperti daging, produk susu, kripik dan makanan
lainnya.
2) Gliserida
a) Gliserida Netral
Gliserida netral (lemak netral) adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi
dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap
gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol
berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut
digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida.
Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid. Trigliserida
merupakan salah satu lemak yang dapat diserap oleh tubuh setelah mengalami hidrolisis
berupa asam lemak dan alcohol alifatis. Hidrolisis triasilgliserol : secara umum jika
triasilgliserol dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak dan gliserol
Gambar 1: Struktur Trigasilgliserol (Fried,2010).
Lemak netral atau trigliserida adalah lipid yang paling umum ditemukan dan juga
yang paling familiar. Trigliserida tersusun atas tiga asam lemak yang dihubungkan pada
masing-masing dari ketiga gugus hidroksil dari alkhohol gliserol tripel, karena gabungan
suatu asam dan suatu alkhohol menghasilkan ester, trigleserida dikenal juga sebagai
triester. Jika sebuah trigliserida berada dalam kondisi biasa maka disebut lemak, jika
wujudnya cair disebut minyak (Fried,2010).
Pada jaringan lemak, otot dan darah trigliserida akan dihidrolisis oleh enzim
lipoprotein lipase dan sisa dari hidrolisis tersebut kemudian dimetabolisme menjadi LDL.
Kolesterol yang terkandung dalam LDL akan ditangkap oleh reseptor yang berada di
jaringan perifer sehingga LDL ini sering disebut kolesterol jahat. Tertimbunnya kolesterol
jahat di perifer tersebut akan diangkut oleh HDL keluar melalui saluran empedu sehingga
sering disebut dengan HDL (Sumardjo,2006).
b) Steroid
Steroid adalah senyawa organik yang merupakan salah satu kelas utama dari lipid
yang mengandung 4 cincin yang terdiri atas 3 sikloheksana dan 1 siklopentana. Keempat
lingkar diberi petunjuk dengan huruf besar A, B, C dan D. Atom-atom karbon dalam
struktur kimia steroid diberi nomor yang dimulai dari lingkar A menuju D
(Sumardjo,2006).
Gambar 1: Struktur Steroid (Sumardjo,2006)
Steroid yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil dan tanpa gugus karboksil
atau karbonil disebut sterol. Sterol yang terdapat pada hewan disebut sterol hewani dan
yang terdapat pada tanaman disebut sterol nabati (Sumardjo,2006).
Sterol hewani
Salah satu contoh dari sterol hewani yang paling umum yaitu kolesterol. Kolesterol
terdapat dalam lemak hewan, tetapi tidak terdapat dalam lemak tanaman. Kolesterol
dapat tersebar luas dalalm sel tubuh, khususnya dalam jaringan saraf. Sebagian
kolesterol di dalam jaringan atau darah dalam bentuk ester (Sumardjo,2006).