Anda di halaman 1dari 16

LIPID

A Definisi Lipid
Menurut Lau (2009) lipid adalah suatu komponen molekul yang terdiri atas lemak,
minyak, kolesterol, dan lesitina. Lipid disebut lemak apabila berbentuk padat saat berada pada
suhu ruangan. Normalnya, lemak didapatkan dari sumber hewani sedangkan minyak nabati dari
sumber nabati.
Lipid atau Lemak adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol
yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik seperti eter, aseton, kloroform, dan benzene. Lipid tidak memiliki rumus
molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari beberapa golongan yang berbeda. Berdasarkan
kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu Asam
lemak, Lemak dan fosfolipid ( Salirawati et al,2007)
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh
manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif
dibanding dengan karbohidrat dan protein. (F.G Winarno, 2004).
Lemak merupakan bahan padat pada suhu ruang disebabkan kandungannya yang tinggi
akan asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur
yang lebih tinggi, sedangkan minyak merupakan bahan cair pada suhu ruang disebabkan
tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
diantara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang

B Fungsi Lipid
a) Menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh
Sebagai sumber energi, 1 gram lemak memberikan 9 kalori (2,5 kali energi yang
diperoleh dari 1 gram protein ataupun 1 gram karbohidrat). Energi yang berlebihan dalam
tubuh akan disimpan dalam jaringan adiposa sebagai energi potensial. Diketahui secara
terperinci lemak adiposa ini tersimpan dalam jaringan dibawah kulit sebanya 50%,
disekeliling organ tubuh dalam rongga perut sebanyak 45% dan dalam jaringan bagian
dalam otot/intra muscular tissues sebanyak 5%.
Secara alamiah lemak yang tersimpan ini adalah dalam bentuk lemak netral atau
trigliserida. Lemak cadangan ini tidak statis sifatnya tetapi selalu diperbaharui dan
perubahannya dibantu oleh adanya enzim lipase dan koenzim dalam proses metabolisme
lemak dalam tubuh.
Ketika cadangan lemak ini terlampau berlebihan (melebihi 20% dari berat badan
normal) maka orang tersebut dapat dikatakan mengalami obesitas yang cederung menuju ke
gangguan kesehatan
b) Pembangun atau Pembentuk Struktur Tubuh
Cadangan lemak yang normal terdapat di bawah kulit dan sekeliling organ tubuh
berfungsi sebagai bantalan pelindung dan menunjang letak organ tubuh. Lemak di bawah
kulit ini juga akan melindungi kehilangan panas tubuh melalui kulit dan juga untuk
pengaturan suhu tubuh
c) Penghasil Lemak Essensial
Asam lemak esensial adalah asam lemak yang tidak dapat dibentuk tubuh dan harus
tersedia dari luar tubuh misalnya makanan. Asam lemak esensial yang memegang peranan
penting bagi tubuh adalah linoleat, linolenat dan arakhidonat. Ketiganya mengandung ikatan
rangkap lebih dari satu dan termasuk ke dalam poly unsaturated fatty acids atau asam lemak
tak jenuh.
d) Pembawa vitamin dalam tubuh
Vitamin A,D,E,K membutuhkan media untuk dipergunakan dalam tubuh dan media
yang digunakan yaitu lemak.

C Tatanama Lipid
Dalam pemberian nama suatu lemak, tergantung dari nama asam lemak yang diikatnya.
Penamaan lemak dimulai dengan kata gliserol atau gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
Contoh (Sukmanawati, 2009):

1) Apabila lemak mengikat asam lemak yang sama, maka pemberian nama senyawa lemak
sebagai berikut:
Gliserol + tri + asam lemak
Contoh :

Oleh karena senyawa tersebut terdiri dari asam lemak yang sama yaitu asam stearat, senyawa
tersebut dinamakan gliserol tristearat.
2) Apabila lemak mengikat asam lemak yang berbeda maka pemberian nama senyawa lemak
seperti berikut :
Gliserol + asam lemak menurut letaknya
Contoh :

Jadi senyawa lemak tersebut dinamakan gliserol palmito stearo oleat.

Lemak tersebut dinamakan gliserol stearopalmito oleat.


D Reaksi Dalam Lipid
1. Hidrogenasi Minyak
Ikatan rangkap pada minyak dapat dijenuhkan dengan cara hidrogenasi sehingga
menjadi lemak padat. Untuk menunjukkan derajat ketidakjenuhan asam (banyaknya ikatan
rangkap) dinyatakan dengan angka yod, yaitu angka yang menyatakan banyaknya gram
yodium yang dapat diadisikan pada 100 gram lemak.
2. Reaksi Saponifikasi
Reaksi antara gliserida dengan basa menghasilkan sabun dikenal dengan reaksi
penyabunan (saponifikasi). Contoh : Sabun yang mengandung logam Na (dari lemak +
NaOH) disebut sabun keras (sabun cuci), sedang yang mengandung logam K disebut sabun
lunak (sabun mandi)

.Untuk menyatakan banyaknya asam yang terkandung dalam lemak digunakan reaksi
penyabunan dengan KOH, yang dinyatakan dengan angka penyabunan, yaitu angka yang
menunjukkan berapa mg KOH yang digunakan uuntuk menyabunkan 1 gram lemak.
3. Reaksi Hidrolisis
Dengan adanya enzim lipase, lemak atau minyak dapat mengalami hidrolisis oleh air pada
suhu kamar.

4. Reaksi Esterifikasi
Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida menjadi
bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut
interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft.
Reaksinya:
E Jenis-Jenis Lipid
1) Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari
asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24.
Penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya.
Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu (Tobin and
Jennie, 2005):
a) Asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acids=SFA)
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal, dimana asam lemak ini tidak memiliki ikatan
rangkap. Lemak jenuh sering disebut lemak jahat.lemak jenuh terdapat di hewan dan
produk-produk makanan olahan seperti daging, produk susu, kripik dan makanan
lainnya.

b) Asam lemak tak jenuh (Unsaturated Fatty Acids)


Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang memiliki ikatan rangkap
contohnya asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Asam lemak tak jenuh ini
masih dibedakan lagi menjadi dua kelompok besar yaitu Monosaturated Fatty Acid
dimana ikatan rangkapnya hanya satu dan Polyunsaturated Fatty Acids dimana ikatan
rangkapnya lebih dari satu. Lemak jenuh ini dapat ditemukan pada kacang, alpukat, dan
minyak zaitun.
Adapun rumus struktur dan rumus molekul beberapa asam lemak dapat dilihat
pada tabel di bawah ini (Sumardjo, 2006):

2) Gliserida
a) Gliserida Netral
Gliserida netral (lemak netral) adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi
dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap
gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol
berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut
digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida.
Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid. Trigliserida
merupakan salah satu lemak yang dapat diserap oleh tubuh setelah mengalami hidrolisis
berupa asam lemak dan alcohol alifatis. Hidrolisis triasilgliserol : secara umum jika
triasilgliserol dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak dan gliserol
Gambar 1: Struktur Trigasilgliserol (Fried,2010).
Lemak netral atau trigliserida adalah lipid yang paling umum ditemukan dan juga
yang paling familiar. Trigliserida tersusun atas tiga asam lemak yang dihubungkan pada
masing-masing dari ketiga gugus hidroksil dari alkhohol gliserol tripel, karena gabungan
suatu asam dan suatu alkhohol menghasilkan ester, trigleserida dikenal juga sebagai
triester. Jika sebuah trigliserida berada dalam kondisi biasa maka disebut lemak, jika
wujudnya cair disebut minyak (Fried,2010).
Pada jaringan lemak, otot dan darah trigliserida akan dihidrolisis oleh enzim
lipoprotein lipase dan sisa dari hidrolisis tersebut kemudian dimetabolisme menjadi LDL.
Kolesterol yang terkandung dalam LDL akan ditangkap oleh reseptor yang berada di
jaringan perifer sehingga LDL ini sering disebut kolesterol jahat. Tertimbunnya kolesterol
jahat di perifer tersebut akan diangkut oleh HDL keluar melalui saluran empedu sehingga
sering disebut dengan HDL (Sumardjo,2006).

Gambar 2: Struktur Gliserida (Fried,2010).


b) Fosfogliserida
Fosfogliserida (fosfolipid) dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi
ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak. Penggunaan fosfogliserida adalah
(Sumardjo,2006):
 Sebagai komponen penyusun membran sel
 Sebagi agen emulsi
 Fosolipid serupa dalam hal komposisi kimiawi dengan trigliserida. Kedua gugus
hidroksil pertama dari gliserol bergabung dalam ikatan ester dengan dua asam
lemak, tetapi posisi ketiga ditempati oleh sebuah gugus fosfat. Kebanyakan
fosfolipid juga memiliki satu gugus bermuatan yang melekat pada bagian yang
mengandung fosfat.

Gambar 3: Struktur Fosfolipid (Fried,2010).


Muatan-muatan yang terjadi pada bagian yang mengandung fosfat. Muatan-muatan
itu yang memberikan sifat unik fosfolipid yaitu salah satu ujungnya polar dan larut dalam
air sementara bagian sisanya bersifat non polar dan tak larut dalam air. Fosfolipid dalam
membran sel berfungsi menjaga struktur lapisan polar dan non polar. Juga berguna dalam
transportsasi material lipid dala media berbahan dasar air seperti darah
3) Lipid kompleks
a) Lipoprotein
Lipoprotein adalah kompleks larut antara molekul lipida dan protein yang berfungsi
untuk mentransfer lipida dan kolesterol pada semua vertebrata termasuk insekta.
Kompleks lipoprotein dapat disintesis di dalam hati, usus, maupun menbran sel.
Penggolongan lipoprotein berdasarkan atas ukuran, densitas dan berbagai jenis lipida yang
diangkut dalam jumlah yang berbeda (Vance dan Vence, 2002).
Partikel – partikel lipoprotein memiliki sifat – sifat khusus dan berbeda pada proses
pembentukan artherosklerosis. Adapun partikel - partikel lipoprotein tersebut antara lain
(Thomas, 2015) :
 LDL (Low Density Lipoprotein)
Merupakan lipoprotein yang mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah.
Kadar LDL yang tinggi menyebabkan pengendapan kolesterol di dalam arteri.
 HDL (High Density Lipoprotein)
Merupakan lipoprotein yang mengangkut kolesterol yang lebih sedikit. HDL sering
disebut sebagai kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan kolesterol di
pembuluh arteri kembali ke liver untuk diproses dan dibuang. Jadi HDL mencegah
kolesterol mengendap di pembuluh arteri dan melindungi dari artherosklerosis.
 VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
Lipoprotein yang membawa sebagian besar trigliserida dalam darah. Di dalam proses
sebagian VLDL berubah menjadi LDL.
 Trigliserida
Trigliserida adalah jenis lemak dalam darah yang dapat mempengaruhi kadar
kolesterol dalam darah.
Jumlah lipoprotein yang dimiliki setiap organisme sangat berbeda. Banyaknya
lipoprotein ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti umur, jeniskelamin, makanan,
hormon, sistem metabolisme tubuh, serta penyakit yang pernah diderita (Vence dan Vence,
2002).
b) Glikolipid
Glikolipid ialah molekul molekul lipid yang mengandung karbohidrat, biasanya pula
sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi istilah istilah glikolipid biasanya
dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung fosfor.
Glikolipid dapat diturunkan dari gliserol atau pingosine dan sering dimakan gliserida atau
sebagai spingolipida (Sumardjo,2006).
4) Non gliserida
a) Spingolipid
Sphingolipid adalah kelompok lipid yang struktur utamanya adalah rantai panjang
amino alkohol sphingosin dengan jumlah atom C 18 buah. Spihingosin adalah senyawa
induk dari sejumlah alcohol amino berantai panjang yang ditemukan pada berbagai
spingolipid. Spingolipid merupakan senyawa yang tidak mengandung gliserol dan
merupakan kelas terbesar kedua dari lipida membran yang mempunyai struktur pada
bagian kepala bersifat polar dan bagian ekor bersifat non polar (Lehninger,1982).
Gambar 1. Rumus struktur spingolipid (Suarsana,2010).
Pada spingolipid, gugus polar terikat pada gugus hidroksil spingosin, dan komponen
lemaknya membentuk suatu ikatan amida dengan gugus amino. Spingolipid dapat
ditemukan di hampir seluruh jaringan manusia. terdapat di jaringan saraf sistem saraf
pusat, khususnya di zat putih di otak. Terdapat tiga sub kelas spingolipid, yaitu
(Lehninger,1982):
 Spingomielin
Spingomielin merupakan spingolipid yang paling sederhana dan paling
banyak dijumpai. Secara khas senyawa ini mengandung fosfokolin atau
fosfoetanolamin sebagai golongan polar, karena spingomielin mengandung fosfat
yang dapat digolongkan sebagai fosfolipida yang mempunyai kemiripan dalam sifat-
sifat umum dan muatan listrik yang serupa. Spingomielin terdapat hampir disemua
membran sel-sel hewan, terutama selubung mielin kaya akan spingomielin
(Lehninger,1982).
Peranan Sphingomyelin sendiri berada dalam pembentukan myelin dan ini
berfungsi untuk menyelimuti sel syaraf yang akan membantu impuls pada sel syaraf
tersebut. Proses penyelimutan dari syaraf inilah yang kemudian dikenal dengan nama
myelinasi. Myelin adalah lembar yang kaya lipid dimana komponen utamanya adalah
sphingomyelin dan metabolit sphingolipid lain. Fungsi dari Myelin ini sendiri adalah
untuk mempercepat impuls dari satu sel syaraf ke yang lainnya, termasuk otot dan sel
target lain. Semakin banyak penelitian sekarang ini yang memfokuskan dalam
peranan Sphingomielin dalam perkembangan sel syaraf (Lehninger,1982).

Gambar 2 : Struktur Spingomielin (Suarsana,2010).


 Serebrosida
Serebrosida tidak mengandung fosfat dan tidak memiliki muatan listrik karena
gugus polar dikepalanya bersifat netral. Gugus pada bagian kepala struktur ini secara
khas terdiri dari satu atau lebih unit gula. Serebrosida sering disebut sebagai
glikospingolipid yang berarti lipida yang mempunyai gugus gula (glukosa atau
galaktosa), asam lemak, serta memiliki kerangka dasar sfingosin.
Galaktoserebrosida mengandung gula berupa D-galaktosa sebagai gugus polar
bagian kepala molekul. Komponen asam lemak galaktoserebrosida umumnya
memiliki 24 atom karbon. Galaktoserebrosida secara khas ditemukan pada membran
sel otak (Lehninger,1982).

Gambar 3: Struktur Serebrosida (Suarsana,2010).

Gambar 4: Struktur Galaktoserebrosida (Suarsana,2010).


 Gangliosida
Gangliosida merupakan glikolipid yang lebih majemuk, yang memiliki kepala
polar yang besar dan kompleks. Gangliosida merupakan spingolipid yang paling
kompleks, yang memiliki kepala bersifat polar dan sangat kompleks, serta tersusun
dari beberapa unit gula. Satu atau lebih unit gula terminal pada gangliosida adalah
asam N-asetilneuraminat (asam sialat), yang mempunyai muatan negatif pada pH 7
(mengion pada pH 7) (Lehninger,1982).
Gangliosida menyusun kira-kira 6 persen lipida membran pada bagian
berwarna abu-abu dari otak. Selain itu, gangliosida dalam jumlah kecil juga
ditemukan pada jaringan. Kelompok glikolipid ini banyak terdapat di luar membran
sel terutama sel-sel syaraf. Senyawa-senyawa ini terutama banyak pada ujung syaraf
dan sisi reseptor hormon spesifik pada permukaan sel. Senyawa ini adalah komponen
penting dari sisi reseptor spesifik pada permukaan membrane sel. Sebagai contoh,
senyawa ini ditemukan pada sisi spesifik ujung syaraf tempat terikatnya molekul
neurotransmiter selama transmisi kimiawi suatu impuls dari satu sel syaraf ke sel yang
berdekatan (Lehninger,1982).

Gambar 5: Gangliosida . Ekor hidrofobiknya lebih panjang dari pada


yang ditunjukkan oleh gambar molekul (Suarsana,2010).

b) Steroid
Steroid adalah senyawa organik yang merupakan salah satu kelas utama dari lipid
yang mengandung 4 cincin yang terdiri atas 3 sikloheksana dan 1 siklopentana. Keempat
lingkar diberi petunjuk dengan huruf besar A, B, C dan D. Atom-atom karbon dalam
struktur kimia steroid diberi nomor yang dimulai dari lingkar A menuju D
(Sumardjo,2006).
Gambar 1: Struktur Steroid (Sumardjo,2006)
Steroid yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil dan tanpa gugus karboksil
atau karbonil disebut sterol. Sterol yang terdapat pada hewan disebut sterol hewani dan
yang terdapat pada tanaman disebut sterol nabati (Sumardjo,2006).
 Sterol hewani
Salah satu contoh dari sterol hewani yang paling umum yaitu kolesterol. Kolesterol
terdapat dalam lemak hewan, tetapi tidak terdapat dalam lemak tanaman. Kolesterol
dapat tersebar luas dalalm sel tubuh, khususnya dalam jaringan saraf. Sebagian
kolesterol di dalam jaringan atau darah dalam bentuk ester (Sumardjo,2006).

Gambar 2: Struktur Kolesterol (Sumardjo,2006).


Kolesterol berupa kristal putih, tidak berbau, tidak ada rasanya dan mencair
pada temperatur 148.5oC. Senyawa ini tidak larut dalam air, asam atau alkali, tetapi
dapat larut dalam alkohol panas,eter, aseton, kloroform, benzena dan karbon disulfida
(Sumardjo,2006).
Kolesterol berkontribusi dalam pembentukan deposit pada dinding dalam
pembuluh darah. Penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah akan mengeras dan
menganggu aliran darah. Kondisi ini dikenal sebagai atherosclerosis, yang
menyebabkan berbagai penyakit jantung, stroke dan tekanan darah tinggi
(Sumardjo,2006).
 Sterol nabati
Sterol nabati, sterol tanaman ada fitosterol merupakan bagian-bagian dari sel tanaman
dan terdapat jumlah kecil yang larut dalam minyak tanaman (Sumardjo,2006).
Stigmasterol termasuk kedalam sterol nabati
Gambar 3: Struktur Stigmasterol (Sumardjo,2006).
Struktur kimia stigmasterol identik dengan struktur kolesterol, namun berbeda
pada rantai cabangnya. Rantai cabang stigmasterol mempunyai ikatan rangkap antara
atom C22 dan C23. Stigmasterol terdapat pada minyak biji kedelai dan buncis.
 Hormon kelamin
Senyawa steroid lainnya adalah hormon kelamin seperti hormon pria yaitu
testosteron serta hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron (Sumardjo,2006).
a. Testosteron
Testosteron termasuk dalam hormon pria yang disebut androgen, kadang-
kadang disebut steroid atau anabolik steroid. Hormon ini berkembang sebagai
karakteristik kelamin sekunder saat pubertas seperti perubahan suara dan
pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh (Sumardjo,2006).
b. Estrogen
Merupakan sekelompok senyawa steroid yang berfungsi sebagai hormon
seks wanita untuk mempertahankan tanda-tanda kelamin wanita seperti pada
penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid (Sumardjo,2006).
c. Progesteron
Merupakan hormon dari golongan steroid yang berpengaruh pada siklus
menstruasi perempuan, kehamilan dan embryogenesis (Sumardjo,2006).
c) Lilin
Lilin digunakan untuk melapisi dan melindungi sesuatu di alam. Lebah membuat
lilin. Hal ini dapat digunakan untuk struktur, seperti sarang lebah. Telinga Anda juga
membuat lilin. Hal ini digunakan untuk melindungi bagian dalam telinga Anda. Tanaman
menggunakan lilin untuk menghentikan penguapan air dari daun-daunnya. Ada sebuah
senyawa yang disebut kutin yang dapat Anda temukan dalam kutikula tanaman yang
menutupi permukaan daun. Ini membantu untuk menutup dan melindungi struktur
tanaman. Jangan khawatir apakah tanaman masih bisa bernapas. Masih ada lubang kecil
yang memungkinkan gas masuk dan keluar dari daun (Toha,2005).
Lilin adalah senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak berantai panjang yang
jenuh dan tidak jenuh dengan alkohol bukan gliserol (ester asam lemak dengan alkohol
monohidrat). Pada umumnya asam lemaknya adalah palmitat dan alkoholnya mempunyai
atom C sebanyak 26-34. contohnya adalah mirisil palmitat. Pada umunya malam
merupakan ester asam lemah dengan alkohol allifatik bermolekul besar, dan asamnya
mempunyai jumlah karbon berkisar antara C25 sampai C35. Lilin (wax) ialah ester asam
lemak dengan monohidroksi alkohol yang mempunyai rantai karbon panjang antara 14
sampai 34 atom karbon.
Oleh karena itu lilin terdpat pada tumbuhan berfungsi sebagai lapisan pelindung
terhadap air. Tetapi lilin tidak berfungsi sebagai bahan makanan.Jika melihat definisi ini
maka dapat dikatakan bahwa proses terjadinya lilin adalah merupakan suatu proses
esterifikasi antara asam lemak dan alkohol berantai panjang.Dipakai sebagai pelindung
kulit dan bulu,pelindung daun dan buah atau sebagai sekresi.Tidak larut dalam air
(Winarno,2004).
Kelompok ini dikenal sebagai homolipid yaitu ester yang mengandung unsur carbon,
hidrogen dan oksigen. jika dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak dan etanol,
penggolongannya meliputi C1.lemak, ester lemak dan gliserol2. lilin, yaitu ester asam
lemak Lemak dan minyak pada hidrolisisnya menghasilkan asam lemak dan
gliserol.hidrolisisLemak0minyak asam lemak bebas 6 gliserol. Malam, hidrolisisnya
menghasilkan asam lemak dan alkohol rantai panjang. Hidrolisis Malam asam lemak 6
alkohol rantai panjang (Manruw,2010).
Lilin merupakan lemak yang terbentuk dari esterisasi alkohol yang mempunyai
rumus bangun yang panjang, dengan asam lemak. Alkohol dapat mengandung 12 hingga
23 atom karbon. Parafin dapat ditemukan di alam sebagai pelindung daun dan sel batang
untuk mencegah agar tanaman tidak kehilangan air terlalu banyak. Karnuba ditemukan
pada dedaunan pohon palem Brasil dan digunakan sebagai pelumas untuk lantai maupun
mobil. Lanolin adalah parafin pada bulu domba. Beeswax adalah cairan parafin yang
disekresi lebah untuk membangun sel tempat untuk madu dan telur lebah. Parafin yang
digunakan pada pembuatan lilin bukan melalui esterisasi, melainkan merupakan campuran
dari alkana dengan berat molekul yang besar. Pelumas untuk telinga dibuat dari campuran
fosfolipid dan ester dari kolesterol (Lehninger,1982).

Anda mungkin juga menyukai

  • Aliran Pendidikan 4
    Aliran Pendidikan 4
    Dokumen17 halaman
    Aliran Pendidikan 4
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Fisiologi Manusia
    Anatomi Fisiologi Manusia
    Dokumen9 halaman
    Anatomi Fisiologi Manusia
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • HOMEOSTASIS
    HOMEOSTASIS
    Dokumen71 halaman
    HOMEOSTASIS
    Defi Pazdila
    Belum ada peringkat
  • HOMEOSTASIS
    HOMEOSTASIS
    Dokumen71 halaman
    HOMEOSTASIS
    Defi Pazdila
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Muskuluskeletal
    Anatomi Muskuluskeletal
    Dokumen68 halaman
    Anatomi Muskuluskeletal
    Ulvha
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengamatan Kemampuan Guru
    Lembar Pengamatan Kemampuan Guru
    Dokumen3 halaman
    Lembar Pengamatan Kemampuan Guru
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • HOMEOSTASIS
    HOMEOSTASIS
    Dokumen71 halaman
    HOMEOSTASIS
    Defi Pazdila
    Belum ada peringkat
  • Siste Mind Ra
    Siste Mind Ra
    Dokumen55 halaman
    Siste Mind Ra
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen1 halaman
    TUGAS
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Dokumen13 halaman
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Konservasi
    Kata Pengantar Konservasi
    Dokumen5 halaman
    Kata Pengantar Konservasi
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Sila Bus
    Sila Bus
    Dokumen12 halaman
    Sila Bus
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetika
    Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetika
    Dokumen10 halaman
    Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetika
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • GLIKOGENOLISIS
    GLIKOGENOLISIS
    Dokumen17 halaman
    GLIKOGENOLISIS
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Asam Nukleat
    Asam Nukleat
    Dokumen11 halaman
    Asam Nukleat
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Siklus Krebs
    Siklus Krebs
    Dokumen6 halaman
    Siklus Krebs
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Asam Nuklea1
    Asam Nuklea1
    Dokumen19 halaman
    Asam Nuklea1
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen18 halaman
    Bab I
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Asam Amino
    Asam Amino
    Dokumen19 halaman
    Asam Amino
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Asam Amino Dan Struktur Serta Sifat
    Asam Amino Dan Struktur Serta Sifat
    Dokumen19 halaman
    Asam Amino Dan Struktur Serta Sifat
    katarina keo
    100% (1)
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen17 halaman
    Bab I
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Tumbu. Pewarna
    Tumbu. Pewarna
    Dokumen12 halaman
    Tumbu. Pewarna
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Tumbu. Pewarna
    Tumbu. Pewarna
    Dokumen12 halaman
    Tumbu. Pewarna
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    katarina keo
    Belum ada peringkat
  • Pewarna
    Pewarna
    Dokumen9 halaman
    Pewarna
    katarina keo
    Belum ada peringkat