Faktor tersebut adalah : Jenis-jenis Kelainan Jantung Bawaan : antara rongga ventrikel) dengan syarat defek
tersebut paling sedikit sama besar dengan lubang
1. Faktor Prenatal : 1. KJK Asianotik, seperti : aorta. Sebagai konsekuensinya, didapatkan adanya Penyakit Rubella a. Duktus Arteriosus Paten (PDA) empat kelainan anatomi sebagai berikut : Alkoholisme Yaitu duktus arteriosus tidak menutup setelah lahir Umur ibu > 40 tahun Defek Septum Ventrikel (VSD) yaitu lubang pada Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan b. Defek Septum Ventrikel (VSD) sekat antara kedua rongga ventrikel insulin Yaitu hubungan antara ventrikel kanan dan kiri Stenosis pulmonal terjadi karena penyempitan klep Ibu merokok ukurannya bervariasi dapat disertai kelainan yang pembuluh darah yang keluar dari bilik kanan menuju Ibu menderita infeksi lain. paru, bagian otot dibawah klep juga menebal dan 2. Faktor Genetik menimbulkan penyempitan Kelainan jantung pada anak yang lahir c. Defek Septum Atrium (ASD) sebelumnya. Aorta overriding dimana pembuluh darah utama Ayah dan Ibu menderita penyakit jantung Adanya hubungan antara atrium kanan dan kiri yang keluar dari ventrikel kiri mengangkang sekat bawaan. bilik, sehingga seolah-olah sebagian aorta keluar d. Stenosis Pulmonal (SP) Kelainan kromosom seperti sindrom Down. dari bilik kanan Lahir dengan kelainan bawaan yang lain. Adanya penyempitan muara arteri pulmonal. Hipertrofi ventrikel kanan atau penebalan otot di KJK pada umumnya dapat menyebabkan hal-hal e. Stenosis Aorta (SA) ventrikel kanan karena peningkatan tekanan di sebagai berikut : ventrikel kanan akibat dari stenosis pulmonal Adanya penyempitan aorta. Peningkatan kerja jantung dengan gejala : Tetralogi Fallot adalah kelainan jantung sianotik Kadiomegali 2. KJK Sianotik , penyebab : paling banyak yang tejadi pada 5 dari 10.000 Hipertropi a. Peredaran darah janin kelahiran hidup. TF umumnya berkaitan dengan Techicardi b. Aliran darah pulmonal berkurang yaitu pada kelainan jantung lainnya seperti defek septum atrial. Curah jantung rendah dengan gejala : Tetralogi of Fallot (TF) & TA. c. Aliran darah pulmonal meningkat yaitu pada TGA Gejala Klinis Gangguan pertumbuhan & TAPVD Intoleransi aktivitas Anak dengan TF umumnya akan mengalami keluhan Hipertensi Pulmonal Definisi : Dengan gejala Dispneu dan Tachipneu Penurunan saturasi oksigen arteeri Tetralogi Fallot adalah penyakit jantung bawaan tipe sesak saat beraktivitas Dengan gejala Polisitemia, asidosis dan sianotik. Kelainan yang terjadi adalah kelainan berat badan bayi tidak bertambah sianosis pertumbuhan dimana terjadi defek atau lubang dari bagian infundibulum septum intraventrikular (sekat pertumbuhan berlangsung lambat jari tangan clubbing (seperti tabuh genderang) pulmonal (2) dekstroposisi pangkal aorta (3) defek Tujuan pembahasan kasus ini agar kita dapat septum ventrikel (4) hipertrofi ventrikel kanan. mendiagnosa dengan cepat, menyusun rencana kebiruan tatalaksana yang tepat kepada pasien, perlu Tetralogi fallot menempati urutan keempat penyakit diketahui bahwa pasien dengan tetralogi fallot Kebiruan akan muncul saat anak beraktivitas, jantung bawaan pada anak, atau lebih kurang 10-15% makan/menyusu, atau menangis dimana vasodilatasi sering disertai gangguan tumbuh kembang sehingga dari seluruh penyakit jantung bawaan. Di antara perlu pengenalan dini dan tatalaksana yang tepat. sistemik (pelebaran pembuluh darah di seluruh penyakit jantung bawaan sianotik, tetralogi fallot tubuh) muncul dan menyebabkan peningkatan merupakan 2/3 nya. Tetralogi fallot shunt dari kanan ke kiri (right to left shunt). Darah yang miskin oksigen akan bercampur dengan darah Keluhan yang timbul mencerminkan derajat Tetralogi fallot merupakan kelainan jantung bawaan yang kaya oksigen dimana percampuran darah hipoksia. Saat dan beratnya gejala juga bervariasi, sianotik yang paling banyak dijumpai. Kelainan ini tersebut dialirkan ke seluruh tubuh. Akibatnya dari yang mengalami sianosis dini dengan serangan mula mula dilaporkan pada tahun 1671, tetapi baru jaringan akan kekurangan oksigen dan menimbulkan anoksia yang berat dan meninggal pada waktu umur diformulasikan oleh Fallot pada tahun 1888, yang gejala kebiruan. 2-3 bulan, sampai ke keadaan ringan tanpa gejala. mengemukakan 4 kelainan anatomic berupa (1) Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak dengan stenosis atau atresia pulmonal (2) dekstroposisi Anak akan mencoba mengurangi keluhan yang gangguan pertumbuhan dan mungkin pangkal aorta (3) defek septum ventrikel (4) mereka alami dengan berjongkok yang justru dapat perkembangan. hipertrofi ventrikel kanan meningkatkan resistensi pembuluh darah sistemik karena arteri femoralis yang terlipat. Hal ini akan Tampak sianosis dari berbagai derajat. Pada usia Angka kejadian meningkatkan right to left shunt dan membawa tahun pertama, sianosis akan terjadi dan tampak lebih banyak darah dari ventrikel kanan ke dalam paling menonjol pada mukosa bibir dan mulut serta Tetralogi fallot menempati urutan keempat paru-paru. Semakin berat stenosis pulmonal yang jari jari tangan dan kaki. Pembentukan jari jari tabuh penyakit jantung bawaan pada anak, setelah defek pada tangan dan kaki yang menjadi nyata menjelang septum ventrikel, defek septum atrium dan duktus terjadi maka akan semakin berat gejala yang terjadi usia 1-2 tahun. Pada pemeriksaan jantung ditemukan arteriosus persisten atau lebih kurang 10-15% dari Tetralogi fallot merupakan kelainan jantung bawaan bising sistolik yang seringkali terdengar keras dan seluruh penyakit jantung bawaan. Di antara penyakit sianotik yang paling banyak dijumpai. Terdiri atas 4 kasar; bising tersebut dapat menyebar luas, tetapi jantung bawaan sianotik, tetralogi fallot merupakan kelainan anatomik berupa (1) stenosis atau atresia 2/3 nya 1 paling besar intensitasnya pada tepi kiri tulang dada. pulmonal (2) dekstroposisi pangkal aorta (3) defek septum ventrikel (4) hipertrofi ventrikel kanan Pada umumnya dapat dikatakan bahwa prognosis Embriologi dan anatomi pasien tetralogi fallot tanpa operasi adalah tidak Mulai akhir minggu ketiga sampai minggu keempat Tetralogi fallot baik, Pasien tetralogi fallot derajat sedang dapat kehidupan intrauterine, trunkus arteriosus terbagi Tetralogi fallot merupakan kelainan jantung bawaan bertahan sampai umur 15 tahun, dan hanya sebagian menjadi aorta dan a.pulmonalis. Pembagian sianotik yang paling banyak dijumpai. Terdiri atas 4 kecil yang hidup sampai dekade ketiga 1 berlangsung sedemikian, sehingga terjadi kelainan anatomik berupa (1) stenosis atau atresia perputaran seperti spiral, dan akhirnya aorta akan berasal dari posterolateral sedangkan pangkal a.pulmonalis terletak antero-medial. Septum yang Dekstroposisi pangkal aorta (overriding aorta) tetralogi fallot yang terbentuk tergantung pada membagi trunkus menjadi aorta dan a.pulmonalis bukan merupakan condition sine qua non untuk kurangnya aliran darah ke paru. Pembuluh kolateral kelak akan bersama sama dengan endokardial penyakit ini. Hubungan letak aorta dan a.pulmonalis berasal dari cabang cabang arteria bronkialis. Pada cushion serta bagian membrane septum ventrikel, masih di tempat yang normal, over riding aorta keadaan tertentu jumlah kolateral sedemikian hebat menutup foramen interventrikel. Pembagian terjadi karena pangkal aorta berpindah kea rah sehingga menyulitkan tindakan bedah. Pembuluh ventrikel tunggal menjadi ventrikel kanan dan kiri anterior mengarah ke septum. Derajat over riding ini kolateral tersebut harus diikat sebelum dilakukan terjadi antara minggu ke 4 dan minggu ke 8 1 lebih mudah ditentukan secara angiografis daripada pintasan kardiopulmonal. waktu pembedahan atau autopsy. Klasifikasi over Kesalahan dalam pembagian trunkus dapat riding menurut Kjellberg : (1) Tidak terdapat over Patofisiologi berakibat letak aorta yang abnormal (over riding), riding aorta bila sumbu aorta desenden mengarah ke timbulnya infundibulum yang berlebihan pada jalan Pengembalian vena sistemik ke atrium kanan dan belakang ventrikel kiri, (2) Pada over riding 25% ventrikel kanan berlangsung normal. Ketika ventrikel keluar ventrikel kanan, serta terdapatnya defek sumbu aorta ascenden kea rah ventrikel sehingga kanan menguncup, dan menghadapi stenosis septum ventrikel karena septum dari trunkus yang lebih kurang 25% orifisium aorta menghadap ke pulmonalis, maka darah akan dipintaskan melewati gagal berpartisipasi dalam penutupan foramen ventrikel kanan; (3) Pada over riding 50% sumbu interventrikel. Dengan demikian dalam bentuknya cacat septum ventrikel tersebut ke dalam aorta. aorta mengarah ke septum sehingga 50% orifisium Akibatnya terjadi ketidak jenuhan darah arteri dan yang klasik, akan terdapat 4 kelainan, yaitu defek aorta menghadap ventrikel kanan; (4) Pada over septum ventrikel yang besar, stenosis infundibular, sianosis menetap. Aliran darah paru paru, jika riding 75% sumbu aorta asdenden mengarah ke dibatasi hebat oleh obstruksi aliran keluar ventrikel dekstroposisi pangkal aorta dan hipertrofi ventrikel depan ventrikel kanan, septum sering berbentuk kanan, dapat memperoleh pertambahan dari kanan 1 konveks ke arah ventrikel kiri, aorta sangat melebar, sirkulasi kolateral bronkus dan kadang dari duktus Kelainan anatomi ini bervariasi luas, sehingga sedangkan ventrikel kanan berongga sempit. arteriosus menetap 2 menyebabkan luasnya variasi patofisiologi penyakit. Derajat over riding ini bersama dengan defek Secara anatomis tetralogi fallot terdiri dari septum Manifestasi klinik septum ventrikel dan derajat stenosis menentukan ventrikel subaortik yang besar dan stenosis besarnya pirau kanan ke kiri. Juga sangat Keluhan yang timbul mencerminkan derajat pulmonal infundibular. Terdapatnya dekstroposisi menentukan sikap pada waktu pembedahan. Arkus hipoksia. Saat dan beratnya gejala juga bervariasi, aorta dan hipertrofi ventrikel kanan adalah akibat dari yang mengalami sianosis dini dengan serangan aorta yang berada di sebelah kanan disertai knob dari kedua kelainan terdahulu. Derajat hipertrofi aorta dan aorta descenden di kanan terdapat pada anoksia yang berat dan meninggal pada waktu umur ventrikel kanan yang timbul bergantung pada 25% kasus. Pada keadaan ini arteria subklavia kiri 2-3 bulan, sampai ke keadaan ringan tanpa gejala. derajat stenosis pulmonal. Pada 50% kasus stenosis Pada kasus yang berat, sianosis timbul bila pada yang berpangkal di hemithorax kanan biasanya pulmonal hanya infundibular, pada 10-25% kasus menyilang di depan esophagus, kadang disertai minggu minggu pertama disertai serangan biru, kombinasi infundibular dan valvular, dan 10% kasus arkus ganda. Pada tetralogi fallot dapat terjadi polisistemia dini dan penurunan toleransi latihan. hanya stenosis valvular. Selebihnya ialah stenosis kelainan a.koronaria. Arteri koronaria yang letaknya Bila bayi dapat melampaui 2 tahun, gejala tersebut pulmonal perifer. tidak normal ini bila terpotong waktu operasi dapat akan berkurang, mungkin akibat terbentuknya berakibat fatal. Sirkulasi kolateral di paru pada kolateral. Dispnea terjadi bila penderita melakukan aktivitas sebelumnya, yang berakibat terjadinya hipoksia dan terdapat splenomegali harus dicurigai endokarditis 1. fisik. Bayi bayi dan anak anak yang mulai belajar asidosis metabolis. Hemitoraks kiri depan dapat menonjol ke depan. berjalan akan bermain aktif untuk waktu singkat kemudian akan duduk atau berbaring. Anak anak Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak dengan Pada pemeriksaan jantung biasanya jantung yang lebih besar mungkin mampu berjalan sejauh gangguan pertumbuhan dan mungkin mempunyai ukuran normal dan impuls apeks (ictus) kurang lebih satu blok, sebelum berhenti untuk perkembangan 12 Tinggi badan dan keadaan gizi tampak jelas. Suatu getaran sistolik (thril) dapat beristirahat. Secara khas, anak anak akan mengambil biasanya dibawah rata rata serta otot otot dari dirasakan pada 50% kasus di sepanjang tepi kiri sikap berjongkok / squatting untuk meringankan dan jaringan subkutan terlihat kendur dan lunak. Masa tulang dada, pada celah parasternal ke 3 dan ke 4. menghilangkan dispea yang terjadi akibat aktivitas pubertas terlambat. Bising sistolik yang ditemukan seringkali terdengar fisik. Biasanya anak tersebut dapat melanjutkan keras dan kasar; bising tersebut dapat menyebar Tampak sianosis dari berbagai derajat. Pada usia luas, tetapi paling besar intensitasnya pada tepi kiri aktivitas fisiknya kembali dalam beberapa menit 1 2 tahun pertama, sianosis akan terjadi dan tampak tulang dada. Bising tersebut dapat bersifat bising Squatting pada umumnya terdapat pada anak paling menonjol pada mukosa bibir dan mulut serta prasekolah, sedangkan anak yang lebih besar jarang ejeksi atau bising pansistolik serta dapat didahului jari jari tangan dan kaki. Pada kasus kasus berat, melakukannya karena malu. dengan terdengarnya bunyi klik. Bising sistolik sianosis terjadi pada masa neonatal. Dengan adanya tersebut disebabkan oleh turbulensi darah yang Serangan serangan dispnea paroksismal (serangan sianosis berat, maka kulit tampak berwarna biru terjadi di atas lintasan aliran keluar ventrikel kanan serangan anoksia “biru”) terutama merupakan kehitaman dan sklera berwarna kelabu akibat serta cenderung kurang menonjol pada obstruksi masalah selama 2 tahun pertama kehidupan kongesti pembuluh pembuluh darah yang berat dan pintasan dari kiri ke kanan. Bunyi jantung penderita. Bayi tersebut menjadi dispneis dan memberikan petunjuk adanya konjungtivitis ringan. ke 2 terdengar tunggal dan ditimbulkan oleh Pembentukan jari jari tabuh pada tangan dan kaki gelisah, sianosis yang terjadi bertambah hebat, penutupan katub aorta. Bising sistolik tersebut penderita mulai sulit bernapas dan disusul dengan yang menjadi nyata menjelang usia 1-2 tahun 2. Pada jarang disertai bising diastolik; bising terus menerus terjadinya sinkop. Serangan serangan demikian anak besar dapat terlihat osteoartropati. 1. Tekanan dapat terdengar pada setiap bagian dada, baik di paling sering terjadi pada pagi hari. Serangan darah dan denyut nadi pada umumnya normal 1 2, anterior maupun posterior; bising tersebut serangan tersebut dapat berlangsung dari beberapa tetapi sianosis berat dan polisistemia yang dihasilkan oleh pembuluh pembuluh darah kolateral menit hingga beberapa jam dan kadang kadang berlangsung beberapa tahun dapat menyebabkan bronkus yang melebar atau terkadang oleh suatu hipertensi 1. Gigi geligi sering dalam keadaan buruk, berakibat fatal. Episode serangan pendek diikuti duktus arteriosus menetap. Temuan ini sering oleh kelemahan menyeluruh dan penderita akan seperti pada kelainan jantung sianotik lainnya, akibat didapatkan pada atresi paru. tertidur. Sedangkan serangan serangan berat dapat gangguan perkembangan email. Sering terjadi hipertrofi gusi dan lidah menunjukan gambaran peta Laboratorium berkembang menuju ketidaksadaran dan kadang kadang menuju kejang kejang atau hemiparesis. (geographic tongue). Dapat terjadi kelainan ortopedi berupa skoliosis. Polisistemia dapat menimbulkan Pemeriksaan laboratorium rutin penting pada setiap Awitan serangan biasanya terjadi secara spontan penyakit jantung bawaan sianotik untuk menilai dan tidak terduga. Serangan yang terjadi itu kelainan pada mata, yaitu retinopati berupa pelebaran pembuluh darah retina. Tetralogi fallot perkembangan penyakit. Hemoglobin dan mempunyai kaitan dengan penurunan aliran darah hematokrit merupakan indikator yang cukup baik pulmonal yang memang mengalami gangguan jarang sekali menyebabkan gagal jantung. Bila untuk derajat hipoksemia. Peningkatan hemoglobin dan hematokrit ini merupakan mekanisme Pada proyeksi lateral, ruangan depan yang bersih tersebut memasuki ruangan infundibulum atau arteri kompensasi akibat saturasi oksigen yang rendah. atau kosong dapat atau tidak dipenuhi oleh ventrikel pulmonalis. Tekanan darah rata rata dalam arteri Pada umumnya hemoglobin dipertahankan antara kanan yang hipertrofi 2 pulmonal biasanya sebesar 5-10 mmHg, tekanan 16-18 g/dl, sedangkan hematokrit 50-65%. Bila kadar darah di dalam atrium biasanya normal. Aorta hemoglobin dan hematokrit melampaui batas Elektrokardiogram mungkin dengan mudah dapat dimasuki dari bilik tersebut timbul bahaya terjadinya kelainan trombo Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan melalui cacar septum ventrikel tersebut. emboli, sebaliknya bila kurang dari batas bawah kanan. Tampak pula hipertrofi ventrikel kanan. Pada Tingkat kejenuhan oksigen arteri tergantung atas tersebut berarti terjadi anemia relatif yang harus anak besar sering dijumpai P pulmonal. pintasan dari kanan ke kiri; pada waktu istirahat diobati. besarnya 75-85%. Contoh contoh darah dari kedua Ekokardiogram pembuluh vena kava, atrium kanan, ventrikel kanan Gambaran radiologis dan arteri pulmonalis seringkali mengandung kadar Ekokardiografi dapat memperlihatkan setiap Cardio thoracic ratio pasien tetralogi fallot biasanya oksigen yang sama, sehingga memberikan indikasi kelainan pada tetralogi fallot. Pelebaran dan posisi normal atau sedikit membesar. Akibat terjadinya mengenai tidak adanya pintasan dari kiri ke kanan aorta berupa diskontinuitas septum ventrikel dan pembesaran ventrikel kanan dengan konus dapat diperlihatkan pada tingkat ventrikel. dinding depan aorta serta pelebaran ventrikel kanan pulmonalis yang hilang, maka tampak apeks jantung Angiografi dan atau kurva pengenceran indikator mudah dilihat. Kelainan katup pulmonal seringkali terangkat sehingga tampak seperti sepatu kayu dapat melokalisasikan tempat pintasan dari kanan ke sulit dinilai, demikian pula penentuan perbedaan (coer en sabot). kiri atau yang berarah ganda pada tingkat ventrikel tekanan antara ventrikel kanan dan a.pulmonalis tersebut 2 Pada 25% kasus arkus aorta terletak di kanan yang tidak selalu mudah dilakukan. Pengobatan seharusnya di kiri, dapat berakibat terjadinya suatu Kateterisasi jantung tarik bayangan trakeobronkial berisi udara di sebelah Pengobatan konservatif kiri, yang terdapat pada pandangan antero-posterior Kateterisasi jantung dan angiokardiografi Walaupun hampir semua pasien tetralogi atau dapat dipastikan oleh pergeseran esofagusyang merupakan metode pemeriksaan utama untuk memerlukan tindakan bedah, namun terapi berisi barium ke kiri menerangkan abnormalitas anatomis tersebut dan konservatif tidak boleh diabaikan sebelum untuk menyingkirkan cacat lainnya, yang menyerupai Corakan vascular paru berkurang dan lapangan paru pembedahan dilakukan. Pencegahan dan gambaran suatu tetralogi falot, terutama ventrikel relatif bersih, mungkin disebabkan oleh aliran darah penanggulangan dehidrasi sangat penting untuk kanan dengan saluran keluar ganda disertai stenosis paru paru yang berkurang dan merupakan suatu menghindari hemokonsentrasi yang berlebihan serta pulmonal serta tranposisi arteri dengan stenosis tanda diagnostik yang penting. Bila terdapat trombosis. Pengobatan akut serangan sianotik pulmonal kolateral yang banyak mungkin corakan vascular meliputi (1) meletakan pasien dalam posisi paru tampak normal, atau bahkan bertambah. Kateterisasi jantung akan mengungkapkan menungging (knee chest position), sambil hipertensi sistolik dalam ventrikel kanan yang sama mengamati bahwa pakaian yang melekat tidak besarnya dengan tekanan darah sistemik disertai sempit; (2) pemberian O2; (3) koreksi asidosis penurunan tekanan yang mencolok ketika kateter metabolik dengan NaHCO3; (4) pemberian propanolol 0,1 mg/kgBB IV; dan (5) pemberian berdasarkan pada lokasi lubang, yaitu: 1) Pada keadaan ini memberikan keluhan seperti sesak morfin subkutan atau IV 0,1 mg/kgBB. perimembranous (tipe paling sering, 60%) bila napas dan cepat capek serta sering mengalami batuk lubang terletak di daerah pars membranaceae dan infeksi saluran napas berulang. Hal ini Pemulihan akan berlangsung dengan cepat, septum interventricularis, 2) subarterial doubly mengakibatkan gangguan pertumbuhan. Dalam demikian pula pH nya kembali kepada keadaan commited, bial lubang terletak di daerah septum perjalanannya, beberapa VSD dapat menutup secara normal. Pengukuran pH darah yang berulang infundibuler dan sebagian dari batas defek dibentuk spontan (tipe perimembranous dan muskuler), diperlukan, karena kekambuhan asiodis sering oleh terusan jaringan ikat katup aorta dan katup terjadi hipertensi pulmonal, hipertrofi infundibuler, ditemukan pulmonal, 3) muskuler, bial lubang terletak di daerah atau prolaps katup aorta yang dapat disertai Untuk mencegah terulangnya serangan sianotik septum muskularis interventrikularis.1 regurgitasi (tipe subarterial dan diberikan propanolol per oral 1-2 mg/kgBB/hari dibagi perimembranous).1,2 dalam 2 dosis, dengan hasil yang sangat baik pada beberapa penderita dengan serangan hebat, Adanya lubang pada septum terutama yang disertai takikardi interventrikularis memnungkian terjadinya aliran Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan darah dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan oleh bising holosistolik (pansistolik) yang terdengar Serangan sianotik lebih sering terjadi pada pasien karena gradien tekanan sehingga aliran darah ke selama fase sistolik, keras, kasar di atas tricuspid di dengan anemia, maka bila terdapat anemia relatif paru bertambah. Gambaran klinis tergantung dari sela iga 3-4 parasternal kiri menyebar sepanjang akibat defisiensi besi perlu diberikan preparat besi besarnya defek dan aliran darah (shunt) serta parasternal dan apex cordis. Bising ini sudah dapat sampai kadar hemoglobin mencapai 16-18 g/dl dan besarnya tahanan pembuluh darah paru. Apabila terdengar selama defek VSD kecil. Bising mid- hematokrit 55-65% 1 2 defek kecil atau restriktif tidak tampak adanya gejala diastolik dapat didengar di apex cordis akibat aliran Defek Septum Ventrikel (Ventricular Septal Defect, (asimptomatik). Pada defek kecil gradien tekanan berlebihan. Pada VSD sering bersifat non-sianotik VSD) ventrikel kiri dan kanan sebesar > 64 mmHg, tekanan kecuali apabila terjadi eisenmengerisasi (terjadi sistolik ventrikel kanan dan resistensi pulmonal aliran shunt kanan ke kiri). pada penderita VSD VSD merupakan kelainan jantung bawaan normal. Pada defek moderat dengan restriksi dengan aliran shunt yang besar bias any terlihat (kongenital) berupa terdapatnya lubang pada gradien tekanan ventrikel kiri dan kana berkisar 36 takipneu, aktivitas ventrikel kiri meningkat dan septum interventrikuler yang menyebabkan adanya mmHg, resistensi pulmonal dan tekanan sistolik dapat teraba thrill sistolik. Apabila terjadi aliran hubungan aliran darah antara ventrikel kanan dan ventrikel kanan meningkat namun tidak melebihi shunt dari kanan ke kiri dengan defek besar akan kiri. Secara normal lubang tersebut akan menutup tekanan sistemik. Pada keadaan ini, ukuran ventrikel tampak stenosis dengan jari-jari tabuh (clubbing of selama akhir minggu keempat massa embrio. kiri dan atrium kiri dapat membesar akibat finger). Pada defek cukup besar dapat terjadi Lubang tersebut dapat hanya satu atau lebih yang bertambahnya beban volume. Defek besar non- komplikasi berupa stenosis infundibuler, prolaps terjadi akibat kegagalan fusi septum interventrikuler restriktif akan ditandai dengan tekanan systole katup aorta, insufiensi aorta, hipertensi pulmonal semasa janin dalam kandungan. VSD merupakan ventrikel kanan dan ventrikel kiri sama sehingga dan gagal jantung.4 penyakit kelainan bawaan yang paling sering terjadi penurunan aliran darah dari kiri ke kanan, ditemukan sekitar 30,5 %. Klasifikasi VSD bahkan dapat terjadi aliran darah dari kanan ke kiri. Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan kardiomegali dengan pembesaran ventrikel kiri., vaskularisasi paru meningkat (plethora) dan bila (a.subclavia) ke cabang homolateral pulmonalis. terjadi blok jantung komplet perlu dipasang pacu terjadi penyakit vaskuler paru tampak pruned tree Akhir akhir ini lebih disukai penggunaan bahan jantung sementara atau permanen (seperti pohon tanpa ada cabang-cabangnya), sintetik untuk menghubungkan arkus aorta dengan disertai penonjolan a. pulmonal. Pada a.pulmonalis, sehingga a.subclavia tetap Selain itu penyulit penyulit lain paska pembedahan elektrokardiogram dapat ditemukan hipertrofi dipertahankan. Operasi paliatif lain adalah operasi torakotomia, seperti kilotoraks, paralisis diafragma ventrikel kiri dan mungkin hipertrofi atrium kiri. bila Waterson (anastomosis sisi ke sisi antara aorta dan sindrom horner bisa terjadi. Kilotorak mungkin terdapat hipertrofi kedua ventrikel dan deviasi ascenden dengan a.pulmonalis kanan, dan operasi memerlukan torakosentesis berulang dan kadang sumbu QRS ke kanan maka perlu dipikirkan adanya Potts (anastomosis bagian atas aorta ascendens pembedahan kembali untuk mengikat duktus hipertensi pulmonal atau hipertrofi infundibulum dengan a.pulmonalis kiri). Prosedur Brock, yang kini torasikus. Kelumpuhan difragma yang disebabkan ventrikel kanan. Dengan ekokardiografi M-mode tidak populer lagi, adalah tindakan bedah pada oleh trauma saraf laring rekuren dapat berakibat dapat ditemukan dimensi ventrikel kiri, atrium dua tetralogi fallot dengan melakukan reseksi obstruksi terjadinya perjalanan paska pembedahan yang lebih sulit. Mungkin diperlukan bantuan pernapasan dan dimensi untuk menentukan ukuran dan lokasi defek jalan keluar ventrikel kanan atau valvulotomi katub Doppler dan berwarna, menentukan arah dan pulmonal. pengobatan fisik yang lebih kuat dalam waktu lebih besarnya aliran yang melewati defek.4 panjang, tetapi fungsi diafragma pulih kembali dalam Pada koreksi total tetralogi dilakukan reseksi jalan 1-2 bulan, kecuali bisa syaraf terpotong sama sekali. Tindakan bedah keluar ventrikel kanan dan penutupan defek septum Sindrom horner biasanya bersifat sementara dan ventrikel. Bila telah dilakukan operasi paliatif tidak memerlukan pengobatan. Gagal jantung paska Terdapat dua pilihan dalam terapi bedah pada sebelumnya (pintasan sistemik-pulmonal), maka pembedahan dapat terjadi akibat besarnya tetralogi fallot. Pertama adalah koreksi total, dan harus dilakukan penutupan pintasan buatan tersebut hubungan anastomosis tersebut kedua bedah paliatif pada masa bayi untuk sebelum dilakukan kardiotomi. Pada saat ini hasil kemudian dilakukan koreksi total kemudian. Pada operasi koreksi makin memuaskan dengan kemajuan Setelah prosedur pintasan berhasil dengan baik, bayi dan anak dengan a.pulmonalis yang tidak diagnostik, bertambahnya pengalaman, serta maka sianosis dan pembentukan jari jari tabuh akan berkembang serta cincin katub pulmonal yang kecil, penatalaksanaan paskabedah yang makin sempurna. berkurang. Berkembangnya suatu bising seperti lebih baik dilakukan operasi paliatif lebih dahulu. Di Prognosis koreksi total kurang baik bila terdapat suara mesin setelah pembedahan, merupakan negara maju, pada bayi di atas 3 bulan dengan jalan deformitas berat jalan keluar ventrikel kanan, serta indikasi dari anastomosis yang mulai berfungsi. keluar ventrikel kanan serta a.pulmonalis yang baik Bagaimanapun, bising tersebut mungkin belum pada orang besar (remaja) dan orang dewasa, sudah dapat dilakukan koreksi total dengan terdengar selama beberapa hari setelah karena telah timbul kolateral yang banyak. mortalitas di bawah 10%. Pada anak besar berumur 5- pembedahan selesai dilakukan. 10 tahun pada umumnya sudah dapat dilakukan Penyulit yang sering terjadi adalah pendarahan koreksi total, kecuali bila terdapat hipoplasia cincin paskabedah pada pasien dengan polisistemia berat. katub pulmonal dan hipoplasia pembuluh darah paru Hal ini dapat dicegah dengan melakukan tranfusi tukar parsial dengan plasma sebelum operasi. Operasi paliatif yang paling sering dilakukan adalah operasi Blalock Taussiq yaitu pembuatan Penyulit serius lainnya adalah terjadinya pelbagai anastomosis dari salah satu cabang aorta tingkat gangguan antaran akibat trauma bedah. Bila