Anda di halaman 1dari 7

Faktor tersebut adalah : Jenis-jenis Kelainan Jantung Bawaan : antara rongga ventrikel) dengan syarat defek

tersebut paling sedikit sama besar dengan lubang


1. Faktor Prenatal : 1. KJK Asianotik, seperti : aorta. Sebagai konsekuensinya, didapatkan adanya
 Penyakit Rubella a. Duktus Arteriosus Paten (PDA) empat kelainan anatomi sebagai berikut :
 Alkoholisme
Yaitu duktus arteriosus tidak menutup setelah lahir
 Umur ibu > 40 tahun Defek Septum Ventrikel (VSD) yaitu lubang pada
 Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan b. Defek Septum Ventrikel (VSD) sekat antara kedua rongga ventrikel
insulin
Yaitu hubungan antara ventrikel kanan dan kiri Stenosis pulmonal terjadi karena penyempitan klep
 Ibu merokok
ukurannya bervariasi dapat disertai kelainan yang pembuluh darah yang keluar dari bilik kanan menuju
 Ibu menderita infeksi
lain. paru, bagian otot dibawah klep juga menebal dan
2. Faktor Genetik
menimbulkan penyempitan
 Kelainan jantung pada anak yang lahir c. Defek Septum Atrium (ASD)
sebelumnya. Aorta overriding dimana pembuluh darah utama
 Ayah dan Ibu menderita penyakit jantung Adanya hubungan antara atrium kanan dan kiri yang keluar dari ventrikel kiri mengangkang sekat
bawaan. bilik, sehingga seolah-olah sebagian aorta keluar
d. Stenosis Pulmonal (SP)
 Kelainan kromosom seperti sindrom Down. dari bilik kanan
 Lahir dengan kelainan bawaan yang lain. Adanya penyempitan muara arteri pulmonal.
Hipertrofi ventrikel kanan atau penebalan otot di
KJK pada umumnya dapat menyebabkan hal-hal e. Stenosis Aorta (SA) ventrikel kanan karena peningkatan tekanan di
sebagai berikut : ventrikel kanan akibat dari stenosis pulmonal
Adanya penyempitan aorta.
 Peningkatan kerja jantung dengan gejala : Tetralogi Fallot adalah kelainan jantung sianotik
 Kadiomegali 2. KJK Sianotik , penyebab : paling banyak yang tejadi pada 5 dari 10.000
 Hipertropi a. Peredaran darah janin kelahiran hidup. TF umumnya berkaitan dengan
 Techicardi b. Aliran darah pulmonal berkurang yaitu pada kelainan jantung lainnya seperti defek septum atrial.
 Curah jantung rendah dengan gejala : Tetralogi of Fallot (TF) & TA.
c. Aliran darah pulmonal meningkat yaitu pada TGA Gejala Klinis
 Gangguan pertumbuhan
& TAPVD
 Intoleransi aktivitas Anak dengan TF umumnya akan mengalami keluhan
 Hipertensi Pulmonal Definisi :
 Dengan gejala Dispneu dan Tachipneu
 Penurunan saturasi oksigen arteeri Tetralogi Fallot adalah penyakit jantung bawaan tipe sesak saat beraktivitas
 Dengan gejala Polisitemia, asidosis dan sianotik. Kelainan yang terjadi adalah kelainan
berat badan bayi tidak bertambah
sianosis pertumbuhan dimana terjadi defek atau lubang dari
bagian infundibulum septum intraventrikular (sekat pertumbuhan berlangsung lambat
jari tangan clubbing (seperti tabuh genderang) pulmonal (2) dekstroposisi pangkal aorta (3) defek Tujuan pembahasan kasus ini agar kita dapat
septum ventrikel (4) hipertrofi ventrikel kanan. mendiagnosa dengan cepat, menyusun rencana
kebiruan tatalaksana yang tepat kepada pasien, perlu
Tetralogi fallot menempati urutan keempat penyakit diketahui bahwa pasien dengan tetralogi fallot
Kebiruan akan muncul saat anak beraktivitas, jantung bawaan pada anak, atau lebih kurang 10-15%
makan/menyusu, atau menangis dimana vasodilatasi sering disertai gangguan tumbuh kembang sehingga
dari seluruh penyakit jantung bawaan. Di antara perlu pengenalan dini dan tatalaksana yang tepat.
sistemik (pelebaran pembuluh darah di seluruh penyakit jantung bawaan sianotik, tetralogi fallot
tubuh) muncul dan menyebabkan peningkatan merupakan 2/3 nya. Tetralogi fallot
shunt dari kanan ke kiri (right to left shunt). Darah
yang miskin oksigen akan bercampur dengan darah Keluhan yang timbul mencerminkan derajat Tetralogi fallot merupakan kelainan jantung bawaan
yang kaya oksigen dimana percampuran darah hipoksia. Saat dan beratnya gejala juga bervariasi, sianotik yang paling banyak dijumpai. Kelainan ini
tersebut dialirkan ke seluruh tubuh. Akibatnya dari yang mengalami sianosis dini dengan serangan mula mula dilaporkan pada tahun 1671, tetapi baru
jaringan akan kekurangan oksigen dan menimbulkan anoksia yang berat dan meninggal pada waktu umur diformulasikan oleh Fallot pada tahun 1888, yang
gejala kebiruan. 2-3 bulan, sampai ke keadaan ringan tanpa gejala. mengemukakan 4 kelainan anatomic berupa (1)
Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak dengan stenosis atau atresia pulmonal (2) dekstroposisi
Anak akan mencoba mengurangi keluhan yang gangguan pertumbuhan dan mungkin pangkal aorta (3) defek septum ventrikel (4)
mereka alami dengan berjongkok yang justru dapat perkembangan. hipertrofi ventrikel kanan
meningkatkan resistensi pembuluh darah sistemik
karena arteri femoralis yang terlipat. Hal ini akan Tampak sianosis dari berbagai derajat. Pada usia Angka kejadian
meningkatkan right to left shunt dan membawa tahun pertama, sianosis akan terjadi dan tampak
lebih banyak darah dari ventrikel kanan ke dalam paling menonjol pada mukosa bibir dan mulut serta Tetralogi fallot menempati urutan keempat
paru-paru. Semakin berat stenosis pulmonal yang jari jari tangan dan kaki. Pembentukan jari jari tabuh penyakit jantung bawaan pada anak, setelah defek
pada tangan dan kaki yang menjadi nyata menjelang septum ventrikel, defek septum atrium dan duktus
terjadi maka akan semakin berat gejala yang terjadi
usia 1-2 tahun. Pada pemeriksaan jantung ditemukan arteriosus persisten atau lebih kurang 10-15% dari
Tetralogi fallot merupakan kelainan jantung bawaan bising sistolik yang seringkali terdengar keras dan seluruh penyakit jantung bawaan. Di antara penyakit
sianotik yang paling banyak dijumpai. Terdiri atas 4 kasar; bising tersebut dapat menyebar luas, tetapi jantung bawaan sianotik, tetralogi fallot merupakan
kelainan anatomik berupa (1) stenosis atau atresia 2/3 nya 1
paling besar intensitasnya pada tepi kiri tulang dada.
pulmonal (2) dekstroposisi pangkal aorta (3) defek
septum ventrikel (4) hipertrofi ventrikel kanan Pada umumnya dapat dikatakan bahwa prognosis Embriologi dan anatomi
pasien tetralogi fallot tanpa operasi adalah tidak Mulai akhir minggu ketiga sampai minggu keempat
Tetralogi fallot baik, Pasien tetralogi fallot derajat sedang dapat kehidupan intrauterine, trunkus arteriosus terbagi
Tetralogi fallot merupakan kelainan jantung bawaan bertahan sampai umur 15 tahun, dan hanya sebagian menjadi aorta dan a.pulmonalis. Pembagian
sianotik yang paling banyak dijumpai. Terdiri atas 4 kecil yang hidup sampai dekade ketiga 1 berlangsung sedemikian, sehingga terjadi
kelainan anatomik berupa (1) stenosis atau atresia perputaran seperti spiral, dan akhirnya aorta akan
berasal dari posterolateral sedangkan pangkal
a.pulmonalis terletak antero-medial. Septum yang Dekstroposisi pangkal aorta (overriding aorta) tetralogi fallot yang terbentuk tergantung pada
membagi trunkus menjadi aorta dan a.pulmonalis bukan merupakan condition sine qua non untuk kurangnya aliran darah ke paru. Pembuluh kolateral
kelak akan bersama sama dengan endokardial penyakit ini. Hubungan letak aorta dan a.pulmonalis berasal dari cabang cabang arteria bronkialis. Pada
cushion serta bagian membrane septum ventrikel, masih di tempat yang normal, over riding aorta keadaan tertentu jumlah kolateral sedemikian hebat
menutup foramen interventrikel. Pembagian terjadi karena pangkal aorta berpindah kea rah sehingga menyulitkan tindakan bedah. Pembuluh
ventrikel tunggal menjadi ventrikel kanan dan kiri anterior mengarah ke septum. Derajat over riding ini kolateral tersebut harus diikat sebelum dilakukan
terjadi antara minggu ke 4 dan minggu ke 8 1 lebih mudah ditentukan secara angiografis daripada pintasan kardiopulmonal.
waktu pembedahan atau autopsy. Klasifikasi over
Kesalahan dalam pembagian trunkus dapat riding menurut Kjellberg : (1) Tidak terdapat over Patofisiologi
berakibat letak aorta yang abnormal (over riding), riding aorta bila sumbu aorta desenden mengarah ke
timbulnya infundibulum yang berlebihan pada jalan Pengembalian vena sistemik ke atrium kanan dan
belakang ventrikel kiri, (2) Pada over riding 25% ventrikel kanan berlangsung normal. Ketika ventrikel
keluar ventrikel kanan, serta terdapatnya defek
sumbu aorta ascenden kea rah ventrikel sehingga kanan menguncup, dan menghadapi stenosis
septum ventrikel karena septum dari trunkus yang lebih kurang 25% orifisium aorta menghadap ke pulmonalis, maka darah akan dipintaskan melewati
gagal berpartisipasi dalam penutupan foramen ventrikel kanan; (3) Pada over riding 50% sumbu
interventrikel. Dengan demikian dalam bentuknya cacat septum ventrikel tersebut ke dalam aorta.
aorta mengarah ke septum sehingga 50% orifisium Akibatnya terjadi ketidak jenuhan darah arteri dan
yang klasik, akan terdapat 4 kelainan, yaitu defek aorta menghadap ventrikel kanan; (4) Pada over
septum ventrikel yang besar, stenosis infundibular, sianosis menetap. Aliran darah paru paru, jika
riding 75% sumbu aorta asdenden mengarah ke dibatasi hebat oleh obstruksi aliran keluar ventrikel
dekstroposisi pangkal aorta dan hipertrofi ventrikel depan ventrikel kanan, septum sering berbentuk kanan, dapat memperoleh pertambahan dari
kanan 1 konveks ke arah ventrikel kiri, aorta sangat melebar, sirkulasi kolateral bronkus dan kadang dari duktus
Kelainan anatomi ini bervariasi luas, sehingga sedangkan ventrikel kanan berongga sempit. arteriosus menetap 2
menyebabkan luasnya variasi patofisiologi penyakit. Derajat over riding ini bersama dengan defek
Secara anatomis tetralogi fallot terdiri dari septum Manifestasi klinik
septum ventrikel dan derajat stenosis menentukan
ventrikel subaortik yang besar dan stenosis besarnya pirau kanan ke kiri. Juga sangat Keluhan yang timbul mencerminkan derajat
pulmonal infundibular. Terdapatnya dekstroposisi menentukan sikap pada waktu pembedahan. Arkus hipoksia. Saat dan beratnya gejala juga bervariasi,
aorta dan hipertrofi ventrikel kanan adalah akibat dari yang mengalami sianosis dini dengan serangan
aorta yang berada di sebelah kanan disertai knob
dari kedua kelainan terdahulu. Derajat hipertrofi aorta dan aorta descenden di kanan terdapat pada anoksia yang berat dan meninggal pada waktu umur
ventrikel kanan yang timbul bergantung pada 25% kasus. Pada keadaan ini arteria subklavia kiri 2-3 bulan, sampai ke keadaan ringan tanpa gejala.
derajat stenosis pulmonal. Pada 50% kasus stenosis Pada kasus yang berat, sianosis timbul bila pada
yang berpangkal di hemithorax kanan biasanya
pulmonal hanya infundibular, pada 10-25% kasus menyilang di depan esophagus, kadang disertai minggu minggu pertama disertai serangan biru,
kombinasi infundibular dan valvular, dan 10% kasus arkus ganda. Pada tetralogi fallot dapat terjadi polisistemia dini dan penurunan toleransi latihan.
hanya stenosis valvular. Selebihnya ialah stenosis kelainan a.koronaria. Arteri koronaria yang letaknya Bila bayi dapat melampaui 2 tahun, gejala tersebut
pulmonal perifer. tidak normal ini bila terpotong waktu operasi dapat akan berkurang, mungkin akibat terbentuknya
berakibat fatal. Sirkulasi kolateral di paru pada kolateral.
Dispnea terjadi bila penderita melakukan aktivitas sebelumnya, yang berakibat terjadinya hipoksia dan terdapat splenomegali harus dicurigai endokarditis 1.
fisik. Bayi bayi dan anak anak yang mulai belajar asidosis metabolis. Hemitoraks kiri depan dapat menonjol ke depan.
berjalan akan bermain aktif untuk waktu singkat
kemudian akan duduk atau berbaring. Anak anak Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak dengan Pada pemeriksaan jantung biasanya jantung
yang lebih besar mungkin mampu berjalan sejauh gangguan pertumbuhan dan mungkin mempunyai ukuran normal dan impuls apeks (ictus)
kurang lebih satu blok, sebelum berhenti untuk perkembangan 12 Tinggi badan dan keadaan gizi tampak jelas. Suatu getaran sistolik (thril) dapat
beristirahat. Secara khas, anak anak akan mengambil biasanya dibawah rata rata serta otot otot dari dirasakan pada 50% kasus di sepanjang tepi kiri
sikap berjongkok / squatting untuk meringankan dan jaringan subkutan terlihat kendur dan lunak. Masa tulang dada, pada celah parasternal ke 3 dan ke 4.
menghilangkan dispea yang terjadi akibat aktivitas pubertas terlambat. Bising sistolik yang ditemukan seringkali terdengar
fisik. Biasanya anak tersebut dapat melanjutkan keras dan kasar; bising tersebut dapat menyebar
Tampak sianosis dari berbagai derajat. Pada usia luas, tetapi paling besar intensitasnya pada tepi kiri
aktivitas fisiknya kembali dalam beberapa menit 1 2 tahun pertama, sianosis akan terjadi dan tampak tulang dada. Bising tersebut dapat bersifat bising
Squatting pada umumnya terdapat pada anak paling menonjol pada mukosa bibir dan mulut serta
prasekolah, sedangkan anak yang lebih besar jarang ejeksi atau bising pansistolik serta dapat didahului
jari jari tangan dan kaki. Pada kasus kasus berat,
melakukannya karena malu. dengan terdengarnya bunyi klik. Bising sistolik
sianosis terjadi pada masa neonatal. Dengan adanya tersebut disebabkan oleh turbulensi darah yang
Serangan serangan dispnea paroksismal (serangan sianosis berat, maka kulit tampak berwarna biru terjadi di atas lintasan aliran keluar ventrikel kanan
serangan anoksia “biru”) terutama merupakan kehitaman dan sklera berwarna kelabu akibat serta cenderung kurang menonjol pada obstruksi
masalah selama 2 tahun pertama kehidupan kongesti pembuluh pembuluh darah yang berat dan pintasan dari kiri ke kanan. Bunyi jantung
penderita. Bayi tersebut menjadi dispneis dan memberikan petunjuk adanya konjungtivitis ringan. ke 2 terdengar tunggal dan ditimbulkan oleh
Pembentukan jari jari tabuh pada tangan dan kaki
gelisah, sianosis yang terjadi bertambah hebat, penutupan katub aorta. Bising sistolik tersebut
penderita mulai sulit bernapas dan disusul dengan yang menjadi nyata menjelang usia 1-2 tahun 2. Pada jarang disertai bising diastolik; bising terus menerus
terjadinya sinkop. Serangan serangan demikian anak besar dapat terlihat osteoartropati. 1. Tekanan dapat terdengar pada setiap bagian dada, baik di
paling sering terjadi pada pagi hari. Serangan darah dan denyut nadi pada umumnya normal 1 2, anterior maupun posterior; bising tersebut
serangan tersebut dapat berlangsung dari beberapa tetapi sianosis berat dan polisistemia yang dihasilkan oleh pembuluh pembuluh darah kolateral
menit hingga beberapa jam dan kadang kadang berlangsung beberapa tahun dapat menyebabkan bronkus yang melebar atau terkadang oleh suatu
hipertensi 1. Gigi geligi sering dalam keadaan buruk,
berakibat fatal. Episode serangan pendek diikuti duktus arteriosus menetap. Temuan ini sering
oleh kelemahan menyeluruh dan penderita akan seperti pada kelainan jantung sianotik lainnya, akibat
didapatkan pada atresi paru.
tertidur. Sedangkan serangan serangan berat dapat gangguan perkembangan email. Sering terjadi
hipertrofi gusi dan lidah menunjukan gambaran peta Laboratorium
berkembang menuju ketidaksadaran dan kadang
kadang menuju kejang kejang atau hemiparesis. (geographic tongue). Dapat terjadi kelainan ortopedi
berupa skoliosis. Polisistemia dapat menimbulkan Pemeriksaan laboratorium rutin penting pada setiap
Awitan serangan biasanya terjadi secara spontan penyakit jantung bawaan sianotik untuk menilai
dan tidak terduga. Serangan yang terjadi itu kelainan pada mata, yaitu retinopati berupa
pelebaran pembuluh darah retina. Tetralogi fallot perkembangan penyakit. Hemoglobin dan
mempunyai kaitan dengan penurunan aliran darah hematokrit merupakan indikator yang cukup baik
pulmonal yang memang mengalami gangguan jarang sekali menyebabkan gagal jantung. Bila
untuk derajat hipoksemia. Peningkatan hemoglobin
dan hematokrit ini merupakan mekanisme Pada proyeksi lateral, ruangan depan yang bersih tersebut memasuki ruangan infundibulum atau arteri
kompensasi akibat saturasi oksigen yang rendah. atau kosong dapat atau tidak dipenuhi oleh ventrikel pulmonalis. Tekanan darah rata rata dalam arteri
Pada umumnya hemoglobin dipertahankan antara kanan yang hipertrofi 2 pulmonal biasanya sebesar 5-10 mmHg, tekanan
16-18 g/dl, sedangkan hematokrit 50-65%. Bila kadar darah di dalam atrium biasanya normal. Aorta
hemoglobin dan hematokrit melampaui batas Elektrokardiogram mungkin dengan mudah dapat dimasuki dari bilik
tersebut timbul bahaya terjadinya kelainan trombo Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan melalui cacar septum ventrikel tersebut.
emboli, sebaliknya bila kurang dari batas bawah kanan. Tampak pula hipertrofi ventrikel kanan. Pada Tingkat kejenuhan oksigen arteri tergantung atas
tersebut berarti terjadi anemia relatif yang harus anak besar sering dijumpai P pulmonal. pintasan dari kanan ke kiri; pada waktu istirahat
diobati. besarnya 75-85%. Contoh contoh darah dari kedua
Ekokardiogram pembuluh vena kava, atrium kanan, ventrikel kanan
Gambaran radiologis dan arteri pulmonalis seringkali mengandung kadar
Ekokardiografi dapat memperlihatkan setiap
Cardio thoracic ratio pasien tetralogi fallot biasanya oksigen yang sama, sehingga memberikan indikasi
kelainan pada tetralogi fallot. Pelebaran dan posisi
normal atau sedikit membesar. Akibat terjadinya mengenai tidak adanya pintasan dari kiri ke kanan
aorta berupa diskontinuitas septum ventrikel dan
pembesaran ventrikel kanan dengan konus dapat diperlihatkan pada tingkat ventrikel.
dinding depan aorta serta pelebaran ventrikel kanan
pulmonalis yang hilang, maka tampak apeks jantung Angiografi dan atau kurva pengenceran indikator
mudah dilihat. Kelainan katup pulmonal seringkali
terangkat sehingga tampak seperti sepatu kayu dapat melokalisasikan tempat pintasan dari kanan ke
sulit dinilai, demikian pula penentuan perbedaan
(coer en sabot). kiri atau yang berarah ganda pada tingkat ventrikel
tekanan antara ventrikel kanan dan a.pulmonalis
tersebut 2
Pada 25% kasus arkus aorta terletak di kanan yang tidak selalu mudah dilakukan.
Pengobatan
seharusnya di kiri, dapat berakibat terjadinya suatu Kateterisasi jantung
tarik bayangan trakeobronkial berisi udara di sebelah Pengobatan konservatif
kiri, yang terdapat pada pandangan antero-posterior Kateterisasi jantung dan angiokardiografi
Walaupun hampir semua pasien tetralogi
atau dapat dipastikan oleh pergeseran esofagusyang merupakan metode pemeriksaan utama untuk
memerlukan tindakan bedah, namun terapi
berisi barium ke kiri menerangkan abnormalitas anatomis tersebut dan
konservatif tidak boleh diabaikan sebelum
untuk menyingkirkan cacat lainnya, yang menyerupai
Corakan vascular paru berkurang dan lapangan paru pembedahan dilakukan. Pencegahan dan
gambaran suatu tetralogi falot, terutama ventrikel
relatif bersih, mungkin disebabkan oleh aliran darah penanggulangan dehidrasi sangat penting untuk
kanan dengan saluran keluar ganda disertai stenosis
paru paru yang berkurang dan merupakan suatu menghindari hemokonsentrasi yang berlebihan serta
pulmonal serta tranposisi arteri dengan stenosis
tanda diagnostik yang penting. Bila terdapat trombosis. Pengobatan akut serangan sianotik
pulmonal
kolateral yang banyak mungkin corakan vascular meliputi (1) meletakan pasien dalam posisi
paru tampak normal, atau bahkan bertambah. Kateterisasi jantung akan mengungkapkan menungging (knee chest position), sambil
hipertensi sistolik dalam ventrikel kanan yang sama mengamati bahwa pakaian yang melekat tidak
besarnya dengan tekanan darah sistemik disertai sempit; (2) pemberian O2; (3) koreksi asidosis
penurunan tekanan yang mencolok ketika kateter metabolik dengan NaHCO3; (4) pemberian
propanolol 0,1 mg/kgBB IV; dan (5) pemberian berdasarkan pada lokasi lubang, yaitu: 1) Pada keadaan ini memberikan keluhan seperti sesak
morfin subkutan atau IV 0,1 mg/kgBB. perimembranous (tipe paling sering, 60%) bila napas dan cepat capek serta sering mengalami batuk
lubang terletak di daerah pars membranaceae dan infeksi saluran napas berulang. Hal ini
Pemulihan akan berlangsung dengan cepat, septum interventricularis, 2) subarterial doubly mengakibatkan gangguan pertumbuhan. Dalam
demikian pula pH nya kembali kepada keadaan commited, bial lubang terletak di daerah septum perjalanannya, beberapa VSD dapat menutup secara
normal. Pengukuran pH darah yang berulang infundibuler dan sebagian dari batas defek dibentuk spontan (tipe perimembranous dan muskuler),
diperlukan, karena kekambuhan asiodis sering oleh terusan jaringan ikat katup aorta dan katup terjadi hipertensi pulmonal, hipertrofi infundibuler,
ditemukan pulmonal, 3) muskuler, bial lubang terletak di daerah atau prolaps katup aorta yang dapat disertai
Untuk mencegah terulangnya serangan sianotik septum muskularis interventrikularis.1 regurgitasi (tipe subarterial dan
diberikan propanolol per oral 1-2 mg/kgBB/hari dibagi perimembranous).1,2
dalam 2 dosis, dengan hasil yang sangat baik pada
beberapa penderita dengan serangan hebat, Adanya lubang pada septum
terutama yang disertai takikardi interventrikularis memnungkian terjadinya aliran Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan
darah dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan oleh bising holosistolik (pansistolik) yang terdengar
Serangan sianotik lebih sering terjadi pada pasien karena gradien tekanan sehingga aliran darah ke selama fase sistolik, keras, kasar di atas tricuspid di
dengan anemia, maka bila terdapat anemia relatif paru bertambah. Gambaran klinis tergantung dari sela iga 3-4 parasternal kiri menyebar sepanjang
akibat defisiensi besi perlu diberikan preparat besi besarnya defek dan aliran darah (shunt) serta parasternal dan apex cordis. Bising ini sudah dapat
sampai kadar hemoglobin mencapai 16-18 g/dl dan
besarnya tahanan pembuluh darah paru. Apabila terdengar selama defek VSD kecil. Bising mid-
hematokrit 55-65% 1 2 defek kecil atau restriktif tidak tampak adanya gejala diastolik dapat didengar di apex cordis akibat aliran
Defek Septum Ventrikel (Ventricular Septal Defect, (asimptomatik). Pada defek kecil gradien tekanan berlebihan. Pada VSD sering bersifat non-sianotik
VSD) ventrikel kiri dan kanan sebesar > 64 mmHg, tekanan kecuali apabila terjadi eisenmengerisasi (terjadi
sistolik ventrikel kanan dan resistensi pulmonal aliran shunt kanan ke kiri). pada penderita VSD
VSD merupakan kelainan jantung bawaan normal. Pada defek moderat dengan restriksi dengan aliran shunt yang besar bias any terlihat
(kongenital) berupa terdapatnya lubang pada gradien tekanan ventrikel kiri dan kana berkisar 36 takipneu, aktivitas ventrikel kiri meningkat dan
septum interventrikuler yang menyebabkan adanya mmHg, resistensi pulmonal dan tekanan sistolik dapat teraba thrill sistolik. Apabila terjadi aliran
hubungan aliran darah antara ventrikel kanan dan ventrikel kanan meningkat namun tidak melebihi shunt dari kanan ke kiri dengan defek besar akan
kiri. Secara normal lubang tersebut akan menutup tekanan sistemik. Pada keadaan ini, ukuran ventrikel tampak stenosis dengan jari-jari tabuh (clubbing of
selama akhir minggu keempat massa embrio. kiri dan atrium kiri dapat membesar akibat finger). Pada defek cukup besar dapat terjadi
Lubang tersebut dapat hanya satu atau lebih yang bertambahnya beban volume. Defek besar non- komplikasi berupa stenosis infundibuler, prolaps
terjadi akibat kegagalan fusi septum interventrikuler restriktif akan ditandai dengan tekanan systole katup aorta, insufiensi aorta, hipertensi pulmonal
semasa janin dalam kandungan. VSD merupakan ventrikel kanan dan ventrikel kiri sama sehingga dan gagal jantung.4
penyakit kelainan bawaan yang paling sering terjadi penurunan aliran darah dari kiri ke kanan,
ditemukan sekitar 30,5 %. Klasifikasi VSD bahkan dapat terjadi aliran darah dari kanan ke kiri. Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan
kardiomegali dengan pembesaran ventrikel kiri.,
vaskularisasi paru meningkat (plethora) dan bila (a.subclavia) ke cabang homolateral pulmonalis. terjadi blok jantung komplet perlu dipasang pacu
terjadi penyakit vaskuler paru tampak pruned tree Akhir akhir ini lebih disukai penggunaan bahan jantung sementara atau permanen
(seperti pohon tanpa ada cabang-cabangnya), sintetik untuk menghubungkan arkus aorta dengan
disertai penonjolan a. pulmonal. Pada a.pulmonalis, sehingga a.subclavia tetap Selain itu penyulit penyulit lain paska pembedahan
elektrokardiogram dapat ditemukan hipertrofi dipertahankan. Operasi paliatif lain adalah operasi torakotomia, seperti kilotoraks, paralisis diafragma
ventrikel kiri dan mungkin hipertrofi atrium kiri. bila Waterson (anastomosis sisi ke sisi antara aorta dan sindrom horner bisa terjadi. Kilotorak mungkin
terdapat hipertrofi kedua ventrikel dan deviasi ascenden dengan a.pulmonalis kanan, dan operasi memerlukan torakosentesis berulang dan kadang
sumbu QRS ke kanan maka perlu dipikirkan adanya Potts (anastomosis bagian atas aorta ascendens pembedahan kembali untuk mengikat duktus
hipertensi pulmonal atau hipertrofi infundibulum dengan a.pulmonalis kiri). Prosedur Brock, yang kini torasikus. Kelumpuhan difragma yang disebabkan
ventrikel kanan. Dengan ekokardiografi M-mode tidak populer lagi, adalah tindakan bedah pada oleh trauma saraf laring rekuren dapat berakibat
dapat ditemukan dimensi ventrikel kiri, atrium dua tetralogi fallot dengan melakukan reseksi obstruksi terjadinya perjalanan paska pembedahan yang lebih
sulit. Mungkin diperlukan bantuan pernapasan dan
dimensi untuk menentukan ukuran dan lokasi defek jalan keluar ventrikel kanan atau valvulotomi katub
Doppler dan berwarna, menentukan arah dan pulmonal. pengobatan fisik yang lebih kuat dalam waktu lebih
besarnya aliran yang melewati defek.4 panjang, tetapi fungsi diafragma pulih kembali dalam
Pada koreksi total tetralogi dilakukan reseksi jalan 1-2 bulan, kecuali bisa syaraf terpotong sama sekali.
Tindakan bedah keluar ventrikel kanan dan penutupan defek septum Sindrom horner biasanya bersifat sementara dan
ventrikel. Bila telah dilakukan operasi paliatif tidak memerlukan pengobatan. Gagal jantung paska
Terdapat dua pilihan dalam terapi bedah pada sebelumnya (pintasan sistemik-pulmonal), maka pembedahan dapat terjadi akibat besarnya
tetralogi fallot. Pertama adalah koreksi total, dan harus dilakukan penutupan pintasan buatan tersebut hubungan anastomosis tersebut
kedua bedah paliatif pada masa bayi untuk
sebelum dilakukan kardiotomi. Pada saat ini hasil
kemudian dilakukan koreksi total kemudian. Pada operasi koreksi makin memuaskan dengan kemajuan Setelah prosedur pintasan berhasil dengan baik,
bayi dan anak dengan a.pulmonalis yang tidak diagnostik, bertambahnya pengalaman, serta maka sianosis dan pembentukan jari jari tabuh akan
berkembang serta cincin katub pulmonal yang kecil, penatalaksanaan paskabedah yang makin sempurna. berkurang. Berkembangnya suatu bising seperti
lebih baik dilakukan operasi paliatif lebih dahulu. Di Prognosis koreksi total kurang baik bila terdapat suara mesin setelah pembedahan, merupakan
negara maju, pada bayi di atas 3 bulan dengan jalan deformitas berat jalan keluar ventrikel kanan, serta indikasi dari anastomosis yang mulai berfungsi.
keluar ventrikel kanan serta a.pulmonalis yang baik Bagaimanapun, bising tersebut mungkin belum
pada orang besar (remaja) dan orang dewasa,
sudah dapat dilakukan koreksi total dengan terdengar selama beberapa hari setelah
karena telah timbul kolateral yang banyak.
mortalitas di bawah 10%. Pada anak besar berumur 5- pembedahan selesai dilakukan.
10 tahun pada umumnya sudah dapat dilakukan Penyulit yang sering terjadi adalah pendarahan
koreksi total, kecuali bila terdapat hipoplasia cincin paskabedah pada pasien dengan polisistemia berat.
katub pulmonal dan hipoplasia pembuluh darah paru Hal ini dapat dicegah dengan melakukan tranfusi
tukar parsial dengan plasma sebelum operasi.
Operasi paliatif yang paling sering dilakukan adalah
operasi Blalock Taussiq yaitu pembuatan Penyulit serius lainnya adalah terjadinya pelbagai
anastomosis dari salah satu cabang aorta tingkat gangguan antaran akibat trauma bedah. Bila

Anda mungkin juga menyukai