BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan satuan unit terkecil dalam masyarakat, yang
terdiri dari dua atau lebih individu, saling bergantung dan mendukung satu
sama lain untuk memenuhi kebutuhan baik emosional, fisik, ekonomi,
budaya, sosial dari masing-masing anggota (Hanson, 2005). Keluarga juga
merupakan support system utama bagi lansia dalam mempertahankan
kesehatannya. Dalam dan melalui keluargalah siklus kehidupan manusia
terbentuk mulai dari lahir sampai meninggal, dari bayi sampai lanjut usia
dan dari sehat sampai sakit. Setiap siklus atau tahapan perkembangan
keluarga, memiliki tugasnya masing-masing. Menurut Duvall dalam
Friedman (2010), tugas keluarga dalam tahapan lanjut usia adalah
mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan; adaptasi dengan
perubahan kehilangan pasangan, kekuatan fisik, dan pendapatan;
mempertahankan keakraban suami-istri dan saling merawat;
mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat;
melakukan life review dan mempertahankan penataan yang memuaskan.
Proses menua adalah proses yang berlangsung secara alamiah,
terus menerus dan fisiologis dari tahapan perkembangan manusia dan
terjadi pada seluruh organ atau sistem tubuh manusia, sehingga rentan
terjadinya masalah kesehatan. Berdasarkan data Susenas 2016, jumlah
lansia di Indonesia mencapai 22,4 juta jiwa atau 8,69 persen dan tahun
2018 diproyeksikan mencapai 24,7 juta jiwa atau 9, 3 persen dari jumlah
penduduk (www.Depkes.go.id ). Meningkatnya jumlah lansia di Indonesia
membawa dampak positif dan negatif. Berdampak positif apabila
penduduk lansia berada dalam keadaan sehat, aktif, dan produktif.
Sebaliknya berdampak negatif bila penduduk lansia memiliki masalah
kesehatan yang kompleks, penurunan pendapatan, peningkatan disabilitas,
kurangnya dukungan sosial, dan lingkungan yang tidak ramah terhadap
2
lansia. Hal ini tentu akan menjadi beban dan tantangan baik bagi keluarga
maupun bangsa dan negara.
Penyakit terbanyak pada lansia menurut hasil Riskesdas 2013
adalah hipertensi, atritis, stroke, penyakit paru obstruksi menahun, DM,
kanker, penyakit jantung koroner, batu ginjal, gagal jantung, dan gagal
ginjal (www. depkes.go id). Penyakit degeneratif ini tentu menimbulkan
masalah kesehatan pada lansia. Masalah kesehatan pada lansia menurut
Kane dan Ouslander (2013), dikenal dengan sebutan 14 I yaitu immobility,
instability, incontinence, intellectual impairment, infection, impairment of
vision-hearing-taste-smell-communication-convalescence-skin integrity,
impaction, isolation, inanition, impecunity, iatrogenesis, immune
deficiency, dan impotence. Masalah kesehatan ini membutuhkan
penanganan yang komprehensif dan holistik baik bagi tenaga kesehatan
maupun bagi keluarga.
Sesuai dengan tema Hari Lanjut Usia Nasional tahun 2018 pada
tanggal 29 Mei, yaitu Lansia Sejahtera, Masyarakat Bahagia dengan
subtema di bidang kesehatan yakni Lansia Sehat Mandiri Diwujudkan dari
Keluarga Sehat, masyarakat diharapkan mengingat dan menyadari bahwa
“sehat” itu dimulai dari keluarga (www.depkes.go.id). Hal ini sejalan juga
dengan tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut Friedman (2010)
yaitu mengenal masalah kesehatan, memutuskan tindakan yang tepat bagi
keluarga, merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan
keluarga dan menggunakan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, peran
keluarga sangat penting dalam menjaga dan memelihara kesehatan
anggotanya terutama dalam tahapan perkembangan lanjut usia.
Perawat keluarga merupakan tenaga profesional kesehatan yang
memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga untuk mewujudkan
keluarga sehat dan meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara
kesehatan. Peran perawat keluarga menurut Mubarak (2010) dalam
Ratnawati (2017) adalah sebagai pendidik, koordinator, pelaksana dan
pengawas perawatan, pengawas kesehatan, konsultan, kolaborator,
advokat, fasilitator, penemu kasus, dan modifikator. Dalam
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tugas perkembangan keluarga dengan lansia?
2. Apa sajakah masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan
lansia?
3. Bagaimana asuhan keperawatan pada keluarga dengan lansia?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami konsep asuhan keperawatan pada keluarga
dengan lansia dan menerapkannya dalam tatanan nyata.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian keperawatan
keluarga dengan lansia.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga
dengan lansia.
c. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah kesehatan pada lansia.
d. Mahasiwa mampu melakukan asuhan keperawatan pada keluarga
dengan lansia.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Definisi Lansia
Lansia adalah individu yang berusia di atas 60 tahun, pada
umumnya memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi-fungsi
biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi (BKKBN, 1995 dalam Muhith,
2016). Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan dengan
berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi ransangan dari dalam
dan luar tubuh.
2. Batasan Lansia
Menurut WHO lanjut usia dikelompokkan menjadi :
a. Usia pertengahan (middle age), kelompok usia 45 sampai 59 tahun
b. Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun.
Departemen Kesehatan RI membagi lansia sebagai berikut:
a. Kelompok menjelang usia lanjut (45-54 th) sebagai masa vibrilitas
b. Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai presenium
c. Kelompok usia lanjut (65 th >) sebagai senium
3. Teori Menua
Teori proses menua dibagi menjadi dua, yaitu teori biologis dan
teori kejiwaan sosial (Sheira,1974 dalam Muhith, 2016). Teori Biologis
terdiri dari teori genetik dan mutasi, teori interaksi selular, teori replikasi
DNA, teori ikatan silang, teori radikal bebas, dan teori kekebalan sendiri.
Sedangkan teori kejiwaan sosial terdiri dari teori aktivitas, teori
kepribadian berlanjut, teori pembebasan, teori subkultural, teori strati kasi
usia, dan teori penyesuaian individu dengan lingkungan.
4. Permasalah yang Terjadi pada Usia Lanjut
a. Penyakit terbanyak pada lansia
5
2. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) antara lain :
a. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang
utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan
anggota keluarga berhubungan dengan orang lain
b. Fungsi sosialisasi dan penempatan sosial (sosialisation and social
placement function) adalah fungsi pengembangan dan tempat melatih
anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah
c. Fungsi reproduksi (reproductive function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi menjadi kelangsungan keluarga
d. Fungsi ekonomi (the economic function) adalah untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga
e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the healthly care
function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
3. Tugas Kesehatan Keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Friedman (1998) yaitu :
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Mengambil keputusan
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Modifikasi lingkungan
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat
4. Tugas Perkembangan Keluarga Usia Lanjut
Tugas perkembangan keluarga usia lanjut merupakan bagian penting
dalam konsep keluarga usia lanjut. Perawat keluarga perlu memahami
setiap tahap perkembangannya (Mubarak, 2006).
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
b. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
c. Mempertahankan hubungan perkawinan
7
BAB III
KASUS SEMU
A. Uraian Kasus
Tn. X dan Ny. Y merupakan pasangan suami istri yang memiliki 4
orang anak dengan anak tertua berusia 60 tahun bernama Tn. K. Tn X dan
Ny. Y masing-masing berusia 80 tahun dan 79 tahun. Saat ini Tn. X dan
Ny. Y tinggal bersama anak tertua (Tn. K) dan ketiga cucunya. Satu tahun
terakhir Tn. X kesulitan untuk melakukan mobilisasi karena lututnya
sering terasa nyeri (utamanya malam hari), bengkak, kemerahan, sulit
digerakkan, kesemutan. Tn. K mengatakan sudah pernah memeriksakan
kondisi Tn. Y ke Puskesmas dan didapatkan hasil kadar asam urat Tn. X
cukup tinggi (10 mg/dL). Setelah dilakukan pemeriksaan pada Tn. X,
sebagai wali pasien Tn. K mengaku sudah diingatkan untuk menghindari
beberapa makanan tinggi purin seperti bayam, daun singkong, kacang-
kacangan, daun melinjo, dan jeroan. Namun, karena dilingkungan Tn. K
sayur yang tersedia hanya sayur-sayur tersebut, jadi Tn. X dan keluarga
memakan sayur yang dilarang tersebut, apalagi daun singkong dan daun
melinjo merupakan makanan faforit Tn. X sejak dulu. Ketika berjalan, Tn.
K mengaku cukup kesulitan karena merasa nyeri, apalagi ketika bangun
pada pagi hari. Tn. K tidak kuat untuk berjalan jauh dan sudah mulai
mengurangi aktifitasnya sejak 1 tahun terakhir. Selain itu, menurut Ny. Y,
keluarganya memiliki riwayat hipertensi. Setiap ada kunjungan pegawai
kesehatan, Ia dan keluarga selalu memiliki tekanan darah yang tinggi. Ny.
Y menuturkan dalam keluarganya sering memasak makanan yang cukup
asin, karena jika tidak asin Tn. X tidak berselara makan. Meskipun Ny. Y
sebenarnya tahu dan sudah dilarang untuk mengurangi konsumsi garam.
Selain itu, Ny. Y dan Tn. K beberapa kali mengeluhkan pegal/kaku di
daerah leher.
11
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Data Keluarga
Agama dan -
Islam, Jawa Status kelas sosial
suku
Data Anggota Keluarga
Status
Hub dg Pendidikan Pekerjaan Status Gizi TTV (TD,
Nama Umur JK Suku Imunisasi
KK Terakir saat ini (TB,BB,IMT) N, S, RR)
Dasar
Tn. X Ayah 80 thn L Jawa SD - TB : 158 cm TD : 150/90 Belum
BB : 52 mmHg Lengkap
IMT : 20,82 N : 94
x/mnt
S : 36.5 oC
RR :
22x/mnt
Ny. Y Ibu 79 thn P Jawa SD Petani TB : 157 cm TD : Belum
BB : 54 Kg 150/110 Lengkap
12
b. Genogram
Tn. X
Ny. Y
(Px)
Tn. K
Keterangan :
: Perempuan : Meninggal
: Laki-laki : Menikah
Penjelasan : Tn. X dan Ny. Y tinggal bersama anak pertamanya (Tn. K).
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn. X.
d. Struktur Keluarga
Pola Komunikasi : (√) Baik, () Disfungsional
Pola dalam keluarga : (√) Tdk ada masalah, () Ada masalah
14
e. Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif : (√) Berfungsi, () Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : (√) Berfungsi, () Tdk berfungsi
Fungsi Ekonomi : (√) Baik, () Kurang baik
i) Denah rumah
WC
Gudang
4m
Su Dapur
mur R.
Makan
Mus Kmr.
hola Tdr
R.
Tengah
Kmr. R.
Tdr Keluarga
R.
Tamu Kmr.
Tdr
Keluarga sudah pernah periksa dan mengetahui bahwa kadar asam urat
Tn. X tinggi, namun keluarga sulit menghindari makanan yang
dilarang untuk dikonsumsi.
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang
dialami anggota dalam keluarganya? : (√) Ya, () Tidak
Keluarga mengatakan sudah diberitahu untuk menghindari kacang-
kacangan dan beberapa sayur seperti daun singkong serta daun
melinjo.
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang
dialami anggota dalam keluarganya? : (√) Ya, () Tidak
Keluarga mengetahui namun tidak secara spesifik, Tn. X mengatakan
biasanya lututnya akan terasa nyeri dan sulit digerakkan ketika
memakan makanan yang dilarang.
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang sedang
dialami anggota keluarga bila tidak diobati/dirawat? : (√) Ya, () Tidak
Tn. X dan Ny. Y mengatakan petugas Puskemas sudah menjelaskan.
6) Pada siapa keluarga dapat menggali informasi tentang masalah
kesehatan yang dialami keluarga? Keluarga mengatakan mendapat
informasi dari petugas Puskesmas terdekat dan tetangga.
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarga : Tn. X dan Ny. Y mengatakan sudah wajar, namanya juga
orang tua jadi wajar mengalami sakit seperti Tn. X sekarang.
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang
dialami anggota keluarganya : () Ya, (√) Tidak
Keluarga tidak tahu bagaimana caranya, hanya kalau misal nyeri sendi
Tn. X sangat sakit akan diperiksa ke Puskesmas.
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah yang
dialami anggota keluarga? : (√) Ya, () Tidak. Selain dengan obat
warung untuk nyeri sendi, keluarga juga membawa Tn. X ke
Puskesmas.
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga
dengan masalah kesehatan yang dialaminya? : (√) Ya, () Tidak. Tn. X
18
hanya mencoba untuk memijat lututnya yang nyeri dengan pelan, dan
bergerak sedikit-sedikit setelah bangun dari tidur. Ny. Y kadang kala
pada malam hari membalurkan minyak gosok untuk mengurangi nyeri.
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan
yang dialami anggota keluarganya? : () Ya, (√) Tidak
Keluarga masih mengonsumsi makanan yang dilarang untuk
dikonsumsi, misalnya kacang-kacangan, daun singkong, dan daun
melinjo dengan alasan tidak ada sayuran lain. Keluarga pernah
mencoba untuk menanam sayur sendiri namun gagal.
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan
yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan? : () Ya, (√) Tidak. Tn. X mengalami kesulitan
berjalan, namun keadaan kamar mandi yang berada di luar rumah tidak
diberi penerangan yang terang, jarak kamar Tn. X dengan kamar mandi
juga cukup jauh.
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di
masayarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarganya? : (√) Ya, () Tidak. Keluarga memeriksakan diri ke
Puskesmas.
j. Kemandirian Keluarga
Kriteria I II III IV
k. Pemeriksaan Fisik
Kaki kanan
Disuria Anestesi daerah perifer - -
Hematuria Riwayat pengobatan
Frekuensi 9 x/hari 11x/hari Alergi Obat - -
Retensi Jenis obat yang Obat penurun asam Obat penurun
urat tekanan darah
dikonsumsi
tinggi
l. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium Tn. X Ny. Y
Asam urat 10 mg/Dl 6 mg/dL
Kolesterol 150 mg/dL 200 mg/dL
22
2. Analisis Data
Tanggal Analisa : 27 Oktober 2018
No. Tanggal Data Masalah
1. 27 Oktober DS : Risiko jatuh pada Tn. X
2018 - Tn. X mengatakan (SDKI D.0143)
aktifitasnya terbatas
karena merasakan nyeri di
sendi lutut dan jari kaki
DO :
- Skor TUG : 17,8 (risiko
tinggi jatuh)
- Tn. X berjalan dengan
pelan, membungkuk
sambil memegang lutut
- Usi Tn. X 80 tahun
- Jarak kamar tidur ke
kamar mandi cukup jauh
- Lampu di kamar mandi
kurang terang (redup)
2. 27 Oktober DS : Manajemen kesehatan
2018 - Tn. X tahu jika kadar asam keluarga Tn. X tidak
urat dalam darahnya efektif (SDKI D.0115)
tinggi, tapi tidak tahu cara
apa yang dapat dilakukan
untuk menangani gejala di
rumah.
- Ny. Y mengatakan untuk
mengatasi nyeri Tn. X
pada malam hari biasanya
ia membantu mengoleskan
minyak gosok.
- Tn. X dan Ny. Y
mengatakan meskipun
sudah dilarang untuk
mengonsumsi makanan
yang mengandung purin
(kacang-kacangan, daun
singkong, dll), keluarga
tetap mengonsumsi
makanan tersebut dengan
alasan tidak ada sayuran
23
lain di lingkungan
rumahnya.
- Keluarga Tn. K jarang
melaukan aktifitas
fisik/berolahraga
DO :
- Kadar asam urat Tn. X :
10 mg/dL
- Jari kaki bengkak, merah
24
3. Prioritas Masalah
Dx. No Kriteria Skala Bobot Skor Rasional
Risiko jatuh pada 1 Sifat Masalah Masalah belum terjadi yaitu karena
Tn. X (SDKI Skala : Tn. X yang memiliki gangguan
D.0143) Tidak/kurang sehat (aktual) 3 2/3 x 1 keseimbangan dan lingkungan yang
Ancaman kesehatan 2 1 = tidak aman menyebabkan Tn. X
(resiko) 2/3 berisiko jatuh. Tn. X tidak memiliki
Keadaan sejahtera 1 riwayat jatuh.
(sejahtera)
2 Kemungkinan masalah dapat Karena salah satu penyebab
diubah munculnya diagnosa risiko jatuh
Skala : adalah lingkungan yang tidak aman
Mudah 2 2/2 x 2 (pencahayaan dan jarak kamar ke
Sebagian 1 2 = kamar mandi) sehingga masalah
Tidak dapat 0 2 mudah diubah.
3 Potensial Masalah untuk dicegah Untuk mengatasi gangguan berjalan
Skala : karena nyeri Tn. X dan Ny. Y sudah
Tinggi berusaha mencari pengobatan
Cukup 3 2/3 x 1 dengan memeriksanakan Tn. X ke
Rendah 2 1 = puskesmas, namun untuk
1 2/3 menciptakan lingkungan yang aman
belum diperhatikan.
4 Menonjolnya masalah (dari sudut Tn. X dan Ny. Y mengatakan bahwa
pandang keluarga) kedua sadar jika sudah tua, jadi
25
4. Diagnosa Keperawatan
a. Risiko jatuh pada Tn. X (SDKI D.0143)
b. Manajemen kesehatan keluarga Tn. X tidak efektif (SDKI D.0115)
5. Intervensi Keperawatan
Risiko jatuh Risiko jatuh pada Setelah dilakukan 1. Keluarga mampu Tidak berjalan Identifikasi Risiko (6610)
pada Tn. X Tn. X dapat tindakan selama 6 mengidentifikasi: lambat karena
(SDKI berkurang atau kali pertemuan a. Cara berjalan 1. Kaji ulang riwayat
sakit (3)
kesehatan masa lalu
D.0143) hilang dalam 2 minggu, Tn. K (0222) Rentang
keluarga mampu : b. Faktor penuaan (penyakit medis, diagnosa
pergerakan sendi
fisik pada Tn. X keperawatan, dan
cukup luas (3)
1. Keluarga (0113) perawatannya)
mampu 2. Kaji ulang data yang
2. Keluarga Keluarga aktif
mengenal berpartisipasi aktif didapatkan dari
mencari
masalah dalam pengambilan pengkajian risiko secara
informasi dengan
kesehatan keputusan perawatan rutin :
bertanya kepada
risiko jatuh kesehatan (1606): a. Cara berjalan
perawat (5)
pada Tn. X b. Kemampuan rentang
a. Mencari Keluarga
2. Keluarga informasi yang garak sendi
melakukan saran
mampu terpercaya c. Tes keseimbangan
dari perawat
berpartisipasi (160603) (Time Up Go Test)
untuk
28
(6480)
perawatan kesehatan
Manajemen Manajemen Setelah dilakukan 1. Keluarga Mampu Pengajaran proses penyakit
kesehatan keluarga dalam tindakan selama 6 menanyakan tentang menyebutkan 4 arthritis (5602)
keluarga Tn. X mempertahankan kali pertemuan penyakit asam faktor penyebab
tidak efektif kesehatan dan dalam 2 minggu, urat/arthritis (1831) 1. Kaji tingkat pengetahuan
penyakit asam
(SDKI melakukan keluarga mampu : a. Menanyakan keluarga tentang proses
urat (4) :
D.0115) perawatan pada faktor penyebab penyakit dan
keturunan,
Tn. X menjadi 1. Keluarga (183101) penatalaksanaannya
penyakit DM,
efektif mampu b. Menanyakan 2. Jelaskan mengenai proses
gangguan ginjal
mengenal tanda dan gejala penyakit sesuai kebutuhan
dan hipertensi,
masalah awal penyakit (melakukan penyuluhan)
tingginya
kesehatan asam urat a. Faktor penyebab
konsumsi purin,
dalam keluarga (183103) b. Tanda dan gejala awal
mengonsumsi
2. Keluarga c. Menanyakan serta lanjut
alkohol, obesitas,
mampu manfaat olahraga c. Penatalaksanaan
penggunaan obat-
berpartisipasi teratur pada untuk mengurangi
obatan
dalam pasien asam urat gejala : manajemen
diuretik/analgetik
mengambil (183109) nyeri
dalam waktu
keputusan d. Menanyakan cara d. Penatalaksanaan
lama, usia
perawatan dalam pengelolaan
mengatasi nyeri Mampu
kesehatan asam urat penyakit : manajemen
menyebutkan 3
anaknya (1606) (183114) diet, manajemen
tanda dan gejala
3. Keluarga e. Menanyakan cara aktifitas (olahraga)
awal asam urat
mampu mengatur pola untuk membantu
(4) : kesemutan
32
memberikan makan yang baik dan line; sendi pengeluaran zat purin
perawatan pada bagi penderita bengkak, 3. Gunakan media
Tn. K asam urat kemerahan, panas, penyuluhan yang menarik
4. Keluarga (183123) nyeri; nyeri utama seperti leaflet, ppt, lembar
mampu pada malam balik
menyediakan hari/saat bangun 4. Memilih dan
lingkungan tidur pagi hari, mengkoordinasikan
yang aman dan nyeri terjadi waktu yang tepat untuk
nyaman bagi berulang-ulang, keluarga saat dilakukan
klien pada penyakit implementasi
5. Keluarga asam urat parah 5. Berikan penjelasan
mampu akan mengurangi pentingnya mengambil
memahami pergerakan sendi; keputusan terhadap
sumber-sumber serangan timbul langkah yang harus
kesehatan secara mendadak diambil ketika keluarga
(1806) Mampu sakit
menjelaskan Peningkatan Keterlibatan
manfaat olahraga keluarga (7110)
untuk membantu
6. Identifikasi kemampuan
pengeluaran atau
keluarga untuk terlibat
penghancuran zat
dalam perawatan klien
purin (4)
7. Dorong perawatan oleh
Mampu
anggota keluarga :
menjelaskan 1
a. Pembatasan purin :
33
terkemuka,
contohnya klinik,
puskesmas, dll (5)
Memanfaatkan
sumber perawatan
darurat,
contohnya IGD
Puskesmas (5)
Memahami
pentingnya
perawatan tindak
lanjut (5)
dari tubuh melalui urin atau kadang jika tidak ada jahe hanya di
c. Olahraga ringan : olahraga yang kompres hangat dan diolesi minyak
teratur untuk memperbaiki kondisi gosok (4)
kekuatan dan kelenturan sendi serta - Tn. X masih jarang minum, sehari 4-5
memperkecil risiko terjadinya gelas (3)
kerusakan sendi akibat radang sendi
8. Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi, A : Masalah teratasi sebagian
karakteristik, frekuensi, skala)
9. Pastikan perawatan analgesik pada klien P : Lanjutkan intervensi : 1, 2d, 7a, 7b, 7c
diberikan secara benar
10. Dorong klien untuk memonitor nyeri dan
menangani nyeri dengan tepat
11. Ajarkan teknik non farmakologis :
a. Relaksasi napas dalam
b. Kompres hangat, bisa dengan
dikombinasikan dengan parutan jahe
(kompres jahe)
12. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh dan
mengurangi nyeri
13. Libatkan keluarga dalam memutuskan
kebutuhan pemeliharaan rumah seperti
penyusunan perabotan rumah dan
penataan ruang
14. Berikan lingkungan yang bersih dan aman
41
7. Evaluasi Sumatif
No. Dx. Keperawatan Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1. Risiko jatuh pada Tn. X 1. Ny. Y dan Tn. K mengatakan √ 1. Keluarga mengatakan sering
(SDKI D.0143) paham terhadap risiko jatuh memerhatikan cara berjalan Tn.
yang bisa dialami Tn. X X, tambah lambat atau tambah
membungkuk
2. Ny. Y dan Tn. K terlibat dalam √ 2. Ny. Y membantu Tn. X dalam
perawatan Tn. XX untuk memenuhi kebutuhannya, seperti
mencegah risiko jatuh membantu berjalan jika tidak ada
pegangan
3. Keluarga sudah menyiapkan √ 3. Keluarga mengatakan sudah
lingkungan yang aman bagi Tn. mengganti lampu sumur dan
X kamar mandi serta menyediakan
pegangan di kamar mandi untuk
Tn. X
4. Keluarga memahami fasilitas √ 4. Keluarga memutuskan akan
kesehatan mana yang dapat langsung membawa Tn. X ke
digunakan
42
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Keluarga sebagai satuan unit terkecil dalam masyarakat merupakan
support system yang baik dalam pemenuhan kebutuhan dan kesehatan
lansia. Friedman (2010), menjelaskan bahwa keluarga lanjut usia adalah
keluarga yang di dalamnya terdapat penduduk lanjut usia atau anggota
keluarga seluruhnya berusia usia lanjut. Tugas perkembangan pada
keluarga dengan lansia secara garis besar yaitu menyesuaikan perubahan-
perubahan yang terjadi seperti penurunan pendapatan dan keterbatasan
serta tetap membangun hubungan yang baik dalam perkawinan. Selain itu,
bagi keluarga juga hendaknya menyiapkan kehidupan akhir atau kesiapan
terhadap adanya kematian. Masalah kesehatan yang sering dialami lansia
bisa diringkas menjadi 14 “I”, diantaranya immobility, isolation,
impotence, dan insomnia. Semua masalah kesehatan tersebut harus
tertangani dengan baik dengan mempertimbangkan pemenuhan tugas
perkembangan keluarga. Keberhasilan keluarga dalam tugas
perkembangan keluarga dengan lansia dan mengatasi masalah kesehatan
pada lansia akan meningkatkan kualitas hidup lansia. Peran perawat sangat
penting dalam membantu keluarga dengan lansia, terutama untuk
meningkatkan kemandirian keluarga merawat lansia.
B. Saran
Dalam pengkajian keluarga dengan lansia, seringkali kita
mengalami keterbatasan komunikasi karena lansia mengalami gangguan
kognitif maupun penurunan fungsi indra. Sehingga dalam pengkajian
hendaknya dikaji pula kemampuan keluarga untuk berkomunikasi dan
menerima informasi perawatan yang akan kita berikan.
45
Lampiran 1
Hasil perhitungan dengan instrumen GDS dan TUG untuk menilai status mental,
dan keseimbangan.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan 1 0 0
kesenangan
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 1
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar 1 0 0
melakukan sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan 1 0 0
anda
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
Jumlah
Nama : Ny. Y
Tanggal Pemeriksaan : 24 Oktober 2018
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan 1 0 0
kesenangan
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar 1 0 0
melakukan sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan 1 0 0
anda
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
Jumlah
Nama : Ny. Y
Tanggal Pengkajia : 24-26 Oktober 2018
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
1 24 Oktober 2018 15,4 detik
2 25 Oktober 2018 14,8 detik
3 26 Oktober 2018 15,7 detik
Rata-Rata Waktu TUG 15,3 detik
Interpretasi hasil Klien Risiko Tinggi Jatuh
Hasil pengamatan Cara berjalan klien lambat, tidak stabil,
agak pincang, punggung agak bungkuk.
48