Anda di halaman 1dari 6

KARTIKA-JURNAL ILMIAH FARMASI, Des 2015, 3(2), 32-37 32

p-ISSN 2354-6565 / e-ISSN 2502-3438

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK AIR HERBA PECUT KUDA


(Stachytarpheta jamaicensis (L) VAHL) PADA MENCIT SWISS WEBSTER

Afifah B. Sutjiatmo1,2, Elin Yulinah Sukandar3, Candra1, Suci Nar Vikasari1,2


1
Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Indonesia
2
Pusat Ilmu Hayati, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
3
Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
fifahbs@yahoo.com

ABSTRAK

Herba pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) secara tradisional dapat digunakan
untuk mengobati berbagai penyakit, seperti infeksi dan batu saluran kencing, diuretik,
rheumatik, sakit tenggorokan (faringitis), pembersih darah, datang haid tidak teratur, keputihan,
hepatitis A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan penggunaan herba pecut kuda
pada hewan uji. Ekstrak air herba pecut kuda dibuat dengan metode perebusan dalam air suling
selama 30 menit. Pengujian toksisitas akut dilakukan mengacu pada pedoman BPOM.
Pengujian toksisitas akut dilakukan pada mencit Swiss Webster jantan dan betina dengan
pemberian tunggal ekstrak air herba pecut kuda pada dosis 100, 500, 2.000, 5.000 dan 10.000
mg/kg bb. Pengamatan dilakukan selama 14 hari. Hasil menunjukkan bahwa selama 14 hari
setelah pemberian tunggal ekstrak air herba pecut kuda, tidak ada kematian pada seluruh hewan
uji. Dapat disimpulkan bahwa LD50 ekstrak air herba pecut kuda lebih besar dari 5.000 mg/kg
bb.

Kata kunci: pecut kuda, Stachytarpheta jamaicensis, toksisitas akut, ekstrak air, LD50

ABSTRACT

Traditionally, Pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.)Vahl) is used to treat various


diseases such diuretic and rheumatic. The research objective was to determine safety of water
extract S. jamaicensis herbas in mice. Water extract of S. jamaicensis were made using boiled
water for 30 minutes. Acute toxicity test was done according to BPOM. Acute toxicity test was
performed on Swiss Webster mice with a single administration of the water extract at doses of
100, 500, 2.000, 5.000 and 10.000 mg/kg bw. Observations of animal were done for a total of
14 days. The results showed that during 14 days of observation after single oral administration
of water extract of S. jamaicensis up to 10000 mg/kg bw showed no toxicity of all experimental
animals. It can be conclude that LD50 of water extract of S. jamaicensis is greater than 5.000
mg/kg bw.

Keywords: pecut kuda, Stachytarpheta jamaicensis, acute toxicity, water extract, LD50

PENDAHULUAN pecut kuda lebih baik daripada ekstrak etanol


terhadap bakteri Gram positif seperti
Pecut kuda merupakan terna semusim yang
Staphylococcus aureus, Enterococcus
tumbuh di ketinggian 1-1500 m di atas
faecalis, dan Bacillus subtilis. Ekstrak
permukaan laut. Herba pecut kuda digunakan
kloroform dan ekstrak air herba pecut kuda
masyarakat Indonesia untuk mengobati infeksi
juga mempunyai efek anti jamur terhadap
dan batu saluran kencing, diuretik, rheumatik,
Candida albicans dan Saccharomyces
sakit tenggorokan (faringitis), pembersih
cerevisiae. (Meena dan Pitchai 2011) Efek
darah, datang haid tidak teratur, keputihan,
analgesik dan antiinflamasi ekstrak etanol
hepatitis A. Bagian yang digunakan adalah
Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl telah
daun, bunga, dan akar. (Dalimartha 2000)
diuji pada hewan uji. Hasil menunjukkan
Uji efek antimikroba menunjukkan bahwa
bahwa ektrak etanol dosis 50, 100 dan 150
efek antimikroba ekstrak kloroform herba

Sutjiatmo, dkk.
Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 32-37 33

mg/kg bb mempunyai efek analgesik pada Prosedur pengujian toksisitas akut ekstrak
mencit yang diinduksi asam asetat dan air herba pecut kuda adalah sebagai berikut:
mempunyai efek antiinflamasi pada hewan uji 1. Sebelum percobaan dimulai, hewan uji
yang diinduksi karagenan. (Sulaiman, et al. diadaptasi selama lebih kurang 7 hari.
2007) Hewan dikelompokkan secara acak
Pengujian pada hewan yang telah diberi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok
serbuk kering daun pecut kuda yang terdiri dari 5 ekor hewan.
dicampurkan dalam pakan standar dengan 2. Sebelum pemberian zat uji secara oral,
konsentrasi 75:25, 50:50, dan 25:75 juga
mencit dipuasakan selama 16-18 jam,
menunjukkan sedikit variasi pada tanda-tanda
atau penampakan fisik hewan uji dan tetapi air tetap diberikan
menunjukkan adanya sedikit perbedaan pada 3. Pada waktu ke-0 (T0) dilakukan
histopatologi di jumlah lemak dan nekrosis pengamatan perilaku
jaringan pada organ hati, pembuluh darah, Pengamatan perilaku terdiri dari
ginjal, paru, dan testis, tetapi otak, mata dan pengamatan jumlah jengukan, aktivitas
usus (besar dan halus) dan haringan jantung motorik, fenomena Straub, piloereksi,
normal jika dibandingkan kontrol. (Ataman, et ptosis, refleks korneal, refleks pineal,
al. 2006) lakrimasi, vasodilatasi, katalepsi,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gelantung, retablishment, jalan mundur,
keamanan penggunaan herba pecut kuda pada jalan melingkar, fleksi, Haffner, geliat,
hewan uji. grooming, tremor, gemetar badan,
vokalisasi, urinasi, defekasi, denyut
BAHAN DAN HEWAN UJI jantung, pernafasan, salivasi, mortalitas,
Bahan. Herba pecut kuda yang diperoleh dan sikap tubuh.
dari kebun tanaman obat Manoko-Lembang. 4. Setiap hewan uji diberi sediaan sesuai
Bahan kemudian dideterminasi untuk kelompoknya, yaitu:
menentukan kebenaran jenisnya di Herbarium  Kelompok 1 : kontrol air suling
Bandungense, Sekolah Ilmu dan Teknologi
Hayati, Institut Teknologi Bandung (ITB).
 Kelompok 2 : ekstrak air herba pecut
Hewan uji. Hewan percobaan yang akan kuda dosis 100 mg/ kg bb
digunakan pada penelitian ini adalah mencit  Kelompok 3 : ekstrak air herba pecut
Swiss Webster jantan dan betina, berumur 6-8 kuda dosis 500 mg/ kg bb
minggu dengan bobot minimal 20 gram, yang  Kelompok 4 : ekstrak air herba pecut
diperoleh Laboratorium Hewan Pusat Ilmu
Hayati Institut Teknologi Bandung. kuda dosis 2.000 mg/ kg bb
 Kelompok 5 : ekstrak air herba pecut
METODE kuda dosis 5.000 mg/ kg bb
Pembuatan simplisia. Herba pecut kuda  Kelompok 6 : ekstrak air herba pecut
yang diperoleh, dicuci dengan air hingga kuda dosis 10.000 mg/ kg bb
bersih, ditiriskan dan dikeringkan, kemudian 5. Setelah pemberiaan zat uji, dilakukan
digiling serta diayak dengan ayakan mesh no. pengamatan perilaku mencit pada menit ke
44 sehingga berukuran seragam.
30, 60, 120, dan 240.
Pembuatan ekstrak air herba pecut
kuda. Ekstrak air herba pecut kuda dibuat 6. Pengamatan dan penimbangan bobot
dengan perebusan dalam air suling. Rendemen badan dilakukan setiap hari selama 14 hari.
yang dihasilkan ±8,53%. 7. Pada akhir percobaan semua kelompok
Pengujian toksisitas akut ekstrak air dikorbankan, kemudian dibedah dan
herba pecut kuda. Uji toksisitas akut dilakukan penimbangan bobot organ
dilakukan pada mencit Swiss Webster sesuai
(jantung, paru-paru, hati, ginjal, adrenal,
dengan Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik
secara in vivo BPOM tahun 2014. dan alat-alat reproduksi).

Sutjiatmo, dkk.
34 Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 32-37

Berdasarkan data yang diperoleh dihitung yang normal akan langsung berpaling
LD50 dan dilakukan analisis statistik dan/atau mencicit. Penentuan sikap tubuh
terhadap bobot badan dan indeks organ dilakukan dengan cara meletakkan mencit
menggunakan Uji-t menggunakan pada punggungnya dan dilihat apakah
perangkat lunak SPSS 20.0 untuk langsung membalik ke posisi keempat
Windows. kakinya. Lakrimasi ditunjukkan dengan
pengeluaran air mata, ditandai dengan basah
HASIL DAN PEMBAHASAN disekitar mata. Uji gelantung dilakukan
dengan cara menggelantungkan mencit selama
Pada pengujian toksisitas akut,
5 detik pada kawat horisontal; jika dalam
pengamatan dilakukan terhadap perilaku,
waktu lima detik mencit tersebut tidak
bobot badan, indeks organ dan kematian
berhasil untuk menaiki kawat tersebut maka
hewan uji. Aktivitas farmakologik meliputi
mencit tersebut dinilai sebagai telah
aktivitas sistem autonomik, perilaku, sensorik,
kehilangan kemampuannya untuk
neuromuskular, kardiovaskular, pernapasan,
memulihkan secara fisik posisi dirinya
mata, gastrointestinal, gastrourinari dan kulit.
(righting ability). Jika mencit tidak mampu
Pengamatan aktivitas sistem autonomik
menggelantung dan jatuh maka dinilai sebagai
meliputi salivasi, defekasi, urinasi, dan
kehilangan refleks untuk menggelantung.
piloereksi. Pengamatan perilaku meliputi
Berdasarkan hasil uji perilaku hewan uji,
grooming, sikap agresif atau defensif, posisi
diperoleh bahwa semakin besar dosis, maka
duduk kepala ke atas, kepala tertunduk dan
aktivitas motorik semakin menurun.
aktivitas yang tidak normal. Pengamatan
Penurunan retablisment terlihat pada dosis
aktivitas sensorik meliputi righting reflex,
300 dan 2.000 mg/kg bb pada menit ke-60.
refleks korneal, peka terhadap bunyi dan
Hal ini menunjukkan bahwa herba pecut kuda
sentuhan. Pengamatan aktivitas
mempunyai efek pada sistem saraf pusat dan
neuromuskular meliputi aktivitas meningkat
sistem saraf perifer.
atau berkurang, tremor, lemas, fenomena
Penimbangan bobot badan bertujuan untuk
Straub, refleks fleksi, dan kematian.
mengetahui perubahan bobot badan hewan uji
Pengamatan aktivitas kardiovaskular meliputi
dalam 14 hari penimbangan.
denyut jantung meningkat atau berkurang,
Berdasarkan hasil penimbangan bobot
vasodilatasi dan perdarahan. Pengamatan
bdan hewan uji selama 14 hari, dapat dilihat
pernafasan meliputi terengah-engah, apnea,
adanya kenaikan bobot badan pada mencit
atau dipnea. Pengamatan mata meliputi
jantan. Sedangkan bobot badan pada mencit
lakrimasi, ptosis dan refleks pupil.
betina mengalami penurunan. Hasil
Pengamatan aktivitas gastrointestinal dan
penimbangan bobot badan hewan uji selama
gastrourinari meliputi salivasi, diare, berak
14 hari dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2.
atau kencing berdarah, dan konstipasi.
Pengamatan pada kulit meliputi piloereksi dan
bengkak.
Jumlah jengukan menandakan sifat ingin
tahu dari mencit. Ptosis ditandai dengan
kelopak mata sekurang-kurangnya 50%
tertutup. Refleks yang dilakukan meliputi
refleks pineal, refleks korneal, refleks haffner,
dan refleks fleksi. Refleks pineal dilakukan
dengan cara menggelitik telinga mencit,
refleks korneal dilakukan untuk mengetahui
masih ada atau tidak refleks di mata,
sedangkan refleks fleksi ditujukan untuk
mengetahui adanya refleks pada kaki. Uji
Haffner dilakukan dengan cara menjepit
pangkal ekor mencit dengan pinset, mencit

Sutjiatmo, dkk.
Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 32-37 35

Tabel 1. Hasil Penimbangan Bobot Badan Mencit Jantan Uji Toksisitas Akut Ekstrak Air
Herba Pecut Kuda
Rata-Rata Bobot Badan (g) Pada Pengamatan Hari Ke-
Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
37,4± 37,4± 35± 38,8± 38,2± 38,4± 38,2± 38,6± 37,6± 38,2± 38,6± 38,4± 39± 38,4±
Kontrol
3,1 3,1 3,3 3,3 3,3 3,1 3,1 3,2 3,5 3,1 2,7 2,7 2,9 3,2
32,4± 32,8± 28,2± 27,8± 27± 27,4± 28,4± 28,6± 30± 29,4± 30± 30± 33,6± 30,6±
D1
6,9 4,7 6,5 4,4 3,6 4,2 4,5 4,3 3,9 4,3 4 4 3,1 3,3
26,2± 27,8± 28,2± 27,8± 27± 27,4± 28,4± 28,6± 30± 29,4± 30± 30± 33,6± 30,6±
D2
3,6 4,7 4,6 4,4 3,6 4,2 4,5 4,3 3,9 4,3 4 4 3,1 3,3
37,4± 37,4± 37± 37,8± 38± 39,2± 37,8± 38,2± 39,4± 39,6± 39,4± 39,4± 39,4± 39,4±
D3
3,5 3,5 3,3 3,5 3,9 3,8 3,8 3,4 3,4 3 2,7 2,3 1,9 2,7
38,4± 38,4± 39,2± 40,2± 39± 38,6± 39,8± 38,8± 39± 39,2± 39,4± 39,2± 39,4± 39±
D4
1,5* 1,5* 1,3* 1* 1* 1,6* 1* 1,6* 1* 0,8* 1,1* 0,4* 0,8* 0,7*
35,8± 35,8± 36,2± 35,8± 36,4± 36,4± 37,4± 37,8± 36,6± 38,2± 37,6± 37,4± 38,2± 37,8±
D5
3,1 3,1 3,4 3,5* 3,5* 3,5* 3,6* 3,5* 4,2 4,6 4,9 4 4,6 4,2
Keterangan : D1 = Dosis 100 mg/kg BB D2 = Dosis 500 mg/kg BB
D3 = Dosis 2.000 mg/kg BB D4 = Dosis 5.000 mg/kg BB
D5 = Dosis 10.000 mg/kg BB * = hasil berbeda dan bermakna (Sig < 0,05)

Tabel 2. Hasil Penimbangan Bobot Badan Mencit Betina Uji Toksisitas Akut Ekstrak Air
Herba Pecut Kuda
Rata-Rata Bobot Badan (g) pada pengamatan hari ke-
Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
34,2± 34,2± 31,4± 34,6± 33,8± 33,8± 33,2± 33± 33,4± 32,8± 32,6± 33 ± 33± 33±
Kontrol
3,3 3,3 3 3,2 2,5 3,1 2,9 3,3 3,3 2,7 3,3 3,3 3,3 3,6
34,2± 35,2± 33± 33,2± 32,8± 33,6± 33,4± 33,4± 32,6± 32,4± 31,8± 32,2± 31,2± 31±
D1
2,5* 2,7* 2,7 2,3* 2,4* 2,8* 2,3* 2* 2,3* 2,3* 2,7* 1,9* 1,9* 2,5*
31,2± 31,6± 30,8± 30,8± 30,6± 30,6± 31± 30,6± 30,4± 30,8± 31,2± 30,4± 29,8± 30,4±
D2
4,4* 4,2* 4,4 4,5* 4,2* 4* 3,8* 3,7* 3,6* 3,9* 2,9* 3,3* 3,1* 3,3*
28± 28± 27,4± 27,4± 28,4± 28± 28,6± 28,4± 28,4± 28,4± 29,6± 29,2± 29,2± 29,2±
D3
2,5* 2,5* 3,1 2,7* 2,7* 2,3* 2,9* 2,8* 2,8* 2,8* 1,9* 2,3* 2,3* 2,3*
26,8± 26,8± 28± 27,2± 27,4± 27,2± 27,6± 26,8± 27,2± 27,4± 27± 25,4± 26,4± 26,2±
D4
3,6 3,6 3 3,4 3,3 3,4 2,9 3,7 2,2 2,8 3,1 2,6 2,7 2
28,8± 28± 27,8± 28± 27,6± 27,6± 26,2± 26± 25,2± 27± 27± 27,5± 26,7± 28±
D5
5,8 5,5 4 4,1 4 3 3,7 3,8 4,3 2,4 2,9 2,6 2,5 2,9
Keterangan : D1 = Dosis 100 mg/kg BB D2 = Dosis 500 mg/kg BB
D3 = Dosis 2.000 mg/kg BB D4 = Dosis 5.000 mg/kg BB
D5 = Dosis 10.000 mg/kg BB * = hasil berbeda dan bermakna (Sig < 0,05)

Setelah 14 hari penimbangan bobot badan, paru, ginjal, limfa, vesika dan testis (jantan),
hewan uji dibedah dan ditimbang bobot organ serta tuba falopi dan ovarium (betina). Hasil
dari setiap mencit dari setiap kelompok. Hal perhitungan indeks organ mencit jantan dapat
ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek dilihat pada Gambar 1 dan hasil perhitungan
toksik pada organ dalam yang terjadi setelah indeks organ mencit betina dapat dilihat pada
pemberian ekstrak. Organ-organ yang diamati Gambar 2.
untuk pengujian ini adalah hati, jantung, paru-

Sutjiatmo, dkk.
36 Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 32-37

Gambar 1. Indeks organ mencit jantan uji toksisitas akut ekstrak air herba pecut kuda

Gambar 2. Indeks organ mencit betina uji toksisitas akut ekstrak air herba pecut kuda
Keterangan : D1 = Dosis 100 mg/kg BB D2 = Dosis 500 mg/kg BB
D3 = Dosis 2.000 mg/kg BB D4 = Dosis 5.000 mg/kg BB
D5 = Dosis 10.000 mg/kg BB * = hasil berbeda dan bermakna (Sig < 0,05)

Sutjiatmo, dkk.
Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 32-37 37

Hasil analisis statistik uji-t perhitungan Ataman, J E, et al., et al. Histopathologic


indeks organ mencit jantan menunjukkan effects of Stachytarpheta jamaicensis (L.)
bahwa indeks organ hati, jantung, dan testis Vahl. in Wistar Rats. 3, 2006, Pakistan
pada kelompok semua uji identik dengan Journal of Biological Sciences, Vol. 9, hal.
kelompok kontrol (p>0,05). Sedangkan pada 477-482.
indeks organ paru-paru pada kelompok uji
Dalimartha, S. Atlas Tumbuhan Obat
dosis 2000 mg/kg bb, indeks organ ginjal pada
Indonesia Jilid II. Jakarta : Trubus
kelompok dosis uji 10.000 mg/kg bb, indeks
Agriwidya, 2000. hal. 146-148.
organ limpa pada kelompok uji dosis 5.000
mg/kg bb dan indeks organ vesika pada Indonesia, Badan Pengawas Obat dan
kelompok uji dosis 5.000 dan 10.000 mg/kg Makanan Republik. Peraturan Kepala
bb terjadi perbedaan bermakna jika BPOM RI no. 7 Tahun 2014 tentang
dibandingkan kontrol (p<0,05). Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik secara
Hasil analisis statistik uji-t perhitungan in vivo. Jakarta : s.n., 2014
indeks organ mencit betina menunjukkan
Laurence, D. L. and A. L. Bacharach, 1964,
bahwa indeks organ jantung, paru-paru, limpa,
dan ovarium pada kelompok uji identik Evaluation Of Drug Activities :
dengan kelompok kontrol (p>0,05), tetapi Pharmacometrics, Vol, Academic Press,
pada indeks organ hati pada kelompok uji London.
dosis 100 mg/kg bb, indeks organ ginjal pada
Meena, R dan Pitchai, R. Evaluation of
kelompok dosis uji 5.000 mg/kg bb, dan
antimicrobial activity and preliminary
indeks organ tuba falopi pada kelompok uji
phytochemical studies on whole plant of
dosis 500, 2.000, dan 10.000 terjadi perbedaan
Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl. 3,
bermakna jika dibandingkan kontrol (p<0,05).
2011, International Research of Journal of
Hasil di atas menunjukkan bahwa pada
Pharmacy, Vol. 2, hal. 234-239.
penggunaan ekstrak air herba pecut kuda dosis
tinggi berpotensi toksik pada organ ginjal, Nielsen, E., Grete Ostergaard, John Christian
organ reproduksi, organ limpa dan prgan Larsen, 2008, Toxicological Risk
paru-paru. Oleh karena itu, diharapkan Assessment of Chemicals : A Practical
penggunaan ekstrak air herba pecut kuda dosis Guide, Informa Healhtcare, New York,
tinggi harus hati-hati dan dipantau.
107 - 111.
KESIMPULAN Research Guideline for Evaluating The Safety
LD50 ekstrak air herba pecut kuda lebih and Efficacy of Herbal Medicines, 1993,
besar dari 5.000 mg/kg bb dan termasuk WHO-Regional Office For The Westrn
dalam kategori senyawa praktis tidak toksik. Pasific, Manila.

UCAPAN TERIMA KASIH Sulaiman, M R, et al., et al. Antinociceptive


and anti-inflammatory effects of
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Stachyartarpheta jamaicensis (L.) Vahl
Lembaga Penelitian dan Pengabdian (Verbebaceae) in Experimental Animal
Masyarakat Universitas Jenderal Achmad Models. 2007, Medical Principle and
Yani yang telah membiayai penelitian ini Practise, Vol. 19, hal. 272-279.
melalui Hibah Penelitian Unggulan.
Thompson, E. B., 1985, Drug Bioscreening
DAFTAR PUSTAKA Fundamentals of Drug Evaluation
Arnold, D. L., Harold C. G., and D. R. Techniques in Pharmacology, Graceway
Krewski, 1990, Handbook of In Vivo Publ. Co Inc., New York.
Toxicity Testing, Academic Press, Inc., Zar, Jerrold H., 1996, Biostatistical Analysis,
Toronto, 3rd Edition, Prentice-Hall International,
Inc, USA.

Sutjiatmo, dkk.

Anda mungkin juga menyukai