ABSTRAK
Herba pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) secara tradisional dapat digunakan
untuk mengobati berbagai penyakit, seperti infeksi dan batu saluran kencing, diuretik,
rheumatik, sakit tenggorokan (faringitis), pembersih darah, datang haid tidak teratur, keputihan,
hepatitis A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan penggunaan herba pecut kuda
pada hewan uji. Ekstrak air herba pecut kuda dibuat dengan metode perebusan dalam air suling
selama 30 menit. Pengujian toksisitas akut dilakukan mengacu pada pedoman BPOM.
Pengujian toksisitas akut dilakukan pada mencit Swiss Webster jantan dan betina dengan
pemberian tunggal ekstrak air herba pecut kuda pada dosis 100, 500, 2.000, 5.000 dan 10.000
mg/kg bb. Pengamatan dilakukan selama 14 hari. Hasil menunjukkan bahwa selama 14 hari
setelah pemberian tunggal ekstrak air herba pecut kuda, tidak ada kematian pada seluruh hewan
uji. Dapat disimpulkan bahwa LD50 ekstrak air herba pecut kuda lebih besar dari 5.000 mg/kg
bb.
Kata kunci: pecut kuda, Stachytarpheta jamaicensis, toksisitas akut, ekstrak air, LD50
ABSTRACT
Keywords: pecut kuda, Stachytarpheta jamaicensis, acute toxicity, water extract, LD50
Sutjiatmo, dkk.
Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 32-37 33
mg/kg bb mempunyai efek analgesik pada Prosedur pengujian toksisitas akut ekstrak
mencit yang diinduksi asam asetat dan air herba pecut kuda adalah sebagai berikut:
mempunyai efek antiinflamasi pada hewan uji 1. Sebelum percobaan dimulai, hewan uji
yang diinduksi karagenan. (Sulaiman, et al. diadaptasi selama lebih kurang 7 hari.
2007) Hewan dikelompokkan secara acak
Pengujian pada hewan yang telah diberi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok
serbuk kering daun pecut kuda yang terdiri dari 5 ekor hewan.
dicampurkan dalam pakan standar dengan 2. Sebelum pemberian zat uji secara oral,
konsentrasi 75:25, 50:50, dan 25:75 juga
mencit dipuasakan selama 16-18 jam,
menunjukkan sedikit variasi pada tanda-tanda
atau penampakan fisik hewan uji dan tetapi air tetap diberikan
menunjukkan adanya sedikit perbedaan pada 3. Pada waktu ke-0 (T0) dilakukan
histopatologi di jumlah lemak dan nekrosis pengamatan perilaku
jaringan pada organ hati, pembuluh darah, Pengamatan perilaku terdiri dari
ginjal, paru, dan testis, tetapi otak, mata dan pengamatan jumlah jengukan, aktivitas
usus (besar dan halus) dan haringan jantung motorik, fenomena Straub, piloereksi,
normal jika dibandingkan kontrol. (Ataman, et ptosis, refleks korneal, refleks pineal,
al. 2006) lakrimasi, vasodilatasi, katalepsi,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gelantung, retablishment, jalan mundur,
keamanan penggunaan herba pecut kuda pada jalan melingkar, fleksi, Haffner, geliat,
hewan uji. grooming, tremor, gemetar badan,
vokalisasi, urinasi, defekasi, denyut
BAHAN DAN HEWAN UJI jantung, pernafasan, salivasi, mortalitas,
Bahan. Herba pecut kuda yang diperoleh dan sikap tubuh.
dari kebun tanaman obat Manoko-Lembang. 4. Setiap hewan uji diberi sediaan sesuai
Bahan kemudian dideterminasi untuk kelompoknya, yaitu:
menentukan kebenaran jenisnya di Herbarium Kelompok 1 : kontrol air suling
Bandungense, Sekolah Ilmu dan Teknologi
Hayati, Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kelompok 2 : ekstrak air herba pecut
Hewan uji. Hewan percobaan yang akan kuda dosis 100 mg/ kg bb
digunakan pada penelitian ini adalah mencit Kelompok 3 : ekstrak air herba pecut
Swiss Webster jantan dan betina, berumur 6-8 kuda dosis 500 mg/ kg bb
minggu dengan bobot minimal 20 gram, yang Kelompok 4 : ekstrak air herba pecut
diperoleh Laboratorium Hewan Pusat Ilmu
Hayati Institut Teknologi Bandung. kuda dosis 2.000 mg/ kg bb
Kelompok 5 : ekstrak air herba pecut
METODE kuda dosis 5.000 mg/ kg bb
Pembuatan simplisia. Herba pecut kuda Kelompok 6 : ekstrak air herba pecut
yang diperoleh, dicuci dengan air hingga kuda dosis 10.000 mg/ kg bb
bersih, ditiriskan dan dikeringkan, kemudian 5. Setelah pemberiaan zat uji, dilakukan
digiling serta diayak dengan ayakan mesh no. pengamatan perilaku mencit pada menit ke
44 sehingga berukuran seragam.
30, 60, 120, dan 240.
Pembuatan ekstrak air herba pecut
kuda. Ekstrak air herba pecut kuda dibuat 6. Pengamatan dan penimbangan bobot
dengan perebusan dalam air suling. Rendemen badan dilakukan setiap hari selama 14 hari.
yang dihasilkan ±8,53%. 7. Pada akhir percobaan semua kelompok
Pengujian toksisitas akut ekstrak air dikorbankan, kemudian dibedah dan
herba pecut kuda. Uji toksisitas akut dilakukan penimbangan bobot organ
dilakukan pada mencit Swiss Webster sesuai
(jantung, paru-paru, hati, ginjal, adrenal,
dengan Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik
secara in vivo BPOM tahun 2014. dan alat-alat reproduksi).
Sutjiatmo, dkk.
34 Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 32-37
Berdasarkan data yang diperoleh dihitung yang normal akan langsung berpaling
LD50 dan dilakukan analisis statistik dan/atau mencicit. Penentuan sikap tubuh
terhadap bobot badan dan indeks organ dilakukan dengan cara meletakkan mencit
menggunakan Uji-t menggunakan pada punggungnya dan dilihat apakah
perangkat lunak SPSS 20.0 untuk langsung membalik ke posisi keempat
Windows. kakinya. Lakrimasi ditunjukkan dengan
pengeluaran air mata, ditandai dengan basah
HASIL DAN PEMBAHASAN disekitar mata. Uji gelantung dilakukan
dengan cara menggelantungkan mencit selama
Pada pengujian toksisitas akut,
5 detik pada kawat horisontal; jika dalam
pengamatan dilakukan terhadap perilaku,
waktu lima detik mencit tersebut tidak
bobot badan, indeks organ dan kematian
berhasil untuk menaiki kawat tersebut maka
hewan uji. Aktivitas farmakologik meliputi
mencit tersebut dinilai sebagai telah
aktivitas sistem autonomik, perilaku, sensorik,
kehilangan kemampuannya untuk
neuromuskular, kardiovaskular, pernapasan,
memulihkan secara fisik posisi dirinya
mata, gastrointestinal, gastrourinari dan kulit.
(righting ability). Jika mencit tidak mampu
Pengamatan aktivitas sistem autonomik
menggelantung dan jatuh maka dinilai sebagai
meliputi salivasi, defekasi, urinasi, dan
kehilangan refleks untuk menggelantung.
piloereksi. Pengamatan perilaku meliputi
Berdasarkan hasil uji perilaku hewan uji,
grooming, sikap agresif atau defensif, posisi
diperoleh bahwa semakin besar dosis, maka
duduk kepala ke atas, kepala tertunduk dan
aktivitas motorik semakin menurun.
aktivitas yang tidak normal. Pengamatan
Penurunan retablisment terlihat pada dosis
aktivitas sensorik meliputi righting reflex,
300 dan 2.000 mg/kg bb pada menit ke-60.
refleks korneal, peka terhadap bunyi dan
Hal ini menunjukkan bahwa herba pecut kuda
sentuhan. Pengamatan aktivitas
mempunyai efek pada sistem saraf pusat dan
neuromuskular meliputi aktivitas meningkat
sistem saraf perifer.
atau berkurang, tremor, lemas, fenomena
Penimbangan bobot badan bertujuan untuk
Straub, refleks fleksi, dan kematian.
mengetahui perubahan bobot badan hewan uji
Pengamatan aktivitas kardiovaskular meliputi
dalam 14 hari penimbangan.
denyut jantung meningkat atau berkurang,
Berdasarkan hasil penimbangan bobot
vasodilatasi dan perdarahan. Pengamatan
bdan hewan uji selama 14 hari, dapat dilihat
pernafasan meliputi terengah-engah, apnea,
adanya kenaikan bobot badan pada mencit
atau dipnea. Pengamatan mata meliputi
jantan. Sedangkan bobot badan pada mencit
lakrimasi, ptosis dan refleks pupil.
betina mengalami penurunan. Hasil
Pengamatan aktivitas gastrointestinal dan
penimbangan bobot badan hewan uji selama
gastrourinari meliputi salivasi, diare, berak
14 hari dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2.
atau kencing berdarah, dan konstipasi.
Pengamatan pada kulit meliputi piloereksi dan
bengkak.
Jumlah jengukan menandakan sifat ingin
tahu dari mencit. Ptosis ditandai dengan
kelopak mata sekurang-kurangnya 50%
tertutup. Refleks yang dilakukan meliputi
refleks pineal, refleks korneal, refleks haffner,
dan refleks fleksi. Refleks pineal dilakukan
dengan cara menggelitik telinga mencit,
refleks korneal dilakukan untuk mengetahui
masih ada atau tidak refleks di mata,
sedangkan refleks fleksi ditujukan untuk
mengetahui adanya refleks pada kaki. Uji
Haffner dilakukan dengan cara menjepit
pangkal ekor mencit dengan pinset, mencit
Sutjiatmo, dkk.
Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 32-37 35
Tabel 1. Hasil Penimbangan Bobot Badan Mencit Jantan Uji Toksisitas Akut Ekstrak Air
Herba Pecut Kuda
Rata-Rata Bobot Badan (g) Pada Pengamatan Hari Ke-
Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
37,4± 37,4± 35± 38,8± 38,2± 38,4± 38,2± 38,6± 37,6± 38,2± 38,6± 38,4± 39± 38,4±
Kontrol
3,1 3,1 3,3 3,3 3,3 3,1 3,1 3,2 3,5 3,1 2,7 2,7 2,9 3,2
32,4± 32,8± 28,2± 27,8± 27± 27,4± 28,4± 28,6± 30± 29,4± 30± 30± 33,6± 30,6±
D1
6,9 4,7 6,5 4,4 3,6 4,2 4,5 4,3 3,9 4,3 4 4 3,1 3,3
26,2± 27,8± 28,2± 27,8± 27± 27,4± 28,4± 28,6± 30± 29,4± 30± 30± 33,6± 30,6±
D2
3,6 4,7 4,6 4,4 3,6 4,2 4,5 4,3 3,9 4,3 4 4 3,1 3,3
37,4± 37,4± 37± 37,8± 38± 39,2± 37,8± 38,2± 39,4± 39,6± 39,4± 39,4± 39,4± 39,4±
D3
3,5 3,5 3,3 3,5 3,9 3,8 3,8 3,4 3,4 3 2,7 2,3 1,9 2,7
38,4± 38,4± 39,2± 40,2± 39± 38,6± 39,8± 38,8± 39± 39,2± 39,4± 39,2± 39,4± 39±
D4
1,5* 1,5* 1,3* 1* 1* 1,6* 1* 1,6* 1* 0,8* 1,1* 0,4* 0,8* 0,7*
35,8± 35,8± 36,2± 35,8± 36,4± 36,4± 37,4± 37,8± 36,6± 38,2± 37,6± 37,4± 38,2± 37,8±
D5
3,1 3,1 3,4 3,5* 3,5* 3,5* 3,6* 3,5* 4,2 4,6 4,9 4 4,6 4,2
Keterangan : D1 = Dosis 100 mg/kg BB D2 = Dosis 500 mg/kg BB
D3 = Dosis 2.000 mg/kg BB D4 = Dosis 5.000 mg/kg BB
D5 = Dosis 10.000 mg/kg BB * = hasil berbeda dan bermakna (Sig < 0,05)
Tabel 2. Hasil Penimbangan Bobot Badan Mencit Betina Uji Toksisitas Akut Ekstrak Air
Herba Pecut Kuda
Rata-Rata Bobot Badan (g) pada pengamatan hari ke-
Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
34,2± 34,2± 31,4± 34,6± 33,8± 33,8± 33,2± 33± 33,4± 32,8± 32,6± 33 ± 33± 33±
Kontrol
3,3 3,3 3 3,2 2,5 3,1 2,9 3,3 3,3 2,7 3,3 3,3 3,3 3,6
34,2± 35,2± 33± 33,2± 32,8± 33,6± 33,4± 33,4± 32,6± 32,4± 31,8± 32,2± 31,2± 31±
D1
2,5* 2,7* 2,7 2,3* 2,4* 2,8* 2,3* 2* 2,3* 2,3* 2,7* 1,9* 1,9* 2,5*
31,2± 31,6± 30,8± 30,8± 30,6± 30,6± 31± 30,6± 30,4± 30,8± 31,2± 30,4± 29,8± 30,4±
D2
4,4* 4,2* 4,4 4,5* 4,2* 4* 3,8* 3,7* 3,6* 3,9* 2,9* 3,3* 3,1* 3,3*
28± 28± 27,4± 27,4± 28,4± 28± 28,6± 28,4± 28,4± 28,4± 29,6± 29,2± 29,2± 29,2±
D3
2,5* 2,5* 3,1 2,7* 2,7* 2,3* 2,9* 2,8* 2,8* 2,8* 1,9* 2,3* 2,3* 2,3*
26,8± 26,8± 28± 27,2± 27,4± 27,2± 27,6± 26,8± 27,2± 27,4± 27± 25,4± 26,4± 26,2±
D4
3,6 3,6 3 3,4 3,3 3,4 2,9 3,7 2,2 2,8 3,1 2,6 2,7 2
28,8± 28± 27,8± 28± 27,6± 27,6± 26,2± 26± 25,2± 27± 27± 27,5± 26,7± 28±
D5
5,8 5,5 4 4,1 4 3 3,7 3,8 4,3 2,4 2,9 2,6 2,5 2,9
Keterangan : D1 = Dosis 100 mg/kg BB D2 = Dosis 500 mg/kg BB
D3 = Dosis 2.000 mg/kg BB D4 = Dosis 5.000 mg/kg BB
D5 = Dosis 10.000 mg/kg BB * = hasil berbeda dan bermakna (Sig < 0,05)
Setelah 14 hari penimbangan bobot badan, paru, ginjal, limfa, vesika dan testis (jantan),
hewan uji dibedah dan ditimbang bobot organ serta tuba falopi dan ovarium (betina). Hasil
dari setiap mencit dari setiap kelompok. Hal perhitungan indeks organ mencit jantan dapat
ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek dilihat pada Gambar 1 dan hasil perhitungan
toksik pada organ dalam yang terjadi setelah indeks organ mencit betina dapat dilihat pada
pemberian ekstrak. Organ-organ yang diamati Gambar 2.
untuk pengujian ini adalah hati, jantung, paru-
Sutjiatmo, dkk.
36 Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 32-37
Gambar 1. Indeks organ mencit jantan uji toksisitas akut ekstrak air herba pecut kuda
Gambar 2. Indeks organ mencit betina uji toksisitas akut ekstrak air herba pecut kuda
Keterangan : D1 = Dosis 100 mg/kg BB D2 = Dosis 500 mg/kg BB
D3 = Dosis 2.000 mg/kg BB D4 = Dosis 5.000 mg/kg BB
D5 = Dosis 10.000 mg/kg BB * = hasil berbeda dan bermakna (Sig < 0,05)
Sutjiatmo, dkk.
Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 3(2), 32-37 37
Sutjiatmo, dkk.