Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun

psikologi. Salah satunya adalah kebutuhan oksigen. Oksigen memegang

peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional. Tidak adanya

oksigen akan menyebabkan tubuh, secara fungsional, mengalami kemunduran

atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan

oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh

(Asmadi, 2008).

Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem

pernapasan secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem

respirasi, maka kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Sering kali

individu tidak menyadari terhadap pentingnya oksigen. Proses pernapasan

dianggap sesuatu yang biasa-biasa saja. Banyak kondisi yang menyebabkan

seseorang mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti

adanya sumbatan pada saluran pernapasan, contoh sumbatan pada saluran

pernapasan dapat dijumpai pada pasien dengan penyakit asma bronkhial

(Asmadi, 2008)

Asma bronkhial adalah suatu keadaan dimana saluran nafas

mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu,

yang menyebabkan peradangan ; penyempitan ini bersifat berulang namun

1
reversible, dan diantar episode penyempitan bronkus tersebut terdapat

keadaan ventilasi yang lebih normal (Nurarif & Kusuma, 2016).

Salah satu diagnosa keperawatan utama pada pasien asma bronkhial

adalah Ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Ketidakefektifan bersihan jalan

nafas adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi

dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas

(Nurarif & Kusuma, 2016).

Usia lanjut adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan

bagian dari proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan dialami

oleh setiap individu. Masalah lanjut usia akan dihadapi oleh setiap insan dan

akan berkembang menjadi masalah yang lebih kompleks, akibatnya

penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian

menyebabkan terjadi peningkatan jumlah penduduk lanjut usia. Makin

panjangnya umur harapan hidup. Di samping sebagai status kebanggaan

tetapi, mengingat tidak sedikit masalah yang biasa timbul sebagai dampak

penuaan. Penyakit-penyakit pada lansia pada umumnya memiliki

karakteristik berupa penyakit kronis lainnya sering kali yang patologis,

sehingga hanya berupa suatu keluhan subyektif dari lansia (Pearson and

Vaughan, 1986 dalam Aspiani, 2014).

Menurut data yang diperoleh pada rekam medis Panti Sosial Tresna

Werdha Minaula Kendari, jumlah lansia yang menderita asma bronkhial pada

tahun 2015 terdapat 12 jumlah total penderita, dengan jumlah lansia laki-laki

sebanyak 7 orang (58,3%) dan lansia perempuan sebanyak 5 orang (41,7%),

sedangkan pada tahun 2016 terdapat 18 jumlah total penderita, dengan jumlah

2
lansia laki-laki sebanyak 11 orang (61,1%) dan lansia perempuan sebanyak 7

orang (38,9%), kemudian pada tahun 2017 terdapat 23 jumlah total penderita,

dengan jumlah lansia laki-laki sebanyak 14 orang (60,9%) dan lansia

perempuan sebanyak 9 orang (39,1%), dan pada tahun 2018 dari bulan januari

sampai dengan bulan mei terdapat 10 jumlah total penderita, dengan jumlah

lansia laki-laki sebanyak 6 orang (60%) dan lansia perempuan sebanyak 4

orang (40%). (Medical record Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari,

2018).

Dalam hal ini perawat harus memahami dan mampu melakukan

asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan kebutuhan

oksigenasi dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Melakukan

pengkajian kepada pasien, menentukan diagnosa yang mungkin muncul,

menyusun rencana tindakan, dan mengimplementasikan rencana tindakan

tersebut, serta mengevaluasi hasilnya. Pasien gangguan kebutuhan oksigenasi

tidak hanya membutuhkan obat-obatan dari dokter saja, tetapi sangat penting

mendapatkan Asuhan Keperawatan yang memadai selama berada di Panti

Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas

kasus ini untuk dijadikan karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan

keperawatan pada lanjut usia yang mengalami gangguan kebutuhan

oksigenasi dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas di Panti

Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari”.

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian

ini adalah “Bagaimanakah asuhan keperawatan pada lanjut usia yang

mengalami gangguan kebutuhan oksigenasi dengan masalah ketidakefektifan

bersihan jalan nafas di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari ?”

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran asuhan keperawatan pada lanjut

usia yang mengalami gangguan kebutuhan oksigenasi dengan masalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas di Panti Sosial Tresna Werdha

Minaula Kendari .

2. Tujuan Khusus

a. Untuk melakukan pengkajian keperawatan pada lanjut usia yang

mengalami gangguan kebutuhan oksigenasi dengan masalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

b. Untuk menetapkan diagnosa keperawatan pada lanjut usia yang

mengalami gangguan kebutuhan oksigenasi dengan masalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

c. Untuk menyusun perencanaan keperawatan pada lanjut usia yang

mengalami gangguan kebutuhan oksigenasi dengan masalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

d. Untuk melaksanakan tindakan keperawatan pada lanjut usia yang

mengalami gangguan kebutuhan oksigenasi dengan masalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

4
e. Untuk melakukan evaluasi keperawatan pada lanjut usia yang

mengalami gangguan kebutuhan oksigenasi dengan masalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari studi kasus ini diharapkan dapat menjadi

referensi atau masukan perkembangan ilmu keperawatan dan menambah

kajian ilmu keperawatan khususnya pada lanjut usia yang mengalami

gangguan kebutuhan oksigenasi dengan masalah ketidakefektifan

bersihan jalan nafas di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perawat

Dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan tindakan

asuhan keperawatan pada lanjut usia yang mengalami gangguan

kebutuhan oksigenasi dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan

nafas di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari.

b. Bagi Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari

Menjadi masukan untuk mengevaluasi pelayanan yang telah

diberikan kepada lanjut usia yang mengalami gangguan kebutuhan

oksigenasi dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas dan

dapat digunakan dalam melakukan perbaikan pelayanan di Panti

Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari.

5
c. Bagi Institusi Pendidikan Akademi Keperawatan Pemerintah

Kabupaten Konawe

Dapat digunakan sebagai referensi bagi institusi pendidikan

untuk mengembangkan ilmu tentang asuhan keperawatan pada lanjut

usia yang mengalami gangguan kebutuhan oksigenasi dengan

masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas di Panti Sosial Tresna

Werdha Minaula Kendari.

d. Bagi Klien

Agar dapat mengetahui perawatan yang benar bagi lansia yang

mengalami gangguan kebutuhan oksigenasi dengan masalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

Anda mungkin juga menyukai