Bab.1 Tinjauan Teori Keluarga. Word Hipertensi
Bab.1 Tinjauan Teori Keluarga. Word Hipertensi
Z DENGAN HIPERTENSI
DOSEN PEMBIMBING
Ns. KANDIDA SEPRIYANI KIDDING, S.Kep
DISUSUN OLEH:
NURSIAH
NIM. 20182030K
A. Pengertian Keluarga.
Adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi,2008).
Keluarga adalah dua atau tiga individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam
peranannya masing-masing, menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Bailon dan ( Maglaya, 1989 dalam Setiadi,2008).
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan social diri tiap anggota keluarga (Duval dan logan,
1986 dalam Setiadi,2008).
Dari tiga difinisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa keluarga
adalah :
1. Unit terkecil dari masyarakat.
2. Terdiri atas dua orang atau lebih.
3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah.
4. Hidup dalam satu rumah tangga.
5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga.
6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga.
7. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing.
8. Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.
B. Tipe/ Bentuk Keluarga.
Dalam (Sri Setyowati, 2007) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam yaitu :
1. Keluarga Tradisional.
a. Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
2
b. Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di
tambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan,
saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri
dari suami dan istri tanpa anak.
d. “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari
satu orang tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat).
Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
e. “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri
seorang dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian
tinggal kost untuk bekerja atau kuliah).
2. Keluarga Non Tradisional.
a. The Unmarriedteenege mather.
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan
anak dari hubungan tanpa nikah.
b. The Stepparent Family.
Keluarga dengan orang tua tiri..
c. Commune Family.
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak
ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama :
sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok atau
membesarkan anak bersama.
d. The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family..
Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan
tanpa melelui pernikahan:
1) Gay And Lesbian Family.
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup
bersama sebagaimana suami – istri (marital partners).
2) Cohibiting Couple.
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alas an tertentu.
3) Group-Marriage Family.
3
Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat
rumah tangga bersama yang saling merasa sudah
menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan
membesarkan anaknya.
4) Group Network Family.
Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup
bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling
menggunakan barang – barang rumah tangga bersama,
pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
5) Foster Family.
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga atau saudara didalam waktu sementara, pada
saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan
bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya.
6) Homeless Family.
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanent karena krisis personal yang
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem
kesehatan mental.
7) Gang.
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-
orang muda yang mencari ikatan emosional dan
keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang
dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
4
disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama
keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama
keluarga sedarah suami.
5. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar
bagi pembina keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
C. Fungsi keluarga
Dalam (Setiadi,2008) fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat
dijalankan keluarga sebagai berikut :
1. Fungsi Biologis.
a. Untuk meneruskan keturunan.
b. Memelihara dan membesarkan anak.
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Psikologis.
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman..
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberikan identitas keluarga.
3. Fungsi sosialisasi.
a. Membina sosial pada anak.
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan
tingkat perkembangan anak.
c. Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
4. Fungsi Ekonomi.
a. Mencari sumber – sumber penghasilan untuk
memenuhi kebutuhankeluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-
5
anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
5. Fungsi pendidikan.
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang dimiliki.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang
akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang
dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.
6
5. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas
kesehatan masyarakat.
E. Peran Keluarga.
Dalam (Setiadi, 2008), peranan keluarga menggambarkan seperangkat
perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu
dalam posisi dan situasi tertentu. Berbagai peranan yang terdapat di dalam
keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak,
berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunmgan.
2. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu
mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3. Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial
sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial
dan spriritual.
7
e. Persiapan menjadi orang tua.
f. Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan,
persalinan dan menjadi orang tua).
2. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing).
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan
krisis keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua
dinyatakan 17 % tidak bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal :
a. Suami merasa diabaikan.
b. Peningkatan perselisihan dan argument.
c. Interupsi dalam jadwal kontinu.
d. Kehidupan seksusl dan social terganggu dan menurun.
Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah;
1) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran,
interaksi, seksual dan kegiatan).
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan
dengan pasangan.
3) Membagi peran dan tanggung jawab
(bagaimana peran orang tua terhadap bayi dengan
memberi sentuhan dan kehangatan).
4) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak.
5) Konseling KB post partum 6 minggu.
6) Menata ruang untuk anak.
7) Biaya / dana Child Bearing.
8) Memfasilitasi role learning angggota keluarga.
9) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
8
b. Membantu anak bersosialisasi.
c. Beradaptasi dengan anak baru lahir, anakl yang lain j
uga terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar
keluarga.
e. Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.
f. Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh
dan kembang anak.
9
6. Keluarga dengan Anak Dewasa (anak 1 meninggalkan
rumah).
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup
mandiri dan menerim,a kepergian anaknya, menata kembali fasilitas
dan sumber yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri,
kakek dan nenek. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalh :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keinti man.
c. Menbantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di
masyarakat.
d. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anaknya.
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada
keluarga.
f. Berperan suami – istri kakek dan nenek.
g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi
contoh bagi anak – anaknya.
10
b. Menerima kematian pasangan, kawan dan
mempersiapkan kematian.
c. Mempertahankan keakraban pasangan dan saling
merawat.
d. Melakukan life review masa lalu.
BAB II
TINJAUAN KASUS
2. Klasifikasi.
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi pada arteri yang persisten
menetap dan abnormal diatas 140 mmhg sistolik dan 90 mmhg
diastolik. Adapun berikut klasifikasi menurut WHO, JNC 7, dan PHI :
11
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Tingkat 1 (Hipertensi ringan) 140-159 90-99
Tingkat 2 (Hipertensi sedang) 160-179 100-109
Tingkat 3 (Hipertensi berat) ≥ 180 ≥ 110
Hipertensi sistol terisolasi > 140 <90
3. Anatomi Fisiologi
Anatomi dan fisiologi menurut smeltzer (2010) yaitu;
a. Anatomi Jantung.
Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak
ditoraks bagian kiri dari sternum yang beratnya sekitar 300
gram. Daerah pertengahan dada antara kedua paru disebut
sebagai mediastinum. Sebagaian besar rongga mediastinum
12
ditempati oleh jantung yang terbungkus dalam kantung fibrosa
tipis yang disebut pericardium. Sisi kanan jantung dan kiri
masing-masing tersusun atas dua kamar atau bilik yang disebut
atrium dan ventrikel, sedangkan dinding yang memisahkan
kamar kanan dan kiri disebut septum. Karena posisi jantung
agak memutar dalam rongga dada, maka ventrikel kanan
terletak lebih ke anterior (tepat di bawah sternum) dan ventrikel
kiri lebih ke posterior.
b. Fisiologi Jantung.
Fungsi jantung adalah memompa darah seluruh tubuh
hingga ke jaringan perifer, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain
sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil
metabolisme. Aktivitas listrik jantung terjadi akibat ion bergerak
menembus membran sel. Pada keadaan istirahat otot jantung
terdapat dalam keadaan terpolarisasi dan pada saat siklus
jantung bermula saat dilepaskannya implus listrik disebut fase
depolarisasi. Adapun repolarisasi terjadi saat sel kembali
kekeadaan dasar dan sesuai dengan relaksasi otot miokardium.
Prinsip penting yang menentukan arah aliran darah adalah aliran
cairan dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan
rendah. Perubahan tekanan yang terjadi dalam kamar jantung
selama siklus jantung di mulai dengan diastolic saat ventrikel
berelaksasi. Selama diastolik, katup atrioventrikularis terbuka
dan darah yang kembali dari vena mengalir ke atrium dan
kemudian ke ventrikel. Pada titik ini ventrikel itu sendiri mulai
berkontraksi (sistolik) sebagai respon propagasi implus listrik
yang dimulai di nodus SA (sinoatrial)
13
nodus AV akan membuka, ventrikel mulai terisi dan urutan
kejadian berulang kembali.
4. Etiologi.
Penyebab terjadinya Hipertensi menurut Corwin (2009), antara lain :
a. Kecepatan denyut jantung,
b. Volume sekuncup.
c. Asupan tinggi garam.
d. Vasokontriksi arterio dan arteri kecil.
e. Stres berkepanjangan.
f. Genetik.
5. Patofisiologi.
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh
darah terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat
vasomotor ini bermula impuls saraf simpatis, yang berlanjut kebawah
ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia
simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut
saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilapaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan
dapat mempengaruhi respons pembuluh darah terhadap rangsang
vasokonstriktor.
Individu dengan Hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa
terjadi. Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis
merangsang pembuluh darah sebagai rangsang respons emosi,
kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas
vasokonstriksi. Medula adrenal mensekresi epinefrin, yang
menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan
steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon vasokonsriktor
pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran
darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang
pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin
II, suatu vasokonstriksi striktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldesteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan
retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan
volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetuskan
keadaan Hipertensi (Smeltzer, 2010).
15
Adapun tanda dan gejala yang dapat ditemukan pada pederita
Hipertensi menurut Corwin (2009), antara lain :
a. Sakit kepala serta pegal di bagian tengkuk saat terjadi
kadang-kadang disertai mual dan muntah, yang diakibatkan oleh
peningkatan tekanan darah intrakranium.
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan Hipertensif pada
retina.
c. Cara berjalan yang tidak mantap karena kerusakan
susunan saraf pusat.
d. Nokturia yang disebabkan oleh peningkatan aliran darah
ginjal dan filtrasi glomerulus.
e. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan
tekanan kapiler.
8. Penatalaksanaan Medik.
Tujuan tiap program penanganan bagi setiap pasien adalah
mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas penyerta dengan
mencapai dan mempertahankan tekanan darah di bawah 140/90
mmHg. Efektifitas setiap program ditentukan oleh derajat Hipertensi,
komplikasi biaya perawatan, dan kualitas hidup sehubungan dengan
terapi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pendekatan
nonfarmakologis, termasuk penurunan berat badan, pembatasan
alkohol, natrium dan tembakau; latihan relaksasi merupakan intervensi
wajib yang harus dilakukan pada setiap terapi anti-Hipertensi.
Apabila pada penderita Hipertensi ringan berada dalam risiko tinggi
(pria perokok) atau bila tekanan darah diastoliknya menetap, diatas 85
atau 95 mmHg dan siastoliknya diatas 130 sampai diatas 139 mmHg,
maka perlu dimulai terapi obat-obatan (Smeltzer, 2010).
9. Komplikasi.
Komplikasi yang dapat terjadi pada Hipertensi menurut Corwin (2009),
antara lain :
a. Stroke.
b. Infark miokard.
c. Gagal ginjal.
d. Ensefalopati (kerusakan otak) Kejang.
e. Retinopati.
10. Prognosis.
Terdapat beberapa skor prediktor yang dapat digunakan untuk
menilai prognosis jangka panjang. Tekanan darah termasuk salah satu
komponen penting untuk penilaian risiko kejadian kardiovaskular. Skor
WHO/ISH memprediksi kejadian kardiovaskular (infark miokard atau
stroke) dalam jangka waktu 10 tahun berdasarkan tekanan darah
sistolik, kadar kolesterol total, diabetes, status merokok, jenis kelamin,
serta usia.[29] Skor prediksi studi Framingham juga memprediksi
kejadian kardiovaskular 10 tahun dengan komponen penilaian berupa
17
TDS, usia, penggunaan obat anti hipertensi, diabetes, status merokok,
kadar total kolesterol dan HDL serum.[30]
Penurunan tekanan darah terbukti memberikan prognosis baik.
Studi metaanalisis menunjukkan bahwa setiap penurunan tekanan
darah sistolik 10 mmHg dapat menurunkan risiko komplikasi penyakit
jantung iskemik sebesar 17%, gagal jantung sebesar 28%, dan stroke
sebesar 27%.[31].
B. Kasus
1. Pengkajian..
a. Data Umum.
1) Nama kepala keluarga : Tn. Z
2) Alamat : Nanga kalis.
3) Komposisi Keluarga.
Jenis Hubunga
Umu Pendidik Pekerj
No. Nama Kelami n
r an aan
n Keluarga
1 Tn. Z 62 L KK SPG Swast
Ny. M P Istri SMA
2 th a
An. L L Anak SMA
60 IRT
3 L Anak
An. T SMA Swast
th
4
35 a
Swast
th
a
30
th
18
4) Genogram
Keterangan:
: Laki – laki ( meninggal ).
: Perempuan ( meniggal )
: Laki – laki.
: Perempuan.
: Tn. Z
....... : Tinggal serumah.
5) Tipe keluarga.
Tipe keluarga Tn. Z adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak.
6) Suku bangsa.
Keluarga Tn. Z merupakan keluarga suku Dayak, bahasa yang
digunakan sehari hari adalah bahasa Indonesia.
7) Agama.
Keluarga Tn. Z beragama Katolik dan seluruh anggota keluarga
melaksanakan ibadah pada hari minggu.
8) Status sosial ekonomi.
Penghasilan keluarga Tn. Z diperoleh dari Tn. Z sebagai pensiunan
PNS dan bertani karet. Penghasilan rata-rata sebulan ± Rp 1.800.000,
yang dipergunakan untuk bayar listrik rumah Rp 85.000 perbulan,
untuk membeli air bersih Rp 32.000.
9) Aktivitas rekreasi keluarga.
Tn. Z biasa rekreasi dengan mengujungi saudara-saudaranya
bersama keluarga, nonton tv di rumah bersama keluarga.
c. Data Lingkungan.
1) Karakteristik Rumah.
Rumah yang dihuni Tn. Z merupakan rumah sendiri, berukuran
panjang15 m2 lebar 4 m2terdiri dari dari ruang tamu, kamar tidur, dapur
dan WC, kondisi WC bersih dengan model WC leher angsa, lantai
sebagian terbuat dari papan dan beton, rumah semi permanen,
sirkulasi udara diperoleh dari pintu jendela dan ventilasi, keluarga
mempunyai halaman rumah yang dipergunakan untuk buka warung
kecil-kecilan, sampah keluarga yang kering dibakar dan yang basah
dibuang ditempat sampah, kebersihan rumah lumayan bersih, air
minum sehari-hari diperoleh dari air ledeng dengan kondisi air bersih.
Dan keluarga ingin merehap rumahnya tetapi sampai sekarang belum
ada biayanya.
20
Gambar Denah Rumah
L. 4m
1
P. 3,5m
P. 3,5m
L. 2m 2
L.
L.
3 2,7m
L.
L.
5 3,5m 4
2,7m
L.
6 3,5m
7 8
L. 2m
L. 2m
P. 2m
P. 2m
Keterangan:
1 : Ruang Tamu 5 : Ruang TV
2 : Kamar Tidur 6 : Dapur
3 : Kamar Tidur 7 : Kamar Mandi
4 : Kamar Tidur 8 : WC
21
d. Struktur keluarga.
1) Pola komunikasi keluarga.
dalam keluarga paling sering dilakukan pada malam hari,
pola komunikasi keluarga terbuka antara Tn. Z, Ny. M dan
anaknya. Bila ada masalah keluarga selalu mendiskusikan
secara bersama untuk mecari jalan keluarnya.
2) Struktur kekuatan keluarga.
Keluarga Tn. Z saling mendukung satu dengan yang lainnya,
respon keluarga bila ada anggota keluarga yang bermasalah
selalu mencari jalan keluarnya bersama-sama.
3) Struktur peran.
Tn. Z sebagai kepala keluarga, mencari nafkah dan
pensiunan PNS serta bekerja menyadap karet. Ny. M
sebagai IRT, pengatur rumah tangga dan An L sebagai anak
yang sudah menikah dan tinggal satu rumah dengan Tn.z
bekerja sebagai penyadap karet, An. T sebagai anak yang
belum menikah dan bekerja serabutan.
4) Nilai dan norma keluargamenerapkan nilai-nilai budaya
Dayak dan agama Katolik dalam kehidupan sehari-hari.
e. Fungsi keluarga:
1) Fungsi afektif:
Bagaimana cara keluarga mengekspresikan perasaan kasih
sayang Cara keluarga mengekspresikan peran kasih
sayangnya yaitu ketika salah satu anggota keluarga yang
berulang tahun keluarga saling mengucapkan walaupun
hanya sekedar mengucapkan.
2) Fungsi sosialisasi:
Sosialisasi keluarga dengan masyarakat disekitarnya baik.
3) Fungsi Perawatan Kesehatan.
a) Kemampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan.
b) Kemampuan keluarga untuk mengambil keputusan
untuk merawat.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit.
d) Kemampuan keluarga untuk memodifikasi
lingkungan.
22
e) Kemampuan keluarga untuk memanfaatkan
fasilitas yang ada.
4) Fungsi Reproduksi,
5) Fungsi ekonomi.
f. Stresss dan koping keluarga.
1) Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek
serta kekuatan keluarga: Stresor jangka pendek keluarga
mengatakan saat ini stres memikirkan masalah kesehatan
yang terjadi dalam keluarganya khususnya Tn. Z. Stresor
jangka panjang keluarga mengatakan ingin An. L segera
menikah dan membina keluarga.
2) Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap masalah.
Tn. Z memberikan semangat kepada anggota keluarganya
jika ada masalah. Keluarga juga membantu memecah kan
masalah yang ada dikeluarga tersebut.
g. Strategi Koping.
1) Bila ada masalah dalam keleuarga maka cara keluarga
untuk memecahkan masalah yang dilakukan adalah
musyawarah.
2) Strategi adaptasi disfungsional:
3) Bila ada salah satu anggota keluarga yang salah Tn. Z
selalu menegurnya.
h. Harapan keluarga.
Keluarga berharap petugas dapat membantu mengurangi masalah
kesehatan yang terjadi pada keluarga Tn. Z khususnya pada Tn. Z
dan berharap tidak terjadi hal-hal yang merugikan kesehatan Tn. Z.
i. Pemeriksaan fisik keluarga (head to toe).
Aspek Anggota Keluarga
Pemeriksaan
Tn. Z Ny. M An. L An. T
Fisik
Tampak Baik, Baik, Baik,
lemah, kesdaran kesadaran kesadaran
kesadaran compos compos compos
Keadaan umum
compos mentis, mentis, mentis,
mentis badan badan ideal badan
ideal. ideal.
TTV Pasien TD:120/80 TD:110/80 TD:-
N:88 x/m
mengataka mmHg mmHg
S:36,5⁰C
23
n pusing N:80 x/m N:84 x/m R:20 x/m
S:36,8⁰C S:37,0⁰C
dan nyeri
R:20 x/m R:21 x/m
dibagian
tengkuk
jika
tekanan
darah
tinggi
TD:150/11
0 mmHg
N:85 x/m
S:36⁰C
R:20x/m
Kulit sawo Kulit kuning Kulit kuning Kulit sawo
matang, langsat, langsat, matang,
kepala kepala kepala kepala
simetris simetris simetris dan simetris
dan tidak dan tidak tidak ada dan tidak
ada ada kelainan, ada
kelainan, kelainan, rambut kelainan,
Kulit/kepala rambut rambut hitam, rambut
putih, hitam dan pendek dan hitam,ramb
pendek agak ikal tidak rontok, utagak
dan tidak tidak ada tidak ada pendek dan
rontok, ketombe. ketombe. tidak
tidak ada rontok,
ketombe. tidak ada
ketombe.
Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
Konjungtiv Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
a merah merah merah merah
Mata muda, muda, muda, sklera muda,
sklera sklera tidak tidak ikterik. sklera tidak
tidak ikterik. ikterik.
ikterik.
Telinga Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
24
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan, benjolan, benjolan, benjolan,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
tekan, pendengan pendengan pendengan
pendenga baik. baik. baik.
n baik.
Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
lesi, tidak lesi, tidak lesi, tidak lesi, tidak
Hidung ada polip, ada polip, ada polip, ada polip,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
kelainan kelainan kelainan kelainan
bentuk. bentuk. bentuk. bentuk.
Mulut Mulut Mulut Mulut
simetris, simetris, simetris, simetris,
bibir bibir tidak bibir tampak bibir
tampak kering, gigi sedikit tampak
Mulut hitam dan lengkap, kering, gigi lembab,
kering, gigi terdapat lengkap dan gigi lengkap
lengkap sdikit bersih. dan bersih.
dan agak karang gigi.
kuning.
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
lesi, tidak lesi, tidak lesi, tidak lesi, tidak
ada ada ada ada
pembesar pembesara pembesaran pembesara
an kelenjar n kelenjar kelenjar n kelenjar
Leher tiroid, tidak tiroid, tidak tiroid, tidak tiroid, tidak
ada ada ada ada
pembengk pembengka pembengkak pembengka
akan kan an kelenjar kan
kelenjar kelenjar limfe. kelenjar
limfe. limfe. limfe.
Abdomen Datar, Datar tidak Datar, tidak Datar, tidak
25
tidak buncit, tidak buncit, tidak buncit, tidak
buncit, ada lesi, ada lesi, ada lesi,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
lesi, tidak benjolan, benjolan, benjolan,
ada tidak nyeri. tidak nyeri. tidak nyeri.
benjolan,
tidak nyeri.
Tidak Tidak Tidak Tidak
edema, edema, edema, tidak edema,
Ekstremitas tidak tidak atropi, atropi, KKO: tidak atropi,
atropi, KKO: 5 5 KKO: 5
KKO: 5
Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kesimpulan masalah masalah masalah masalah
kesehatan kesehatan kesehatan
j. Data tambahan.
1) Nutrisi.
2) Eliminasi.
3) Istirahat tidur.
4) Aktifitas sehari – hari.
2. Diagnosa Keperawatan.
a. Analisa Data
28
1) Gangguan rasa nyaman nyeri Hipertensi berhubungan
denganketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
mengalami nyeriHipertensi khususnya Tn. Z.
NIL
KRITERIA SKOR PEMBENARAN
AI
3/3 x Keluarga tampak cemas
Sifat masalah : aktual 1
1 ketika Tn. Z mulai sakit
29
Harapan keluarga agar
penyakit Tn. Z dapat
Kemungkinan masalah 1/2 x
1 sembuh agar keluarga
untuk diubah : sebagian 2
tidak cemas lagi
Keluarga merasakan
cemas saat terjadi
Potensi masalah dapat 2/3 x
2/3 perubahan status
dicegah : rendah 1
kesehatan keluarga
khususnya Tn. Z
Keluarga mengatakan jika
Menonjolnya masalah :
Tn. Z. Sakit keluarga
masalahnya ada tetapi ½x 1 ½
cemas tetapi tidak segera
tidak segera ditangani
ditangani
TOTAL SKOR 3 1/6
31
3. Rencana Asuhan Keperawatan.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN KRITERIA
STANDAR EVALUASI RENCANA INTERVENSI
EVALUASI
32
kesehatan Tn. Z yaitu diet rendah garam.
2.Mengambil keputus 6.Keluarga memberikan 5.Menganjurkan pada keluarga untuk
3.Merawat anggota
waktu istirhat pada Tn. Z memisahkan makan pada Tn. Z yang
keluarga yang sakit 7.Keluarga bersedia
sesuai dengan diet.
4.Memodifikasi
membawa Tn. Z ke 6.Menganjurkan pada keluarga untuk
lingkungan
fasilitas kesehatan terdekat mengatur jadwal tidur Tn. Z
5.Memanfaatkan
7.Menganjurkan keluarga untuk
fasilitas pelayanan
memeriksakan Tn. Z secara teratur
kesehatan.
2. Cemas Tujuan umum : Respon 1. Mengetahui faktor 1. Kaji penyebab dari kecemasan
berhubungan dengan Setelah dilakukan verbal penyebab kecemasan keluarga
perubahan status kunjungan ke rumah 2. Keluarga dapat 2. Memberikan pendidikan
kesehatan pada selama 4 hari mengenal masalah cemas kesehatan mengenai cemas.
keluarga khususnya diharapkan cemas dan dengan perubahan status 3. Memberikan pendidikan
Tn. Z berhubungan status kesehatan kesehatan kesehatan mengenai bagaimana
dengan teratasi 3. Keluarga dapat cara mengatasi cemas.
ketidakmampuan Tujuan khusus: mengatasi cemas dengan 4. Memberikan pendidikan
33
keluarga merawat Tn. Setelahdilakukan perubahan status kesehatan kepada keluarga tentang
Z tindakan keperawatan kesehatan cara merawat Tn. Z
selama 4x60 menit 4. Keluarga dapat 5. Memberikan pendidikan
keluarga mampu: merawat Tn. Z dan kesehatan bagaimana cara
1. Mengenal mengurangi kecemasan. mengontrol cemas.
masalah kesehatan 5. Keluarga dapat 6. Menganjurkan keluarga untuk
2. Mengambil mengontrol cemas dengan membawa Tn. Z k fasilitas
keputus perubahan status kesehatan terdekat
3. Merawat kesehatan
anggota keluarga 6. Keluarga membawa
yang sakit Tn. Z secara rutin ke
4. Memodifikasi Puskesmas terdekat.
lingkungan
Memanfaatkan
fasilitas pelayanan
kesehatan.
34
3. Kurangnya Tujuan umum : Respon 1. Mengetahui sejauh 1. Kaji tingkat pengetahuan
Setelah dilakukan
pengetahuan verbal mana keluarga mengenal keluarga tentang penyakit Hipertensi.
kunjungan ke rumah 2. Memberikan pendidikan
berhubungan dengan penyakit Hipertensi.
selama 4 hari 2. Keluarga dapat kesehatan mengenai pengertian,
ketidakmampuan
diharapkan keluarga mengenal pengertian, klasifikasi, tanda dan gejala,
keluarga mengenal
dapat mengenal klasifikasi, tanda dan penyebab, dan komplikasi dari
masalah Hipertensi
masalah Hipertensi gejala, penyebab, dan Hipertensi.
khususnya Tn. Z
3. Berikan pendidikan kesehatan
komplikasi dari Hipertensi.
Tujuan khusus:
3. Membantu keluarga pada keluarga jika Terjadi komplikasi.
Setelahdilakukan
4. Memberikan pendidikan
mengambil keputusan
tindakan keperawatan
kesehatan mengenai diet rendah
yang tepat.
selama 4x60 menit
4. Keluarga dapat garam untuk Tn. Z
keluarga mampu: 5. Anjurkan kepada keluarga dan
merawat Tn. Z dengan
1. Mengenal
Tn. Z untuk menurunkan tingkat
Hipertensi.
masalah kesehatan
5. Keluarga dapat stress yang ada di rumah.
2. Mengambil
6. Anjurkan keluarga
memodifikasi lingkungan
keputusan
memanfaatkan fasilitas kesehatan
3. Merawat dengan menurunkan
35
anggota keluarga tingkat stress drumah. yang ada untuk pemeriksaan rutin
6. Keluarga mau
yang sakit
4. Memodifikasi membawa dan
lingkungan memanfaatkan fasilitas
5. Memanfaatkan
kesehatan yang ada.
fasilitas pelayanan
kesehatan
36
tekanan darah Tn. Z tinggi Tn. Z mengatakan jika Tn. Z merasakan nyeri itu
merasakan pusing dan nyeri sudah biasa dan tidak dilakukan tindakkan
dibagian kepala, pegal didaerah yang perlu ditangani.
tengkuk jika tekanan darah tinggi, P: nyeri karena tekanan
Keluarga mengatakan jika Tn. Z darah tinggi
merasakan nyeri itu sudah biasa Q: nyeri seperti tertusuk tusuk
dan tidak dilakukan tindakkan R: nyeri dibagian kepala
yang perlu ditangani. S: skala nyeri 4 (sedang)
P: nyeri karena tekanan darah T: nyeri sering ketika tekanan darah tinggi.
tinggi Keluarga mengatakan tidak tahu tentang
Q: nyeri seperti tertusuk hubungan nyeri dengan Hipertensi.
tusuk
R: nyeri dibagian kepala dan O : Tn. Z tampak lemah, tampak kesakitan
tengkuk TD: 150/110 mmHg
S: skala nyeri 4 (sedang) N : 85x/menit
T: nyeri sering ketika tekanan RR: 20x/menit
37
darah tinggi. S : 36 oC
O : Tn. Z tampak lemah, tampak Keluarga tampak bingung saat ditanya.
kesakitan A : TUK 1 tercapai sesuai
TD: 150/110 mmHg Rencana
N : 85x/menit P : lanjutkan TUK 2 : Memberikan
RR: 20x/menit penjelasan pada keluarga cara
S : 36 oC mengurangi/mencegah nyeri dengan teknik
- Mengkaji tingkat pengetahuan relaksasi nafas dalam dan kompres dingin.
keluarga tentang nyeri dan
hubungannya dengan Hipertensi.
Respon :
S : keluarga mengatakan tidak
tahu tentang hubungan nyeri
dengan Hipertensi.
O : keluarga tampak bingung saat
ditanya.
38
27-11, 2018 2.1 - menanyakan kepada S : Keluarga mengatakan cemas dengan
Jam: 15.30 keluarga penyebab dari penyakitnya Tn. Z yaitu darah ditinggi,
kecemasan itu keluarga mulai cemas ketika Ny. Mulai
respon : sakit, keluarga mengatakan cemas saat
S : Keluarga mengatakan cemas perubahan status kesehatan keluarga
dengan penyakitnya Tn. Z yaitu khusunya Tn. Z, keluarga mengatakan jika
darah ditinggi, keluarga mulai Tn. Z sakit keluarga cemas tetapi tidak
cemas ketika Ny. Mulai sakit, segera ditangani.
keluarga mengatakan cemas saat O : keluarga tampak cemas
perubahan status kesehatan A : TUK 1 tercapai sesuai rencana
keluarga khusunya Tn. Z, keluarga P : lanjutkan TUK 2 an 3 : Memberikan
mengatakan jika Tn. Z sakit pendidikan kesehatan tentang perubahan
keluarga cemas tetapi tidak status kesehatan pada Tn. Z.
segera ditangani. Memberikan pendidikan kesehatan
O : keluarga tampak cemas mengenai perubahan status kesehatan Tn.
Keluarga sering bertanya Z.
39
27-11, 2018 3.1 - perkenalkan diri dan Kaji S:keluarga mau memperkenalkan diri
Jam: 16.00 tingkat pengetahuan keluarga dengan baik, keluarga mau memberikan
tentang penyakit Hipertensi. data-data keluarga, keluarga dan Tn. Z
Respon : mengatakan tidak mengerti dengan
S : keluarga mau penyakitnya.
memperkenalkan diri dengan baik, O:keluarga tampak kooperatif
keluarga mau memberikan data- A:TUK 1 tercapai sesuai rencana
data keluarga, keluarga dan Tn. Z P:melanjutkan TUK 2 dan 3 : Memberikan
mengatakan tidak mengerti pendidikan kesehatan mengenai
dengan penyakitnya. pengertian, klasifikasi, tanda dan gejala,
O : keluarga tampak kooperatif penyebab, dan komplikasi dari Hipertensi.
Berikan pendidikan kesehatan pada
keluarga jika Terjadi komplikasi.
2 28-11, 2018 1.2 - Memberikan penjelasan pada S : keluarga mengatakan mengerti dengan
Jam 15.05 1.3 keluarga cara cara mengurangi nyeri.
40
mengurangi/mencegah nyeri Keluarga mengatakan mengerti dengan
dengan teknik relaksasi nafas yang telah di demonstrasikan
dalam dan kompres dingin. O : keluarga tampak mengerti
Respon : Keluarga tampak mengerti
S : keluarga mengatakan mengerti A : TUK 2 dan 3 tercapai sesuai dengan
dengan cara mengurangi nyeri. rencana
O : keluarga tampak mengerti P : lanjutkan TUK 4 dan 5 : Memberikan
- Mendemonstrasikan pada pendidikan kesehatan pada keluarga
keluarga dan Tn. Z tentang cara tentang diet yang sesuai dengan penderita
mengurangi nyeri dengan teknik Hipertensi, yaitu diet rendah garam.
relaksasi nafas dalam dan Menganjurkan pada keluarga untuk
kompres dingin. memisahkan makan pada Tn. Z yang
Respon : sesuai dengan diet.
S : keluarga mengatakan mengerti
dengan yang telah di
demonstrasikan
41
O : keluarga tampak
mendemonstrasikan teknik
relaksasi nafas dalam dan
kompres dingin.
29-11, 2018 2.2 - Memberikan pendidikan S : keluarga mengatakan mengerti dengan
Jam 15.40 2.3 kesehatan tentang perubahan perubahan kesehatan yang terjadi dan
status kesehatan pada Tn. Z. berharap dapat membantu Tn. Z.
Respon : keluarga mengatakan mengerti dengan
S : keluarga mengatakan mengerti perubahan status kesehatan yang terjadi
dengan perubahan kesehatan pada Tn. Z
yang terjadi dan berharap dapat O : keluarga tampak mengerti tentang
membantu Tn. Z. perubahan status kesehatan Tn. Z.
O : keluarga tampak mengerti keluarga tampak mengerti dengan
tentang perubahan status perubahan status kesehatan Tn. Z
kesehatan Tn. Z. A : TUK 2 dan 3 tercapai sesuai dengan
- Memberikan pendidikan rencana
42
kesehatan mengenai perubahan P : lanjutkan TUK 4 dan 5 : Memberikan
status kesehatan Tn. Z pendidikan kesehatan kepada keluarga
Respon : tentang cara merawat Tn. Z
S : keluarga mengatakan mengerti Memberikan pendidikan kesehatan
dengan perubahan status bagaimana cara mengontrol cemas.
kesehatan yang terjadi pada Tn. Z
O : keluarga tampak mengerti
dengan perubahan status
kesehatan Tn. Z
29-11, 2018 3.2 - Memberikan pendidikan S : keluarga mengatakan mengerti tentang
Jam 16.15 3.3 kesehatan mengenai pengertian, penyakit Hipertensi.
klasifikasi, tanda dan gejala, keluarga mengatakan tahu keputusan apa
penyebab, dan komplikasi dari yang harus dibuat untuk Tn. Z.
Hipertensi. O : keluarga tampak mengerti dan tidak
Respon : bingung
S : keluarga mengatakan mengerti keluarga tampak berdikusi untuk membuat
43
tentang penyakit Hipertensi. keputusan.
O : keluarga tampak mengerti dan A : TUK 2 dan 3 tercapai sesuai dengan
tidak bingung rencana
- Berikan pendidikan P : lanjutkan TUK 4 dan 5 :
kesehatan pada keluarga jika Memberikan pendidikan kesehatan
Terjadi komplikasi. mengenai diet rendah garam untuk Tn. Z
Respon : Anjurkan kepada keluarga dan Tn. Z untuk
S : keluarga mengatakan tahu menurunkan tingkat stress yang ada di
keputusan apa yang harus dibuat rumah.
untuk Tn. Z.
O : keluarga tampak berdikusi
untuk membuat keputusan.
3 30-11, 2018 1.4 - Memberikan pendidikan S : keluarga mengatakan mengerti dengan
Jam 16.00 1.5 kesehatan pada keluarga tentang alasan kenapa Tn. Z harus makan dengan
diet yang sesuai dengan diet rendah garam
penderita Hipertensi, yaitu diet keluarga mengatakan mengerti dan akan
44
rendah garam. memisahkan menu makanan Tn. Z dari
Respon : angoota keluarga yang lain
S : keluarga mengatakan mengerti O : keluarga tampak mengerti
dengan alasan kenapa Tn. Z keluarga dan Tn. Z tampak mengerti
harus makan dengan diet rendah A : TUK 4 dan 5 tercapai sesuai rencana
garam P : lanjutkan TUK 6 dan 7 : Menganjurkan
O : keluarga tampak mengerti pada keluarga untuk mengatur jadwal tidur
- Menganjurkan pada Tn. Z
keluarga untuk memisahkan Menganjurkan keluarga untuk
makan pada Tn. Z yang sesuai memeriksakan Tn. Z secara teratur
dengan diet.
Respon :
S : keluarga mengatakan mengerti
dan akan memisahkan menu
makanan Tn. Z dari angoota
keluarga yang lain
45
O : keluarga dan Tn. Z tampak
mengerti
46
S : keluarga mengatakan sudah
mengerti dengan cara mengontrol
cemas
O : keluarga tampak lebih tenang
47
tingkat stress yang ada di rumah. ada untuk pemeriksaan rutin
Respon :
S : keluarga mengatakan mengerti
dan akan menurunkan tingkat
stres yang ada di lingkungan.
O : keluarga dan Tn. Z tampak
mengerti
48
O : keluarga tampak mengerti dan berdiskusi untuk menyiapkan jam tidur bagi
berdiskusi untuk menyiapkan jam Tn. Z.
tidur bagi Tn. Z. keluarga tampak berdiskusi tentang hal ini
- Menganjurkan keluarga A : TUK 1.2.3.4.5.6.7 tercapai sesuai
untuk memeriksakan Tn. Z rencana
secara teratur P : intervesi dihentikan
Respon :
S : keluarga mengatakan akan
membawa Tn. Z ke fasilitas
kesehatan terdekat secara rutin
O : keluarga tampak berdiskusi
tentang hal ini
49
Respon : O : keluarga dan Tn. Z tampak mengerti
S : keluarga dan Tn. Z A : TUK 1.2.3.4.5.6 tercapai sesuai
mengatakan bersedia untuk rencana
pemeriksaan ke fasilitas P : intervensi dihentikan
kesehatan terdekat secara rutin.
O : keluarga dan Tn. Z tampak
mengerti
01-12, 2018 3.6 - Anjurkan keluarga S : keluarga dan Tn. Z mengatakan
Jam 16.15 memanfaatkan fasilitas bersedia untuk rutin pemeriksaan ke
kesehatan yang ada untuk fasilitas kesehatan terdekat
pemeriksaan rutin O : keluarga dan Tn. Z tampak mengerti
Respon : A : TUK 1.2.3.4.5.6 tercapai sesuai
S : keluarga dan Tn. Z rencana
mengatakan bersedia untuk rutin P : intervensi di hentikan
pemeriksaan ke fasilitas
kesehatan terdekat
50
O : keluarga dan Tn. Z tampak
mengerti
51