Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Sejarah Sejarah Sejarah

lokal daerah Regional nasional


 Suatu pristiwa  Sejarah dari  Sejarah yang  Gambaran
yang hanya suatu wilayah mengambarka yang meluas
terjadi dalam tertentu n pristiwa di serta
lokasi yang suatu pristiwa menyeluruh
kecil baik dan tidak dari suatu
desa maupun memiliki lingkungan
kota. dampak bangsa atau
penyebaran di negara dengan
daerah lain tidak terlalu
 Studi tentang memperhatika
kehidupan  Sejarah dari n detil -detil
masyrakat di suatu etnitas pristiwa lokal
lingkungan kultural
sekitar tertentu  Sejarah
nasional
 Memperlihatk  Revolusi menuntut
an pristiwa nasional di problematik
-pristiwa di tingkat lokal yang menuju
lingkungan intregrasi dari
sekitar berbagai
lokalitas

Perbedaan Sejarah Lokal ,Sejarah Daerah,Sejarah Regional dan Sejarah


Nasional
Tambo alam minangkabau
Tema : Kesalahan Tentang Perkawinan di Minangkabau
Nama : Siti Raudatun Niswah
NIM : 16046139

Tambo Minangkabau adalah dua.maksudnya di dalam satu


karya sastra sejarah yang merekam pelanggaran mesti yang terdakwa
kisah-kisah legenda yang berkaitan memberi tanda sebab kalau nanti
dengan asal usul suku bangsa, negeri, terdakwa bersalah ia mungkin
dan tradisi alam minangkabau. Tambo membayar dendanya tanda itulah yang
minangkabau ditulis dalam bahasa akan di pegang hakim karena itulah
melayu yang berbentuk prosa. Tambo rupanya kebiasaan tanda itu sekarang
berasal dari bahasa sanksekerta, seharga denda itu.
tambai yang artinya bermula. Dalam
Tetapi dalam perkara
tradisi minangkabau, tambo
pengseketaan mesti kedua belah
merupakan suatu warisan turun
pihaknya memberi tanda sebab dalam
temurun yang disampaikan secara
perkara bersengketaan itu belum dapat
lisan.
ditentukan siapa yang menang atau
Kesalahan tentang perkawinan kalah sebelum perkara di putuskan .
Apabil seorang mengawini perempuan
Tetapi meskipun demikian segfala
dengan tidak seizin walinya yaitu yang
orang yang berperkara jarang pula
dimaksud di minangkabau tidak seizin
yang tidak membayar dendanya kalau
mamak penghulunya orang yang
perkaranya sudah di timbang di balai
mengawinkan itu di denda dengan
adat dan kalau ia sudah terang
membantai seekor kambing .
bersalah maka putusan itu dinamai
Mengawinin perempuan dalam hutang di tegah medan yang wajib di
idah ,di denda 121/2emas dan bayar. Kalau tidak di bayarsudah ada
perkawinan tidak disahkan udang saja hukum yang lebih berat dari itu
bertanda satu tjupak bertanda yaitu di buang orang itu .
Ada pun utang itu bermacam kebenaran berdiri sendiri.dan kalau
_macam , ada hutang ke pada penghulu itu tidak patuh kepada
mamak ,ada hutang kepada kampung , kebenaran bukan penghulu orang itu .
ada kepada penghulu, dan ada pula
Karena peraturan ini rupanya di
hutang kepada nagari .
minangkabau semasa dahulu tak perlu
Kalau hutang kepada mamak memakai banyak polisi .
karena kemanakan bersalah kepada
Tetapi semewnjak makin lama
penghulu . dan ada pula hutang kepada
makin berkurang kekuasaan penghulu
kampung ,ada lebih berat sedikit
itu, sehingga hukum penghulu itu
sehingga dalam kematian tidak mau
kurang pula kekuasaanya.
orang kampung itu menolongkan
menguburkanya . lebihnya lagi hutang Maka pada tahun 1873 mulailah

ke pada nagari dalam perkara adat berlaku udang -udang gouver nement

orang itu tidak boleh memakai dan belanda dan sesudah itu terbitlah

tidak boleh pula dibawa sehilir.jadi pantun sadaran oleh segala kepala

hukum orang minangkabau ini di hakim itu.

katakan ringan adalah berat sekali dari Dahulu rabab nan bertangkai
hukuman pemerintah yang berkerja
Kinilah kopi nan berbungo
paksa dalam hukumnya sebab
hukuman ini bukan dia sendiri yang Dahulu adat nan berpakai
menanggung hanya sampai kepada
Kinilah rodi nan paguno.
sanak saudaranya dan kaum
Maka barang siapa penghulu yang
familinya .
membinasakan perbuatan mereka itu
Ini rupanya yang segala denda itu
maka batahilah oleh mu penghulu
jarang yang tidak di bayar orang yang
yang mungkar itu yang mengobah
bersalah meskipun denda itu tidak di
buatan atau pemufakatan.
paksa memintanya dan ini pulalah
Maka wajiblah segala penghulu itu
menguat pemerintahan minagkabau
memeriksa segala dengan adil serta
masa dahulu yaitu segala ada buah ada
membuat surat pemeriksaan perkara.
menakuti mamaknya .mamaknya
patuh kepada penghulu , penghulu
patuh kepada kebenaran dan
Adapun yang bernama pusaka di Nagari berpagar udang , kampung
dalam minangkabau yaitu pusaka raja berpagar pusaka .demikianlah
sedaulat , pusaka orang besar seandiko, hendaknya orang memegang adat djo
pusaka penghulu sebuah limbago itulah pusaka yang di pakai
hukum ,pusaka alim satu agama , dalam adat minakabau .
pusaka manti sama sekata pusaka
“Maka padangan saya tentang nagari
hulubalang sama semalu,itulah
minagkabau ini bila terjadi kesalahan
udangnya yang di pakai dalam alam
karena adanya langaran yang tidak di
ini.
patuhkan oleh pihak pihak orang
Pekerjaan yang mula- mula itu di penting di minangkabau” .
namai tetak .yang mana kata ini
Adapun dalam perkawinan banyak
sampai sekarang di sebut orang juga
larangan dan hutangf larangan seperti
tetak .Misalnya menetak pasumajan ,
hutang kepada mamak , hutang ke
menetak ladang dan menetak hari akan
pada kampung hutang ke pada negeri
bila akan berhelat.
yang itu semua denda yang harus di
Kemudian tidak berapa lama datang bayar ketika kesalahan dalam
pula beberapa orang membuat ladang perkawinan di minagkabau.
atau tempat kediaman / disebelah
Oleh karna itu anak minagkabau
orang yang berdekatan maka ketika
patuhlah adat dan kekuasaan penghulu
ladang itu dinamai dusun.
itu di perbaiki kembali supaya negeri
Setelah berapa lama maka datanglah bertambah aman dan sentosa .
beberapa orang hendak tinggal di
Maka di minagkabau orang yang
dusun itu karena di lihatnya tempat itu
memerintah adalah delapan orang
ada subur, dan datang ia berkumpul
yaitu penghgulu dengan mantinja,
-kumpul membuat rumah atau ladang
orang tua dengan kadinja, orang
karena kampung yang asal katanya
dijauhari dengan tjerdiknja, orang
berkampung.
hulubalang dengan beraninya, bukan
Kemudian baru bernama nagari sebab muda memegang negeri adat djo
sudah adanya dua tiga kota yang limbago dalam negeri
berdekatan . berkemanakan ,melalukan kehendak
kita melanjutkan kehendak hatinya.
Dari dalam hendak orang adat djo
limbago itulah pusaka yang di pakai
dalam adat minagkabau .

( Siti Raudatun Niswah)

(sumber bacaan : Buku Tambo Alam


Minangkabau)

Anda mungkin juga menyukai